Cinta Pada Istri Urakan - Bab 298 Sinetron Saja Tidak Berani Berakting Seperti Ini

Aaron memutar kepalanya melihat, dia tidak begitu mengingat Febian, tapi dia ada sedikit kesan dengan tekonologi Kimbab, proposalnya sampai sekarang masih terletak di atas meja kantornya.

"Presiden Bai, senang bertemu denganmu."

Febian melihat laki-laki disebelah Aaron, tampan dan tinggi, sifatnya luar biasa, keningnya penuh dengan aura pemimpin.

Ini pasti bukan orang biasa, jadi dia tidak berani mengganggu mereka berdua lagi.

"Presdir Aaron, aku tidak mengganggu kalian berdua lagi, lain hari aku akan datang langsung ke perusahaan anda, sekarang saya ada sedikit urusan, saya pergi dulu."

"Silahkan."

Aaron melihat Febian tergesa-gesa berjalan kearah koridor, baru menyadari kalau orang yang berkumpul di koridor semakin banyak, sepertinya di pojok sana ada terjadi sesuatu.

Gavin dan Aaron saling melihat, juga berjalan kearah sana.

Sambil berjalan, Aaron juga sambil bercanda berkata: "kakak kedua, kurasa kakak ipar kedua pasti sedang menonton keramaian, jangan-jangan juga sedang membantu disana."

Gavin diam-diam menggelengkan kepalanya, dengan suara teredam berkata: "Dia memang sulit mengubah sifatnya yang suka mengurus urusan orang lain."

Party ini diadakan oleh Aaron, kalau memang ada sesuatu hal terjadi, dia harus mengurusnya.

Sedangkan Gavin, dia hanya ingin mencari Laras, hal penting sudah selesai dibicarakan, mereka juga sudah harus kembali ke kamar, bagamana juga sudah sangat larut.

Semakin jalan mendekat, suara ribut semakin besar, melihat sekelompok wanita berbikini bertengkar, Gavin benar-benar tidak bisa melihat. Dia hanya mengikut di belakang Aaron, arah pandangannya melihat ke bawah.

Lantai kotor juga basah, dia langsung mengerutkan kening.

Nyonya Kim (ibu Anya) berbicara dengan suara sangat kuat: "Kuberitahu, hari ini kamu tidak usah berpikir untuk pergi, sekarang mulutmu masih begitu ngotot, nanti masuk kantor polisi kamu baru tau rasa. Dasar kamu pencuri tidak tau malu, masih berpura-pura? ...... Tidak ada yang berani mengenalmu, siapa yang berani keluar berarti menentangku."

Orang disekitarnya mulai membantu mengancam: "Tante, lihat saja dia yang ketakutan, dia tidak berani banyak berbicara lagi, takut kalau banyak berbicara nanti dipukul lebih sakit."

"Iya tante, paman Anya adalah kepala kepolisian, harus menindaklanjutinya dengan benar, bantu Anya meminta kembali keadilan."

"Orang semacam ini terlalu menakutkan, benar-benar sampah masyarakat, sama sekali tidak berhak hidup di dunia ini."

Wajah Laras menampilkan kegelisahan, dia melihat orang sekeliling yang mengelilinginya, tiba-tiba, ada sebuah bayangan yang familiar terjepit diantara kerumunan orang.

"Sandra Dewi, aih, aku kenal dengan Sandra Dewi, dia bisa membuktikan statusku."

Semua orang berangsur-angsur melihat Sandra Dewi.

Sandra mau bersembunyi pun sudah terlambat, namanya sudah disebut Laras, dia hanya bisa berdiri.

Disini ribut begitu lama tapi tidak nampak kakak Gavin muncul, dia menebak mungkin kakak Gavin tidak datang, Laraslah yang datang sendiri kesini bermain.

Tadi semua orang bermain games di kolam renang, juga tidak bertemu kakak Aaron, mungkin kakak Aaron ada urusan pergi dulu.

Kalau tidak, begitu banyak orang menyalahkan Laras, kenapa tidak ada satupun dari mereka yang muncul?

Tadi waktu Laras dikepung, jangan tanya seberapa senang dia.

Dia tidak ingin semua orang tau status Laras yang sebenarnya begitu cepat.

Tapi kalau tidak membantu membuktikan status Laras, lain hari dia melapor kepada kakak Gavin, kakak Gavin pasti akan menyalahkannya.

Di keadaan yang serba salah, dia tiba-tiba memegang perutnya, "Aduh......Perutku sangat sakit.....Tidak bisa, aku harus ke toilet dulu."

Sandra memilih melarikan diri.

Laras benar-benar marah, tapi setelah dipikir-pikir, juga tidak aneh, Sandra begitu membencinya, mana mungkin mau membantunya?

Sudah sampai sini tidak mungkin tidak diselesaikan, dia langsung mengatakan statusnya, "Aku datang dengan suamiku, suamiku adalah Gavin Pradipta."

Tadinya aku tidak bilang karena takut kalian terkejut.

"Setauku, jendral Gavin tidak pernah ikut party seperti ini."

"Keluargaku ada sedikit hubungan suadara dengan keluarga Pradipta, aku pernah bertemu istrinya, bukan kamu orangnya."

Laras mendengar kalimat ini dengan teliti, dia marah sampai ingin tertawa, dia melihat wanita yang mengatakan itu, bertanya: "Kalau begitu siapa? Coba kamu katakan, istri Gavin kalau bukan seperti aku jadi seperti siapa?"

Tapi, perkataanya dengan cepat tenggelam diantara perkataan semua orang.

"Orang lain tidak kamu pilih malah memilih berpura-pura menjadi nyonya Pradipta, benar-benar keterlaluan, pernah bertemu pencuri, tapi tidak pernah bertemu pencuri sesombong ini."

"Mukanya benar-benar tebal sekali, istri jendral Pradipta apa perlu mencuri sepatu orang lain?"

"Aku sangat dekat dengan jendral Pradipta, dia biasanya sangat sibuk bekerja, hari ini juga tidak datang, kebohongan yang 'menampar wajah sendiri langsung' seperti ini jangan diteruskan lagi."

Di tengah keributan, papa Anya tiba-tiba berkata: "Presdir Aaron, maaf sekali mengganggu anda."

Sejenak, koridor yang ribut tiba-tiba menjadi hening, semua orang melihat kearah pandangan papa Anya.

Kerumunan orang langsung itu memberikan jalan, tuan rumah sudah datang, saatnya mereka bertindak.

"Aaron, kebetulan sekali kamu datang, pesta kamu muncul seorang pencuri."

"Iya, dia ini pencuri, juga melukai kaki Anya."

Aaron sudah melihat Laras, begitu menoleh, di antara gadis-gadis melihat Laras yang putih, adalah hal yang mudah.

Dia tidak berani memutar kepalanya melihat ekspresi kakak keduanya, melihat semua orang, lalu melihat Laras, dengan tidak percaya bertanya: "Pencuri yang kalian bilang, dia?"

"Iya, dialah orangnya."

Semua orang beramai-ramai menceritakan kejadian tadi, intinya ini adalah kasus besar yang disebabkan karena gesekan kecil.

"Berhenti!" Aaron melambai tangannya dan berteriak, lalu memarahi, "Kalian sudah gila, dia adalah kakak ipar keduaku, apa dia bisa mencuri barang?"

Semua orang di tempat: "......"

Gavin melewati adik ketiganya, tanpa memikirkan apapun berjalan lurus kedepan Laras, karena tinggi badannya, tadi dibelokan dia sudah melihat Laras yang yang dikepung semua orang.

Sekarang ini, wajahnya yang mencurahkan seluruh dunia dengan seksama melihat pencuri itu, sepasang matanya menatapnya dengan lekat, begitu tulus, begitu khawatir, juga begitu intim, tidak perlu menggunakan bahasa apapun untuk menjelaskan hubungan mereka.

Aaron memanggilnya kakak ipar kedua, kalau begitu pria ini, bukankah Gavin?

......

Gambaran seperti ini, bahkan di dalam sinetron saja tidak berani berakting seperti ini!

Seluruh orang tertegun, terutama Nyonya Kim dan Nana.

Nyonya Kim berbalik memapah anak perempuannya, mencoba menggunakan peran ibu melemahkan citranya pembalas dendam yang jahat tadi.

Wajah Nana sekejap memucat, dia tidak kepikiran wanita ini rupanya bukan orang biasa, dia hanya ingin menarik orang sembarangan menjadi kambing hitam, bukan mau menarik orang besar.

Saat ini, koridor yang tenang terdengar suara langkah yang buru-buru dan ribut, polisi sudah datang.

Hanib sebagai ketua tampak galak berjalan kemari sambil memperingatkan: "Berkumpul disini ribut apa,......Siapa yang menyebabkan keributan? Siapa yang melukai orang? Yang mana yang pencuri?"

"......" Semua orang menahan nafas mereka.

Siapa yang berani mengatakannya, tidak mau hidup lagi?

Begitu Hanib datang langsung melihat dua tuan muda keluarga Pradipta, terutama Gavin, boleh dibilang Gavin masih atasannya.

"Jendral Pradipta!" Hanib memberikan hormat dengan gemetaran, ini adalah pahlawan terkenal di dalam sistem, komandan yang benar-benar turun ke medan perang, dia sangat mengaguminya.

4 anggota kecil dibelakang juga satu per satu hormat kepada Gavin.

Novel Terkait

Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
3 tahun yang lalu