Cinta Pada Istri Urakan - Bab 898 Aku Harus Keluar

Yuka Ona membalut kembali lukanya dengan baik, dia tidak bertenaga dan tidur terlentang, dengan tenang menunggu luka menyesuaikan kembali ransangan sari daun ini, Yuka Ona berkumur tiga kali secara berturut-turut, mulutnya masih tetap terasa sepet dan pahit.

Jerome menertawakannya, “Kenapa seperti habis makan koptis saja? Cepat sana makan buah saja. ”

Yuka Ona mengambil satu buah dan memasukkannya ke mulut, digigit sekali, buah liar yang asam manis seperti jus buah lezat, seketika memenuhi mulut, rasa pahit juga tertutupi.

Dia berjongkok di sebelah Jerome, begitu rambut diikat, wajah dicuci, benar-benar seperti dua orang yang berbeda dengan yang sebelumnya, Jerome melihatnya hingga tidak bisa mengalihkan pandangan.

“Hei, untuk apa kamu terus melihatku?” Yuka Ona mengejek dengan mengatakan, “Aku juga bukan obat penghilang rasa sakit. ”

“Kamu bukan obat penghilang rasa sakit, kamu adalah obat bius. ” Jerome berkata dengan suara rendah.

“Ahh, apa?”

“Tidak apa-apa, aku sudah lebih baik dibandingkan kemarin. ”

“Eng, kelihatan, setidaknya hari ini sudah bisa bercanda, wajah juga sudah lebih cerah. ”

Jerome dengan serius berkata: “Ternyata parasmu seperti ini, lumayan mirip dengan fotomu. ”

“Apa maksudmu?”

“Dulu melihatmu, penampilan sangat berantakan sama sekali tidak mirip dengan di foto, aku mengira foto bohongan, sekarang melihat penampilanmu dengan jelas, merasa sangat mirip dengan di foto. ”

Yuka Ona tidak tahu harus menangis atau harus tertawa, “Baiklah, aku akui badanku memang sangat kotor, kalau begitu kamu cepat rawat lukamu hingga pulih, setelah pulih baru bisa membawaku keluar, tunggu setelah aku keluar hal pertama yang akan aku lakukan adalah mandi, pergi menemui ibuku dengan badan yang harum. ”

Jerome mulai tertawa, sangat iri padanya, “Mamamu sangat mengkhawatirkanmu. ”

“Kamu pernah bertemu dengan mamaku?”

“Pernah meihatnya di TV, dia menerima wawancara dari stasiun TV, dia sambil menangis memohon semuanya memberi pentunjuk. ”

Yuka Ona bisa membayangkan ketidakberdayaan dan kesedihan mamanya, setahun yang lalu papa menghilang tanpa sebab dalam kofenrensi pertukaran medis di Melbourne, tiba-tiba dia kehilangan kontak, bagi mama ini sungguh pukulan yang sangat berat.

“Mungkin tidak seharusnya aku tidak mendengarkan kata-kata mama, tidak seharusnya terburu-buru datang ke Miami untuk mencari papa, mungkin……papaku sudah tidak ada di Miami……”

Sambil bicara, terdapat air mata dalam mata Yuka Ona, papa adalah tulang punggung mama, dia adalah penyemangat hidup mamanya, tulang punggung dan penyemangat hidup kehilangan kontak, mamanya akan khawatir hingga gila.

Pada saat bersamaan, dia juga sangat mengkhawatirkan papa, sudah setengah tahun, sejak menerima pesan permintaan tolong, tidak tahu bagaimana keadaan papa sekarang, berada di mana, apakah baik-baik saja.

Melihat tampang sedihnya, Jerome memutuskan memberitahunya sebuah kabar baik, “Kamu bilang ayahmu bernama Sugi Ona ? Dokter bergelar M. D yang meneliti ular racun, benarkah?”

Yuka Ona merasa terkejut pada saat bersamaan, juga penuh kegembiraan, mengangguk berulang kali, “Iya. ”

“Dokter Ona setahun yang lalu kehilangan kontak saat konferensi pertukaran medis di Melbourne, benar tidak?”

“Iya, kamu tahu papaku ada di mana?”

“Aku tidak tahu, tapi aku tahu siapa yang sudah menjadikan papamu tahanan rumah. ”

“Siapa?”

“Yaitu dalang dibalik penculikanmu, juga papa angkatku, namanya Jeremi. ”

“. ……” Yuka Ona tidak tahu harus merasa senang atau harus cemas, badannya secara naluriah mundur menghindar ke belakang, ekspresi mata juga berubah jadi waspada.

Jerome bergegas menjelaskan: “Kamu tenang saja, aku dan dia bukan orang yang sama, sekarang hubungan kami juga sangat bertolak belakang, sebelumnya aku bisa terjatuh dari tebing, karena dia mengutus orang untuk mengejar dan membunuhku. ”

Yuka Ona : “Kenapa?”

Jerome: “Karena aku mengetahui rahasianya, merusak rencananya, dia tidak senang melihatku. ”

Yuka Ona : “Apakah rahasianya ada hubungan dengan papaku?”

Jerome: “Dia membentuk sebuah kelompok, memanfaatkan racun ular berbisa untuk membuat obat, menggunakan tubuh manusia hidup untuk bereksperimen, meracuni orang-orang kaya dan berkuasa, menggunakan ini untuk menghasilkan uang. Para orang kaya itu, asalkan tubuh sehat, akan rela membayar berapa pun biayanya, poin inilah yang dilihatnya. Papamu, proyek yang papamu teliti kebetulan bertepatan dengan masalah yang direncanakannya, jadi dia menculik papamu, mengancam papamu untuk membantunya mengembangkan obat racun ular. ”

Yuka Ona dengan yakin mengatakan: “Papaku tidak akan melakukan hal itu, papaku meneliti racun ular untuk menyelamatkan orang, bukan mencelakai orang. ”

Jerome: “Benar, papamu sampai sekarang masih belum setuju, jadi dia selalu menjadikannya tahanan rumah, mengenai di mana dia menahannya, aku tidak tahu. ”

Yuka Ona : “Jeremi masih mengancam papaku untuk membantunya mengembangkan racun?”

Jerome: “Obat racun ular ini sudah berhasil dikembangkan oleh kelompok mereka, juga sudah digunakan pada tubuh manusia, tapi obat penawar masih belum berhasil dikembangkan. ”

Yuka Ona : “Lalu harus bagaimana?”

Jerome: “Jadi Jeremi sangat panik, sekarang pemerintah diam-diam sudah melakukan penyelidikan, masalah ini sudah hampir tidak bisa disembunyikan lagi, jika obat penawar masih tidak berhasil dikembangkan, jangankan modal besarnya yang tidak bisa kembali, masih akan menjadi kebencian semua rakyat. ”

Yuka Ona : “Apakah tidak menangkapnya?”

Jerome: “Dia sendiri adalah penjahat yang sedang dicari interpol, tapi kekuatan di belakangnya sangat besar, meskipun sudah ditangkap juga memiliki kesempatan untuk lepas, dia menggunakan obat racun ular untuk mengendalikan sebagian orang, selain mendapatkan uang mereka, masih mengendalikan kekuasaan mereka. ”

Yuka Ona : “Jadi, Jeremi menculikku, agar bisa mengancam papaku membantunya mengembangkan penawar racun?”

Jerome: “Bisa dikatakan begitu. ”

Yuka Ona : “Jika dikatakan seperti itu, setidaknya untuk saat ini papaku aman, benar tidak?”

Jerome: “Benar. ” Terutama di saat genting Profesor Michael terjadi kecelakaan mobil dan menjadi kondisi vegetatif persisten, dalam waktu singkat Jeremi tidak bisa menemukan orang yang memiliki kemampuan sebanding dengan Profesor Michael, hanya bisa mengandalkan Sugi Ona.

Yuka Ona terdiam sejenak, tiba-tiba mengangkat kepala, dengan pasti mengatakan: “Aku harus keluar. ”

Selesai mengatakannya, dia bergegas membantu Jerome menutupi daun dengan baik, selagi sekarang langit masih terang, dia mau keluar dan menyamarkan lubang masuk gua, masih harus memetik lebih banyak buah masuk. Kemampuan pemulihan Jerome sangat kuat, dengan situasinya yang hati-hati hari ini, paling banyak rawat satu atau dua hari lagi sudah bisa.

Kondisi dalam gua ini sungguh terlalu buruk, sehari tiga kali hanya makan buah liar juga tidak bisa, tidak boleh membuat Jerome melakukan pemulihan kesehatan malah menurunkan kebugaran fisiknya.

Pada malam hari, suhu di dalam gua sangat rendah, dua orang berbaring dan tidur dengan dibatasi setumpuk api.

Setelah tengah malam, Yuka Ona tertidur nyenyak, Jerome siang sudah cukup tidur, sudah mengumpulkan energi yang cukup, saat ini sungguh bersemangat.

Pelan-pelan dia berdiri, mengambil sebatang kayu tebal dari tumpukan api untuk dijadikan sebagai obor, berjalan ke arah tangga yang ada dalam ingatannya.

Jika ingatannya tidak salah, jika masalah yang ditebaknya juga tidak salah, maka, seharusnya di sini adalah jalan masuk ke gunung emas.

Cahaya api menerangi jalan di depan, Jerome perlahan selangkah demi selangkah terus berjalan maju ke depan, hingga menyentuh dinding batu.

Basah, dinding batu di sini basah, di atasnya juga tumbuh penuh dengan lumut, kalau begitu, mungkin, di atas sana juga ada jalan keluar.

Berjalan beberapa langkah lagi mengikuti sepanjang dinding batu, kakinya menendang tangga, menggunakan obor untuk meneranginya, tangga ada di bawah kaki.

Tangga sangat sempit, sekali hanya bisa dilewati satu orang. Dan tangga juga dipenuhi lumut hijau, sangat basah dan licin.

Jerome memegang obor, punggung menempel di dinding batu, membawa rasa penasaran yang begitu besar, selangkah demi selangkah berjalan menaiki tangga.

Novel Terkait

Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu