Cinta Pada Istri Urakan - Bab 629 Ancaman Tasya Rope

Dia dengan tulus mengatakan: "Baik, kamu tunggu," Lalu langsung memutarkan topik pembicaraan, "Tambahkan aku sebagai temanmu di wechat."

"......" Suli langsung memutarkan bola matanya, "Aku tidak berhubungan dekat dengan pria muda yang sudah punya pasangan."

Wajah Aaron sangat canggung, harga dirinya semuanya terjatuh.

"Sudah sangat malam, kamu cepat pergi, pada saat keluar hati-hati sedikit, jangan dari pintu utama, jalan dari pintu samping di sebelah timur, kalau nanti difoto, tidak baik untuk semua orang, akan susah dijelaskan."

"Kamu sendiri bisa?"

"Tentu saja bisa."

"Kalau besok kakimu infeksi, ingat harus pergi ke rumah sakit."

"Baik."

Aaron menggendongnya, dengan hati-hati duduk di pinggiran tempat tidur, lalu dengan dalam menatapnya sebentar, beberapa kali mulutnya terbuka tapi tidak tau harus mengatakan apa.

"Kalau begitu aku pergi."

"Ehn."

"Sungguh tidak mau berteman di wechat?"

"Tidak."

"Kalau begitu berikan nomor barumu padaku, Laras dan Vero mempunyai dendam denganku, bertanya pada mereka, mereka juga tidak menjawab, aku berjanji tidak akan mengganggumu."

Suli langsung menolak, "Tidak kuberikan."

"Tidak menganggapku?"

"Sebenarnya kamu mau pergi atau tidak?"

Aaron dengan tak berdaya mengangguk, "Pergi, aku pergi......" Berjalan sampai depan pintu, dia memutarkan badannya lagi, "Aku sungguh pergi ya?"

Suli menghela nafasnya berat, dengan marah berkata: "Tutupkan pintunya, terimakasih."

Aaron mengulurkan tangannya menggesekkan ujung hidungnya, akhirnya dengan tidak rela pergi dari sana.

-----"Kalau begitu tunggu kamu selesaikan, baru datang mencariku."

Dia memikirkan perkataan Suli, hatinya muncul harapan baru, setidaknya dia tau alasan kenapa Suli mau putus, dia tau dimana letak masalahnya.

Baru saja menyetir mobilnya keluar dari apartemen, dia dihentikan oleh sebuah mobil yang familiar, dia langsung mengerutkan keningnya.

Mobil ini, adalah milik Tasya.

Tasya membuka pintu dan turun, menutupi jalan Aaron, dengan kuat berteriak: “Aaron, turun, katakan dengan jelas, sebenarnya kamu pergi kemana?"

Hari ini Tasya sengaja pergi ke kantor mencari Aaron, semua orang mengatakan kalau dia hanya melihat setengah dari upacara perayaan saja, lalu dengan terburu-buru pergi.

Melihat setengah dari upacara perayaaan langsung pergi, bukan pergi cari Suli kan?!

Insting wanita, memang selalu seakurat itu.

Malam-malam hari, Tasya dengan memendam amarahnya menyetir mobilnya ke bawah apartemen Suli, menunggu di pintu utama selama satu jam lebih, awalnya dia sudah ingin pulang, tapi entah kenapa dia ingin menyetir mobilnya dan mengelilingi apartemen dulu baru pergi.

Untungnya berkeliling satu putara, baru membuatnya menghentikan Aaron di pintu samping.

Aaron turun dari mobil, Tasya sudah marah sampai menangis, "Aku tau kamu pasti disini, aku tau."

Aaron tidak bisa mengatakan apa-apa, awalnya dia merasa bersalah kepada Tasya, keadaan sekarang ini, yang bisa dia katakan hanya maaf, "Maaf, aku tidak ingin menjelaskannya, karena tau kamu pasti akan seperti ii."

"Apa? Kamu......" Tasya tidak menyangka Aaron akan menjawabnya begitu santai, kalau dia membantah atau menjelaskannya, masih bisa membuktikan kalau di hati Aaron masih ada posisi untuk Tasya.

"Karena sudah kamu lihat, kalau begitu aku juga tidak perlu ke tempatmu lagi, aku ingin membatalkan janji pernikahan kita, besok aku akan pergi ke rumahmu untuk meminta maaf."

"......" Berita yang tiba-tiba ini mebuat hati Tasya sakit, dia mengira bagaimana pun juga Aaron juga harus menjaga gengsi orangtuanya, tidak disangkan dia bahkan sudah memikirkan untuk datang kerumahnya dan memintaa maaf, bukankah ini artinya sudah yakin untuk membatalkan pernikahan?!

Tiba-tiba sekali, Tasya sama sekali tidak bisa menerimanya.

"Kamu bilang apa? Kamu bilang sekali lagi."

Aaron dengan serius berkata: "Maaf, aku tidak seharusnya menyetujui pertunangan dalam keadaan aku masih belum bisa berjalan keluar dari hubunganku yang sebelumnya, pernikahan ini diatur oleh orangtuaku, pertunangan ini juga maksud orangtuaku, aku tidak ingin membohongi hati diri sendiri melanjutkan kesalahan ini, begini akan semakin bersalah padamu. Tasya, kamu baik sekali, kamu pantas dicintai, kamu seharusnya mencari suami yang benar-benar mencintaimu."

Tasya sambil menangis berkata dengan kuat, "Aaron, kamu sudah gila ya berkata seperti ini kepadaku, kamu tau tidak apa yang sedang kamu bicarakan?"

Waktu sudah larut malam, sekeliling sangat hening, teriakan Tasya mengejutkan satpam yang sedang mengantuk di pos satpam.

"Kamu tenang dulu," Aaron menegurnya, bagaimana juga ini adalah tempat publik, juga sudah selarut malam ini, "Aku antarkan kamu pulang dulu, besok aku pergi ke rumahmu bicarakan."

"Tidak mau, aku tidak mau!" Perasaan Tasya langsung runtuh, sambil menangis berkata, "Kamu bersikap biasa kepadaku, aku menahannya, aku terus menghibur diriku sendiri, asalkan aku baik kepadamu, suatu hari dihatimu pasti ada aku. Aku menyukaimu sudah begitu lama, bisa berpacaran denganmu, bertunangan denganmu, aku sangat sangat senang, aku tidak memedulikan apakah sekarang kamu menyukaiku atau tidak. Aku pernah bilang, kalau di antara kita ada 100 langkah, asalkan kamu mau berjalan maju satu langkah, maka aku bersedia berjalan maju 99 langkah, tapi bagaimana denganmu? Jelas-jelas sudah berjalan satu langkah itu, kenapa sekarang mau mengingkarinya? Aaron, kamu pria atau bukan, kamu ada tanggung jawab padaku kamu tau tidak?"

Aaron melihatnya terlalu emosional, pelan-pelan menegurnya, "Semua salah ada di aku, aku mengakuinya."

"Aaron, kamu sudah dibohongi Suli, artis seperti dia sangat ingin menikah dengan orang kaya, setelah dia meninggalkanmu, karirnya terus menurun, dia melihat pria disekitarnya semuanya tidak sebaik kamu, makanya kembali datang mencarimu lagi, kamu sadar sedikit."

"Dia bukan orang seperti itu."

Tasya mendengarnya, semakin marah, bahkan nadanya sudah berubah, "Kamu masih membelanya? ......Hehe, Aaron, aku sungguh sudah salah melihatmu......kamu, kalian, sungguh menganggapku orang bodoh untuk dihina, kalian keterlaluan......"

Tasya tidak ingin mendengarkan penjelasan apapun, selangkah demi selangkah mundur ke belakang, sambil berjalan dan berkata: "Aaron, karena kamu begitu jahat padaku, jangan salahkan aku kejam, aku mempunyai catatan hitam tentang Suli, kalau kamu berani membatalkan pernikahan, aku akan membocorkannya."

Ancaman seperti ini, Aaron tidak takut, Suli selalu sangat menjaga kesucian dirinya, tidak takut dengan perkataan buruk orang lain, tidak ada yang bisa dia bocorkan.

Siapa menyangka, Tasya menambahkan lagi: "Aku akan membuat semua orang di dunia melihat jelas topeng asli Suli, Suli, hanya seorang putri dari orang licik yang mengorupsi uang perusahaan yang ketahuan dan tidak bisa mengembalikannya, lalu bunuh diri karena takut dengan hukuman yang dijatuhkan padanya, ada ayah yang seperti itu, pasti akan ada putri yang seperti itu juga, dia menginjakmu untuk menaikkan statusnya, dari urutan dibelakang 18 yang tidak diketahui melompat menjadi nama besar internasional, dia sedang mempergunakanmu."

Aaron sangat terkejut, informasi ini, dia juga baru tau dari Gavin, kenapa Tasya bisa tau?

"Aaron, aku barulah orang yang benar-benar mencintaimu, sedangkan Suli, hanya melihat status dan jabatanmu, yang dia lihat adalah uangmu, kamu sadar sedikit. Kalau kamu bersikeras mau membatalkan perjanjian nikah di antara kita, aku akan membocorkan ini semua, nantinya, takutnya Suli akan menjadi "ratu terjatuh" yang sesungguhnya."

Wajah Aaron berubah muram, tatapannya menjadi dingin, Tasya bilang kalau salah melihatnya, sebenarnya dia juga sudah salah melihat Tasya, kenyataannya dia tidak pernah sungguh-sungguh mengenal dan mengerti Tasya.

Novel Terkait

You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu