Cinta Pada Istri Urakan - Bab 522 Bisakah Menempeliku Tidak Membiarkanku Pergi?

Laras melihat Romo memberi Gavin sekotak vodka, tapi dia malah membuat segelas teh poci, ini sedikit keterlaluan.

Tapi, Laras malah melihat wajah Gavin yang tenang, juga tidak tau dia sungguh tidak takut, atau pura-pura berani.

Gavin dengan terkekeh berkata: "Tuan Atmaja, kamu lihat hari ini Laras baru keluar dari rumah sakit, tugas menjaga kedua anak masih padaku, aku tidak boleh memberikan contoh yang tidak baik untuk anak-anak bukan?"

Melihat senyumannya yang tidak seperti biasanya, Laras tau kalau dia sedang memikirkan cara untuk lepas dari jebakan ini.

Romo: "Tidak apa-apa, di rumah ada banyak orang yang bisa menjaga anak-anak."

"Bukankah nanti mau membuat kue tanah liat ?"

"Tidak apa-apa, kebetulan koki di rumahku juga tukang kue profesional."

Senyuman Gavin berubah menjadi kaki, sesekali memberikan pandangan minta tolong kepada Laras, "Aku masih harus mengajar mereka belajar, bagaimana menurutmu?"

Laras memasang wajah yang memberitahu 'tidak ada hubungannya denganku', dia hanya makan dan minum sup.

Gavin menunjukkan sikap yang bersiap dan berani, dia berpikir, minum saja, lagipula kalau mabuk kebetulan boleh bermalam, jadi dia tidak perlu mencari alasan lagi.

Pada saat ingin berbicara, handphone di sakunya berbunyi, suara ini adalah dering telepon untuk pasukan, begitu dia mendengar, wajahnya langsung berubah.

"Halo, ada apa?"

Penampilan disiplin Gavin masih saja sangat menakutkan, aura di sekitar tubuhnya terbentuk dengan cepat, membuat orang yang disebelahnya tanpa sadar merasa dingin.

Jangankan Romo, bahkan Nana dan Bobi pun tekejut.

"Bos, Reno bilang ingin bertemu denganmu." Orang yang menelepon adalah Damar.

"Dia sudah mengaku?"

"Dia tidak mengaku secara langsung, tapi dia bilang, kalau teori kamu pada dasarnya benar."

"Serigala tua, tidak mau mengaku langsung, baik, aku langsung pergi menemuinya."

Gavin meletakkan handphonenya, baru sadar akan kekakuan semua orang, oleh karena itu, dia sambil tersenyum berkata: "Tuan Atmaja, birnya anda simpan dulu, aku pasti akan datang kesini dan meminumnya."

Romo menutup rapat bibirnya, juga bukan curiga dengan perkataannya, tapi merasa dia tidak tulus, kedatangan kali ini tidak tulus, lain kali harus berusaha menyulitkannya.

Laras malah tidak heran, menolehkan kepalanya mengatakan kepada anak-anak: "Paman sudah mau pergi, katakan selamat tinggal."

Hati Gavin bergetar, melihat Laras dan dengan panik menjelaskan, "Aku tidak dinas, aku masih dalam masa libur, pergi sebentar langsung kembali."

Laras sambil memberikan sayur kepada anak-anak, sambil berkata: "Kalau begitu kamu cepat pergi cepat pulang," Tidak menunggu hati Gavin bermekaran, dia berkata lagi, "Cepat pergi, cepat pulang ke rumah tidur, beberapa hari ini kamu sudah bekerja keras, terimakasih."

Nada bicaranya daingin sekali, pasti marah lagi, Gavin ingin menangis tapi tidak ada air mata.

Tidak mendapatkan pengakuan dan hiburan dari Laras, dia hanya bisa mengharapkan anak-anak, "Nana, Bobi, besok paman baru datang membantumu membuat kue tanah liat ya?"

Bobi mengangguk.

Bibir Nana dengan cepat berkata: "Tidak apa-apa paman Dita, kakek Zhang juga bisa membuat kue, kue yang dia buat cantik dan enak, kamu pergi sibuk saja."

"......" Anak perempuanku, kamu tidak perlu sepengertian itu, bisakah menempeliku tidak membiarkanku pergi?

Bobi juga melambaikan tangannya, mendesaknya cepat pergi, "Paman Dita, kamu jangan membuang waktu, cepat pergi bekerja."

Kekecewaan di hati Gavin tidak hanya sedikit, dua anak kecil ini ada makan ada minum ada mainan ada orang yang menemani, langsung tidak menginginkannya lagi.

Waktu tidak darurat, bagaimanapun juga di sana ada hal yang lebih penting menunggunya, dia hanya bisa pergi dulu.

Berjalan sampai didepan pintu, dia memutarkan kepalanya, melihat kakek dan cucu bertiga dengan bahagia duduk melingkar makan bersama, tidak mengantarkannya.

Hatinya, sungguh sedih.

--

Di pusat penahanan, Reno ditahan di sebuah sel terpisah.

Kasus ini sudah membuat sepuluhan pejabat senior turun jabatan, tapi, tidak hanya sebatas ini, kekuasaan Reno selama 20 tahun lebih, orang yang terlibat sangat banyak, semua pejabat yang dia promosikan merasa tidak aman, bahkan ada pejabat yang sudah pensiun, juga ketakutan, berhati-hati.

Melalui berbagai pagar, akhirnya Gavin bertemu dengan Reno, ini adalah mantan komandan atasannya yang selalu dia hormati, sekarang malah menjadi bahan untuk dihina semua orang, tahanan bawahan yang membawakan kekecewakan dan kebencian seluruh pasukan.

Reno dengan tenang duduk di sebelah ranjang keras, tau kalau Gavin akan datang, dia juga meminjam pencukur kepada penjaga sel, mencukur bersih kumisnya.

Gavin yang bertemu Reno, terdiam sebentar, hanya dalam waktu 3 bulan, rambut hitam Reno semuanya memutih.

Dibatasi dengan kaca yang tebal, Reno mengulurkan tangannya mempersilahkan Gavin duduk.

Walaupun sudah ditangkap, tapi Reno masih tetap mempertahankan kesopanan dan sikap sebagai orang yang lebih tua, kejayaannya selama 20 tahun, ketenangan alaminya sudah terukir di tulangnya dengan dalam, tidak peduli kapanpun, selalu bisa membuatnya tetap tenang.

Gavin duduk, tidak cepat juga tidak lambat mengambil telepon penyambung.

"Apa yang ingin kamu katakan?"

Reno menunjukkan senyum yang penuh kebaikan, berkata: "Memang benar anak didikan komandan Pradipta, 'bersedia mati demi negara' sampai sampai selama 4 tahun tidak membocorkan sedikit informasi kepada orang rumah, kamu hebat."

Gavin tentu tau pujiannya membawa kebencian yang mendalam, pengkhianat ini semuanya adalah racun yang dibungkus dengan permen madu, tidak ada satupun bukan setan yang mencelakai orang.

"Pujianmu berlebihan, yang hebat bukan aku, tapi keponakanmu."

"He, benar, tidak disangka menyerang balik, aku dan adik sepupuku bisa-bisanya kalah di tangan Darius, anak bodoh itu, ayah kandung terhormat dan kaya raya tidak mau, malah bersekongkol denganmu sama-sama melawan kami."

Gavin mendengar nada bicaranya, dia ini masih terobsesi.

"Kamu membunuh begitu banyak keluarganya, siapa yang bisa memaafkan dendam besar pemusnahan keluarga seperti ini? Kenapa rupanya kalau ayah kandung, ayah kandungnya memberinya nyawa, tapi yang membesarkannya malah orangtua angkatnya, cara kalian terlalu kejam, bahkan anak kecil pun tidak dilepaskan. Aku percaya dengan keadilan hukum, akan memberinya sebuah keadilan, di hatiku dia adalah pahlawan sesungguhnya."

"Tapi sekarang apa yang sudah dia dapatkan?"

"Mendapatkan keadilan, kebebesan, dan ketenangan hati.‘

Reno terdiam, jarang sekali, pandangannya menunjukkan rasa panik.

"Kamu pasti sangat menyesal tidak berhasil membunuhku bukan?" Gavin mengambil langsung hak untuk berbicara.

"Benar, sangat menyesal."

"Sekarang perkataanmu ini, cukup untuk membuktikan kalau kamu sudah mengakui kesalahanmu."

Reno tersenyum tipis, "Benar, mereka itu siapa, aku tidak sudi berbicara dengan mereka, walaupun mengakui kesalahan, aku juga hanya akan mengakuinya dihadapanmu, karena, hanya kamu yang pantas."

"Terimakasih atas pujianmu, tetapi, aku tidak mengerti, kenapa kamu melakukan ini."

"Kamu lahir dengan sendok emas di mulutmu, perjalananmu terlalu mulus, sedangkan kami, dari kecil bahkan nasi saja pun makan tidak kenyang, kamu sama sekali tidak mengerti kami."

"Masyarakat miskin yang dari kecil makan tidak kenyang sangat banyak, tapi juga tidak ada yang seberani kamu, jangan mencari alasan untuk keserakahan diri sendiri."

"Benar, hal kejam semacam kesombongan dan keserakahan, sudah ada sejak kita lahir di atas tanah, dia menemani kami dan juga ikut tumbuh seiring kami tumbuh besar, keserakahan terhadap uang sama seperti narkoba, melumpuhkan otakku, lalu uang tidak lagi cukup, aku ingin mendapatkan kekuasaan, hanya mendapatkan uang dan kekuasaan lebih banyak, aku baru bisa bernafas, aku memang seserakah itu."

Novel Terkait

Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu