Cinta Pada Istri Urakan - Bab 537 Mandi Lagi Kulitmu Akan Tergosok Habis

Nyonya menyuruh Christian ikut makan, setelah makan Christian langsung pulang, merasa Paman sepupu kedua melihatnya dengan tatapan tidak puas, dia dengan pengertian langsung pulang.

Setelah makan malam, Pak Pandu mengantar Bobi untuk belajar taekwondo, Nana tinggal di rumah, bersama Ibu Guru He belajar menari.

Meskipun hanya seorang tutor rumah, tetapi kalau tidak punya keahlian tidak mungkin ditarik Paman Dewa ke rumah, dan tidak mungkin melewati persetujuan Gavin.

Ibu Guru He satu ini beda dari orang lain, menari, piano, menggambar, musik dll, hampir menguasai semua seni.

Dalam perkumpulan para guru, hanya Ibu Guru He yang mendapat panggilan Gavin, menjadi tutor pengajar di rumah, di ruang bawah tanah Kediaman Gavin ada kamar khusus untuknya.

"Satu, dua, tiga…satu, dua, tiga…"

"Kaki diangkat ke atas, bahu diluruskan…sangat bagus…"

"Sekali lagi, satu, dua, tiga…"

Gavin berdiri didepan pintu melihat Nana, anak ini baru pertama kali mengenal tari, belajar sangat serius, bagaimana Guru menari dia juga mengikutinya, seberapa sulit seberapa lelah dia tetap terus mengikutinya.

Mona He dari kaca melihat bayangan didepan pintu, itu adalah Tuannya, tentu saja dia menari semakin bertenaga.

"Nana, harus fokus, lihat Ibu Guru menari, belok dua kali ke kiri dahulu, baru belok kanan dua kali, lihat tidak? "

"Ya. "

"Baik, kamu menari bersama Ibu Guru, ayo…"

Gavin melihat Nana, wajah penuh kasih terpancar diwajahnya, sangat bagus untuk dilihat, bagaimanapun dia merasa anak perempuannya juga sangat mengagumkan.

Istirahat ditengah latihan, Gavin masuk memeluk Nana, "Lelah tidak? "

"Tidak lelah Papa, sangat menarik. "

"Bagus kalau kamu suka, ayo, minum sedikit. "

Mona He dengan hormat berdiri disamping, pertama kali dia wawancara dengan Gavin, yang dilihatnya adalah Gavin yang dingin dan serius, bahkan untuk melihatnya saja tidak berani, tetapi Gavin yang saat ini, satu wajah penuh senyum kasih Ayah, bahkan bisa meluluhkan hati orang.

"Tuan Gavin, Nana sangat memiliki bakat menari, koordinasinya sangat bagus. " saat dia berbicara, dengan senyuman ringan, mata yang bersinar.

Tetapi Gavin terus menatap Nana, "Iyakah, Nana, Ibu Guru sedang memujimu. "

Tatapan Nana sangat puas, "Lalala, terima kasih Ibu Guru He. "

Mona menjulurkan tangan mencubit wajah Nana dengan pelan, "Seharusnya Ibu Guru yang berterima kasih. "

Saat itu, Laras datang, kebetulan melihat keadaan tersebut, tidak bisa mengatakan perasaan yang dirasakannya, hanya merasa dalam hati sangat aneh saja.

Ibu Guru He ini tidak begitu ramah terhadapnya, dia pikir karena belum kenal saja, tetapi dilihat-lihat sekarang, bukan begitu.

Tanpa sadar dia melihat ke sisi lain, tetapi memang Gavin sendiri penuh pesona, tak terhindar membuat Gadis muda yang tidak bisa menjaga pandangannya tersesat.

"Mama, " Nana memanggilnya, "Ibu Guru He memujiku menari sangat baik. "

"Ya, kalau begitu kamu terus berusaha lagi. "

Laras datang, tidak tahu Mona pesimis atau bagaimana, pelan-pelan mundur ke samping.

Menurut perasaan indra keenam wanita, Laras memperhatikan Mona sebentar, tidak peduli wajah atau postur tubuh lebih bagus dari orang lain, ditambah lagi kemampuannya yang beraneka ragam, auranya juga tidak bisa digoyahkan, bisa dipandang oleh Gavin, kemampuannya pasti tidak kurang.

Wanita terhadap kemunculan seseorang disisi suaminya sendiri, apalagi orang yang cantik, pada dasarnya sudah ada sebuah perasaan bermusuh.

"Ibu Guru He tahun ini lulus? " dia sengaja bertanya.

"Ya, benar. "

"Kapan acara kelulusannya? "

"Bulan depan. "

"Ibu Guru He ada pacar? "

Mona terbengong, dengan canggung dan senyuman malunya berkata: "Tidak ada. "

"Wanita begitu cantik pasti banyak yang mengejarnya, apakah kamu terlalu pemilih? "

Mona bertambah malu, wajahnya pun sudah memerah, "Bukan, tidak ada orang yang mengejarku. "

"aku tidak percaya. "

"Benar tidak ada yang mengejarku, para lelaki merasa aku tidak mudah untuk didekati. "

"Benar juga, kamu begitu cantik, postur juga bagus, menjadi pacarmu pasti tidak merasa aman. "

Tatapan Mona diam-diam melirik Gavin, lalu dengan cepat beralih.

Tatapan Laras tajam, juga tidak ketinggalan untuk melihat lirikan singkat itu, tiba-tiba dadanya terasa begitu sesak, orang kamu sendiri yang memilihnya, kamu pasti memilih yang kamu suka?! Kamu tahu tidak kamu telah memilih seekor elang ke rumah?!

Malam hari saat tidur, Laras sengaja didalam kamar mandi sangat lama baru keluar.

Gavin sedang setengah duduk diatas ranjang membaca buku, sekali melihatnya keluar, dia langsung meletakkan buku, "Kamu mandi atau berganti kulit? Kamu sudah mandi dua jam. "

"Baru dua jam ya? Kalau begitu aku masuk lagi, didalam lima jam baru keluar. "

Gavin: "…"

Dia langsung membuka selimut, langsung meloncat dari atas ranjang, "Jangan mandi lagi, mandi lagi kulit akan habis. "

Laras menolehkan kepala, menatapnya dengan penuh emosi.

"Kenapa? "

"Ibu Guru He itu, kamu yang pilih? "

Gavin dengan wajah bingung, "Ehm, iya, kenapa? "

"Kamu memilihnya berdasarkan apa? "

"Prestasi, kemampuan, moral, berbagai hal, yang paling utama adalah kasih sayang, menyukai anak-anak. "

"Kamu bagaimana mengamatinya? "

"Laporan yang dikumpulnya aku secara khusus pergi mengeceknya, semuanya benar, tidak ada kepalsuan, dan kamu tidak merasa temperamennya begitu baik, Nana dan Bobi kita yang begitu nakal, belajar dengannya, telinga mendengar mata melihat, pasti bisa lebih baik. "

Kata-kata ini terus berputar didalam hati Laras, emosinya tidak tertahan, dan langsung meledak keluar, "Apa maksudmu? aku yang membesarkan Nana, aku membesarkan gadis nakal? Temperamennya baik, jadi kamu menyukainya? "

Gavin: "…" masalah berkembang sedikit melenceng, aku pun tidak perhitungan kamu begitu dekat dengan Christian, kamu masih mencurigaiku?

"Gavin, kamu orang yang begitu pintar, apakah kamu tidak melihat jelas pandangan Mona terhadapmu? Atau kamu sudah mengetahuinya, tetapi kamu tidak masalah? "

"Apaan, aku tidak melihat apa-apa. "

"Dia menari kamu menatapnya apa maksudnya ini? "

"aku melihat Nana. "

"Sebenarnya kamu melihat Guru atau Nana, hanya hatimu sendiri yang tahu. "

"…" cemburu ya? Aneh tapi nyata!

"Mengapa kamu melihatku seperti itu? Benar, aku tidak lembut anggun sepertinya, juga tidak memiliki temperamen baik sepertinya, tetapi aku tidak suka anakku belajar menari dengannya, lebih tidak suka lagi dia tinggal di rumah kita. "

Gavin menghela nafas, lalu berkata apa adanya: "Kamu mudah sekali tidak suka, besok suruh dia tidak usah datang lagi, berikan 3 bulan gaji sebagai kompensasi. "

Laras tidak senang lagi, "Mengapa harus mengkompensasi begitu banyak? Dia baru bekerja beberapa hari, mengapa harus berikan dia gaji 3 bulan? Kamu masih bilang tidak menyukainya, jelas-jelas sangat mengutamakannya. "

"Bagaimanapun dia sudah melepaskan kesempatan belajar ke luar negeri untuk menjadi tutor pengajar di rumah, kita bilang tidak mau lagi langsung tidak mau, bukankah setidaknya berikan sedikit kompensasi ? "

Laras mencibirkan bibir, tidak bicara, karena tidak senang.

Wanita ingin marah, tanpa alasan pun bisa berdebat lama denganmu, ini ada alasan, sekali ribut pasti tiada batas lagi.

"Baik baik baik, kamu bilang apa nurut saja? Maukah aku bicara dengannya sekarang? "

"Gavin, sikapmu buruk sekali, aku dengan serius membahas denganmu masalah orang ini, kamu mengabaikanku. "

Gavin: "…"

Novel Terkait

Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu