Cinta Pada Istri Urakan - Bab 313 Aku Tidak Merayu Kakak Iparku

Kejadiannya menjadi kacau balau, sebelumnya yang begitu ramai, menjadi begitu lucu sekarang.

Laras bergegas naik keatas panggung dan mendorong Tanu, “Kamu menyingkir!!!”

Tanu melototinya dengan marah, dan ingin meninju wanita itu.

Gavin yang berada tepat dibelakang Laras kemudian mengepit pergelangan tangan pria itu, tanpa banyak usaha melemparkannya kembali.

Tanu berteriak dengan marah kebawah, “Siapa yang membuat keributan?! Siapa yang merekam diam-diam?! Siapa hah?! Jika kalian ada masalah silahkan ke aku, jangan melibatkan dia!”

Namun sayangnya, tidak ada orang yang menanggapinya, dan yang dibawah rebut saling tunjuk.

Tanu menjelaskan dan berkata: “Ini semua adalah kerjaan paparazi cari sensasi, semua orang jangan mempercayainya, Aku dan Manda tidak terjadi apa-apa.”

Gossip kali ini sudah diluar kendali, semakin Tanu mengatakan ini, semakin menunjukkan niatnya untuk melindungi Manda. Sebaliknya semakin membuat hubungan mereka membingungkan.

Gambar itu masih ditampilkan, Maira benar-benar gila, menjatuhkan rak gelas anggur, dan menjatuhkan tujuh tingkat kue, menangis dan tertawa, berbicara tak beraturan.

Rama segera naik ke panggung dan memeluk Maira, tidak membiarkannya bergerak serampangan. Dia melihat Tanu yang hanya tahu melindungi Manda, dia juga tidak mampu memarahi mereka, “Manda, manda, kamu sungguh membuatku kecewa. Tanu, kamu ini tidak mempunyai hati nurani, kamu telah menghancurkan putriku, aku pasti akan menghancurkanmu.”

Manda seperti seekor burung yang tidak punya arah, gemetaran bersembunyi dibelakang Laras, “Tidak seperti ini, ayah, ibu, kak, kalian percayalah padaku, aku dan Tanu sedikitpun tidak mempunyai hubungan.”

“Perempuan jalang!” Ibu Tanu bergegas naik panggung dengan langkah cepat, memaki Manda dengan menunjuk, “Aku tahu kamu punya niat tidak baik, kamu sudah memperhatikan putraku sejak awal bukan? Manda, Manda, tidak memalukan mengadopsi anak perempuan, tapi kamu tidak sempat membalas didikan keluarga Atmaja, sudah membuat masalah dengan merayu kakak iparmu, sesunggunya apa yang ingin kamu perbuat?”

Tamu VIP yang ada dibawah tertawa riuh, Wow, ternyata Manda adalah anak adopsi, tidak heran Nagita mengatakan bahwa dia seolah-olah dikeluarkan, berita keluarga Atmaja sungguh menggemparkan.

Tanu merasa kacau, memohon pada ibunya untuk tidak memaki Manda.

Siapa yang tahu, Elsa langsung melayangkan satu tamparan ke putranya, “Aku menyuruhmu menjaga jarak dengan perempuan jalang ini, kamu bilang kamu tahu, bagaimana kamu tidak memperhatikan begini, tiba-tiba masuk kedalam perangkapnya. Putraku yang bodoh, apakah kamu tidak terlihat, perempuan jalang ini tidak mempunyai hubungan darah dengan keluarga Atmaja, selanjutnya anggota keluarga Atmaja tidak ada dia, sehingga dia ingin merebutmu dari tangan Maira, bahkan trik sekecil ini bagaimana kamu tidak bisa terlihat?”

Ciputra juga bergegas naik ingin memukul anaknya, tapi ditahan oleh Elsa , dia berkata dengan fasih: “Keluarga besar kita jangan sampai terhasut oleh perempuan jalang ini, besan, anakku benar-benar setia kepada Maira, putraku hanya dimanfaatkan oleh perempuan jalang ini.”

Elsa sungguh luar biasa, dalam beberapa kata langsung menuangkan air kotor ke Manda.

Menangani hal konyol yang dialami putranya, sesungguhnya dia sudah sangat berpengalaman.

“Kamu perempuan jalang, ingin mendapatkan harta keluara juga jangan mencari perhatian kakak ipar dong, kamu sengaja berniat membuat kakakmu sakit? Memangnya ayah ibumu bisa memberikan hartanya untukmu? Mimpi kamu, tidak tahu rasa terimakasih seperti kamu ini, ayah ibumu sudah melihatmu dengan jelas sejak awal.”

Menghadapi Elsa yang menekan, Manda sama sekali tidak bisa berkutik.

Sejujurnya Laras sudah tidak ingin mendengarkan lagi, menyangkal dan berbicara : “Kamu jangan membingungkan opini publik, Manda tidak menyukai putramu, jelas-jelas putramu yang menggangu Manda.”

Elsa melihat tatapan serius Gavin, dan langsung batuk, “uhuk uhuk uhuk, uhuk uhuk……” Dia mulai menangis, air mata yang ingin jatuh langsung terjatuh, wajahnya penuh tangis dan hampir pingsan, “Ya Tuhan sungguh menyebalkan, pesta pernikahan yang harusnya indah berubah menjadi seperti ini….”

Bantahan Laras seperti memukul diatas kapas, sedikitpun hasil tidak ada.

Perasaan Tanu saat ini juga campur aduk, setiap kali dia membela Manda satu kalimat, dan belum selesai bicara sudah dipotong oleh Elsa .

Maira melepas cadarnya, menyalahkan diri sendiri, seperti bocah tiga tahun yang duduk menangis diatas lantai, sungguh seperti orang gila.

Nagita sangat tertekan dan tiba-tiba mengambil serpihan gelas pecah yang ada dilantai, kemudian langsung dilemparkan kearah Manda, “Perempuan jalang, hubungan ibuku denganmu cukup sampai disini, mulai dari sekarang, kamu bukan lagi anggota keluarga Atmaja, kamu juga jangan berharap bisa mengambil satu sen pun harta keluarga Atmaja, sekarang, cepat, segera, keluar dari keluarga Atmaja, menyingkir dari pandanganku, pergi!!”

Rama yang awalnya masih sedikit merasa terganggu, melihat Maira yang begitu marah, dia juga marah kepada Manda, “Binatang, semua aku anggap hanya memberi makan anjing selama dua puluh satu tahun ini , pergi kamu dariku !”

Manda berdiri dengan terdiam di tempat yang sama, sepasang kaki yang berat seperti terpaku disana, dan dia memanggil ayah ibunya yang selama dua puluh satu tahun, hanya karena sepenggal video yang tidak jelas bisa memutuskan hubungan dengan dia.

Tidak tahu berterimakasih, binatang, perempuan jalang, semuanya adalah panggilan mereka terhadapnya, tanpa terduga dia dibenci mereka seperti ini.

Tetapi, dia masih tidak terucap makian kepada mereka.

Tiba-tiba, cairan hangat mengalir dari kepalanya, mengucur di dahinya, mengucur di matanya, dan menetes di gaun yang berwarna ungu muda.

“Manda, kamu keluar darah.” Laras terkejut, mengulurkan tangannya dan menahan kepalanya, dia menyentuh pecahan gelas bir di dalam rambut manda, itu yang dilemparkan oleh Nagita.

Kejadiannya sudah kacau besar, kegilaan, makian, tangisan, dan jadi tontonan.

Gavin menganggukan kepala dan berkata kepada Laras : “Ayo pergi, kita antar Manda pergi ke rumah sakit.”

“Baiklah, Manda, kita pergi.”

Namun, Manda justru melepaskan tangan Laras, dan dia berjalan kearah Rama dan Nagita, “Dugh” seketika dia berlutut di lantai, “Pa, Ma, hati nuraniku jelas, bisakah kalian menyelidiki lebih jelas dan baru membuat keputusan ? Aku tidak merayu kakak ipar, aku tidak melakukannya.”

Para sesepuh belum sempat berbicara, tiba-tiba Maira mengambil pisau dari lantai, itu adalah pisau yang disiapkan untuk memotong kue, setelah kue itu jatuh, pisau ini juga terjatuh diatas lantai.

Sebelum dia menyadarinya, Maira seperti kesurupan, upacapan dan tindakannya tidak terkontrol, dia mengambil pisau dan kemudian diarahkan ke Manda.

“Hati-hati Manda!” Laras yang berada dibelakang Manda tidak sempat menghentikan Maira yang membawa pisau dengan cepat kearahnya.

Tidak peduli sedang dalam bahaya atau tidak, Tanu tiba-tiba muncul dan menahan di depan Manda, “Uh….” Dia berbisik, kemudian muncul rasa sakit yang muncul dari punggung dan dada.

“Ahhhhh!!” Manda berteriak, karena pisau itu menembus ketubuh Tanu, dan keluar dari dadanya, darah merah tua keluar dari pisau, dan dari ujung pisau menetes setets demi setetes ke lantai.

Tanu terjatuh ditubuh Manda, seluruh tubuh Manda gemetaran, dia tidak ada cara menolak untuk menahannya, bahkan tidak bisa menolak untuk menyingkirkannya.

Sebelum kehilangan kesadaran, Tanu bersandar di bahu Manda, berucap satu kata dengan sekuat tenaga, “Manda, bukan aku yang merekamnya, aku sungguh-sungguh mencintaimu, aku tidak mungkin melukaimu, Manda, aku cinta kamu…..”

“………” pada saat itu pikiran Manda kosong, tidak tahu apa yang harus dilakukan.

“Ah, Putraku!” Elsa berteriak, pandangan matanya gelap, sepasang kakinya lemas, dan kemudian pingsan.

Keadaan diluar kendali.

“Pembunuh, Pembunuh.”

“Hal yang bahagia berubah menjadi kematian, pelakunya tidak pantas untuk hidup.”

Novel Terkait

Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu