Cinta Pada Istri Urakan - Bab 88, Menantu Bertemu Mertua, Pasti Ada Yang Kalah (1)

Laras akhirnya masuk, dia secara bergantian memberikan teh kepada para tetua, para tetua pun memberinya amplop hadiah seperti biasa

Ini artinya, keluarga Pradipta sudah secara resmi menerima menantu baru.

Nenek lah yang paling bahagia, dia dari awal sangat menyukai Laras, setelah upacara minum teh berakhir, ia langsung menarik Laras ke sisinya, "Sini sini, Laras, kamu cantik sekali hari ini, persis seperti nenek di zaman dulu muda."

Laras menaikan satu kaki ke sofa, lalu memberi nenek pijatan di punggungnya, dan berkata: "Nenek, waktu terakhir kali nenek pergi, aku sangat merindukan nenek."

Wajah Anna langsung berubah menjadi hitam.

"Gadis ini mulutnya manis sekali ya, kamu sudah memperhatikan tubuhmu belum?"

"Sudah sudah, sekarang sudah sanggup memukul mati seekor sapi."

"Muda itu baik ya, tidak seperti kami, kamu lihat ayahmu, keseleo sedikit saja harus dirawat beberapa bulan."

Allan : “……”

Allan bisa menahan, tapi Anna tidak, jika membenci dirinya tidak masalah, tapi jangan menghina suaminya. Dia sepenuh hati berkata: "Ma, Allan bukan hanya keseleo ringan, tapi tulangnya juga retak dan dia osteoporosis, seharusnya sembuh dalam 100 hari, tapi baru 20 hari sudah bisa jalan, ini sudah sangat baik."

Walaupun dia berkata kepada nenek, tapi kemarahannya tertuju kepada Laras, dia sudah sangat lama berusaha mendapatkan pujian dan pengakuan, tapi gadis ini bisa langsung mendapatkan kasih dari nenek, apa-apaan ini?

"Kamu juga, Laras, lihat posturmu, duduk seperti tidak duduk, berdiri seperti tidak berdiri, postur apa ini?"

Laras begitu mendengarnya langsung menurunkan kakinya dan berdiri tegak dengan kedua kaki.

"Buat apa berdandan? Kecantikan orang itu terpancar dari dalam ke luar, dari perkataan dan pikiran, bukan memakai pakain ternama dan perhiasan. Seperti kamu, tidak ada bedanya dengan anak kecil yang memakai baju orang dewasa, sangat tidak cocok.

"......" Tahan, tahan, harus ditahan, Laras menyipitkan mata dengan jengkel dan tersenyum, dan berjanji "Ma, apa yang mama katakan tadi, saya tidak akan mengulanginya lagi."

Alis nenek terangkat, dan dengan suara yang tidak baik berkata: "Menantuku, karena kamu sudah berkata seperti itu, ada baiknya kamu mengajari Laras yang benar."

Anna : "....." Dia begitu kuat, jangan sampai nyawaku yang bahaya.

Nenek juga berkata: "Umur Laras sangat muda, kamu waktu seusianya juga tidak sebaik dia, lagipula Gavin juga tidak ada disini, kalau begitu biarkan Laras tinggal disini saja, belajar darimu, gunakan pengalamanmu dan ajari dia, bagaimana?"

Hati Anna bergetar, bahkan bernafas pun berat.

Sedangkan Laras, dalam hatinya juga timbul penolakkan, "Nenek.... ini, ini....." Tidak tinggal serumah masih bisa dibilang baik, kalau sampai benar tinggal seatap, dipikir-pikir pasti langsung mau kabur dari rumah.

"Bagaimana? Tidak mau?" Nenek melihat kesana kemari, dan sambil tertawa menepuk punggung Laras, dan berkata. "Memang sulit bagi mertua dan menantu untuk bisa akur."

Anna : “……”

Laras : “……” Nenek, kamu sungguh nakal.

Nenek: "Tahun ini adalah tahun pertama Laras melewatkan tahun baru bersama keluarga Pradipta, Gavin tidak ada, jika dia ada hal yang tidak dimengerti, kamu sebagai mertua harus mengajarinya. Sore nanti anak pertama dan ketiga akan datang, jika kalian tidak takut jadi bahan lelucon, teruskan saja bertengkar.”

Novel Terkait

1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu