Cinta Pada Istri Urakan - Bab 50 Peperangan Antar Sesama Wanita (1)

“Kenapa tidak memperkenalkan wanita di sebelahmu?” Jenny menghadang jalan mereka.

Wajah Gavin tidak ada ekspresi, bibirnya diam.

Tapi ekspresi seperti ini adalah sebuah signal, karena dia sebelumnya tersenyum.

Laras tidak bodoh, indera keenam seorang wanita memberitahunya, nona Jenny ini pasti ada hubungan dengan Gavin.

Sebenarnya, suasana hati Gavin baik itu senang atau tidak semuanya terlihat diwajahnya, dia termasuk orang yang menderita kelumpuhan wajah, ekspresinya tidak banyak, sekarang dia tiba-tiba mengubah ekspresi, yang itu artinya suasana hatinya sedang tidak baik.

Laras memperhatikan wajah Gavin yang sekarang tidak lebih baik dari kemarin malam yang tiba-tiba pulang ke rumah, wajahnya muram.

Tidak hanya Gavin, bahkan wajah kedua saudaranya juga muram.

“Teman wanitamu? Pacar?” desak Jenny.

“Istri, Laras” kata Gavin, “Rekan kerja, Jenny.”

Ekspresi wajah Jenny sedikit terdiam, singkat kata, dia jalan satu langkah kedepan, menjulurkan tangannya, disertai senyuman, dengan provokasi berkata: “Apa kabar, adik kecil.”

Situasi seperti ini, biasanya orang akan menyebutkan satu kata, “Nyonya Gavin.”, tapi Jenny malah menyebutkan dua kata” Adik kecil”, saat itu juga Gavin tidak puas, sengaja mencari masalah?

Laras melihat Jenny dan tersenyum sinis, “Apa kabar, tante kecil.” kata ini diucapkan dengan lancar begitu saja.

Jenny：“…..”

Tiga bersaudara Pradipta：“……”

Wajah Jenny sedikit kaku, dia tidak menyangka gadis kecil berambut coklat kekuningan ini memiliki mulut yang tajam, dia dengan sengaja mengayunkan roknya sebentar, lalu berkata dengan senyum lebar, “Adik kecil, disini semuanya permainan orang dewasa, anak kecil tidak cocok.”

Laras tersenyum manis, kedua matanya yang besar tertekuk menjadi dua bulan sabit, dia menarik lengan Gavin, memiringkan kepalanya ke pundaknya dan berkata, “Suamiku, kamu harus melindungiku dengan baik, bagaimana kalau aku tersesat dan diculik oleh tante jahat?”

Jenny：“…..” aku kira kamu mencari nona besar siapa, awalnya kupikir hanya pura-pura menikah, Gavin, tak ku sangka ternyata seleramu cukup aneh.

Ketiga pria Pradipta：“….”Ternyata aslinya Laras seperti ini.

Jenny malu tidak bisa mengatakan apa-apa, situasi saat itu sangat canggung, hatinya marah dan kesal, lebih banyak tidak senang.

Masalah Gavin menikah, dalam satu malam tersebar ke seluruh militer, begitu dia bangun melihat HP nya banyak pesan masuk yang mempertanyakan masalah ini.

——“Menyembunyikan cukup ahli, kapan kamu menikah dengan Gavin?”——

——“Sudah bertahun-tahun menunggu kabar baik dari kalian, akhirnya menikah juga, kapan resepsinya diadakan?”

——“Jenny, oh tidak, sekarang seharusnya memanggilmu nyonya Gavin, selamat ya.”

——“Hari ini Tiga bersaudara Pradipta mengadakan pesta di pemandian air panas, dengar-dengar Pemimpin Gavin juga pergi, kenapa, karena sudah tidak bisa disembunyikan lagi makanya dipublikasikan?

Informasi seperti ini asal memberi penilaian, tapi ada satu yang pasti——Gavin sudah menikah.

Gavin sudah menikah, dan pengantinnya bukan dia, waktu itu dia masih berpikir ini sebuah mimpi, setelah terbangun dari mimpi dia sadar, dia orang terakhir yang tahu pria yang dia kejar bertahun-tahun, sudah menikah,

Setelah dia sadar baru menanyakan informasi ini lagi, setiap isi pesan seperti pisau yang menusuk hatinya.

Semua orang, seluruhnya, tak terkecuali satupun mengira dia lah orang yang paling cocok dengan Gavin, semua orang, mengira dia dan Gavin adalah pasangan serasi yang diciptakan Tuhan, bahkan termasuk dirinya sendiri juga berpikir begitu.

Hari ini dia datang ingin melihat, siapa yang dipilih Gavin, sebenarnya siapa yang menggantikan posisinya.

Laras menggandeng tangan Gavin masuk ke pesta.