Cinta Pada Istri Urakan - Bab 58 Penjahat Yang Sesungguhnya (1)

Laras bagaikan hantu yang tiba-tiba terbang keluar dari kursi belakang yang gelap, lalu berbaring seperti mayat di antara kedua kursi dengan rambut yang berantakan menutupi muka, dia benar-benar menakuti Husin, dia juga menakuti polisi lalu lintas.

"Sial" sebelum polisi lalu lintas sempat bereaksi, tiba-tiba Husin membuka pintu mobil dengan sekuat tenaga lalu langsung menabrak polisi lalu lintas sampai jatuh beberapa meter jauhnya.

Penjahat nekat seperti Husin ini, saat belum ketahuan dia bisa berpura-pura menjadi warga negara yang baik dengan wajah yang tenang, tetapi sekali ketahuan, pergi melarikan diri akan menjadi pilihan mereka satu-satunya.

Jika mobil tidak jalan, maka dia tidak bisa kabur.

Dia langsung mengeluarkan pistol dan menembakkannya ke arah polisi lalu lintas, "dor", suara tembakan terdengar sangat keras, membuat orang-orang yang berada di sekitarnya berlarian, lalu terdengar suara jeritan, teriakan dan suara anak kecil yang menangis.

"Berikan padaku, dasar polisi brengsek, sudah bosan hidup yah!"

Husin mencoba untuk merebut kembali kunci mobil dari tangan polisi lalu lintas, tetapi polisi itu tetap menggenggam kunci mobil dengan sangat erat di tangannya, meskipun dadanya sudah terkena tembakan dan lukanya terus mengeluarkan darah.

Lompatan Laras tadi sudah menghabiskan seluruh tenaganya, dia berbaring di sana dan melihat dengan mata kepalanya sendiri keberanian polisi lalu lintas melawan kebrutalan penjahat yang kejam itu, dia mengulurkan tangannya dan meraih kemudi lalu menekan klakson dengan sangat kencang.

"Mati saja kau!" Husin menendang polisi lalu lintas, lalu akhirnya polisi itu jatuh ke tanah.

Husin merebut kunci mobilnya kembali, lalu langsung mengangkat tubuh Laras, setelah itu membantingnya ke belakang dengan keras, "Sialan, aku sudah meremehkanmu."

Bantingannya ini membuat Laras merasakan sakit yang teramat sangat, belakang kepalanya dan seluruh punggungnya langsung jatuh ke bawah, dia merasa bahwa tulang-tulangnya mau patah.

Tidak jauh dari sana terdengar suara sirine mobil polisi, Husin menstarter mobilnya sambil melihat sekilas ke arah terdengarnya suara sirine, "Brengsek! Aku akan menghabisi kalian."

Begitu Husin menginjak pedal gas dan mobilnya melesat maju, dikarenakan mobilnya melesat dengan sangat cepat, Laras langsung bagaikan bola yang berguling, seluruh tubuhnya meluncur ke belakang dan menabrak bagian paling belakang mobil.

Rasa sakit yang sangat hebat membuat pikirannya yang tidak jernih menjadi sadar kembali, kecepatan mobil yang menakutkan membuatnya merasakan ketakutan yang sebelumnya tidak pernah dirasakan olehnya.

Ternyata, ini barulah yang dinamakan dengan penjahat yang sesungguhnya, dia biasanya selalu berkata "tidak perlu banyak bicara, masalah yang bisa diselesaikan dengan otot, selesaikan dengan otot", itu bisa dibilang hanyalah sebuah perkelahian kecil.

Saat dia teringat kepada Yana, teringat kepada polisi lalu lintas yang tidak bersalah itu tadi, dia tiba-tiba mengerti dengan yang dinamakan "hidup tidak pernah mudah, jika kita merasa hidup ini mudah, maka itu karena ada orang yang menggantikanmu menanggung hal yang seharusnya kamu tanggung."

Husin mengendarai mobilnya di jalanan bagaikan orang gila, puncak kemacetan jam orang pulang kerja masih belum lewat, jalanan kendaraan bermotor sangat macet, jadi dia menerobos jalan yang bukan merupakan jalan untuk kendaraan bermotor, bahkan trotoar dan jalan manapun yang bisa diterobosnya, dia akan menerobosnya, dia tidak peduli apakah di jalan itu ada orang atau tidak.

Laras berguling ke depan dan belakang mengikuti mobilnya, jangankan sekarang di saat dia sudah tidak memiliki tenaga, bahkan jika dia masih memiliki tenagapun, dia juga pasti tidak akan mampu berdiri.

Suara sirine mobil polisi semakin lama semakin banyak, dan juga semakin lama semakin mendekat, polisi sedang berusaha keras untuk memburu dan mengepung mereka.

Laras dengan sekuat tenaga berusaha meraih besi di bawah kursi mobil, lalu perlahan-lahan bangkit berdiri, dia dapat merasakan kalau tenaganya sudah pulih sedikit demi sedikit.

Masih terus terdengar suara bising, suara teriakan, suara tangisan dan juga suara tabrakan dari luar.

Dia tidak tahu mobilnya sudah berada di mana, dia juga tidak tahu Husin ingin membawanya ke mana.

Tetapi satu hal yang dia yakini adalah, saat ini Husin pasti merasa sangat panik.

"Lebih baik kamu menyerahkan diri, kamu tidak akan bisa lari." dia berkata kepadanya.

"Dasar jalang, percaya atau tidak kalau aku bisa membunuhmu hanya dengan 1 tembakan?!"

Ancaman seperti ini membuat Laras takut sampai kedua kakinya terasa lemas, tetapi suara sirine di kejauhan tanpa terasa membuat kepercayaan dirinya semakin besar.

Pada saat ini, tiba-tiba saja ada sepasang ibu dan anak lewat di depan mereka, ibu yang masih muda itu sedang menggandeng tangan putri kecilnya, gadis kecil itu sepertinya baru berumur 4 atau 5 tahun, dia berjalan sambil melompat-lompat.

"Berhenti!" Laras berteriak secara refleks, "Di depan ada orang, berhenti!" dia menerjang ke depan dan memegang roda kemudi.

"Kamu ingin mati?! Pergi!" Husin mengangkat tangannya lalu memukul wajahnya dengan keras.

Kejadiannya sangat cepat, secepat apapun reaksi ibu muda itu, tetap tidak secepat mobil, saat mereka menyadari kalau mobil itu mau menabrak mereka, ibu dan anak itu terpaku di tempat.

"Cittt....." Terdengar suara nyaring akibat gesekan antara ban mobil dengan jalanan, saat Husin mengangkat tangan dan memukulnya, Laras mengambil kesempatan itu untuk membelokkan roda kemudi dengan sekuat tenaga, mobil van itu segera berbelok dan seketika menuju ke jalur hijau yang ada di samping.

Novel Terkait

Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu