Cinta Pada Istri Urakan - Bab 230 Kamu Tidak Boleh Masuk

Rendra sedang mengisi bahan bakar mobil di SPBU persimpangan, waktunya sedikit tertunda karena dia perlu mengantri.

Siapa tahu tepat setelah dia selesai mengisi bensin, dia melihat Manda.

“Ayo setir lebih cepat.” dia berkata dengan cemas, menatap lurus ke arah Manda yang berlari di tepi jalan.

Supir menginjak pedal gas untuk meningkatkan kecepatan mobil dan dengan cepat mengejarnya.

Dari kejauhan, Rendra melihat Manda terus berlari ke depan, dan dari waktu ke waktu mengulurkan tangannya untuk mengusap wajahnya, dia sepertinya sedang menangis.

Hatinya seketika merasa sakit.

Dia berlari keluar dari rumah, apakah dia dimarahi oleh keluarganya karena masalah Tanu?

Dia sebelumnya juga pernah mendengar rumor tentang pernikahan antara keluarga Dibyo dan keluarga Atmaja.

Tanu berselingkuh dengan sahabat Maira pada malam pertunangan, Keluarga Atmaja tidak menyalahkannya, tetapi mereka malah mempercepat tanggal pernikahan, sepertinya keluarga Atmaja sangat berharap untuk menjalin hubungan pernikahan dengan keluarga Dibyo.

Tanu sekarang dipukul oleh Manda, dan Tanu adalah putra tunggal dari keluarga Dibyo, Keluarga Dibyo kemungkinan akan menggunakan alasan ini untuk melampiaskan ke keluarga Atmaja, dan kemungkinan juga akan mempengaruhi pernikahan kedua keluarga tersebut.

Rendra menganalisis secara rasional, jika dia tidak salah menebak, keluarga Atmaja pasti memarahi Manda.

Begitu dia memikirkan hal ini, dia semakin khawatir.

Segera, mobil sudah berhasil mengejar Manda.

Manda juga sudah lelah berlari, jadi dia perlahan berjalan langkah demi langkah.

"Nona Manda," supir keluar dari mobil dan memanggilnya, "Kenapa sudah begitu malam dan kamu masih keluar?"

Manda melihat supir tersebut dan tanpa sadar berbalik untuk melihat ke mobil, lalu dia melihat Rendra menatapnya dari jendela mobil, dia merasa malu dan canggung, kedua tangannya menggosok sudut pakaiannya dengan gelisah.

Rendra langsung membuka pintu barisan belakang dan berkata, "Ayo masuk."

Manda ragu-ragu, Rendra tiba-tiba muncul, dia masih belum sempat untuk menyeka air mata dan ingusnya, dan dia masih memakai sandal rumah di kakinya, jadi dia merasa sangat malu.

“Jika kamu masih tidak mau masuk ke mobil, apakah kamu ingin aku turun dan menyeretmu ke mobil?” Rendra berkata sambil menatapnya.

Supir tersebut juga membujuknya, "Nona Manda, ayo masuk ke mobil dulu, sekarang sudah malam, tidak aman bagi seorang gadis kecil untuk berada di luar, ayo ayo, cepat masuk ke mobil."

Jadi, Manda masuk ke dalam mobil.

Rendra memberikan sebuah alamat dan supir mulai menyetir mobil.

Tidak ada yang berbicara di dalam mobil, Manda menundukkan kepalanya.

Rendra diam-diam menyerahkan sebuah tisu kepadanya dan dia juga tidak bertanya tentang apa yang terjadi.

Mobil tiba di sebuah perumahan berkelas atas, supir mendorong kursi roda Rendra dari mobil dan langsung pergi dengan sadar diri.

Manda melihat sekeliling, ini adalah apartemen bertingkat tinggi, dan bukan rumah keluarga Pradipta.

Rendra sendiri mengendalikan kursi roda dan berjalan di depan, lalu berkata, "Ayo jalan ke sini."

Manda mengikutinya.

Ketika Manda berada di dalam lift, dia berpikir dalam hati, tidak heran jika Rendra memiliki tempat tinggal sendiri, tapi jangan-jangan ini adalah rumah pernikahan dia dan Ariel sebelumnya? !!

Setelah naik ke atas dan memasuki pintu, dia dengan canggung berdiri di depan pintu.

Apakah dia mau masuk ke rumahnya? Apakah bagus sudah begitu malam dan hanya berdua bersama Rendra tinggal di kamar yang sama? Tapi kemana dia bisa pergi jika dia tidak masuk ke rumahnya? Apa yang akan terjadi setelah dia masuk ke rumahnya?

Ketika dia sedang memikirkan hal-hal tersebut, Rendra berkata dengan santai, "Aku telah pesan makanan dan akan diantar ke rumah dalam 20 menit, ayo masuk dan duduk sebentar."

Manda menyentuh perutnya, sebelum Rendra menyebutkan makanan, dia tidak menyadarinya, begitu Rendra menyebutkannya, dia benar-benar merasa lapar.

Seolah-olah ada sebuah kekuatan tak terlihat yang mendorongnya, jadi dia tidak terkendali masuk ke rumah Rendra.

Gaya dekorasi di sini benar-benar tidak mirip dekorasi untuk rumah pernikahan, gaya modern yang sederhana, berwarna hitam, putih dan abu-abu, itu merupakan gaya dekorasi yang lebih disukai oleh pria.

Di mana-mana di ruangan ini bersih, boleh dikatakan tidak berdebu sama sekali, jadi tidak bisa dilihat apakah biasanya ada yang tinggal di sini.

Tapi jika dilihat dari tingkat keakraban Rendra terhadap rumah ini, dia tampaknya sering datang ke sini.

"Ayo duduk."

"Oh."

Dia berjalan sambil mengamati sekeliling, dan ingin melihat apakah ada jejak wanita yang tinggal di sini.

Rendra melihat matanya yang penasaran itu sudah bisa menebak apa yang dipikirkannya, dia berkata, "Ini adalah tempat tinggalku, sekarang aku patah tulang, jadi sementara tinggal di rumah orang tuaku. Aku biasanya tinggal di sini dan aku sendirian tinggal di sini."

Manda buru-buru menarik kembali garis pandangnya, perasaan langsung terang-terangan dibongkar pikirannya benar-benar memalukan.

"Ayo duduk."

Dia menggaruk rambutnya dengan malu dan berkata, "Oh."

Rendra melihat ada luka di wajahnya, dan ada berbagai memar di lutut dan betisnya, jadi dia bertanya, "Apakah kamu ingin mandi dulu?"

Manda sangat bahagia mendengar perkataaannya, "Boleh, boleh ..." bola matanya berputar sebentar, lalu bertanya dengan malu, "Apakah itu nyaman?"

"Apakah kamu tidak akan mandi jika tidak nyaman?"

"Uhuk uhuk, mandi."

Hari ini, dia menghabiskan sebagian besar waktunya di kantor polisi, dia berkelahi dan berkeringat, kemudian ditahan di kantor polisi, akhirnya dia bisa keluar dari kantor polisi dan pulang ke rumah, tetapi setelah pulang ke rumah, dia bertengkar dengan keluarganya, dia sendiri saja tidak suka dengan dirinya yang sekarang, jelek dan juga bau.

Ketika air hangat membasahi tubuhnya, hati Manda sakit sampai meledak, dia membiarkan air hangat membasahi wajahnya dan menenggelamkan air matanya.

—— "Hubungan darah adalah suatu kekuatan yang kuat yang tidak bisa dijelaskan, karena kamu tidak memiliki hubungan darah dengan keluarga Atmaja, jadi kamu sama sekali tidak memikirkan keluarga Atmaja.

—— "Kamu adalah orang yang ditinggalkan oleh orang tua kandungmu, kamu telah menikmati kemuliaan dan kekayaan keluargaku selama dua puluh tahun, nasibmu benar-benar baik sekali."

- "Bu, aku tidak mengatakan sesuatu yang salah, dia bukan dilahirkan olehmu, bukan!"

Dia sudah begitu besar, dan dia tidak pernah tahu bahwa hidupnya akan begitu dramatis.

Sejak kecil, ayah memanjakannya dan ibu menyayanginya, dia tidak pernah berpikir ke arah tersebut.

Bahkan meskipun kakaknya selalu bersikap dingin padanya, dia juga hanya berpikir bahwa mereka memiliki pikiran dan konsep yang berbeda.

Dia tidak pernah berpikir bahwa kebenarannya ternyata begitu kejam.

Dia tidak tahu dari mana asalnya, dan juga tidak tahu dia harus pergi ke mana.

Betapa sedihnya bagi seseorang jika dia tidak mengetahui siapa dirinya? !!

Ketika dia berada dalam kesedihan dan tidak bisa menahan diri, Rendra tiba-tiba mengetuk pintunya, "Makanannya sudah datang."

"Oh oh ..." Manda dengan panik ingin mematikan air, tetapi dia tidak sengaja jatuh, kemudian berteriak, "Ahhh!", lalu terdengar suara "Dong", dia dengan gaya lucu terpeleset di kamar mandi.

Untungnya, kaca itu cukup kuat dan tidak dipecahkan olehnya.

Rendra mendengar suara itu dan bertanya dengan cemas, "Ada apa yang terjadi?"

"Aku, aku, aku ... terpeleset ..." Hanya ada satu perasaan pada saat itu, yaitu sakit.

Rendra membuka pintu dan ingin berjalan memasuki kamar mandi, sebelum pintunya dibuka total, dia mendengar Manda berteriak, "Ahhhh, kamu tidak boleh masuk, aku tidak berpakaian."

Rendra buru-buru menutup pintu, dan wajahnya langsung merah, "Kalau begitu ... apakah kamu baik-baik saja? Bisakah kamu bangun sendiri?"

“Bisa!” Manda menggigit giginya dan meringis, wajahnya kelihatan sangat aneh karena rasa sakit tersebut.

Namun, setelah mencoba beberapa kali, dia masih tidak berhasil, "Auuu, pinggangku sakit, aku tidak bisa bangun ..."

"..." Rendra yang berada di luar sudah tidak bisa mengendalikan ekspresi mukanya lagi, pinggangnya sakit dan dia tidak bisa bangun, apakah dia ingin aku masuk?

Novel Terkait

Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
3 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu