Cinta Pada Istri Urakan - Bab 441 Orang Mati Lebih Bisa Melihat Kebenaran Dengan Jelas Daripada Orang Hidup

Gavin dalam waktu singkat menerima terlalu banyak hal yang tidak bisa dia terima, dia menutup mata mencoba mencari celah dari perkataan Darius, dia dengan cepat menyusun hal ini, menyaring informasi yang baru dia dapatkan satu per satu.

"Tunggu," Tatapannya menjadi tajam, dia menghadap kepada Darius dan bertanya: "Kamu bilang peledakan dan pembakaran polisi anti narkoba adalah rencana Tere Liye, tapi, bukankah Tere Liye dibunuh oleh polisi anti narkoba di Miami?"

"Dan juga, Tere Liye ditembaik mati, untuk apa kamu membuat sebuah penganiayaan mayat untuk membuktikan kesetiaan?" Gavin menghadap Jino dan berkata, "Jino, kamu benar percaya padanya?"

Kali ini, Darius tidak berbicara, oleh karena itu Jino menjelaskan, "Bos, mayat yang ditangkap polisi interpol, sebenarnya itu bukan dia, Tere Liye tau anda tidak akan melepasannya, berencana untuk mebuat trik mengubah seluruh tubuhnya lagi, agar kamu percaya dia sudah mati."

"Mengenai sampel DNA yang didapatkan dari mayat yang dibawa polisi interpol, sudah diam-diam diganti dengan DNA Tere Liye. Tere Liye terbakar mati saat peledakan di Seongwol, pada saat itu aku juga disana, pada saat aku dengan kakak Darius sampai disana, sudah meledak, kakak Darius langsung menembak titik fatal Tere Liye, mendorongnya ke kobaran api, baru berhasil membunuhnya."

Begitu memikirkan peledakan di Seongwol, Gavin merasa sangat sakit hati, begitu banyak saudara yang terbunuh di dalam api itu, bahkan satu jenazah yang utuh pun tidak ada, bahkan medis pun tidak bisa mengidentifikasi.

Gavin melihat ke arah Darius, "Kalau begitu bagaimana kamu membuktikan kalau ini semua disebabkan oleh Reno?"

Darius melambaikan tangannya, "Aku kalau ada bukti, bukankah dari kemarin sudah bisa melapornya? Jadi, aku sekarang butuh kerja samamu."

Gavin: "Kerjasama bagaimana?"

Darius: "Terkadang orang mati lebih jelas melihat kebenaran daripada orang hidup."

Gavin: "Apa maksudnya?"

Darius memberikan tatapan kepada dua orang disamping, Jenny dan Jino langsung bergerak, dari kontainer mengeluarkan beberapa tong bensin, dengan cepat melempar ke seluruh gudang.

Gavin seperti mengerti maksud mereka, "Darius, kamu sengaja memancingku datang kemari?"

Darius tidak membantah, "Seorang Tere Liye membuatku menghabiskan waktu selama 6 tahun, aku mengaku kalau kemampuan ada batasnya, aku tidak bisa melawan Reno, hanya bisa mengandalkanmu."

Dalam sekejap di dalam gudang tercium bau bensin yang menyengat, waktu yang diberikan pada Gavin tidak banyak.

Darius mendesaknya, "Tidak ada waktu untuk berpikir, Reno berulang kali mengujiku untuk membunuhmu dan keluargamu, aku tidak bisa melakukannya, terakhir hanya bisa mati di tangannya, nanti rencana jahatnya tidak akan ada yang tau."

Gavin melihat Darius, selama bertahun-tahun, walaupun penampilannya banyak berubah, tapi tatapannya masih begitu panas, antusiasme yang membunuh musuh dan melindungi negara itu, hanya orang yang mempunyai antusiasme yang sama baru bisa merasakannya.

Saat ini, dia memilih mempercayainya, mempercayai teman perang sendiri.

"Keluar darimana? Gavin sambil bertanya, sambil melepaskan jam tangannya, dan juga cincin perak yang ada di sabuknya dia lempar ke atas tanah, di dalam jam tangan ada GPS di dalamnya, cincin, itu adalah cincin pernikahannya.

Darius tersenyum, lalu melambaikan tangan ke arah Jenny dan Jino, "Semuanya ikut denganku."

Empat orang mundur dari tempat, Darius yang terakhir meninggalkan tempat, menghidupkan sedikit api.

Dalam sekejap,sebuah ruangan gudang kumuh yang hancur menjadi lautan api yang membara.

Pada saat Weiner dan lainnya sampai, melihat kobaran api yang begitu besar, "Cepat padamkan api, padamkan api!"

Kebakaran ini memakan waktu 3 jam, awalnya gudang yang kumuh menjadi hancur, toko-toko yang ada di sekitarnya juga terkena pengaruh.

Luka Sonny sudah diobati dan diperban, tidak memikirkan nyawanya, menahan sakit turun dari mobil, tidak memikirkan cegahan orang lain langsung berlari ke tengah kehancuran.

"Sonny......" Weiner juga ikut masuk, lalu, Jordan Hendro, dan Dimas juga ikut masuk.

Melihat semua yang gosong di depan mata mereka, Sonny sama sekali tidak berani berpikir ke arah itu, "Weiner, kamu perhatikan handphone, bos pasti akan menghubungi kita, Hendro, kamu cepat periksa lokasi bos, cepat."

Hendro dengan lemas berkata: "Lokasi bos terakhir disini."

Semua orang: "......"

Suhu di dalam masih sangat tinggi, gelombang panas melonjak ke luar, tidak ada kostum pemadam kebakaran tidak akan bisa masuk, mereka di hentikan oleh beberapa anggota pemadam kebakaran di depan pintu.

Petugas pemadam kebakaran setempat berbicara bahasa Portugis, mereka berbicara bahasa Inggris, sama-sama tidak mengerti berbicara apa.

Seorang petugas pemadam kebakaran mengeluarkan sebuah lingkaran kecil, lalu membuat gestur, kira-kira mengatakan kalau ini adalah barang yang didapatkan di tempat, lalu mengusir mereka pergi.

Anggota pemadam kebakaran dengan paksa memberi lingkaran hitam itu kepada Sonny, dia menggosok dengan tangannya, di bagian antara lingkaran hitam menampilkan silau perak putih.

Dia tidak percaya, dengan sudut bajunya melilitkan lingkaran hitam itu, dengan kuat dan berulang kali menggosok.

Terdengar suara "tingtang", dari sudut bajunya jatuh sebuah lingkaran bulat emas perak, jatuh ke atas tumpukan batu, juga menimbulkan suara yang nyaring.

Semua orang menuduk melihat kesana, dibawah sinar matahari, lingkaran hitam itu akhirnya menunjukkan bentuk sebenarnya, itu adalah sebuah cincin perak.

Cincin yang begitu familiar, disaat belum ada tugas, bos mengenakannya di jari setiap hari.

Tidak, tidak, tidak, semua orang tidak berani menghadapi kenyataan ini.

Mereka adalah pasukan khusus serigala yang terkenal, di bawah pimpinan raja serigala, mereka tak terkalahkan, tapi bagaimana dengan raja serigala?

Bagaimana kumpulan serigala yang tidak memiliki ketua?

Tidak ada yang bersuara, tidak ada yang berani berbicara, beberapa pria tua, satu per satu adalah dewa tanpa pemilik.

Tiba-tiba, di antara orang yang menonton tiba-tiba muncul beberapa anak kecil yang sedang bermain, lalu menabrak Weiner, Winer seorang pria yang kuat, bisa-bisanya kedua kakinya lemas, dengan kuat terjatuh ke atas tanah.

Lalu seperti kartu domino, Weiner mendorong Sonny, Sonny mendorong Jordan, dan juga Hendro dan Dimas, semuanya seperti tidak memiliki kaki, semuanya tergeletak di tanah.

Anak kecil ditarik pulang oleh orang tua, orang tua kemari berbicara dengan bahasa yang tidak mereka mengerti, tampaknya seperti meminta maaf.

Tapi mereka, tidak bergerak, hanya duduk diam di atas tanah, mengelilingi cincin perak itu di tengah.

......

Berita sudah tersebar di dalam negri, setiap pemimpin yang mendapatkan berita, reaksi pertama mereka adalah curiga, apa sungguh? Sudah pasti? Begitu pasti, malah keheningan yang lama.

Hari itu, Laras seperti biasa pulang dari kelas, sudah tahun keemoat, kelas sudah tidak banyak, teman sekolah yang di sekitarnya semuanya sibuk ujian untuk S2, karena dia sudah mempunyai hak untuk S2, yang penting berhasil tamat saja, jadi dia belajar lebih santai.

Pandu seperti biasa menunggu di depan pintu, ketika dia naik ke mobil, masih mengejeknya, "kakak Pandu, akhir-akhir ini adik perempuan sekampungmu ada memberimu makanan tidak?"

"Ti......Tidak......" Pandu juga seperti biasa pemalu, begitu mengungkit hal ini wajahnya memerah.

Sambil menyetir, Laras merasakan keanehan, dia merasa Pandu tidak sestabil biasa dalam menyetir mobil, "kakak Pandu, kamu kenapa?"

Pandu tidak berbalik, Laras menjulurkan kepalanya, melihat wajahnya dari kaca, dia sudah menangis.

Novel Terkait

Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu