Cinta Pada Istri Urakan - Bab 335 Mengebut Untuk Hidup (2)

Setelah pembicaraan selesai, kedua tangan Fadli Man menggenggam kemudi dengan kuat, menginjak pedal gas, langsung berjalan keluar.

Dengan tergesa gesa, dia menaikkan mata melihat ke belakang, dan bukan satu mobil yang mengikutinya, tapi tiga.

Saat itu dia baru sadar, jalan ke bandara tidak ada satu pun mobil lain.

Mobil Jeep mengejar lagi, dengan mobil lain bersama mengejar mobilnya.

Fadli Man dengan beringas menginjak pedal gas, kecepatan mencapai 200 km/jam.

Di bawah kecepatan mobil yang gila ini, sangat tidak mungkin untuk mendekati mobilnya.

Kecuali kalau kamu ingin menjadi besi hancur.

“Bos, mobilnya sangat cepat, harus pikirkan cara buat dia melambat.”

“Jangan panik, di depan ada tikungan.”

Selama pembicaraan , mobil sudah memasuki tikungan, Fadli Man mau tidak mau harus menurunkan kecepatan mobil, tapi masih dalam kecepatan 100 km/jam.

Weiner memimpin di depan, dalam satu kecepatan mobil sudah berada di depannya.

“Kamu ingin mati?!” Fadli Man mengumpat, sambil mencoba melarikan diri.

Tapi dia bergerak ke kiri, Weiner bergerak ke kiri, dia bergerak ke kanan, Weiner juga bergerak ke kanan, menghalangi jalannya dengan ketat, sehingga dia tidak bisa keluar.

Dua mobil di belakang, satunya mengejar sampai sejajar dengan mobilnya, satu lagi mengikuti dengan ketat di belakang mobilnya, dia di kepung di tiga sisi.

Keadaan terdesak, Fadli Man tiba tiba menginjak rem.

“Baam” terdengar suara keras, mobil belakang langsung menabrak kedepan.

Weiner mengemudi paling depan, Sonny mengikuti dari belakang, mobil yang paling belakang, itu adalah Gavin.

Mobil Jeep Gavin sangat besar dan kokoh, tabrakan seperti itu, hanya membuat mobil bagian depan penyok saja.

Sedangkan mobil Fadli Man, bagasi belakang seperti melompat keluar.

Kecepatan mobil melambat, di saat semua orang berpikir Fadli Man akan memberhentikan mobil, tiba tiba dia berbalik, melewati mobil Gavin , langsung mengemudi kembali, memberikan kejutan ke semua orang.

Mobil Weiner dan Sonny karena kecepatan sangat tinggi dan melaju sudah jauh, langsung bereaksi berbalik dan lanjut mengejar.

Gavin adalah orang pertama yang bereaksi, tapi Damar mendapat luka karena mobil tertabrak , dia menutup dada tidak bisa bernapas, ekspresi wajah nya menjadi pucat.

Ekspresi wajah Gavin menjadi serius, “Bagaimana kamu, Damar?”

“Bos, aku… … tidak apa apa… … cepat kejar … … “

“Kamu tinggal di sini, aku hubungi tim medis, bertahanlah.”

Kejadian terjadi secara tiba tiba, Gavin tidak bisa tidak turun dari mobil.

Weiner yang awalnya berada paling depan sekarang menjadi yang paling akhir, berhenti dan menaikkan Gavin, jarak antar mobil jadi semakin besar.

“Di ujung tikungan jalan, Damar terluka, cepat kesana tolong.”

Fadli Man mengemudi balik dengan cepat, saat di jalan lurus, dia menambah kecepatan lagi, meninggalkan mereka jauh.

Sonny membuka atap, langsung mengambil gaya penembak jitu, “Jino, ambil jalan lurus.”

Jino : “Tidak masalah.”

Fadli Man sendiri tahu bahwa hari ini akan susah melarikan diri, kalau dia jatuh ke tangan polisi, dia pasti akan mati, jadi, dia sudah berpikir jernih, melepaskan semuanya.

“Srr … …” Dia melintas masuk ke jalan bercabang , terus mengemudi.

Jalan di bandara luas dan mudah di akses, dia tidak bisa lari lagi, tapi jalan di depan agak rumit dan berliku, mungkin saja akan ada jalan untuk hidup.

“Hentikan dia! “Gavin memberi perintah, “Jangan biarkan dia kembali ke kota.”

“Baik!” semua orang berteriak serempak, Jino dan Weiner menambah tenaga mereka.

Jordan juga berada di mobil Weiner, dia melihat ke ponsel, berbicara kepada Gavin yang di belakang : “Bos, baru saja, polisi sudah mengendalikan Rama, Nagita dan juga seluruh pengurus tertinggi perusahaan Atmaja, Komisi Pengawasan Sekuritas juga akan melakukan pemeriksaan ke perusahaan Atmaja.”

“Apakah sudah terlacak arah aset perusahaan Atmaja?”

“Itu ke akun bank perusahaan Tere Liye, tapi assetnya sekarang sudah dibekukan, Tere Liye di Amerika mendaftarkan cabang perusahaan Tere, jika sejumlah uang ini masuk ke bank akun perusahaan Tere, lalu di teruskan ke cabang perusahaan Tere di Amerika, dengan satu putaran ini maka semua tercuci bersih.

“Berapa asset nya?”

“ 10 triliun.”

Weiner yang mengemudi mobil berkata, “ Banyak sekali uangnya, seumur hidup tidak akan pernah habis.”

Gavin juga karena angka ini tidak bisa berkata-kata.

Jordan : “Untung saja Bos memikirkan cara seperti ini, dari awal sudah memantau keluar masuknya uang di perusahaan Atmaja, jadi baru bisa membekukan uang tersebut pada saat ini.”

Mobil melaju di jalan tanah, jalan ini sebelumnya tidak menerima pemberitahuan, jadi banyak kendaraan berlalu lalang.

“Weiner, hati hati mengemudi.”

“Baik, Bos, kalian pegangan.”

Fadli Man di depan mengemudi dengan cepat, Weiner dan Jino mengejar dengan ketat, mobil Jino, Sonny sudah membunyikan alarm polisi, dan membidik mobil di depan.

“Piuu” tembakan pertama keluar , mengenai tepat ban belakang mobil Fadli Man.

Segera, mobil Fadli Man kehilangan kendali, seluruh mobil miring berputar 90 derajat, gesekan yang besar membuat bekas 3 ban mobil di jalan.

Dilanjutkan, suara keras “baam” , mobil Fadli Man terbalik, atap mobil mengenai bagian jalan, bagian depan menabrak jembatan di jalan bandara.

“Yes!” Sonny setelah melihat dengan tepat di depan tidak ada mobil baru berani menembak, “Jino, kemudikan mobil kesana lihat.”

Jino tidak ragu ragu, memegang erat setir, menginjak pedal gas, langsung mengemudi sampai tempat kejadian.

Fadli Man di dalam mobil dengan posisi terbalik, darah mengalir dari kepala dan badan, sedang merintih kesakitan.

Sonny dan Jino dengan kecepatan tinggi turu dari mobil, membuka pintu mobil, mencoba menyelamatkan Fadli Man yang terjebak.

Mobil Weiner di belakang sampai, mobil yang berlalu lalang juga berhenti.

Pengemudi yang baik hati melihat ada yang sedang mencoba menolong, juga cepat bergabung ke dalam tim penolong.

Ada juga penduduk yang antusias untuk menonton, ada yang menelpon polisi, ada yang menelpon ambulans, semua orang bekerja sama untuk menyelamatkan.

Sonny membongkar pintu mobil, bekerja sama dengan Jino, menyelamatkan Fadli Man yang terjebak di dalam.

Dibelakang ada pengemudi yang bermurah hati membantu, “kamu tidak apa apa? … … Mobil rusak bisa beberapa kali, orangnya selamat itu yang penting.”

Siapa tahu, Fadli Man tiba tiba menggunakan memberontak, menarik leher pengemudi yang bermurah hati, tangan satunya lagi mengeluarkan pistol dari kantong, mengarahkan pistol ke pelipis pengemudi yang bermurah hati.

Pengemudi yang bermurah hati tiba tiba bingung.

Sonny dan Jino juga terkejut, tanpa menduga membuat dia mendapatkan sandera.

Kecelakaan yang begitu besar, tidak mati pun menderita juga, siapa yang mengira Fadli Man tidak apa apa, malah masih bisa menyandera.

Hanya bisa berkata, nyawa Fadli Man cukup besar, dan untuk pengemudi yang bermurah hati ini, hanya sial saja.

“Jangan kemari, “Fadli Man memegangi sandera, mengancam berkata, “Kalau kalian masih berjalan kemari aku akan menembak dia.”

Pengemudi tidak pernah mengalami kejadian seperti ini, bahkan pria yang tinggi pun memiliki kejadian menakutkan seperti ini, selain itu dia yang hanya bermaksud baik ingin menolong.

Dia ketakutan sampai wajah berubah pucat, kedua kaki pun terus gemetaran.

“Fadli Man! “ suara Gavin dari belakang terdengar, “ kamu sudah tidak bisa lari lagi, menyandera orang hanya akan menambah hukumanmu, aku sarankan kamu lebih baik menyerahkan diri untuk ditangkap.”

Suara berwibawa ini membuat Fadli Man tanpa sadar gemetar, dia seperti mendengar suara yang datang dari hakim neraka, membuat bulu kuduknya berdiri.

Novel Terkait

Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu