Cinta Pada Istri Urakan - Bab 87 Terlahir Kembali (1)

Malam tahun baru, Laras bangun sangat pagi, saat dia turun ke bawah, dia menyadari ada orang yang bangun lebih pagi dari dirinya.

"Om, kenapa ada disini?"

Di ruang yang cerah itu, Aaron memakai jas warna biru dongker dan dalaman merah muda, dia terlihat sangat tampan, dia berdiri disana, menatap ke arah Laras yang turun dari atas dan tersenyum, "Selamat tahun baru, kakakku berkata hari ini kamu ikut perayaan tahun baru di rumah tetua Pradipta, jadi biarkan aku mengecek penampilanmu."

"Ah? Gavin sudah kembali?”

"Tidak, dia beberapa hari lalu memberitahuku. " Aaron menyingkir dan mengulurkan tangannya, "Ini adalah beberapa penata rambut dan penata busana yang telah aku pilih secara teliti, mereka ini yang akan membuat pakaian tahun baru untukmu. "

"......." Jika tidak ada orang luar disini, Laras pasti akan tertawa sangat keras, "Bukankah itu akan sangat menyenangkan?"

Aaron berkata dengan sungguh-sungguh "Iya, pertama kali bertemu mertua tentu harus dipersiapkan dengan baik."

Laras akhirnya sedikit santai, dia menggaruk lehernya sendiri, sambil tertawa berkata: " Jangan terlalu serius dong, ini membuatku gugup, orang tua Gavin tidak memakan orang kan?"

Aaron ragu dan menjawab: "Sulit untuk diprediksi"

“……”

Mengingat adegan konfrontasi sebelumnya dengan mertuanya, Laras tidak sedikitpun meragukan kata-kata Aaron, malam ini dia harus menemani orang tua, jadi malam ini dia pasti harus tinggal dirumah keluarga Pradipta, mengerikan sekali memikirkannya.

Tapi bagaimanapun, dia sudah berjanji kepada Gavin, jadi dia harus melakukannya.

Ganti pakaian, berdandan dan menata rambut, semua orang sangat sibuk.

"Baiklah baiklah, nyonya sudah siap."

Orang-orang disekitar Laras secara otomatis berdiri di sampingnya, Laras berdiri dari sofa dan bercermin, dia hampir tidak mengenali dirinya sendiri.

Poni di dahinya sudah menghilang, rambutnya di sisir kebelakang dan ditaruh dibelakang telinga, agak sedikit mengembang, dengan dua kepang rambut keriting di belakang telinga, sangat mulia dan elegan, tapi tetap kasual.

Bagian dalam gaun itu adalah sweater aprikot semi tinggi, dan bagian luar adalah mantel wol merah panjang, gaun tahun baru pengantin baru yang sangat resmi, dilengkapi oleh bros berlian yang berbentuk kupu-kupu, kedua antenanya dapat digerakkan dan diayunkan mengikuti gerakan tubuh.

Model rambut seperti ini, pakaian seperti ini, hanya untuk menunjukkan lehernya yang panjang seperti angsa.

Secara umum, Patung Budha dinilai dari warna emasnya, manusia dinilai dari pakaiannya, tetapi gaya berpakaian Laras sangat rendahan, namun dia dengan gayanya yang rendahan tetapi bersifat sederhana dan baik.

Kulitnya sangat putih, beberapa hari ini dia tidak keluar menyambut angin dingin, ia menjaga kulitnya tetap lembab dan mulus, penata riasnya hanya memberinya foundation yang tipis, dan memberi sedikit blush, yang membuatnya terlihat lebih sopan dan bersinar.

Ya Tuhan, cantik sekali!

Dia hanya bisa menghela nafas dalam hatinya, dia tidak malu untuk mengatakan bahwa dia sering memuji dirinya sebagai manusia yang sangat cantik.

Dia sedari kecil sudah biasa dipanggil orang "Tomboy" atau "pria cantik", semakin orang memanggil dia seperti itu, semakin ia melakukannya, sehingga banyak perilakunya yang sangat mirip pria.

Jadi dia, meskipun dulunya seperti itu, masih mampu terlihat sangat cantik, sangat anggun.

Untuk pertama kalinya, dia terkejut dengan dirinya sendiri karena berhasil terlihat sangat feminim dan dewasa.

Aaron juga, sebelumnya ia tidak menyadari nilai estetika dari Gavin, tapi sekarang ia sudah mengerti.

Di depannya, Laras terlihat lebih cantik dibanding kemunculan terakhirnya di Hall Cahaya Humpre, dia harus mengakui mata tajam Gavin, dia mengangkat jempolnya dan berkata: "Sempurna."