Cinta Pada Istri Urakan - Bab 712 Dia Ibu Saya

Laras berdiri diam melihat mereka pergi. Jika mendengar percakapan mereka, hubungan mereka sepertinya adalah suami dan istri, tetapi perkataan dan prilaku wanita itu sangat aneh. Mengapa harus menyembunyikan sesuatu dari pasangan sendiri?

Setelah melangkah jauh, wanita itu berbalik menatapnya, Laras segera menganggukkan kepalanya sebagai tanda terima kasih, dan wanita itu mengangguk kembali padanya dengan senyum.

Awalnya Laras hanya penasaran tentang dia, tapi sekarang dia bahkan jadi lebih penasaran, sampai-sampai ingin mencari Alvin Jin untuk bertanya.

Seorang staf bersuara dan mengingatkan kembali, "Lelang akan dimulai dalam sepuluh menit. Silakan tamu-tamu undangan yang terhormat untuk memasuki ruangan dan tunggu sebentar."

Laras menarik napas dalam-dalam, menenangkan suasabna hatinya, dan mengikuti tamu-tamu undangan yang lain masuk ke dalam ruangan.

Aaron sudah duduk di dalam. Dia duduk di posisi tengah di barisan pertama, hanya berjarak dua atau tiga meter dari podium, sehingga dia bisa dengan jelas melihat benda-benda yang dilelang.

Laras pergi ke depan sambil mencari wanita itu.

“Kakak ipar kedua, di sini, apa yang kamu lihat?” Laras melambaikan tangan padanya.

Laras berjalan ke barisan pertama dan dia menemukan wanita itu dan suaminya sedang duduk di sebelah Aaron.

Laras mengambil tempat duduk. Di sebelah tempat duduknya ada seorang wanita berseragam. Seragam itu serasi dengan seragam staf yang ada diruangan. Dia berpikir bahwa mungkin orang adalah Ketua TINA Jewelry.

Benar saja, tidak lama kemudian Aaron memperkenalkan kepadanya, "Direktur Zhang, ini kakak ipar kedua saya Laras ?????? Ini adalah Maina, direktur dan kepala TINA Jewelry."

Mata Laras berbinar, "Hai Direktur Zhang, apakah Anda pernah melakukan wawancara di TV? Sepertinya saya pernah melihat Anda."

Maina mengangguk dan berkata, "Saya memang telah diwawancarai oleh beberapa media. Apa boleh buat, ini juga untuk mempromosikan merek."

Keduanya berjabat tangan dengan ramah, Maina juga sangat ingin tahu tentang Laras.

Aaron memperkenalkannya orang yang duduk disebelahnya lagi, "Keduanya adalah Tuan Morales, Ketua Grup perusahaan Jin bersama istrinya??? Tuan Jin dan Nyonya Jin, ini adalah Laras, istri abang kedua saya, istrinya Gavin Pradipta."

Laras sangat terkesima, dia berjabat tangan dengan mereka satu per satu, ketika dia berjabat tangan dengan Nyonya Jin, dia sangat bersemangat, tangan Nyonya Jin dingin, tapi dia tahu hatinya baik.

Pelelangan akan segera dimulai, dan semua orang duduk ditempat masing-masing.

Meskipun ada dua orang di tengah, pandangan Eli selalu tertuju kepada Laras.

Maina dan Eli adalah teman dekat selama bertahun-tahun. Mereka tumbuh bersama dan menjadi sahabat dekat. Ketika Eli mendaftarkan merek "TINA Jewelry" dan memulai bisnis, dia hanya bertanggung jawab untuk desain dan yang benar-benar membuat nama merek "TINA Jewelry" menjadi lebih besar dan lebih kuat adalah Maina.

Dapat dikatakan bahwa tidak ada rahasia di antara mereka, dan mereka saling mengetahui segala sesuatu yang telah dialami satu sama lain selama ini.

Eli adalah orang yang sangat rendah hati, dia tidak sering muncul dimuka umum, jangankan pelelangan, bahkan di perusahaan dia juga jarang muncul.

Karena itu, dunia hanya tahu bahwa ketua TINA Jewelry adalah Maina, tetapi tidak ada yang tahu bahwa ada rekan lain yang bernama Eli.

Maina adalah satu-satunya orang yang tahu bahwa Eli sedang mencari anak kandungnya, dan dia baru saja mengetahui hal ini kemarin dari Eli.

Ketika Maina mengetahui bahwa putri Eli adalah Laras, dia teringat bahwa Keluarga Pradipta memiliki menantu perempuan yang bernama Laras.

Waktunya terlalu singkat, tidak ada waktu untuk menyelidiki, dan ini juga melibatkan kelurga Pradipta. Bahkan jika ada waktu dan cara, mungkin juga tidak bisa diselidiki, karena semua anggota dari keluarga Pradipta dilindungi.

Maina memberi tahu Eli bahwa seseorang bernama Laras akan datang untuk berpartisipasi dalam pelelangan. Umurnya hampir sama, tetapi saya tidak tahu apakah dia adalah orang yang kamu cari. Lagi pula, bukan tidak mungkin memiliki nama dan marga yang sama.

Jadi Eli datang dengan harapan penuh.

Sangat disayangkan, Morales kembali dari perjalanan bisnis. Ketika dia mendengar bahwa Eli akan pergi menghadiri pelelangan, dia juga ingin ikut pergi bersamanya.

Eli mencari putrinya dan menyembunyikan hal ini dari Morales. Setelah menikah dengan Morales selama bertahun-tahun, dia sangat memahami dan mengerti bahwa Morales tidak akan menerima putrinya.

Morales dapat dikatakan sangat mencintainya, karena terlalu menyayanginya, jadi keinginannya untuk mengendalikan dan memiliki juga sangat kuat, dia tidak ingin membagi rasa sayangnya kepada siapapun, bahkan putrinya juga tidak boleh.

Dalam beberapa tahun pertama, Eli merasa sangat tidak nyaman, tetapi Morales benar-benar terjebak dalam permasalahan ini. Dia melakukan ini karena dia sangat mencintainya. Seiring berjalannya waktu, dia terbiasa. Morales termasuk suami yang baik dibanding mantan suaminya yang telah meninggalkan istri dan anaknya.

Eli tidak bisa berbicara leluasa dengan Laras karena berada di tengah diantara dua orang. Kemudian dia mengedipkan matanya pada Maina dan mengangguk kepalanya.

Maina mengerti dan sangat bersemangat. Lebih dari 20 tahun yang lalu, dia memeluk si Laras kecil. Setelah itu, Eli meninggalkan putrinya dan pergi ke Inggris. Maina memarahinya mengapa begitu tega meninggalkan putri kandungnya. Maina merasa sangat kasian pada Laras.

Maina duduk di sebelahnya. Dia menyembunyikan kegembiraannya didalam hati dan bertanya dengan tenang, "Nyonya Pradipta, suamimu, Tuan Gavin Pradipta, benar-benar seorang legendaris."

Laras tersenyum, dan tentu saja dia senang mendengar pujian untuk suaminya tersayang, tetapi dia masih sangat rendah hati, "Itu karena Anda tidak mengenalinya, dan setelah Anda mengenailnya, Anda akan berpikir bahwa dia adalah pria tua kuno yang membosankan.

"Tapi saya tidak punya kesempatan untuk berkenalan. Jika ada kesempatan, saya sangat ingin bertemu dengan pahlawan besar ini."

"Baik, kalau begitu tinggalkan saja nomor ponsel."

"Oke."

Maina mendekati Laras dengan alasan ingin bertemu dengan Gavin Pradipta, dan Laras juga ingin meminta bantuan Maina untuk hal pribadinya. Mereka berdua saling berhubungan.

Setelah mengobrol beberapa kata dengan suara pelan, Laras bertanya dengan nada santai: "Saya telah melihat wawancara Anda. Dalam wawancara, Anda menyebutkan pendiri TINA Jewelry, bernama 何???? 何 apa itu ??? Apakah dia juga datang hari ini? "

Begitu pertanyaan ini keluar, Maina sudah menebaknya. Ternyata Laras juga mencari ibu kandungnya.

Dia berpikir, berdasarkan pendekatan dengan keluarga Pradipta, ingin menemukan seseorang itu sangat mudah, tetapi Eli adalah orang yang sangat sangat rendah hati, jadi ini adalah hal yang sulit untuk menemukan Eli. Jika bukan karena ketidaksengajaan menyebutkan nama Eli dalam wawancara dan kebetulan didengar oleh Laras. Bagaimana Laras bisa menemukannya dalam acara pelelangan ini?

Maina adalah pemimpin yang berpengetahuan luas. Laras sangat berhati-hati dan dia dengan mudah bisa menebaknya.

Jadi dia dengan sengaja bertanya, "Saya hanya mengucap namanya sekali saja, dan kebanyakan orang tidak akan memperhatikan. Bagaimana kamu bisa penasaran terhadap dirinya?"

Suasana hati Laras sedikit terguncang. Dia berkata, "Saya memiliki kerabat yang telah berpisah selama bertahun-tahun, bernama Eli. Pengucapan namanya sama dengan yang Anda sebut 'HEXIN'. Saya tidak tahu apakah itu nama dan marga yang sama atau nama yang sama dan kata yang berbeda. Jadi ingin melihat apakah dia adalah kerabat saya. "

"Kerabat? Kerabat seperti apa?"

Laras mengerutkan bibirnya sejenak, lalu perlahan berkata, "Dia Ibu saya."