Cinta Pada Istri Urakan - Bab 943 Aku Juga Mengaturku Di Belakang

Di akhir tahun baru, ‘ I'am A Superstar ’ episode pertama di musim pertama berhasil disiarkan.

Setelah disiarkan, empat juri bergiliran masuk ke pencarian panas, kemudian beberapa artis lama termasuk Mona juga masuk ke pencarian panas, dan akhirnya artis-artis dalam industri hiburan berturut-turut membagikan publisitas, sepanjang akhir pekan dikelilingi berita acara ini, popularitasnya sulit diabaikan.

Di apartemen kelas atas, Ariel dan Sandra duduk di depan TV sedang menonton pertunjukan ini, sambil menonton, Ariel tidak bisa menahan diri berkomentar beberapa kata, “Mona berasal dari acara pemilihan artis, kemampuannya lebih menonjol, tapi dia terlalu agresif. Setelah episode ini popularitasnya menjadi peringkat pertama, dia pasti melayang ke langit, tapi beberapa episode kemudian setelah peringkatnya menurun, akan ada pertunjukan seru.”

Mengenai ini, Sandra tidak mengungkapkan pendapat, tidak ada yang ingin dia katakan.

Mulai sejak toko gaun pengantin dihancurkan, dia sudah tidak begitu percaya pada kakak sepupunya, dia berpikir kembali kata-kata Laras, dan berulang kali mendengarkan rekaman panggilan telepon kakak sepupu, bagaimanapun berpikir, dia selalu merasa kakak sepupu yang menyuruh orang menghancurkan toko gaun pengantin untuk menjebak Laras.

Kedua pelaku yang menghancurkan toko gaun pengantin berada di kantor polisi, kalau masih tidak menemukan bukti lainnya, maka kasus ini akan jatuh ke kedua pelaku ini.

Pokoknya, tidak peduli bagaimanapun akhirnya, toko gaun pengantinnya sudah tidak dapat kembali, untungnya Kakak sepupu “memberinya” 100 miliar untuk membuka toko baru.

100 miliar , dengan jumlah besar ini sudah cukup untuk membuatnya tidak lagi mencari kebenaran toko pengantin dihancurkan.

Karena Laras tidak mungkin memberinya uang, hanya Kakak sepupu yang akan memberinya.

Dibawah bantuan kakak sepupu, dia membuka lagi sebuah toko gaun pengantin yang lebih besar dan mewah.

Meskipun Ariel adalah artis kadaluarsa, tapi sudah berada di industri hiburan selama bertahun-tahun, dia tahu bagaimana memandu opini publik dan bagaimana menggunakan opini publik untuk membantunya menghasilkan uang.

—— “Berapa banyak uang yang dapat dihasilkan toko gaun pengantin? Kamu dengarkan pengaturanku. Dalam setahun, aku akan membuat Ayu Wedding menjadi toko ternama.”

Ini adalah perjanjian yang diberikan Ariel kepada Sandra, Sandra sangat tersentuh, seluruh keluarga juga tersentuh.

Langkah pertama yang dilakukan Ariel adalah membantu Ayu Wedding meningkatkan popularitasnya, menjadi pihak sponsor atas nama suatu pertunjukan adalah cara tercepat.

“Bagaimana dengan ideku? Sekarang nama ‘Ayu Wedding’ sudah menjadi terkenal, kamu harus siap-siap merekrut lebih banyak orang.”

Sandra berkata dengan ramah, "Ya, iklan lowongan kerja sudah digantung keluar."

“Toko ini dibuka diam-diam, kamu sebagai bos besar benar-benar kasihan, kita tunggu perayaan ulang tahun kedua, kita mengadakan pesta besar dan mengundang sepuluh besar orang terpopuler datang berpartisipasi, itu akan menjadi sangat mewah.”

Mata Sandra bersinar, memandangi sepupunya dengan kagum, “Benarkah sepupu? Apakah itu terlalu mencolok?”

“Harus seperti begini, kalau tidak mencolok, bagaimana memperluas nama toko? Kenapa, apakah kamu takut terlalu laris?”

“Tidak, tidak, aku mendengarkan pengaturanmu.”

Ariel mengalihkan pandangannya ke layar TV dan menghela nafas, “Tidak terduga penampilan Maira begitu baik, dia tidak kalah dengan sekelompok gadis muda.”

Membicarakan Maira, Sandra sedikit gugup, dia pernah bergaul beberapa kali dengannya, dia selalu merasa otak wanita ini tidak normal, dia agak khawatir, “Kakak sepupu, apakah terlalu sulit untuk memasukkan Maira ke dalam tiga besar?”

“Ini bukan sesuatu yang harus kita khawatirkan, itu adalah sesuatu yang harus dilakukan Sutradara Polo, kita cukup memikirkan hal berikutnya, kita tidak perlu mengkhawatirkan tentang perlombaan.”

"Bagaimana kalau mereka tidak masuk tiga besar?"

“Mereka harus masuk, tidak ada kemungkinan kedua, kalau tidak masuk, maka seluruh industri hiburan akan memblokir Marto, Marto tidak akan mengambil risiko.”

Sandra hanya mengerti sedikit, dia tidak berani bertanya terlalu banyak, “Lalu apa yang akan kamu lakukan nanti?”

Ariel tetap tersenyum, tetapi senyuman ini jelas bercampur dengan beberapa ekspresi licik, “Tunggu saja, akan ada hal-hal indah yang akan terjadi nanti.”

Sandra menggerakkan bibirnya, tanpa sadar punggungnya terasa dingin, ternyata keringat dingin dari punggung telah membasahi pakaiannya.

……

Humpre Resort, para kontestan hidup secara gabungan tapi tertutup, dan bahkan ponsel pun dikumpul ke atasan.

Namun, selalu ada orang yang memiliki cara untuk mengetahui apa yang disiarkan serta peringkat popularitas.

Di dalam kos, Maira sedang memegang ponsel dan menonton siaran itu. Dia melakukan apa yang diajarkan Marto padanya, tetapi popularitasnya jauh lebih sedikit daripada Mona, Mona di peringkat pertama, dia di peringkat kesebelas, beda terlalu jauh.

—— “Apakah Maira ini adalah Maira yang terkena trauma mental dulu?”

—— “Kalau dari usia, orang yang mengetahui hal-hal lama Maira, mungkin sudah menjadi Ibu-ibu kan?”

—— “Apa yang kamu katakan, aku mengetahui masalah tentang Keluarga Atmaja di sekolah dasar.”

——“……”

Melihat komentar-komentar ini, beberapa kali Maira ingin menghancurkan ponselnya.

—— “Mona benar-benar seorang ahli dalam menari, sudah berusia segini, tulangnya masih begitu lentur, benar-benar tidak mudah.”

—— “Mendukung Mona, memberi jempol untuk artis tua.”

Maira marah dan juga merasa lucu, komentar lebih menarik daripada konten berita.

Tepat ketika dia sedang menonton, seseorang mengetuk pintu kamar, dia melihat waktu, orang yang akan datang di jam segini hanyalah dia.

Dia meletakkan ponsel, bangkit dan pergi membuka pintu kamar.

Begitu pintu di buka, Marto langsung tersenyum melangkah masuk dan segera menutup pintu.

Sebagai seorang sutradara pertunjukkan, dia mendapat kamar sendirian, dan pas di seberang.

Begitu masuk, Marto langsung memeluk Maira dari belakang, “Tubuhmu benar-benar wangi.”

“Parfum darimu.”

“Ya, aroma parfum bergabung dengan aroma tubuhmu menjadi aroma yang paling kusukai.”

Maira mengulurkan tangan menarik tangannya, “Pergi, pergi, aku sedang menonton, kamu tunggu dulu.”

“Kamu nonton agak malam, tidak akan lari.”

“Haiya, aku ingin nonton sekarang, kamu pergi mandi dulu, ayolah.”

Marto melepaskannya dengan enggan, “Baiklah, benar-benar tidak dapat melawanmu.”

Maira duduk di tepi ranjang, terus memegang ponsel dan menonton video, dia sudah tidak dapat menghitung, Marto adalah prianya yang ke berapa, dia hanya tahu mereka menyukai tubuhnya, dan rela melakukan sesuatu untuknya.

Dia adalah seorang istri keluarga kaya yang ditinggalkan, pernah sakit, dan orang tuanya pernah dipenjara, keluarga kaya manakah yang masih mau menerimanya? Lalu dia juga tidak ingin menikah dengan orang biasa.

Dia sudah tidak muda, tidak memiliki kekuatan, tidak memiliki latar belakang, hanya mengandalkan tunjangan Tanu, suatu hari nanti juga akan habis, kalau dia tidak bertarung sekarang, apakah dia tidur di jalan pada usia tua?

Pertunjukan belum selesai, Marto sudah selesai mandi dan keluar, dia mulai melakukan apa yang ingin dia lakukan, tapi Maira masih menonton videonya.

"Bolehkah kamu menontonnya nanti?"

"Tidak boleh, kamu tunggu."

"Aku tidak sabar."

“Tidak sabar juga harus menunggu, siapa suruh kamu mengatur peringkatku begitu belakang, aku juga akan menyuruhmu antri di belakang.”

Marto pura-pura menunjukkan ekspresi sedih, dan berulang kali mengeluh, “Itu si adikmu memperhatikannya terlalu ketat, suaminya yaitu adik iparmu, dia akan meninjau, kalau melakukannya terlalu jelas, begitu adikmu mengeluh padanya, mungkin adik iparmu akan langsung memblokir pertunjukan kita?”