Cinta Pada Istri Urakan - Bab 638 Lelah, Tapi Bahagia.

“Bagian mana merindukanku?”

“Semua merindukanmu.”

“Katakan saja, ingin bagaimana melakukannya?” Setelah pertempuran dahsyat beberapa kali, Ali juga tidak malu-malu lagi, sejak nona muda pernah merasakan seksual, permintaannya semakin besar, dan dia, juga sama. Tasya terus tersenyum, “Lakukan saja sesuai dengan apa yang kamu inginkan.”

“Hei, kamu yang mengatakannya ya.” Ali langsung meletakkannya duduk di atas meja, dan membuat kedua kakinya menginjak di atas pundaknya, “Kalau begitu lihat bagaimana aku melakukannya, selesai belajar lakukan sesuai itu.”

Ketika ujung lidahnya yang basah menyentuhnya, seluruh tubuh Tasya bergetar, tidak tahan dan ingin melengkung ke belakang.

Ali memegang lengannya, berkata: “Jangan berbaring, lihat aku saja.”

Dalam kamar juga tidak sepenuhnya gelap, setelah mata terbiasa, masih bisa melihat sedikit, Tasya membuka matanya melihat pemandangan itu, suasana hati semakin bersemangat....

Setelah pertempuran dahsyat, tetap tidak menyalakan lampu dalam kamar, Tasya juga tidak tergesa-gesa kembali ke kamar, terbaring dalam pelukan Ali dengan malas dan nyaman.

Ali memainkan rambutnya, dengan suara pelan bertanya: “Hari itu mendadak kamu mengatakan kalau sementara rencana dihentikan, apakah karena Suli dan Dao Minghe sudah dekat?”

“En, asalkan Suli tidak mendekati Aaron, aku akan melepaskannya, daripada membiarkan dia merindukannya seumur hidup, lebih baik membiarkannya melihat dia jatuh dalam pelukan pria lain, bukankah itu lebih menyakitkan baginya?”

“Membuatnya menderita adalah niatmu?”

“Tentu saja bukan, aku hanya ingin dia menyerah terhadap wanita itu, aku ingin dia tulus dan sepenuh hati padaku.”

Ali tidak bisa mengungkapkan perasaan di hatinya, jika mengatakan sepenuh hati, dialah yang sepenuh hati padanya, walaupun demi dia harus membunuh orang bahkan mempertaruhkan nyawa, dia juga bersedia.

Terdiam sejenak, di dalam kamar hanya tersisa suara nafas kedua orang, Tasya merasa aneh, bertanya: “Kenapa?”

“Tidak apa-apa.”

“Sudah menyesal?”

“Tidak, sudah terlanjur kembali, tidak akan menyesal.”

Tasya meringkuk dalam pelukannya, dengan manja berkata: “Ali, aku tahu kamu paling menyayangiku, aku juga mengerti perasaanmu, tetapi, aku sudah bertunangan dengan Aaron, pernikahan keluarga Rope dan keluarga Pradipta melibatkan banyak hal, jika tidak ada keyakinan seratus persen, aku tidak berani membatalkan pertunangan. Akhir-akhir ini papa juga sibuk, sepertinya di perusahaan terjadi masalah yang sulit ditangani, pada saat ini aku semakin tidak boleh membuat masalah, apakah kamu bisa memahaminya?”

Ali mengangguk, lalu bertanya lagi: “Apakah kamu sangat menyukai Aaron? Aku ingin mendengar kata jujur.”

Tasya tidak menyangkalnya, “Aku juga sangat menyukaimu, benaran, aku mengatakan yang sejujurnya.”

“Baik, ada sepatah kata suka darimu, yang aku lakukan semuanya pantas.”

Ali sangat rakus menciumnya, memberi kehangatan lagi......

Keesok hari, langit perlahan mulai terang, Tasya memakai baju tidur diam-diam keluar dari kamar Ali.

Di rumah ada seorang pembantu yang sudah bekerja selama bertahun-tahun, Bibi Zheng, setiap hari dia adalah orang pertama yang bangun di rumah ini.

Bibi Zheng lewat, kebetulan melihat satu sosok sedang bergerak di koridor, terkejut sekali, “Siapa, tidur di sana?”

Tasya terkejut dan ketakutan sekali, langsung lurus berlari ke kamarnya sendiri.

Tapi, kaki Bibi Zheng juga gesit, seketika sudah berlari sampai di lorong, dan menyalakan lampu.

“Prakk” sebuah suara, lampu di seluruh koridor menyala, cahaya yang kuat menyilaukan mata Tasya sampai tidak bisa membuka mata, dia menutup wajah dengan tangan, dalam waktu bersamaan juga mengucek mata, dengan mata setengah terbuka dan mengantuk berkata: “Bibi Zheng, ini aku.”

“nona muda? Hari ini matahari terbit dari Barat ya, kenapa kamu bangun sepagi ini?” Bibi Zheng penuh curiga menunjuk ke kamar Ali. “nona muda, kenapa kamu keluar dari sana?”

Tasya berkata: “Aku berencana untuk pergi lari pagi, Ali tidur sangat pulas, bahkan tidak mendengar suara telpon, aku pergi mengetuk pintu kamar untuk menyuruhnya bangun.”

“Lalu kenapa kamu tidak menyalakan lampu?”

“Sepagi ini, aku tidak ingin membangunkan yang lain, Bibi Zheng, apakah kamu terbangun karena aku?”

Bibi Zheng menggeleng, “Bukan bukan, aku sudah tua agak sulit tidur, setiap hari bangun jam segini.”

“Oh......” Tasya tiba-tiba menguap.

“nona muda, sepagi ini, kamu benar-benar mau pergi untuk lari pagi?”

“Eng, aku ganti baju langsung pergi.”

“Oh, baik.”

Tasya sambil menguap kembali ke kamar, awalnya masih bisa tidur lagi, sekarang malah bagus, bukan hanya tidak bisa tidur lagi, masih harus keluar untuk lari pagi, sungguh mencari penderitaan saja, kasihan kedua kakinya masih sedang gemetar.

--

Meskipun Suli sudah populer lagi, bahkan lebih populer dari sebelumnya, tapi, di dalam industri ini tidak ada yang tahu nomor barunya, satu-satunya saluran kontak hanya instagram pribadinya.

Orang-orang dalam industri mengeluhkan hal ini, juga masuk dalam mesin pencarian teratas, #Suli ganti nomor# topik pembicaraan ini sangat panas dan tinggi.

Industri hiburan memang realistis seperti ini, menyanjung yang tinggi menginjak yang rendah, saat dia terpuruk memohon pada orang pun tidak mendapatkan kesempatan, dia populer lagi, semua orang memohon padanya, juga mengeluhkan dia mengganti nomor sehingga tidak bisa menemukannya.

Orang-orang semakin memintanya mengumumkan nomor, dia semakin tidak ingin.

Memang mulia dan sombong seperti ini.

Dan, orang-orang tidak bisa menemukannya, maka akan pergi bertanya pada Dao Minghe, telepon di studio Dao Minghe sudah hampir meledak.

Di saat orang-orang penuh penantian, akhirnya Suli mendirikan studio pribadinya.

Begitu nomor kontak diumumkan, langsung menerima tiga undangan variety show, lima brand ambassador, dan tujuh undangan film, sungguh awal yang bagus.

Suli menolak bantuan Dao Minghe, pertama dia tidak ingin terlalu banyak hutang budi pada Dao Minghe, kedua beberapa waktu ini Dao Minghe memang benar-benar sangat sibuk, tapi dia juga bukan orang yang suka urus masalah, dia menyerahkan kuasa untuk mengelola studionya pada Laras.

Bona Planning setelah melalui perkembangan beberapa tahun ini, sudah memiliki reputasi yang baik dalam industri ini, dalam dua tahun ini perusahaan berkembang pesat, bisnis yang diterima juga terus berkembang.

Membantu artis mengelola studio pribadi, Laras juga pertama kali tapi cepat atau lambat juga akan menghadapinya, tapi untung saja Suli cukup mempercayainya, menyerahkan kuasa penuh studio agar dia yang bertanggung jawab.

“Suli, apakah kamu sungguh tidak takut kalau aku merusak reputasimu?”

“Presdir Atmaja, sejak kapan kamu berubah menjadi banyak pertimbangan dan ragu-ragu? Jika seperti ini bagaimana mirip dengan orang yang melakukan hal besar?”

“Tapi semua uang itu adalah hasil jerih payahmu, aku takut bukan hanya tidak bisa membantumu, masih membuatmu rugi banyak.”

“Tidaklah, aku percaya padamu, kamu juga harus percaya pada dirimu sendiri.”

“Kalau begitu......baiklah, aku coba kelola sebulan untuk melihatnya, cari pengalaman, jika dapat maka lanjutkan, jika tidak dapat maka bubar, kamu cari orang lain yang berpengalaman.”

“Sepakat jangan berubah pikiran lagi.”

Untuk itu, hari pertama pembukaan studio, telepon tanpa henti terus berdering, dua puluh lebih orang berbakat yang direkrut Laras, semuanya bertindak sebagai operator, benar-benar sibuk sekali.

Sementara ini Laras juga menjadi manager Suli, dalam hal ini dia benar-benar tidak ada pengalaman sedikit pun, untung saja Suli cukup populer, tidak perlu manager yang turun tangan, sumber penghasilan yang mencari mereka.

“Wuaa, Suli, ini adalah jadwal kegiatanmu, apakah tidak terlalu padat? Kamu sanggup tidak?”

“Wuaa, Suli, kamu hanya menyetujuinya saja, masih belum mulai bekerja, mereka langsung mengirimkan bayaran penuh, banyak sekali nolnya, sangat dermawan.”

“Wuaa, Suli, membuka studio artis lebih menguntungkan dibandingkan perusahaan perencanaan, kak Fang, mohon perlindungannya, kami bisa bisa berkembang dan kaya semuanya mengandalkanmu.”

Suli mendengar Laras sekali demi sekali berseru, sebuah perasaan mantap mendadak muncul.

Yang dimaksud perasaan mantap adalah, lelah, tapi bahagia.

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu