Cinta Pada Istri Urakan - Bab 739 Kegelapan Dunia Pemerintah

Dia langsung pergi mencari tahu sendiri, rupanya Eli sudah bercerai, dia juga sudah keluar negri.

Setelahnya, tanpa memikirkan apapun mengejar langkahnya, dia mendengar kalau orangtua dan keluarganya berimigrasi ke Inggirs, kalau begitu dia pasti pergi ke Inggris, oleh karena itu, dia pergi ke Inggris, mencarinya, setelah mencari selama setahun, akhirnya di jalanan Inggris "kebetulan" bertemu dengannya.

Kali ini, Morales sangat menyedihkan Eli karena kegagalan pernikahannya yang kemarin, bersumpah tdak akan membuatnya menangis setetes pun, meskipun ada airmata, juga adalah airmata kebahagiaan.

Selama 20 tahun ini, Morales sama seperti janjinya dipernikahan, mencintainya, menyayanginya, menganggapnya sebagai anak gadisnya.

Sedangkan Eli, juga tenggelam dalam kecintaan Morales, hari demi hari, tahun demi tahun, kecintaan Morales sudah menyembuhkan luka hatinya terhadap Romo.

Sekarang, Morales tiba-tiba dibawa pergi, Eli seperti kehilangan pondasi, dalam sekejap langsung roboh.

"Bibi kelima, kamu terlalu bergantungan dengan paman kelima, harusnya kami melakukan sedikit pekerjaan untuk membagikan hati, tapi aku tau ini semua adalah maksud paman kelima, aku akan mencarinya membicarakannya." Alvin melihat tampangnya yang sangat hancur, sangat sedih.

Eli menggeleng, "Tidak ada gunanya, aku juga tidak pernah memperjuangkannya, sudahlah, aku juga tidak ingin Morales khawatir, terserah dia, yang penting dia senang."

Alvin menghela nafas berat, dia merasa, semangat Eli pada karirnya dulu, sudah hilang karena pengendalian paman kelima.

"Apa sekarang dia sudah ada kabar?" Eli masih khawatir.

Alvin: "Perusahaan ada sebuah pembukuan yang tidak jelas, dinas perpajakan bekerja sama dengan pihak kepolisian, meminta kami dalam dua hari ini menjelaskan pembukuannya."

"Apakah waktunya sempat?"

"Ini semua adalah perbuatan manusia, kita hanya bisa berusaha mencobanya," Perkataan Alvin terhenti, paman kelima tidak pernah membiarkan bibi kelima mengetahui tentang perusahaan paman kelima, "Bibi kelima, tenang saja, bisnis kita adalah bisnis legal, pembukuan selalu ada kesalahan, yang tidak jelas juga selalu ada, dijelaskan saja sudah bisa."

Eli juga tidak mengurusi hal-hal ini, yang pertama tidak tertarik, yang kedua tidak mengerti, "Kalau begitu dia masih harus dikurung selama 2 hari?"

Alvin mengangguk.

Eli dengan diam duduk di atas sofa, menarik jas yang ada di tubuhnya, dengan pelan berkata: "Aku ingin keluar dari rumah sakit, aku ingin membuatkan soup untuknya, apa kamu bisa mencarikan cara untuk membawakannya kepada Morales?"

"Baik juga, aku coba dulu."

-----

Pasukan Khusus Serigala

Jino berjalan terburu-buru masuk ke kantor jendral, pertama-tama memberinya hormat militer terdahulu, lalu dengan kesal melaporkan: "Bos, pihak kepolisian membalas, menyuruh Morales memanggil pembukuan yang jelas, setelahnya, baru bisa melepaskan orang."

Gavin mengerutkan keningnya, "Siapa yang membalas?"

Jino: "Seorang petugas yang bernama Sarno."

Gavin: "Seorang petugas juga boleh keluar berbuat keputusan?"

Jino: "Aku juga tidak tau bagaiamana atasan mengatakan kepadanya, intinya tersangkut di bagian Sarno sini, bos, perlu aku pergi kesana menjelaskan hubungan keuntungan dan kerugiannya?"

Gavin: "Tidak buru-buru, masalah ini besar, takutnya atasan tidak mengatakan yang sejujurnya kepada Sarno, aku coba tanya sekretaris Sardi."

Sangat cepat, Gavin menelepon Sardi, "Sekretaris Sardi, aku sudah memberitahu kepada anda kondisi Morales dengan jelas, saat-saat penting tidak boleh menakutinya, cepat lepaskan Morales."

Sardi menghela nafas kasar, berkata: "Toreto Han ngotot tidak mau melepaskannya, berdebat begitu lama dia baru mau mengalah, dalam dua hari kalau grup Jin bisa menyerahkan pembukuan yang jelas dan masuk akal, baru dilepaskan."

Gavin kesal, "Juga ada sistem seperti itu?"

Sardi : "Aku menyuruh melepaskan orang, Tuan Han langsung duduk di ruang interogasi, siapapun tidak berani menyentuhnya, aku bisa berbuat apa?"

Gavin: "Tidak ada cara lain lagi? Bagaimana dengan pembekuan atau penyitaan harta?"

Sardi : "Yang kalian inginkan adalah tidak meninggalkan jejak, kalau penyitaan atau pembekuan harta, Morales akan curiga."

Gavin tau benar kegelapan dunia pemerintah, level Sardi dan Tuan Han setara, posisi juga setara, dari dulu sudah perang diam-diam selama beberapa tahun, Sardi tidak bisa menyuruh Tuan Han, kalau begitu, tampaknya hanya bisa dia yang langsung kesana.

Waktu sudah tengah malam, Gavin, Jino, dan Damar bertiga berganti seragam biasa, pergi ke kantor polisi

Saat mereka sampai di depan pintu ruang interogasi dimana Morales ditahan, melihat ada seorang pria yang berpakaian seragam, sedang duduk di tengah pintu dan mengantuk.

Juga ada yang menjaga pintu seperti ini?

Gavin dan yang lainnya menghentakkan telapak sepatu kulit ke lantai, menggemparkan seluruh yang ada di sekitarnya.

Pria yang menjaga dalam sekejap terkejut, langsung membersihkan air liur, merapikan baju dan topi, mengumpulkan kesadaran dan berdiri tegak.

"Dimana Ketua Han ?" Damar maju dan bertanya.

Pria itu melihat wajah ketiga orang ini asing, dengan penasaran bertanya: "Kalian dari bagian mana?"

Jino langsung memutarkan bola matanya, dengan tidak senang bertanya: "Kamu siapa?"

Pria itu menepuk papan tag yang ada di dadanya, nada bicaranya sangat tidak bagus, "Lampu segini terang, mata kalian buta ya?"

Damar: "......"

Jino: "......"

Gavin: "......"

Jino melihat dengan jelas papan tagnya, lalu tersadar, "Oh, rupanya kamu petugas Sarno, kami datang mencari Ketua Han, dimana dia?"

Sarno tidak tau mereka siapa, berpikir mungkin petugas kecil yang baru dipekerjakan, sedikit peraturan pun tidak mengerti.

Dia bertanya balik: "Apa maksudnya rupanya aku adalah Sarno, kamu pernah menghubungiku?"

Jino: "Benar, yang tadi barusan meneleponmu."

Sarno mengerti, "Oh, aku tebak juga kalian betiga," Sarno melihat mereka dari atas sampai bawah, "Badan kalian bagus juga, bisa shift malam kan?"

Jino sampai bingung, "Apa maksudmu?"

"Kamu bukankah bertanya pekerjaan shift malam padaku? Pergi, pergi keluar berkeliling 2 jam baru kemari lagi."

Damar: "......"

Jino: "......"

Gavin: "......"

Jino melihat ekspresi bosnya yang sudah tidak sabaran, dengan serius berkata: "Malas berbasa-basi denganmu, dimana Ketua Han ? Kami mau menemuinya."

Sarno melipatkan tangannya di depan dada, sedikit menaikkan dagunya, memasangkan tampang sok hebat, "Apa mertuaku adalah orang yang mau kalian temui langsung bisa ditemui?"

"Mertua? Kamu adalah menantu yang dibeli keluarga Ketua Han ?" Tanya Damar.

Bibir Sarno tertarik, menampilkan ekspresi yang sangat tidak rela mengaku, "Menantu ya menantu, untuk apa menambahkan kata 'dibeli'? Orang baru generasi sekarang benar-benar tidak sopan, kalian bertiga jaga shift malam 3 bulan dulu, nanti aku melihat kinerja kerja kalian baru membagikan pekerjaan pada kalian.

Damar: "......"

Jino: "......"

Gavin: "......"

Gavin sungguh tidak sanggup mendengarnya lagi, langsung menunjukkan nama tag kerjanya, dengan serius berkata: "Aku mau menemui Ketua Han, sekarang, langsung, segera!!!"

Mata Sarno membulat, melihat foto di nama tag kerja, lalu melihat orang asli Gavin, lalu memastikannya lagi, baru tersadarkan, dia sudah salah paham, "Ha-ha-ha-halo jendral Pradipta," Dia dengan gemetar memberi hormat, "Sudah semalam ini, kenapa anda bisa datang?"

"Aku mau! bertemu! ketua! Han!" Gavin mengatakannya lagi, nada bicaranya lebih serius dari barusan.

Novel Terkait

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu