Cinta Pada Istri Urakan - Bab 136 Aku Harap Kamu Bisa Menghadiri Pesta Pernikahan Kami

Tidak lama, Gavin melihat Romo. Romo terlihat jauh lebih muda dari usianya yang sebenarnya. Romo dan Rama berdiri bersama dan berkata bahwa mereka berdua sudahmenjadi ayah juga tidak terlihat.

Romo telah berurusan dengan Aaron sejak dia di Australia. Dia hanya pernah mendengar nama Gavin Pradipta, tetapi Romo tidak pernah benar-benar melihatnya.

Ketika Romo pulang ke negaranya, kakak laki-laki dan kakak ipar perempuanya memberi tahu dia bahwa Laras akan menikahi Gavin yang masih satu keluarga dengan Aaron di Jakarta. Gavin adalah sepupunya Aaron, dan Romo masih tidak percaya.

Pada saat bertemu didalam hati Romo yang tidak nyaman berubah menjadi nyaman setelah dia melihat Gavin yang tampan, tinggi, dan gagah. dia memiliki suatu kesan yaitu"banyak orang hebat berasal dari anak muda". Keluarga Pradipta satu persatu anaknya menjadi sangat kuat. Aaron menduduki peringkat sepuluh besar dalam daftar orang kaya ketika dia masih muda, dengar-dengar Aaron juga mendapatkan keuntungan dari sepupunya yang berlatar belakang misterius, sepupunya juga harusnya adalah Gavin.

Grup Gumaya adalah bisnis keluarga dari keluarga Pradipta. Di kalangan pebisnis orang Indonesia di Australia, Aaron dan Rama adalah dua orang dengan reputasi yang sama. Tapi di dalam negeri, keluarga Pradipta adalah salah satu keluarga yang paling terpandang di Jakarta, dan Romo tidak masuk dalam daftar sama sekali.

Romo sangat ingin memiliki kedudukan di dalam negeri, tapi ini masih kurang dari seperseribu Gavin, bahkan sebelum kebangkrutan kakak laki-lakinya yaitu Rama.

"Apakah kamu suami Laras?" Romo dengan erat memegang tangan Gavin, Romo kaget dan juga bahagia.

Gavin mengangguk , "ya, Halo Tuan Romo." karena Gavin masih belum

tahu bagaimana sikap Laras terhadap ayahnya , jadi Gavin tidak memanggil dia ayah secara langsung.

Tentu saja, satu kalimat dari Gavin yaitu "Tuan Romo", benar-benar membuat malu semua orang selama tiga detik, dan tidak ada orang yang menyangkalnya.

Karena Romo tidak melakukan kewajiban untuk membesarkan Laras. Dia tidak pantas menjadi ayah Laras. Secara alami, dia tidak pantas menjadi ayah Gavin.

Gavin mengetahui segalanya, Ketika ada pembicaraan yang tidak bagus dibicarakan didepan orang banyak, dia mengusulkan untuk berbicara dengan Romo empat mata saja.

Romo tidak punya alasan untuk menolak, lalu mereka berdua pergi ke kamar kakek di lantai pertama.

Nagita mendorong suaminya untuk mendengarkan pembicaraan Gavin dan Romo, "Pergi sana kamu dengarkan pembicaraan mereka."

Rama: "lupakan saja. Bukankah akan memalukan jika ketahuan? Pak Gavin juga tidak mudah untuk diprovokasi."

Nagita menatap Rama dengan sinis : "Lelaki yang tidak berguna, keluar!" Ketika Nagita mengatakan ini, Nagita pergi ke pintu kamar kakek , telinganya menempel pada pintu kayu, mencoba untuk mendengar sesuatu.

Rama melihat raut muka Nagita lalu pergi mendengar seperti Nagita.

Tetapi tidak dapat mendengar apa pun.

Di dalam kamar, Gavin bertanya dengan terus terang : "Sudah berapa tahun Tuan Romo tidak pernah pulang , Apakah kamu lupa bahwa disini masih ada ayah kamu yang sudah membesarkan kamu dan lupa dengan putri kamu sendiri?"

"......" Romo tidak menduga pertanyaan Gavin, mukanya langsung memerah, Selain canggung, dia lebih malu dan sangat tak berdaya.

Dia menghela nafas dan berkata: "Aku juga tidak mau, tetapi karierku di Australia semuanya tergantung pada ayah mertuaku, Istriku juga tidak mau menerima putriku yang dilahirkan oleh mantan istriku. Jangankan bicara tentang menerima Laras disana, bahkan jika aku pulang untuk menemuinya, dia tidak mengizinkannya. Aku tahu , aku sangat minta maaf kepada Laras, jadi aku hanya bisa memberinya jaminan hidup. "

"memberinya jaminan hidup?"

"Ya, Aku tidak pernah pelit dalam hal uang, dan tidak sedikit uang aku keluarkan."

"kamu bilang tidak sedikit dengan menyumbangkan gym ke Pelita harapan sebagai ganti penerimaannya?"

"Tidak hanya itu, tetapi biaya hidup setiap tahun lebih dari uang yang disumbangkan ke sekolah."

Gavin tiba-tiba menyadari bahwa Laras membenci keluarga pamannya. Laras berada di posisi terendah dan penakut. Bahkan ketika Laras masih kecil, keluarga Atmaja telah menanamkan pemikiran dalam dirinya bahwa Laras adalah anak tiri , orang tuamu tidak menginginkanmu.

Menurut anak kecil, ini adalah masalah yang begitu kejam, mungkin setiap kali paman dan bibi mengatakannya, Laras akan merasa sangat menderita.

Laras tumbuh di bawah siksaan mental seperti ini.

Melihat Gavin tiba-tiba berhenti berbicara, Romo bertanya, "ada apa?"

"Apakah kamu menyuruh Rama untuk mengurus biaya hidupnya?"

"Ya , kenapa?"

"Kalau begitu, kamu lebih baik sendiri bertanya kepada dia, siapa yang telah menghabiskan uang ini."

Dan sekarang Romo juga menyadarinya, dia berkata dengan penuh pertimbangan, "Oke, aku akan memeriksanya, tetapi bagaimanapun juga dia adalah kakak laki-lakiku, ayah aku sudah tua, dan aku tidak ingin mengkhawatirkan orang tua.”

Gavin mengangguk dan setuju dengan perkataannya, "Aku tidak peduli dengan urusan keluarga kalian. Aku hanya peduli dengan Laras. Aku pikir kamu tidak berniat untuk memiliki anak perempuan ini, Sekarang kelihatannya tidak seperti itu, kalau begitu, jadilah ayah Laras , Aku berharap bisa membicarakan tentang pernikahanku dengan Laras bersamamu. "

Ini benar-benar membuat Romo Kaget, "kalian bukannya sudah menikah? Kenapa?"

"Kamu semuanya tidak tahu. Aku dan laras baru tunangan, pesta pernikahannya belum diurus. Jika kamu masih mengenali putrimu dan dia menerima kamu sebagai ayahnya, aku harap kamu bisa menghadiri pesta pernikahan kami."

Hati Romo sangat panas, Tanpa diduga, Gavin yang dikatakan berdarah dingin dan tanpa belas kasihan, memiliki sisi yang begitu lembut. Dia sangat bahagia. Dia sangat senang, senang untuk Laras

"Bagus, bagus, sangat bagus."

Gavin bertanya lagi, "karena istrimu tidak mengizinkan kamu melihat Laras selama bertahun-tahun, mengapa kamu sekarang santai-santai aja?".

Romo: "setengah tahun yang lalu, ayah mertua ku meninggal. Istri ku adalah anak tunggal. Sekarang aku yang bertanggung jawab di rumah. Selain itu, perusahaan kakakku lagi lagi bangkrut, jadi aku dengan segera pulang. "

Berbicara tentang ini, Romo sangat ragu-ragu , seperti ingin mengatakan sesuatu.

Mungkin itu berhubungan dengan profesinya. Gavin memiliki sikap wawasan yang luas, membuat Romo merasa tidak berpakaian dan terkena sinar matahari. Lebih baik dikatakan terlebih dahulu, karena Cepat atau lambat, dia akan tahu.

"Sedangkan untuk istriku yang sekarang, aku punya anak perempuan dengannya. Alasan mengapa dia tidak menerima Laras adalah karena dia takut Laras akan bersaing dengan saudara perempuannya untuk warisan keluarganya kelak. Menurut istriku, semua yang aku miliki sekarang adalah pemberian dari keluarga ibunya, dan semua harta keluarga secara alami akan diberikan kepada putri kami. "

Gavin juga tahu bagaimana bertarung dalam keluarga besar. Dia telah banyak mendengar dan melihat.

Alasan mengapa keluarga Pradipta dapat berdiri di ibu kota adalah karena gaya keluarga yang ketat, solidaritas yang tinggi antara saudara, dan upaya bersama. Tidak pernah ada kekacauan seperti itu di keluarganya.

"Sekarang kamu bisa menjelaskan kepada istrimu bahwa Laras adalah keluarga Pradipta, dan aku tidak akan pernah meminta sepeser pun dari keluarganya." Gavin bersumpah, "Laras hanya berharap bisa mendapatkan sedikit cinta dari ayahnya."

Romo merasa malu, dan menambahkan beberapa untaian rasa bersalah kepada Laras, "ya, aku mengerti."

"Ngomong-ngomong, apakah kamu punya berita tentang Nyonya Murtina?"

Tiba-tiba mendengar nama mantannya itu, otot-otot wajah Romo seperti ditarik, dan wajahnya sangat tegang. Dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "semenjak perceraian, tidak ada hubungan apa-apa lagi, Kami sangat tidak bahagia, dan yang paling sedih adalah Laras."

Gavin melihat bahwa sudah hampir waktunya untuk makan malam, dia juga sudah membicarakan semuanya, kemudian Gavin mengatakan : "Kita bicarakan lagi saat makan bersama, Mari kita cari Laras. Meskipun dia tidak membicarakan ini, tapi dia pasti sangat senang melihatmu."

"Baik." Romo juga tidak sabar untuk melihat putrinya yang sudah 15 tahun tidak bertemu.

Novel Terkait

Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu