Cinta Pada Istri Urakan - Bab 135 Orang Tua Kandung Laras

Dibandingkan dengan Laras, Maira terlihat lebih dewasa dan menawan, kharisma yang terbentuk karena sejak kecil dibesarkan di dalam sangkar emas, kharisma yang tidak dimiliki Laras, anak yang sejak kecil dibiarkan begitu saja tanpa ada yang mengurusnya.

Di bawah cahaya matahari yang hangat, rambut coklat kemerahannya yang panjang serta bergelombang terlihat sangat indah dan juga elegan, ditambah dengan riasannya yang sempurna, dari bagian mata ke bibir, itu adalah riasan yang paling populer dan juga paling cocok untuk dirinya.

Dia mengenakan mantel panjang kashmir berwarna abu-abu muda, dipadukan dengan sepasang sepatu bot panjang di atas lutut, saat dia berjalan, pakaiannya terlihat berkibar mengikuti gerakannya dengan indahnya, selain elegan, dia juga samar-samar terlihat seksi.

Selagi Laras mengambil barang dan masuk ke dalam, Maira berjalan ke bagasi belakang dan berkata dengan manisnya : "Berikan kepadaku saja, jika lebih banyak orang yang membawanya, maka akan lebih cepat selesai."

Gavin menyerahkan dua kotak yang ada di tangannya kepadanya.

Saat dia mengambil sarang burungnya, punggung tangan Gavin terasa dingin, jari tangan Maira tidak sengaja menyentuh tangannya, dia secara refleks menoleh dan menatap Maira.

Wajah Maira bagaikan bunga persik, dia tersenyum, "Maaf, Jenderal Gavin, aku tidak sengaja."

Gavin tidak terlalu memikirkannya, dia berbalik dan mengambil semua hadiah yang tersisa di dalam bagasi belakang mobil, kemudian dia berjalan masuk ke dalam rumah.

Maira menerima penolakan, sesungguhnya, meskipun saat ini keluarga Atmaja sudah bangkrut, namun dia tetap tidak kekurangan orang yang mengejarnya dari kalangan atas, bahkan lebih banyak dari yang dulu, orang yang dulu mengejarnya masih tetap mengejarnya, sedangkan orang yang dulu tidak berani mengejarnya sekarang malah berani mengejarnya.

Jadi dia tidak pernah meragukan daya tarik yang dimilikinya.

Hanya saja pandangan mata Gavin aneh, dia lebih memilih Laras dan bahkan tidak pernah meliriknya sedikitpun, hal itu membuatnya diam-diam merasa sangat iri.

Dia membawa sarang burungnya sambil mengikuti di belakang Gavin diam-diam, tidak bisa dipungkiri, bahkan punggung pria ini saja terlihat begitu menarik, dengan adanya permata di hadapannya ini, semua pria yang lain adalah barang rusak, tidak masuk ke dalam kriterianya.

Begitu masuk ke dalam rumah, lantai satunya adalah aula yang cukup besar, di dalamnya diletakkan sebuah meja bulat yang besar, bangkunya adalah sebuah bangku kayu panjang, selain bisa menjadi ruang makan, juga bisa menjadi ruang tamu.

Gavin dan kakek mengobrol sebentar, kebanyakan meminta kakek untuk menjaga dirinya dengan baik, juga agar tidak usah mencemaskan Laras.

Selama mereka mengobrol, Rama beberapa kali ingin menyela mereka, namun tidak bisa, Nagita malah sudah beberapa kali menyela mereka, namun Gavin tidak terlalu mempedulikannya, jadi dia juga tidak tahu harus mengatakan apa lagi.

Sebaliknya Maira berinisiatif untuk mengobrol dengan Laras, dulu dia paling meremehkan Laras, sekarang sikapnya malah berubah drastis, dia bersikap hangat kepadanya.

Saat Gavin melihat kedua bersaudara itu sedang mengobrol, dia langsung berkata : "Laras, bagaimana jika kamu pergi berjalan-jalan keluar dengan kakakmu? Saat dalam perjalanan kemari bukankah kamu berkata kalau ingin melihat danau kecil yang berada di luar itu?"

Nagita segera mencari kesempatan dan berkata : "Maira, kamu pergi ajak Laras berjalan-jalan di samping danau, lalu langsung pergi ke restoran di samping danau, nanti kita langsung bertemu di sana."

"Baiklah."

Akhirnya diputuskan seperti itu, Maira mengajak Laras keluar bersama, matahari benar-benar sudah terbit dari barat.

Begitu kedua bersaudara itu pergi, Nagita langsung mengambil kesempatan ini untuk berkata : "Jenderal Gavin, beberapa waktu yang lalu keluarga kami mengalami kebangkrutan, keuangan kami terputus, kami juga mengalami krisis keuangan, hal ini benar-benar terjadi secara tiba-tiba."

Mata Gavin yang gelap dan suram terlihat sedikit bereaksi, "Aku tahu, kalian bersaing untuk mendapatkan proyek yang sedang ingin digarap oleh pemerintah, namun sayang sekali tidak memenangkannya, kenapa, kalian menyalahkan ayahku karena tidak memenangkan kalian?"

"......." perkataannya membuat Nagita merasa sangat canggung sampai-sampai wajahnya membeku, dia segera menjelaskan, "Tidak, tidak, mana mungkin, ini memang karena kami belum beruntung saja."

"Perusahaan GG yang memenangkan tender ini memang mempunyai penawaran yang lebih baik, mereka juga sangat kuat, kalian tidak seharusnya melakukan pertarungan yang sudah jelas hasilnya."

"........" Nagita benar-benar dikalahkan, dia yang begitu pintar dan halus dalam berbicara ini dibuat malu oleh Gavin untuk meneruskan perkataannya.

Nagita mengira dengan dirinya yang dengan sopannya datang berkunjung kemari hari ini, lalu bersikap hangat dan juga sopan kepada kakek, maka dia dapat membicarakan beberapa hal dengannya secara baik-baik, siapa yang menyangka kalau Gavin akan tidak memberinya muka sama sekali.

Saat Rama melihat istrinya merasa malu, dia langsung berkata : "Apa yang diketahui oleh seorang ibu rumah tangga sepertimu ini, jangan banyak bicara......Jenderal Gavin, maafkan kami yah, maafkan kami."

Saat kakek baru saja ingin mengatakan sesuatu, Gavin langsung menepuk punggung tangan kakek dan menenangkannya : "Kakek, perusahaan Atmaja sudah bangkrut, jadi sudah tidak usah dipikirkan lagi, nanti masih bisa dimulai dari awal lagi bukan? aku dengar kalau ayah Laras sudah kembali, dia sangat ingin membantu paman untuk membangunnya kembali."

Kakek mengangguk, "Benar sekali, Romo Atmaja berencana seperti itu, bisnisnya di Australia lumayan berhasil, jadi sudah seharusnya membantu kakaknya sendiri."

Gavin : "Kakek, kalau begitu apakah dia akan datang hari ini?"

"Datang, aku sudah menghubunginya, dia berkata kalau dia pasti akan datang." setelah itu, kakek mulai menghela nafasnya, "Selama bertahun-tahun dia tidak pernah kembali untuk melihat Laras, kali ini keluarga Atmaja mengalami masalah, Laras juga mengalami masalah, dia juga merasa sangat cemas."

"Bagaimana kondisinya saat ini?"

Kakek menatap Rama, Rama berkata : "Jenderal Gavin, kalau soal ini anda harus bertanya kepadaku. Krisis ekonomi kali ini, perusahaan di Australia juga terkena dampak yang cukup besar, adikku berkata kalau beberapa tahun belakangan ini perekonomian di luar negeri tidak begitu stabil, malah masih lebih baik di dalam negeri, jadi dia berniat untuk kembali memulai perusahaannya di dalam negeri. Sebenarnya tahun lalu dia sudah bilang kalau tahun ini dia akan meluangkan waktu selama satu sampai dua bulan untuk kembali kemari dan melihat situasinya, hanya saja karena perusahaan Atmaja tiba-tiba bangkrut, dia jadi harus kembali lebih awal."

"Dia menginginkanku untuk bekerja sama dengannya, biar bagaimanapun aku yang lebih familiar dengan situasi di dalam negeri, aku juga mempunyai lebih banyak koneksi, tapi aku masih sedang mempertimbangkannya, aku lebih cenderung ingin membangun perusahaan Atmaja kembali."

Dia mendapatkan kesempatan ini dengan tidak mudah, jadi Rama masih ingin membicarakan tentang kemampuan dan strateginya yang luar biasa, namun jelas sekali kalau Gavin tidak memiliki kesabaran untuk mendengarnya lagi, dia memotong perkataannya : "Apa yang dia inginkan dari Laras?"

Rama mengalihkan topik pembicaraannya dengan terpaksa, "Dia hanya berkata kalau dia ingin bertemu dengan Laras."

"Baiklah.....bolehkah aku bertanya, apakah ibu kandung Laras masih berhubungan dengan kalian?"

Rama : "Tidak."

Nagita : "Setelah dia pergi, dia bagaikan sudah menghilang dari dunia ini, dia bahkan tidak pernah menelepon kami sama sekali, tidak ada yang tahu dia sekarang ada dimana, kami juga tidak tahu apakah dia sudah mati ataukah masih hidup, Laras kasihan sekali, selama bertahun-tahun dia bahkan tidak tahu wajah ibunya seperti apa."

Sebenarnya Gavin pernah memeriksa informasi mengenai ayah dan ibu Laras, ayah Laras bernama Romo, dia seorang taipan real estate di Australia, di kawasan bisnis bagi orang-orang keturunan Indonesia di Australia, properti yang dimiliki perusahaan Feng Yue seimbang dengan yang dimiliki oleh perusahaan Pradipta, baik lokasinya maupun kekuatan yang mereka miliki semua seimbang.

Dengan kesuksesan yang dimiliki oleh Romo, jika dia ingin membawa Laras bersamanya, seharusnya itu bukan hal yang sulit, tapi dia malah tidak mempedulikan putri kandungnya sama sekali.

Alasannya mungkin ada hubungannya dengan keluarga yang dimiliki Romo saat ini.

Mengenai ibu Laras, wanita yang bernama Eli Murtina itu sudah pergi keluar negeri dari semenjak 15 tahun yang lalu, sejak itu dia tidak pernah kembali lagi ke Indonesia, dia juga tidak mendapatkan informasi apapun mengenai dirinya.

Gavin terdiam, bahkan meskipun dia tidak mengatakan apapun, keberadaannya yang sangat kuat terlihat menguar dari sekeliling tubuhnya, membuat orang-orang yang ada di sampingnya tanpa sadar merasa gemetar.

Nagita menggunakan matanya untuk mengisyaratkan sesuatu kepada suaminya, menyuruhnya untuk mengatakan soal perusahaan lagi, dia berharap perusahaan Atmaja dapat kembali berjaya seperti dulu, dia dapat terus menjadi nyonya presdir seperti dulu, jika mereka mendapatkan bantuan dari keluarga Pradipta, maka keinginannya pasti akan dapat terpenuhi.

Namun, setelah Rama ragu-ragu beberapa kali, pada akhirnya dia tetap tidak berani membuka mulutnya.

Saat mereka berada dalam keadaan yang sangat canggung, tiba-tiba saja terdengar dering telepon yang memecahkan keheningan saat ini.

"Halo?" Rama mengangkat teleponnya lalu bertanya, "Kapan datang?"

"Sudah sampai, bagaimana dengan mereka?"

"Mereka juga sudah sampai."

Novel Terkait

Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu