Cinta Pada Istri Urakan - Bab 154 Aku Lebih Percaya Bahwa Dia Sudah Berkorban

Gavin percaya bahwa Navi tidak akan berani berbohong, akan tetapi Gavin juga percaya bahwa Navi pasti banyak mengetahuinya.

"Kenapa kamu tahu nama dia Darius Maeli?" Pada saat penyamaran, siapapun tidak akan pernah menggunakan nama aslinya, akan tetapi Navi memanggil dia dengan panggilan aslinya yaitu Darius Maeli.

Kaki Navi bergetar, tegangan listrik itu membuat dia tidak bisa menahan rasa sakit itu, lututnya yang terluka membuatnya bertambah sakit, rasa sakitnya seperti tulang yang remuk.

Dan lalu, Navi mengatakan berita yang mencengangkan, Navi bilang: "Bos Darius dan pria tua sialan itu yang melakukannya.”

Gavin : "..........."

Semua orang dilapangan : "........."

Setelah semuanya kaget, Weiner yang bertindak mawas diri dengan kasar mengucapkan sebuah kalimat :“Kalau kamu mengarang cerita yang masuk akal sedikit, kamu sedang karang cerita kepada musuhmu ? ”

Misi terakhir Darius hanya berlangsung setengah tahun, dan kemudian tidak ada berita sama sekali, markas besar mencoba menghubungi dan mencari dia melalui berbagai cara tersembunyi, dan tidak ada kabarnya sama sekali.

Jika dia sudah berkorban, maka dia itu rela mati demi negara.

Jika dia masih hidup, akan tetapi tidak menghubungi markas besar, maka jangan-jangan dia akan dituduh menjadi pengkhianat negara.

"Bos! kata-kata Navi tidak bisa dipercaya, Setelah tiga bulan, kami belum menggali sesuatu yang berguna dari mulutnya, semua yang dia katakan ke kamu hanya omong kosong doang."

Teman seperjuangan yang ada di lapangan menganggukan kepala, perkataan Weiner mempunyai alasan.

Mata Gavin yang sedikit aneh seperti diracuni, menatap Navi lalu bertanya : "Kapan terakhir kali kamu bertemu Darius? "

Navi mengerutkan alisnya, tampaknya seperti berpikir dengan serius, dan kemudian berkata dengan susah payah: "Sebelum aku datang ke kota Jakarta, mungkin lebih dari satu tahun."

"Apakah kamu yakin, orang yang kamu lihat itu adalah Darius?"

Navi secara otomatis menganggukan kepala.

Anak buah Gavin menciut, sekali lagi bertanya dengan tegas : “Kamu yakin yang kamu lihat selama ini adalah Darius, Darius Maeli yang 7 orang keluarganya mati akibat kebakaran di desa Pati?"

Navi pelan-pelan menaikan kepalanya, dan sekali lagi, Navi menganggukan kepalanya.

Seluruh badan Gavin terdiam.

Dengan marah weiner mengambil sebuah cambuk lalu langsung masuk ke ruang interogasi, dia pergi kehadapan Navi yang duduk diatas kursi tahanan lalu memukulnya.

Karena Sonny takut Weiner akan membunuhnya,maka dengan cepat Sonny masuk kedalam lalu melerainya :"Sudah cukup ! Jika kamu pukul dia terus, dia akan mati."

"Bos juga ingin memukul dia sampai mati!" Weiner berteriak marah, tangannya memukul Navi semakin kuat : " bermain bersama kita, bercanda bersama kita, masih ingin memfitnah orang-orang kita, binatang seperti ini harusnya mati."

Sonny memegang lengan Weiner, dengan bantuan dua saudaranya yang ada disampingnya, untuk memberhentikan Weiner.

Sonny berkata: "Anak muda tenang sedikit, Bos masih ada, Bos sendiri masih bisa membedakannya. Diantara kita siapa yang ingin membunuh dia, akan tetapi jangan sampai orang ini mengotori tangan kita, undang-undang bisa menghukum dia."

Sekarang keadaan Navi sekarat, tangan dan muka semuanya terluka dengan semua darah yang mengalir, Navi sekarang tampak menakutkan.

Siapa yang terpikirkan ? Belum lama ini Bos Navi yang juga seorang pemimpin narkoba, mulai saat ini raut mukanya berubah menjadi seperti ini .

Sonny takut akan terjadi masalah, dia memandang Navi lalu bertanya kepada Gavin :"Bos, mau tidak kita panggil Anis datang kemari untuk melihatnya?"

Gavin menyetujuinya, akan tetapi matanya yang sudah lama penuh dengan amarah tidak bisa hilang.

Dalam perjalanan pulang, Damar mengendarai mobil, ketika dia melihat wajah Pemimpin Gavin, dia sudah tahu pasti hari ini tidak ada hasilnya, dia juga tidak tertarik menanyakannya .

Gavin, Weiner, dan Sonny duduk dibelakang, menutup bagian kabin dan jendela kecil, ini akan menjadi ruang kecil untuk konferensi tertutup.

Wajah semua orang tidak enak.

Gavin melirik kedua orang disampingnya dan bertanya : "Menurut kalian seberapa besar kepercayaan kalian dengan apa yang dikatakan Navi?"

Weiner yang kesal sudah mulai tenang, seluruh mukanya terlihat tabah, dia berkata dengan suara berat: " aku lebih percaya kalau Darius sudah berkorban." Weiner Juga tidak setuju menerima kemungkinan dia menjadi pengkhianat, tidak bisa menerimanya, ini adalah isi hati Weiner yang dia tahan, dan dia tidak ada mengatakannya.

Mata sengit Gavin tertuju pada Sonny, yang juga seorang penembak jitu, Mungkin profesi yang sama membuat mereka memiliki pemahaman yang unik, yang membuat mereka berpikir lebih komprehensif daripada yang lain. Karena itu, dia rela menggunakan banyak waktu untuk mendengarkan gaya bicara Sonny, apakah itu mirip dengan miliknya .

Sonny juga terdiam lama sebelum dia berkata : "Mungkin, Navi hanya memperluas nilai gunanya."

Mata Gavin bersinar, tentu saja perjanjian tersembunyi mereka tidak mungkin salah.

Melihat mata Gavin yang setuju, Sonny dengan berani berkata : "Kita sudah menginterogasi Navi selama 3 bulan, tidak ada yang bisa digali, aku pikir dia sepenuhnya tidak tahu apa-apa, dan semakin dia tidak tahu apa-apa, semakin tidak berguna dia, sederhananya, misalkan para penculik mendapatkan sandera, jika sandera itu tidak ada gunanya, apa yang akan terjadi pada para penculik?"

“Uang tebusan!”Weiner berkata.

“Benar, harusnya Navi sudah sering melakukan hal seperti ini, jadinya dia sangat mengenal pentingnya nilai guna. Dia mungkin bisa berpikir hanya membuat kita berpikir bahwa Navi mempunyai nilai guna lalu dia bisa untuk sementara kabur dari hukumannya, makanya pada saat Bos menanyakan masalah keluarga Darius, jawaban dia seperti itu. Aku pikir pernyataannya masih harus dipertimbangkan, tapi boleh sedikit percaya, pembantaian keluarga Darius adalah pembalasan dendam dari Segitiga Emas. Ini juga masuk akal, kenapa Navi bisa tahu dengan jelas beberapa masalah ini, mungkin Navi bertasipasi dengan hal ini. Hanya waktunya lama, kita lagi-lagi tidak memiliki cukup bukti, dia sepenuhnya bisa bebas memalsukan alasannya untuk menjauhi kejahatannya.

Berbicara tentang ini, Sonny terdiam dan menatap Bos dengan penuh harapan .

Gavin : "masih ada apa lagi, lanjutkan bicaranya."

Sonny menghela nafas dalam-dalam, lalu menganalisanya : "Bos, bukankah kamu sebelumnya selalu mencurigai kami bahwa di dalam pasukan ada mata-mata, akan tetapi kamu tidak dapat menemukannya? mungkin, bukan karena mata-mata ada didalam, tapi seorang hantu yang berada di tempat lain."

Gavin menaikan alisnya, Sonny berkata semuanya adalah isi hati dia, hanya dia tidak bersedia untuk berspekulasi .

Weiner ragu mendengarnya, dengan gugup mencecarkan pertanyaan : “Maksudmu apa? Ngomong yang jelas sedikit bisa ?”

“Bos! pasti kamu sudah memikirkannya, makanya kamu berhenti menginterogasi Navi, jika tidak suasana barusan itu, masih ada sedikit tenaga untuk Navi agar mengatakan lebih banyak. Kenapa setiap kali kami ingin bertindak Paman keempat melarikan diri, dan setelah melarikan diri dia tidak meninggalkan jejak apapun, cara ini jelas sekali tidak seperti mata-mata, pihak musuh sangat familiar dengan cara operasi kita. Dan jika ada hantu di dalam pasukan, mungkin paman keempat bukan lolos, bisa jadi dia adalah Darius yang tidak tahu pasti dia mati apa hidup, untuk sementara aku mempunyai opini seperti ini.”

Gavin menarik napas dalam-dalam, di dalam pikirannya selalu teringat teriakan kakak iparnya sebelum ia terjun bunuh diri -- jika dia masih hidup aku ingin melihat orangnya, jika dia sudah mati aku ingin melihat mayatnya, aku tidak percaya bahwa Darius sudah mati, kecuali kalau kalian bawa mayat dia sampai kehadapanku.

Karena mendengar kata terakhir kakak iparnya itu, Gavin tidak pernah menyerah mencari Darius, akan tetapi sudah 5 tahun, mencari Darius sangatlah susah sama seperti mencari jarum di dalam jerami.

Kamu selamanya orang yang berpura-pura mati, karena dia selamanya tidak akan menemukan orang yang sengaja menghilang.

Gavin mulai merenungkannya………

Novel Terkait

The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu