Cinta Pada Istri Urakan - Bab 1004 Menyelesaikan Tugas

Begitu dia duduk di restoran mie, telepon Laras berdering, Gavin secara naluriah ingin melihatnya. Tiba-tiba mata Gavin bertabrakan dengan mata Laras, Gavin berbalik dengan tatapan lesu lagi.

Privasi wanita, dia tahu.

Hanya saja matanya yang sedih tidak cocok untuk temperamennya.

Laras menatap dengan tatapan kosong dan berkata dengan lugas, "Sekarang cemberut apa? Suara dering telepon barusan?”

"..." Gavin seperti anak balita yang melakukan kesalahan dan memohon maaf. Matanya sangat menyedihkan, tetapi ekspresinya itu hanya muncul ketika mereka hanya berdua.

Laras menjawab telepon dan menekan tombol loudspeaker.

"Halo, apa kamu sudah di rumah?"

Suara Yuka yang jernih terdengar di telepon, "Ya, baru saja tiba, Pak Uno mengantar pulang aku setelah kami selesai makan, perjalanannya yang lumayan lama, makannya sepuluh menit, perjalanannya dua jam. "

"... sungguh? Kalian makan hanya sepuluh menit?"

"Mungkin belum ada sepuluh menit, sebelumnya dia memberi tahu aku tentang sebab akibat kejadian ini, lalu aku segera meminta pulang. Di jalan macet, Untungnya, dia memutar musik, jadi tidak terlalu canggung.“

Laras mengangkat matanya dan menatap Gavin. Gavin mengerutkan lehernya dan menundukkan kepalanya untuk makan mie.

"Maaf, atas hari ini."

"Tidak masalah. Pak Uno adalah pria yang sopan. Senang mengenalnya, jadi lebih banyak teman."

"Dia adalah orang yang sangat baik. Kedua orang tuanya dan saudara perempuannya berpendidikan. keluarganya sangat terpelajar. Dia juga sangat bersemangat dan telah belajar di luar negeri. Meskipun dia sering melakukan kencan buta, dia mengatakan bahwa lebih baik menemukan orang yang tepat daripada tergesa-gesa menikah tapi dengan orang yang salah. "Tentu saja, ketika Laras menceritakan Randi, dia tidak akan mengabaikan mata Gavin yang diam-diam memperhatikan." Aku merasa dia adalah pria yang baik dan tanggung jawab, jadi mungkin kamu bisa mengenalnya lebih dekat.

"Oke, kita sudah janjian untuk pergi ke Taman Hanmook besok."

"Itu bagus, bersenang-senanglah, jangan terbawa beban."

"Oke, kamu baik-baik saja dengan Pak Pradipta?"

Gavin mengangkat kepalanya dan kebetulan bertabrakan dengan mata Laras yang menatapnya. Makanannya masih penuh di mulutnya dan hampir tersedak.

Laras berkata dengan tenang, "kita baik-baik saja kok, istirahatlah lebih awal dan semoga kencan kalian bahagia besok."

"baiklah."

setelah menutup telepon, Laras menatapnya dengan mata retoris, puas?

Gavin diam-diam menarik mata kecilnya yang sedih, seperti anak sekolah yang berubah pikiran ketika dia tahu apa yang harus dilakukan, dia membenarkan posisi duduknya, makan mie sedikit demi sedikit.

Laras tidak bisa berjalan sekarang. Dokter menyarankan selama tiga hari tidak memaksakan lututnya bergerak, sehingga otot yang terluka dapat rileks dan kembali sembuh. Setelah tiga hari, dia boleh berjalan perlahan, mencoba berjalan sedikit sedikit, setidaknya butuh setengah bulan untuk bisa sembuh total.

Tur ini benar-benar gagal, tetapi orang tua anak tetap ingin ikut, mereka bisa berpartisipasi.

Gavin meletakkan sumpitnya pelan-pelan setelah makan dan bertanya dengan suara rendah, "Aku dengar ... dalam beberapa hari ini kelas Nana Bobi, ada kegiatan partisipasi orangtua-anak?"

Mata Laras terus menyipit, "mereka memiliki kegiatan orangtua-anak yang tak terhitung jumlahnya dan pekerjaan rumah yang tak terhitung jumlahnya selama dua tahun di dua taman kanak-kanak. Tidak ada waktu luang di liburan musim dingin dan musim panas, kapan kamu mengkhawatirkan itu?”

"..."

“jangan berpikir karena kamu berada di garis depan mempertahankan negara sudah impas, aku di rumah bukannya juga melindungi keluarga. Jika kita bertukar, aku mungkin tidak melakukan lebih buruk darimu, dan kamu mungkin tidak dapat melakukan semuanya dengan baik di rumah. "

Gavin menunduk dan mengalah.

Ini sudah sangat larut. Di Resto Mie hanya tersisa mereka sebagai sepasang tamu. Pemilik resto adalah sepasang suami-istri. Pemilik resto suami-istri sudah berkemas di dapur dan siap untuk menutup.

Kata-kata nasihat Laras membuat bos resto dan istrinya menoleh dan melihat ke arah Laras. Bos wanita itu berbisik, "kalian para pria ini, berpikir sudah dapat duit berapa aja sudah merasa wow, kayak siapa yang lebih kurang dari kalian gak bisa hidup aja.”

Laras memiliki telinga, dia mendengar gumaman dari dalam dan Laras berhenti menyalahkannya. Bagaimanapun, dia tidak tahan untuk membuat Gavin dipermalukan di luar.

Gavin bertanya dengan hati-hati, "Maksudmu, aku yang ikut partisipasi kegiatan ini?"

"Lalu siapa? Apakah kamu ingin aku, orang cacat, untuk ikut bermain?"

"Oke, kalau begitu serahkan padaku," kata Gavin serius, "Saya berjanji akan menyelesaikannya."

——

Berbicara tentang perkemahan musim panas, sebenarnya adalah acara tema liburan musim panas yang diselenggarakan oleh Taman kanak-kanak, salah satunya adalah kompetisi orangtua-anak yang mengharuskan orang tua dan anak-anak untuk berpartisipasi bersama.

Ini adalah pertama kalinya Gavin berpartisipasi dalam kegiatan orang tua-anak, dia sangat bersemangat dan Gavin adalah orang yang serius dalam mengerjakan sesuatu. Jadi setelah suatu kegiatan, hampir tidak ada waktu untuk bersantai, sangat melelahkan.

Anak-anak lainnya, bersama kedua orang-tua dengan satu anak, atau satu ayah atau ibu dengan satu anak, tetapi Gavin membawa tiga orang, tidak hanya harus merawat dua anak kecil, tetapi juga harus menjaga Laras.

Laras hanya bisa duduk di sebelahnya untuk memberi dukungan karena cedera lutut.

Kepala Sekolah TK Bakat Pohon Kecil, Trivia Uno tiba-tiba datang ke sisi Laras dan bertanya, "Nyonya, sangat disayangkan anda tidak bisa berpartisipasi kali ini?"

"Tidak apa, melihat mereka semangat bermain, aku juga jadi ingin ikut bermain."

"Sangat jarang Pak Pradipta bisa datang, ini adalah kedua kalinya aku melihatnya." Terakhir kali dia melihat Gavin, ketika TK Pohon Kecil diserang secara ilegal, Gavin sendirian memimpin tim untuk mengelilingi dan melindungi semua orang di Pohon Kecil untuk menyelamatkan, Trivia memiliki ingatan baru tentang kejadian itu dan dia sangat berterima kasih kepada Gavin.

"Ya, dia biasanya sibuk dan jarang punya waktu luang saat ini. Jika dia tidak mengambil bagian dalam pertumbuhan anak-anak, mereka semua akan terlanjur tumbuh dewasa."

"Pasangan seperti kalian ini mendidik dua anak dengan sangat baik dan seusia ini kedua anakmu sudah bisa berbicara lancar, apalagi di masa depan nanti, pasti tidak terbatas ."

"Terima kasih, atas pujianmu, aku sebagai ibunya, juga sangat bangga."

Trivia juga berkata: "terimakasih juga telah mencarikan adikku pacar. Gadis itu sangat sederhana dan cantik dan mereka sepertinya memiliki hubungan yang baik."

Laras terkejut. Yuka dan Randi sudah berpacaran. Mengapa dia tidak mendengar dari cerita Yuka? tetapi karena Trivia mengatakan demikian, mereka juga pasti telah melakukannya, jadi Laras senang mendapat kabar dari mereka.

Jadi Laras berkata secara naluriah: "Dia sederhana dan memiliki sedikit pengalaman, aku merasa mereka cocok."

"Aku juga berpikir bahwa anak perempuan itu lebih sederhana. Orang tuaku dan aku sudah mengenalkannya kepada gadis-gadis lebih dari dua puluh atau tiga puluh. Dan tidak ada yang menarik perhatiannya. Hanya yang ini, Randi sering berkencan. Baru-baru ini sepertinya mereka berencana jalan-jalan ke luar negeri."

Semakin Laras mendengarkan Trivia, semakin dia merasa ada sesuatu yang salah. Bukankah Yuka magang di laboratorium ayahnya musim panas ini? Bagaimana mungkin bepergian ke luar negeri?

"Pekerjaan mereka lebih rumit, ada banyak orang di belakang para gadis. Begitu mereka mengambil jalan pintas, sulit untuk kembali ke jalan yang benar. Tetapi gadis ini, begitu aku melihatnya, aku merasa dia adalah gadis yang bersih, berbeda dari gadis-gadis yang lain. "

"Hah?"

"Saat dua orang menjalin hubungan bersama. Sangat penting untuk punya tujuan yang sama, kuharap adikku bisa menemukan orang yang tepat saat ini."

Laras bahkan merasa lebih terkejut, satunya seorang mahasiswa kedokteran, dan satunya seorang keuangan, mana ada berpikiran sama?

"Aku tidak menyangka temanmu satu tim dengan adikku. Ini adalah takdir terbesar mereka."

"..." Salah, gadis yang dikatakan Trivia jelas bukan Yuka!

Novel Terkait

Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu