Cinta Pada Istri Urakan - Bab 1094 Akhirnya Bertemu Dengan Putriku Sendiri

Meskipun Laras dan Gavin membawa anak-anak pergi duluan, tetapi dia selalu mengingat Manda, dia mengirim pesan teks untuk bertanya- "Manda, apakah kamu sudah berbicara dengan Ave?"

Manda juga sangat cemas- "Belum, selalu ada orang di sekitarnya, aku tidak ada kesempatan untuk berbicara dengannya."

—— "Biarkan Aaron atau Suli mengenalkanmu padanya."

—— "Suli mual dan sudah kembali ke kamar untuk istirahat, Aaron ditarik oleh semua orang untuk minum anggur, haihs, cara ini tidak bisa digunakan."

—— "Gavin menemukan bahwa penerbangan Ave di pagi hari besok, kamu hanya ada kesempatan malam ini, kamu harus memanfaatkannya baik-baik."

—— "Laras, aku khawatir dia tidak mau mengenaliku."

—— "Tidak, sama seperti ibuku, ketika aku sedang mencarinya, dia juga sedang mencariku, pada saat itu aku dan ibuku kehilangan informasi satu sama lain. Sekarang kamu bisa menemukan ibumu, kamu sudah sangat beruntung, jangan takut."

—— "Baik, aku akan mencobanya."

Manda duduk di meja, Wulan Ayu sudah menggosok matanya, dia membuka tangan kecilnya dan masuk ke dalam pelukan Manda, "Mama, gendong aku."

Manda menggendong Wulan Ayu, Wulan Ayu sudah menguap di dalam pelukannya, karena hari ini menghadiri pesta pernikahan, jadi Wulan Ayu bermain sepanjang hari, dia tidak tidur siang dan sekarang matanya sudah mau tertutup.

Manda sambil menggendong putrinya sambil melihat ke arah Ave dengan cemas.

Rendra menggendong Wulan Ayu, "Ayo sayang, Papa gendong kamu, cepat tidur."

Dia menoleh dan dengan lembut berkata kepada Manda: "Kamu mencari kesempatan untuk berbicara dengannya, aku akan membujuk Wulan Ayu tidur, kemudian menyerahkannya kepada orang tuaku, dan membiarkan mereka membawanya pulang, nanti aku akan pergi untuk menemuimu lagi, ayo pergi, jangan gugup."

Semua orang di sekitarnya memberinya semangat, dan dia tidak punya alasan untuk mundur.

Jadi, Manda mengumpulkan keberaniannya, berjalan menuju meja Ave.

Di meja Ave, para tamu yang duduk di sana adalah pengusaha dari kalangan atas, mereka semua memiliki kontak bisnis dengan Grup Gumaya, mereka semua adalah orang terkemuka, mereka berbicara dengan sangat bahagia, Manda tidak berani pergi mengganggu.

Ave memiliki julukan elegan yang bernama "Beauty King", selain karena dia terlibat dalam industri kecantikan, dia sendiri juga merupakan papan nama hidup dari perusahaan, dia merupakan beauty king yang sesungguhnya.

Beberapa anggota keluarga orang kaya berkumpul di sekitar Ave untuk meminta sarannya, dari waktu ke waktu selalu ada orang pergi bersulang, Ave dapat menanganinya dengan mudah.

Manda memegang gelas anggur, berjalan ke belakang Ave, kemudian dia melangkah mundur, lalu melangkah maju lagi, ketika dia hendak berbicara, orang di sebelah telah menertawakannya terlebih dahulu, "Presdir Ave, lihat, datang lagi seorang pengagummu, diperkirakan dia datang untuk meminta saran tentang perawatan kulit. "

Orang lain berkata: "Gadis kecil sekarang memiliki kesadaran perawatan kulit, usianya masih begitu muda, dan dia sudah mulai memperhatikan tentang pemeliharaan."

Ave melihat ke belakang, dia melihat seorang gadis kecil yang tidak dikenal berdiri di belakangnya, dengan ekspresi canggung di wajahnya, dan juga sedikit panik.

Ave sedikit tersenyum, gelas anggurnya sedikit menyentuh gelas anggur Manda, "Halo, siapakah kamu?"

Tangan Manda sedikit gemetar, dia menarik napas dalam-dalam dan berusaha membuat nada suaranya terdengar setenang mungkin, dia berkata, "Halo, Presdir Ave, namaku Manda, aku adalah istri Rendra."

Ave dan tamu-tamu lain menunjukkan ekspresi terkejut, ternyata dia adalah istri Rendra. Pesta pernikahan Rendra tidak diadakan besar-besaran, hanya mengundang kerabat Keluarga Pradipta, mereka tidak diundang untuk menghadiri pesta pernikahannya.

Ketika Ave hendak bangun untuk menunjukkan rasa hormat.

Pada saat ini, Manda melanjutkan: "Dan juga merupakan putri Rama."

Manda mengucapkan perkataan ini dengan sangat pelan, hanya Ave yang paling dekat dengannya bisa mendengarnya.

Ave tercengang, tubuhnya setengah membungkuk dan kaku di tempat, Putri Rama? Putri?

Manda menatapnya dengan penuh harapan, dia ingin melihat apa yang akan Ave lakukan, apakah Ave akan berpura-pura tidak tahu, menangis dengan gembira, atau panik.

Ave berdiri, kemudian perlahan berbalik, tatapannya yang melihat Manda mengandung banyak emosi, dia menatap gadis di depannya, sudut bibirnya tanpa sadar sedikit terangkat.

Manda berkata, "Ya, aku memang punya pertanyaan tentang masalah perawatan, aku ingin bertanya secara terpisah kepada Presdir Ave, tidak tahu apakah Presdir Ave memberiku wajah?"

Avewei tersenyum dan mengangguk dengan serius: "Tidak masalah... Semuanya, kalau begitu, aku pergi dulu."

Para tamu di atas meja masih ingin berbicara dengan Ave, mereka tidak tahu kapan bisa bertemu dengan Beauty King lagi.

Ave meletakkan gelas dan meraih tangan Manda dengan intim, "Ayo, kita cari tempat untuk berbicara."

Di koridor relatif sepi, Ave tidak sabar untuk bertanya kepada Manda, "Apakah kamu benar-benar adalah putri Rama? Kamu adalah putri sulungnya atau putri bungsunya?"

"Putri bungsunya."

Ave sangat bersemangat sampai matanya basah, dan senyum di sudut mulutnya menjadi semakin jelas, dia memegang tangan Manda dengan kedua tangannya, kekuatan tangannya sangat besar, dan tangannya bahkan sedikit gemetar.

"Kamu mencari aku, apakah ayahmu telah memberitahumu tentang latar belakangmu?"

Manda menggelengkan kepalanya.

Tatapan Ave berubah menjadi ragu, dia bertanya, "Kalau begitu, bagaimana kamu bisa tahu?"

"Suatu hari, Nagita memberitahuku bahwa aku adalah anak angkat dari Keluarga Atmaja, aku ditemukan di sebelah tempat sampah, dan mereka dengan baik hati mengadopsiku."

“Apa?” Ave terkejut, “Dia bahkan berbohong kepadamu seperti ini, dia terlalu tidak tahu malu, terus apa yang terjadi?”

"Selama bertahun-tahun, aku kira aku adalah anak angkat dari Keluarga Atmaja. Sampai baru-baru ini aku ingin mencari orang tua kandungku dan pergi melakukan pencocokan di basis data DNA, aku menemukan bahwa aku adalah putri Rama, bukan anak angkat, Nagita berbohong kepadaku, dia juga berbohong kepada Ayah, Ayah bahkan tidak tahu bahwa aku adalah anak kandungnya. Belakangan ini... banyak hal terjadi, aku sangat senang dapat menemukanmu. Apakah kamu... kamu benar-benar adalah ibuku? "

Ave mendengar suara gemetar dan nada ragu-ragu Manda ketika berbicara, dia memeluknya dan menangis: "Ya, aku adalah ibumu... kamu adalah anakku, kamu sudah begitu besar, Ibu bersalah padamu...... tadi kamu bilang, kamu bilang, siapa namamu? "

Manda juga sangat bersemangat, perasaan dipeluk oleh ibu benar-benar sangat baik, dia berkata dengan hati-hati, "Namaku Manda."

"Manda, Manda... Bagus sekali, aku akhirnya tahu nama putriku, putriku bernama Manda, aku akhirnya melihat penampilan putriku, putriku sangat cantik."

Ave sambil berbicara sambil dengan hati-hati memegang wajah Manda dengan kedua tangannya, pada saat ini, dia ingin menangis, dan mengeluarkan semua kerinduan dan penyesalan selama bertahun-tahun, tetapi dia tidak boleh, di sini adalah tempat umum, dan dia merupakan seorang tokoh publik, di sini selain ada tamu, juga ada wartawan media, dia harus mengendalikan emosinya.

Pada saat itu, Rendra datang kepadanya, "Manda, ternyata kalian di sini."

Melihat adegan mereka saling berpelukan, Rendra merasa sangat terhibur, dia mengangguk pada Ave dan menanyakan pendapatnya, “Di sini tidak nyaman untuk berbicara, bagaimana jika kita naik ke kamar lantai atas?”

Manda segera memperkenalkannya: "Dia adalah suamiku, Rendra."

Ave menangis dan tertawa, dia melihat Rendra dari atas ke bawah, ketiga putra Keluarga Pradipta semuanya tampan dan luar biasa, Rendra di depannya ini baik dari bentuk tubuh, penampilan, dan temperamen, semuanya sangat luar biasa.

Ave sangat bahagia, "Bolehkah?"

Manda meraih tangannya dengan erat dan berkata, "Tentu saja boleh, aku punya banyak hal yang ingin katakan pada Anda."

Ave: "Baik."

Rendra: "Silakan ikut aku."