Cinta Pada Istri Urakan - Bab 571 Jalan Kamu Baru Saja Dimulai

Berbagai stasiun televisi bekerja sama dalam mengadakan acara penghargaan yang dimulai dengan pembukaan yang meriah, diatas karpet merah, didatangi oleh berbagai aktor dan artis terkenal.

Grup Wanita Galaksi yang memiliki suara kritikan yang melebihi suara pujian, juga menghadiri acara ini.

Studio Rumah Layar sudah mengumumkan ke publik, akan menghentikan secara sementara semua acara untuk grup ini, namun acara ini telah disepakati sebelumnya, dan sudah menandatangani kontrak, wajib dihadiri.

Jadi, mungkin saja, ini terakhir kalinya Grup Wanita Galaksi berkumpul bersama di depan publik.

Melewati perjalanan karpet merah yang meriah namun singkat, kegemilangan untuk mereka, juga sudah diakhiri.

Mobil perusahaan sudah menunggu di pinggir jalan, beberapa gadis keluar dari gang dan mengangkat roknya dengan muka yang penuh kekecewaan.

Meila Meng dan Tian Lili semakin berpikir semakin emosi, sebenarnya mereka masih ada acara pertunjukan, tetapi dibatalkan secara mendadak dikarenakan skandal perkelahian sesama anggota, mungkin saja mereka tidak akan mempunyai kesempatan lagi, dan semua ini, mesti disalahkan kepada Almora Ren yang tidak tahu diri.

Tian Lili tiba – tiba menghentikan langkahnya, berbalik badan ke belakang, melihat wajah kasihan Almora Ren yang dikarenakan terkejut, dia mengangkat tangan dan menampar langsung di wajahnya.

Terdengar suara “Pa”, Almora Ren terasa pusing kepalanya karena ditampar, wajahnya langsung memerah dan kesakitan.

Dia kesakitan dan memegang wajahnya, “Kamu... ...”ingin melawannya, tetapi juga takut kejadian dipukuli oleh semua orang akan terulang kembali, dia tidak berani.

Orang yang sudah berjalan di depan mendengar suaranya, semuanya menghentikan langkahnya, dan melihat ke belakang.

Almora Ren selain melontarkan satu kata “kamu”, tidak berani mengatakan apapun lagi.

Pada saat ini acara penghargaan yang didalam sedang dijalankan dengan meriah, semua orang hanya fokus melihat ke panggung, gang kecil yang cenderung gelap ini tidak menarik perhatian orang lain.

Tian Lili dengan emosi dan berteriak kepada Almora Ren :”Pernah melihat orang yang memalukan, tidak pernah berjumpa dengan orang yang begitu tidak tahu malu, kamu tidak merasa segan untuk bergabung sama kami ?”

Almora Ren menjelaskan untuk dirinya :”Perusahaan tidak melarang aku, aku masih anggota dari grup ini.”

“Mau muntah, hanya karena kamu, kamu tahu grup kami sudah berakhir? Kerja keras kami, keringat kami, dan cita – cita kami, akan hancur karena kamu, kamu merasa kami masih bisa menerima kamu seolah-olah tidak terjadi apapun?”

Tian Lili sangat emosional, menunjuk Almora Ren dan mamaki :”Aku kasih tahu kamu Almora Ren, sampai detik ini aku juga tidak perlu takut lagi, bagaimanapun sudah hancur, tidak perlu takut menjadi lebih hancur, aku hanya tak senang sama dirimu, kamu muncul dihadapan aku sekali lagi, aku tidak akan bisa menahan diri untuk tidak menampar kamu !”

Melihat sikap Tian Lili yang agresif, dan dukungan orang-orang yang berdiri di belakangnya, Almora Ren semakin takut dan mundur langkah demi langkah.

“Diluar bukannya sering bergosip kalau kita bertengkar sesama grup, bukannya pada bilang kami mengucilkan kamu, kalau begitu kita membiarkan semua ini menjadi kenyataan saja, kalau kamu mempunyai kesadaran seharusnya mengajukan permintaan keluar dari grup ini kepada Manager, kalau tidak ... ...”Tian Lili mengepalkan tinju dan mengancam, “Masih belum berakhir yang kamu rasakan !”

“......”Almora Ren ketakutan dan tidak berani mengeluarkan suara apapun.

He Muqing yang berjalan di depan berkata :”Cuaca begitu dingin, ayo kita semua, cepat naik ke dalam mobil.”

Semua orang memandang tajam sekilas kepada Almora Ren, dan masing-masing naik ke dalam mobil.

Almora Ren berjalan di paling belakangan, ketika dia ragu untuk masuk ke dalam mobil, mobil sudah langsung ditutup dengan kejam.

Mobil perusahaan langsung pergi dari depan matanya.

Malam akhir tahun, cuaca dingin menggigil, mata Almora Ren bengkak dan pedih, air mata mengalir terus dari kedua matanya.

Angin bertiup dari arah barat, dia yang hanya mengenakan pakaian tipis merasa kedinginan sekali, wajahnya yang basah terasa sakit menusuk.

“Mengapa harus berbuat ini kepadaku...Mengapa...Aku sebenarnya......melakukan kesalahan apa... ...”

Pada saat ini, sebuah jas yang masih hangat langsung dikenakan pada bahunya, dia terbengong, dengan panik dia menoleh kebelakang.

Hanya kelihatan dibawah cahaya yang silau, terdapat wajah lembut yang sedang menatapnya, dia terdiam, dan hatinya kacau balau.

“Nona Ren, kamu baik – baik saja ?”

Telapak tangan lebar lelaki ini sedang memegang erat pergelangan tangannya, dengan menjaga etika dan sopan santun, khawatir tetapi terkesan tidak gesa-gesa, khususnya suaranya, lembut seperti matahari pada musim dingin, menghangatkan dia yang mendengarnya.

Almora Ren menggeleng – geleng kepalanya, sekali menggelengnya, air mata yang bergenang di dalam matanya terjatuh, terkesan sangat kasihan.

“Mengapa kamu disini sendirian ?”

Almora Ren tidak berbicara, hanya diam – diam mengalirkan air mata.

“Disini anginya sangat kuat, pakaian kamu terlalu tipis, mau masuk dulu ?”

Dia menggelengkan kepalanya.

“Kalau begitu ke mobil aku saja, disana saja.”

Almora Ren masih membawa rasa waspada, dan ragu –ragu, “Dengan siapa aku bicara?”

Lelaki itu tersenyum tipis, memperkenalkan dirinya : Marga aku Jin, Alvin.”

Hati Almora Ren terkejut sejenak, dengan kaget menatap lelaki tersebut.

Meskipun nama Alvin sudah memudar dari dunia hiburan, tetapi legendanya masih menerus di dunia hiburan.

Terlahir pada keluarga bangsawan namun menyerahkan kekayaan atas kemauan sendiri, memasuki dunia bisnis hanya karena hobi, setelah keluar dari dunia bisnis dia membuka usaha sendiri, saat ini telah menjadi miliarder.

Semua yang tertera diatas, adalah penilaian dan pengetahuan orang lain terhadap Alvin.

Dan juga sebagai pengetahuan Almora Ren terhadap Alvin.

“Kamu... ...”Dia juga tidak yakin, hanya dikarenakan dia mengetahui nama besar Alvin, tetapi tidak pernah bertemu dengan orangnya.

Foto – foto lama Alvin yang beredar di dunia maya sudah berkisar di sepuluh tahun yang lalu, Almora Ren juga tidak pernah melihatnya, dia sudah artis yang terlupakan di dunia hiburan, dia tidak pernah mencari tahu bagaimana bentuk wajahnya.

Alvin tersenyum dengan lembut, “Aku hanya khawatir kamu akan kedinginan, apalagi, aku juga sedikit kedinginan, begini saja.” Dia mengambil kartu nama dan ponsel didalam kantong jaket yang dikenakan pada badan Almora Ren,”Ini kasih kamu, cukup untuk membuktikan identitas aku.”

Almora Ren satu tangan memegang ponsel, satu tangan memegang kartu nama, kebingungan.

“Ayo, sini terlalu dingin,” Alvin menggosok tangannya, lalu berjalan kedepan.

Berjalan dua langkah, dia menoleh kebelakang, dengan wajar melambaikan tangannya, “Cepat, ponselku sudah ditanganmu, masih takut apa lagi ?”

Almora Ren tidak banyak berpikir langsung mengikutinya.

Belakangan dipikirkan lagi, ponsel dan kartu namanya juga tidak menandakan apa-apa, dia memegang ponsel dan kartu namanya memasuki ke dalam mobil dia, apa gunanya ?

Di dalam mobil Alvin membuka pemanas, dia juga menuangkan segelas air untuknya, “Ini, minum sedikit, menghangatkan badan.”

“Terima kasih.” Pada masa-masa seperti ini, meskipun hanya segelas air hangat, sudah sangat menyentuh hatinya.

Di dalam mobil memainkan irama musik yang ringan, suaranya yang tebal diiringi dengan nada – nada latar belakang yang lembut, “Mengapa sendirian jongkok disana dan menangis ?”

Almora Ren menggigit gelas plastiknya, dengan mata kosong menatap kejauhan, mata yang membawa kesedihan tercerai berai.

“Mereka... mengapa mengucilkan kamu?”

“Kamu tahu dari mana?”

“Dekat – dekat ini kalian sangat populer, sulit untuk tidak mengetahuinya.”

“... ...”Almora Ren sedikit canggung.

Alvin melihat suasana hatinya yang langsung memburuk, langsung menjelaskan :”Jangan salah paham, aku tidak bermaksud lain, maksudnya grup kalian sekarang lumayan menarik perhatian.”

Almora Ren menggeleng – geleng kepalanya, tersenyum dengan paksa,”Grup kami sudah tidak ada harapan lagi, memang benar, mereka semua mengucilkan aku, bisa jadi aku akan keluar dari grup itu.”

“Mereka hanya iri kepada kamu.”

“Iri?”

“Benar, kamu paling menonjol diantara mereka, tentu saja membuat orang lain iri hati.”

Almora Ren mendengarnya, hatinya sangat senang, suasana hati juga ikut membaik.

“Sebenarnya, aku juga selalu memperhatikan grup kalian, aku pandang baik dirimu, kamu jangan tergesa-gesa, jalanmu baru saja dimulai.”

“Terima kasih, tetapi sekarang berita tentang aku cenderung negatif.”

“Berita yang negatif juga berita, artis mana yang tidak ada berita negatif ?”

Novel Terkait

Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu