Cinta Pada Istri Urakan - Bab 188 Bisakah Kita Mulai Dari Awal Lagi?

Yang membuat Manda merasa penasaran adalah Ariel dan Rendra mempunyai hubungan apa, sedangkan Laras merasa terkejut dan juga sedih.

Dia merasa sedih untuk Manda.

Mereka berdua membawa Ariel ke depan pintu kamar Rendra.

"Kak Rendra, ada orang yang mencarimu."

"Aku datang." Rendra membuka pintu, begitu membuka pintunya, dia langsung tertegun di tempat.

Ariel benar-benar sangat cantik, begitu dia tersenyum, matanya langsung melengkung membentuk pohon willow yang lembut.

Rendra menatapnya, Ariel juga menatapnya.

"Apakah kamu tidak mau mengundangku untuk masuk dan duduk?"

Setelah itu barulah Rendra kembali dari lamunannya, "Kalau begitu masuklah."

Ariel masuk ke dalam dan setelah dia menoleh dan berkata "terima kasih" kepada Manda, dia langsung menutup pintunya.

Begitu pintunya ditutup, Manda langsung maju selangkah dan membungkukkan tubuhnya, telinganya ditempelkan erat-erat di depan pintu.

Laras bertanya tanpa suara : "Bukankah tidak baik jika kita menguping?"

"Aku tidak peduli, aku harus tahu kenapa Ariel datang mencarinya kemari."

Laras menatapnya dengan tatapan mengasihani, dia berkata : "Sebenarnya..... Sebenarnya......kamu harus mempersiapkan hatimu."

Manda sangat tidak senang dia masih terbata-bata seperti itu di saat seperti ini, "Jika ada yang mau kamu katakan, cepat katakan."

"Aku juga dengar dari Gavin kalau Ariel adalah mantan pacar Rendra."

"Oh, hanya mantan pacar ini."

Saat melihat perubahan ekspresi di wajah Manda, Laras sangat tidak tega untuk memberitahunya, "Mereka berdua sudah berencana untuk menikah 2 tahun yang lalu, namun kemudian tidak tahu kenapa, mereka tiba-tiba putus, setelah itu Rendra tidak pernah mencari pacar lagi. Awalnya aku mengira kalau kamu sudah menyerah, jadi aku pikir tidak ada gunanya juga aku memberitahumu."

"Siapa yang bilang kalau aku sudah menyerah, apakah kakakmu ini adalah tipe orang yang langsung menyerah karena ditolak sekali? Aku ini sedang menunggu kesempatan."

"........Jadi kamu bilang alasanmu mau datang ke Gunung Sumbing untuk menyembuhkan luka di hatimu itu adalah bohong?"

"Tentu saja tidak bohong, setelah menyembuhkan luka hatiku, aku baru bisa lanjut berperang lagi."

".........."

"Sssstttt, jangan bicara lagi, jangan sampai membuat mereka menyadarinya."

Laras hanya bisa menghela nafas dan berjongkok di samping untuk menemaninya.

Di dalam kamar, Rendra melihat sekilas penampilan Ariel dan juga lumpur yang menempel di ujung sepatunya, dia bertanya : "Kenapa kamu datang kemari?"

"Aku khusus datang kemari untuk mencarimu, kamu benar-benar pintar bersembunyi, jika bukan ibumu yang memberitahuku, aku pasti tidak akan bisa menemukan tempat ini."

"Ibuku?"

"Emm." Ariel maju selangkah mendekati dirinya, "Rendra, sebenarnya aku....."

Rendra mundur selangkah dan memindahkan kursi yang ada di depan meja, "Duduklah, aku akan menuangkan air untukmu."

Ariel memang merasa lelah, dia duduk dan menerima gelas yang berisi air itu lalu meminumnya sampai setengah gelas.

Rendra melihat penampilannya, tidak ada riasan yang tebal, tidak ada barang-barang bermerek, setelah melepaskan gaya artis besarnya, dia masih adalah gadis muda di beberapa tahun yang lalu itu.

Gadis muda yang naif, polos dan ceria itu.

Saat menyadari tatapannya itu, Ariel menelengkan kepalanya dan tersenyum, "Kenapa kamu menatapku seperti itu? Apakah wajahku kotor?"

Rendra memalingkan wajahnya, merasa malu karena sudah kehilangan kendali dirinya sesaat.

"Untuk apa kamu mencariku?" dalam seketika ekspresinya kembali dingin.

Orangnya sudah ada di hadapannya, ucapannya sudah berada di ujung lidahnya, namun Ariel tidak tahu harus berkata apa, saat itu mereka sudah hampir menikah, namun tanpa persetujuan dari Rendra, Ariel secara diam-diam menandatangani kontrak dengan manajer perusahaan dan masuk ke dalam dunia hiburan yang memabukkan.

Saat itu Rendra mencintainya, dia bersedia mengalah dan membiarkannya untuk mewujudkan impiannya, hubungan mereka berubah dari tunangan menjadi kekasih rahasia.

Kemudian kariernya semakin meningkat, dia sibuk setiap hari, 365 hari setahun, pekerjaannya sudah full sampai 3 tahun ke depan.

Pertemuan mereka yang sangat jarang itu menjadi halangan yang paling besar untuk hubungan mereka.

Sebelum dia masuk ke dalam industri hiburan, dia sudah berjanji kepada Rendra, hanya butuh 3 tahun, setelah 3 tahun maka dia akan menikah dengannya.

Jadi Rendra menunggunya selama 3 tahun dengan statusnya sebagai seorang kekasih rahasia.

Selama 3 tahun ini, semua orang, termasuk keluarga mereka mengira kalau mereka sudah putus.

Sementara itu Rendra harus menahan diri saat melihat berbagai macam kontak fisik intim yang terjadi antara dirinya dan aktor pria, menahan diri saat dirinya dan aktor pria melakukan gimmick untuk menaikkan pamornya, bahkan masih harus menahan diri saat mendengar setiap gosip-gosip tentang dirinya.

Setelah 3 tahun berlalu, dia kembali meminta 3 tahun lagi, dia tidak menepati janjinya, jadi Rendra juga tidak lagi mengharapkannya untuk kembali.

Perlahan-lahan dia tidak menghubungi Rendra lagi, Rendra juga tidak menghubunginya lagi.

Hubungan ini berakhir seperti itu saja.

Pada akhirnya bahkan kata putus saja tidak mereka ucapkan.

Sehingga pada pertemuan mereka kali ini, perasaan terbesar yang Rendra rasakan saat ini adalah--Canggung, ditulis dengan huruf besar.

Ariel berusaha mengatur suasana hatinya, dia berkata : "Aku percaya kalau kamu tidak bersalah."

Beberapa waktu yang lalu, masalah tentang dia yang diberhentikan sudah tersebar luas, jadi Ariel tentu saja juga mengetahuinya, hanya saja karena terhalang pekerjaan, dia tidak bisa segera datang mencarinya.

Sekarang dia sudah mengesampingkan segala pekerjaannya dan mengarungi gunung untuk sampai ke hadapannya, semua itu hanya untuk memberitahunya secara langsung--aku percaya kepadamu.

Rendra hanya mengangguk dan berkata dengan datar, "Terima kasih."

Soal pemberhentian dirinya dari jabatan Walikota itu sebenarnya sudah diperiksa dengan jelas, hanya saja karena berhubungan dengan kasus penting di kemiliteran, maka tidak bisa dipublikasikan.

Jika tidak dipublikasikan, maka itu artinya tidak dapat mengembalikan nama baiknya.

Jadi saat mendengar ada orang yang berkata "aku percaya kepadamu" di saat seperti ini, Rendra tentu saja juga merasa sangat terharu.

Perasaan asing yang terasa di antara mereka berdua membuat Ariel merasa tidak tenang.

Dia bangkit berdiri dan menghampirinya lalu bertanya : "Rendra, dulu aku keras kepala dan tidak dewasa, sekarang aku ingin menepati janji kita waktu itu, apakah kamu masih bersedia?"

Rendra hanya diam saja, ekspresi wajahnya juga tidak banyak berubah.

"Aku tahu kalau aku sangat egois, selalu memikirkan segala sesuatu demi diriku sendiri, aku tidak pernah memikirkan perasaanmu, maafkan aku. Beberapa tahun belakangan ini aku benar-benar sudah lelah akan kehidupan industri hiburan, aku ingin kembali ke tempat asal kita dan mengulang semuanya dari awal lagi, kamu mau tidak?"

Rendra tetap tidak mengatakan apapun, setelah diam selama beberapa detik, dia tiba-tiba berbalik dan berjalan ke arah pintu lalu membukanya dengan secepat kilat.

"Aduh......" Manda dan Laras yang sedang menguping dari luar jatuh ke dalam secara bersamaan.

Manda bahkan jatuh dan kepalanya menabrak sepatu Rendra, wajahnya langsung memerah seketika itu juga, dia bahkan tidak berani mengangkat kepalanya.

Ariel merasa sedikit marah, dia bertanya : "Apa yang kalian lakukan di depan sana? Apakah kalian tidak tahu kalau tindakan kalian ini sangat tidak sopan?"

Biar bagaimanapun dia adalah seorang artis besar, mempunyai sikap dan arogansi seorang artis, bicaranya juga sangat tegas.

Laras merasa sangat tidak enak hati, dia dan Manda segera saling membantu untuk bangkit berdiri.

Rendra tertawa dengan tidak berdaya ke arah mereka, kemudian dia menoleh dan memperkenalkan : "Ini adalah Laras, istri Gavin, ini adalah Manda, kakak sepupu Laras......yang ini, kalian berdua seharusnya sudah mengenalnya bukan?"

Laras mengangguk dan langsung berkata dengan cerdik : "Kenal kenal, kami kan hanya ingin melihat artis besar saja, karena kami tidak pernah bertemu dengan orang aslinya, halo kak Ariel, kami adalah fansmu, film-film kakak sudah kami tonton semuanya."

Saat mendengar kalau dia adalah istri Gavin, Ariel merasa sangat terkejut, lalu saat mendengar kalau mereka adalah fansnya, selain terkejut dia juga merasa sedikit bangga.

Dia menarik kembali ekspresi tidak senangnya tadi, lalu sebaliknya, dia tersenyum manis dan berkata : "Ternyata kamu adalah Nyonya Pradipta, halo, aku sangat senang bisa bertemu dengan kalian berdua."

Laras tersenyum lalu mendorong Manda yang masih bengong.

Manda berkata dengan malu : "Maafkan aku, kami akan segera pergi, segera pergi."

Manda menarik Laras untuk segera pergi dari sana, yang tadi mati-matian mau menguping dia, sekarang yang buru-buru mau lari juga dia.

Saat Rendra melihat sosok Manda yang pergi menjauh dengan linglung, bagaikan ada sesuatu yang sedang mengetuk hatinya.

Dia tidak tahu perasaan apa itu, hanya saja terasa aneh.

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu