Cinta Pada Istri Urakan - Bab 83 Menangkap Penguntit (2)

"Kamu kenapa?"

Laras tertawa diam-diam, dia mendongak dengan wajah yang penuh dengan air mata, dia tanpa sadar tertegun sebentar, hampir saja dia membongkar aktingnya.

Dia adalah seorang gadis berparas lembut dan cantik, umurnya hampir sama dengan dirinya, dia memiliki sepasang mata phoenix yang tajam, benar-benar sangat cantik.

Gadis itu cukup tinggi, sedikit lebih tinggi dari rata-rata gadis kebanyakan, dia juga sangat kuat, saat dia menarik lengannya, Laras merasakan tubuhnya hampir saja terangkat olehnya.

Intinya adalah, gadis yang berkuncir kuda dan mengenakan baju dan celana tipis berwarna hitam ini, dengan sekali lihat saja Laras langsung yakin kalau gadis inilah yang sudah membuntutinya, sedangkan satu-satunya yang gadis itu kenakan untuk mengatasi rasa dingin hanyalah sebuah syal tipis saja.

Laras terus berpura-pura sakit, dia mengerutkan wajahnya dan berusaha keras untuk menangis, "Perutku sakit, huhuhu...."

Dia mengambil kesempatan ini untuk mengamati gadis itu dengan lebih baik, hidung gadis itu memerah karena kedinginan, bibirnya terlihat sedikit keunguan, kedua tangannya juga memerah, di saat itu juga, dia merasa sedikit bersalah.

"Kamu sudah makan begitu banyak tahu petis, tentu saja akan sakit perut, meskipun kamu menyukainya, tetap tidak boleh makan begitu banyak seperti itu." Gadis itu sangat panik, dia tidak curiga sedikitpun, "Kamu tahan sebentar, aku akan memanggilkan ambulans untukmu."

Ekspresi wajah Laras kembali seperti semula, dia balik bertanya dengan serius, "Darimana kamu bisa tahu kalau aku sudah memakan begitu banyak tahu petis, apakah kamu membuntutiku?"

"......." Gadis itu baru menyadarinya, wajahnya terlihat canggung, "Uhuk uhuk, aku aku.....aku tidak tahu, tadi aku juga sedang mengantri, lalu kebetulan sekali melihat dirimu membeli tahu petis disana."

"Oh, benarkah bisa begitu kebetulan?" Laras mencecarnya.

Selain tertawa kering, gadis itu tidak tahu harus berkata apa lagi.

Di dalam restoran shabu-shabu, panci hot pot mengepulkan asap, makanan yang beraneka ragam di dalam panci sudah mulai matang, sup berwarna merah yang dipenuhi cabai dengan saus yang lezat, ditambah dengan udara panas di sekitarnya, membuat orang merasa panas.

Laras mengambil daging sapi dan memberikannya kepada orang yang ada di seberangnya, dia juga mengambilkan bakso yang sudah mengambang diatas kuah yang berwarna merah itu dan berkata : "Makan pelan-pelan saja, ini masih banyak, masih dingin tidak?"

Yuni menggeleng dan memasukkan sepotong besar daging sapi ke dalam mulutnya, dia masih ingin memasukkan bakso lagi ke dalam mulutnya, "Tidak, tidak dingin lagi, terima kasih kakak ipar."

"Masih ingin makan apa lagi? kamu pesan saja."

"Cukup Cukup, yang di sini saja belum tentu bisa habis, ini benar-benar sangat enak, terima kasih kakak ipar."

Saat Laras dari tadi mendengarnya memanggil dirinya dengan sebutan kakak ipar, dia semakin merasa penasaran lagi, dia bertanya : "Apakah kamu sudah mengikutiku begitu lama? Untuk apa kamu mengikutiku? Di cuaca dingin seperti ini, begitu aku keluar kamu langsung mengikutiku, apa kamu tidak merasa dingin? Kamu tidak ada pekerjaan lain yang harus dikerjakan apa?"

Yuni terus makan, yang pertama karena memang dia sangat lapar, yang kedua karena juga sangat dingin, makan shabu-shabu bisa menghangatkan tubuhnya, dia sebentar sebentar mendongak dan tersenyum kepada Laras, sama sekali tidak menyadari kalau sudut bibirnya sudah belepotan dengan saus.

Laras menatapnya dan merasa tidak berdaya, "Sebenarnya untuk apa kamu mengikutiku?"

Yuni berkata dengan tidak enak hati : "Kakak ipar, namaku Yuni, kakakku bernama Damar, dia adalah pengawal pribadi Jenderal Pradipta, apakah sekarang kamu sudah mengerti?"

Laras sepertinya mengerti tetapi juga tidak begitu mengerti, "Kalau begitu kenapa kamu harus mengikutiku?"

"Karena waktu itu kamu diculik oleh para penjahat itu, maka Jenderal mengkhawatirkanmu, jadi Jenderal mengutusku untuk melindungimu diam-diam, tugasku adalah untuk memastikan keselamatanmu, jika seperti ini apakah kamu sudah mengerti?"

Novel Terkait

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu