Cinta Pada Istri Urakan - Bab 287 Dia Adalah Kakak Sepupuku

Sering dikatakan kalau berbeda jenis saling menarik, kalau sesama jenis saling menolak, memang ada benarnya.

Laras sekarang sangat tidak nyaman, disebelah suaminya ada seorang wanita cantik yang penampilan dan kepribadiannya sangat menawan, bagaimana dia bisa tenang.

Oleh karena itu, Laras berkata: "Kakak, tahun ini aku berumur 21 tahun, setahun yang lalu kami sudah sah, dan juga aku bukan introvert, hanya tidak suka berbicara dengan orang asing."

Vero yang mendengarnya berpikir, perempuan ini lumayan juga, bau terbakar langsung tercium.

Gavin tidak bisa berbuat apa-apa, langsung menjelaskan: "Laras, dia adalah saudari kandung ayah Christian, juga kakak sepupuku."

"Ha?......." Aku siapa? Aku dimana? Apa yang kulakukan?

"Ehn."

"......" Laras menarik nafas, "Ehehehe......Halo kakak sepupu......" Dia dengan canggung menarik sudut bibirnya, memikirkan nada bicaranya yang gegabah tadi, sangat ingin bersembunyi kedalam lubang.

Vero tidak bisa menahan untuk tertawa, gadis kecil ini sangat lucu, "Ngapain kamu begitu cepat memberitahunya, tidak asyik sekali."

Laras: "......" Aku masih bayi ya.

Vero: "Kudengar istrimu sangat nakal sangat aktif, kalau dilihat sekarang kenapa seperti seekor kelinci lemah lembut?"

Laras: "......"

Siapa yang bilang? Ayo ngaku!

(Di atas langit:

Anna: "Aku yang bilang, kenapa?"

Laras: "Aku yang salah!")

Gavin: "Itu karena kamu belum benar-benar mengenalnya."

Vero semakin penasaran, "Benarkah?"

Laras dengan gelisah menggaruk rambutnya, bertanya: "Sudah boleh makan? Aku sangat lapar."

Pada saat mengobrol, Laras tau lebih banyak tentang kakak ipar ini.

Vero lahir pada saat mamanya berumur 45 tahun, orang tuanya sudah tua, jadi sangat memanjakannya.

Di antara generasi Gavin, Vero adalah anak perempuan satu-satunya, jadi sangat disukai oleh kakak dan nenek dan juga ketiga paman.

Yang langkanya, Vero sama sekali tidak manja, malahan dia dari kecil sangat mandiri, juga sangat mempunyai pemikiran sendiri.

Dia tamat SMA langsung kuliah diluar negri, setelah belajar ekonomi selama sebulan langsung ganti jurusan perfilman, selama 5 tahun diluar negeri tidak memberitahu keluarga.

Setelah pulang ke dalam negeri, dia membuat sebuah film VIRGO dan masuk ke dunia hiburan, pada tahun itu tidak disangka memenangkan penghargaan box office, memenangkan penghargaan selama beberapa minggu berturut-turut.

Walaupun orang tuanya tidak suka putrinya muncul di depan umum, tapi tidak bisa melarang putrinya untuk tidak menyukainya.

Tahun-tahun itu, sebagai sutradara baru Vero juga mempunyai reputasi baik di lingkaran perfilman.

Tapi hanya dalam dua tahun, Vero menghilang di dunia hiburan, seperti tiupan angin.

Meninggalkan dunia hiburan yang penuh gemerlap, meninggalkan dunia film yang dia sukai, Vero memulai kehidupan refleksinya, jika ingin berpergian dia akan pergi selama satu setengah tahun, suka tempat mana, maka akan tinggal di tempat itu, tidak ada batasan waktu.

Tidak ada orang yang mengikatnya, juga tidak terikat orang lain.

Restoran Apa Hayo ini dia buka pada saat dia meninggalkan dunia hiburan, tidak melayani pasar, tidak melakukan promosi, tidak membuat harga spesial ataupun diskon, semuanya dibuat sesukanya, boleh dikatakan sangat sesukanya sendiri.

Tamu di restoran biasanya datang karena dikenalkan oleh teman, sangat jarang kedatangan tamu baru.

Jadi bisnisnya selalu rugi.

Tapi, dia sepertinya tidak mempedulikan ini semua, melakukannya seperti biasa.

Laras merasa ini pasti kakak sepupu yang mempunyai cerita.

Vero menyisip birnya, berkata: "Aku bulan lalu baru kembali dari Santorini, bulan depan berencana pergi ke Moroko, kalau kamu tidak datang hari ini, belum tentu bisa bertemu denganku." Dia mengambil botol bir lalu seperti berkata, "Jarang-jarang bisa bertemu, temani aku minum sedikit."

Gavin menggeleng kepalanya, "Nanti mau mengendarai mobil."

Vero dengan marah berkata: "Mengendarai mobil apanya, kan bisa panggil supir pengganti, atau nginap semalam di tempatku, kesempatan yang jarang, kedepannya tidak tau kapan bisa makan bersama lagi."

Gavin berpikir benar juga, walaupun ragu, tetapi juga menyetujuinya, "Baiklah, kutemani kamu minum sedikit."

"Kamu? Minum sedikit juga?"

Laras belum membuka mulutnya, Gavin langsung menolaknya, "Dia tidak boleh minum."

Vero dengan tatapan rendah melihat Gavin, "Cih, mana ada suami sepertimu, kenapa melarang orang begitu banyak? Dia itu menikah denganmu, bukan dijual padamu, orang ada kebebasan masing-masing. Sini, Laras, minum, makan hotpot minum bir baru enak."

"......" Sebelumnya sudah menyinggung perasaan kakak sepupu, kali ini, Laras tidak berani menyinggungnya lagi, "Cukup, cukup, terimakasih."

Vero dengan puas berkata: "Hey, terimakasih apanya, lain kali kalau ada waktu datang saja, aku sedang tidak disini juga bisa kasih kalian makan gratis, mau makan apa pesan saja, aku yang urus."

Laras: "Terimakasih kakak sepupu hotpot disini lebih enak dari hotpot diluar sana, dan juga porsinya sangat banyak, sungguh."

"Tentu saja, nenek moyang koki kami dulunya juga koki, ada beberapa resep hanya dia yang bisa, kamu tidak akan menemukannya diluar sana.‘

“Oh, kalau kakak ipar menjalankannya dengan baik, pasti bisa mendapatkan banyak uang."

Vero tersenyum, "Kamu tertarik? Kalau tertarik kuserahkan padamu, kamu bagi aku komisi saja sudah bisa, kamu mau tidak?"

"......" Laras sama sekali tidak mengerti kakak sepupu, bagaimana hanya dengan satu kalimat langsung memberinya sebuah restoran? "Hehe, kakak ipar, aku masih sekolah, selain tidak punya waktu, juga tidak mengerti, aku takut akan menghancurkannya."

"Tidak apa-apa, lagipula aku juga tidak peduli."

"......"

Vero melihat wajahnya itu, juga tidak mempersulitnya lagi, "Sudah, sudah, kalau kalian ingin makan datang saja, bawa teman juga boleh, semuanya gratis, makan sampai restoran ini bangkrut lebih bagus."

"......" Laras tidak bisa membedakan perkataan kakak sepupu yang mana yang benar yang mana yang palsu.

Tiga orang itu minum bir bersama, makan hotpot dan bir bersamaan, wajah Laras sampai merah.

Rasanya memang sangat enak, rasa dingin bir menghilangkan rasa pedas, tapi malah tidak menghilangkan rasa lezat, semakin dia makan semakin ketagihan.

Setelah minum bir, Vero juga menghidupkan rokoknya, jari panjangnya menjepit rokok, ada semacam kecantikan elegan retro.

Dia menghisap rokok itu dalam-dalam, mengeluarkan asap lingkaran dari mulutnya, berkata: "Tidak apa-apa kan kalau aku merokok?"

Laras menggeleng kepalanya, insting wanitanya memberitahunya, kakak sepupu juga sama seperti Gavin, ada masalah.

"Gavin, dia sekarang bagaimana? Baik-baik saja kan?"

"Semuanya sangat baik."

"Baik, kalau begitu aku tenang." Vero mengangkat kepalanya meneguk habis bir di botol lalu mengambil sebotol lagi, juga mengapit sebatang rokok dan membuka botol bir, pergerakannya sungguh cepat dan cantik.

Seorang wanita anggun yang memakai cheongsam, di dalam Restoran yang antik, minum bir juga merokok, tapi tidak ada sedikitpun keinginan duniawi, pergerakannya malah penuh kemurungan.

Dibawah lampu kuning yang hangat, gambaran ini seperti film lama, setiap framenya adalah kisah yang membuat orang sedih.

"Sini, kamu juga merokok sebatang." Vero berniat menghidupkan rokok dihadapan Gavin.

Gavin menolak dan berkata: "Aku menemanimu minum bir saja, rokok tidak deh."

"Kamu?" Dia menunjuk Laras, "Tidak perlu pedulikan dia, kalau mau merokok, merokok saja."

Laras menggeleng kepalanya, "Terimakasih kak, aku lebih suka hotpotmu, aku masih belum kenyang."

Vero tertawa, melihatnya dengan pandangan rendah, "Tukang makan, hotpot saja langsung bisa membelimu."

Laras tertawa bodoh, lalu bertanya, "Kak, kamu ada masalah ya?"

Novel Terkait

Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu