Cinta Pada Istri Urakan - Bab 900 Dia Tidak Bisa Tidak Tertarik Padanya

Begitu Yuka Ona mendengar akan ketahuan, setakut apa pun juga harus terus naik ke atas, dia tidak ingin tertangkap lagi dan dijadikan sandera oleh orang-orang jahat itu untuk mengancam ayahnya.

“Bertahan sebentar, setelah naik ke atas sudah aman. ” Jerome memberi semangat.

Karena tahu jalan di depan, jadi, meskipun kekuatan fisik Jerome menurun signifikan, juga naik lebih cepat dibandingkan pertama kali.

Dia sendiri sedang bertahan, juga sedang memberi semangat pada Yuka Ona agar bertahan, “Ayo semangat, sudah hampir tiba, mamamu masih menunggumu di rumah, papamu sedang menunggumu menyelamatkannya, ayo semangat. ”

Yuka Ona kedua kaki dan kedua tangan berusaha keras, selangkah demi selangkah maju ke atas.

“Jerome, kamu pelan sedikit, jangan terlalu jauh dariku. ” Suaranya terengah dan bergetar.

Bagaimanapun Jerome adalah seorang pria, kekuatan fisik pria pasti jauh lebih tinggi dari wanita, “Baik, kita lebih pelan sedikit. ”

Orang-orang di bawah sepertinya sedang mencari sesuatu, obor tersebar di mana-mana, tapi karena jarak, sudah tidak bisa mendengar apa yang sedang mereka katakan, terkadang ada suara teriakan keras baru bisa kedengaran, tapi suara gema juga sangat keras.

Akhirnya, Jerome melihat cahaya redup di atas, “Sudah hampir tiba, aku sudah melihat cahaya, ayo semangat. ”

Begitu Yuka Ona mendongak untuk melihatnya, benar saja, itu adalah cahaya harapan.

Jeremo berhasil naik ke puncak, dia berbalik ke belakang menarik Yuka Ona, menarik sambil menyeretnya naik ke atas, Yuka Ona langsung lunglai terjatuh di tanah, nafas terengah-engah.

“Lihat, mulut gua ada di sana. ” Jerome menunjuk ke depan, itu adalah sebuah mulut gua yang melengkung, sepertinya bukan terbentuk secara alami, mulut gua juga sangat kecil, jika agak tinggi mungkin harus membungkuk baru bisa melewatinya.

Yuka Ona melihat mulut gua itu, seolah-olah melihat harapan untuk pulang ke rumah, tidak peduli seberapa lelah, itu sepandan.

“Cepat bangun, aku akan menggendongmu. ”

“Tidak…… tidak….. aku istirahat sejenak sudah bisa….. ” Lukanya begitu parah, bagaimana mungkin membiarkannya gendong.

Jeremo tidak memaksanya, dia berjalan dengan langkah cepat ke mulut gua, begitu membungkuk, langsung berjalan keluar, kemudian berbalik dan memberinya semangat, “Udara di luar sangat segar sekali, cepat ke mari. ”

Begitu Yuka Ona mendongak dan melihatnya, mulut gua yang tidak besar kebetulan terhalang oleh tubuhnya, cahaya datang dari belakang badannya, sekeliling badannya seolah-olah dilapisi cahaya keemasan, dia seperti juru penyelamat, meskipun dengan tubuh yang terluka parah, tapi tetap penuh keyakinan dan kegigihan, masih tanpa henti memberinya semangat dan bantuan.

Dia tidak bisa melihat wajahnya, tapi, wajahnya dari awal sudah terukir di dalam hatinya.

Dia perlahan mulai berdiri, memegang di dinding batu, selangkah demi selangkah berjalan ke arah cahaya, berjalan ke arahnya.

Jerome mengulurkan tangan padanya, mereka berdua saling berpegangan tangan dengan kompak.

Setelah mengalami kesulitan dalam gua yang gelap akhirnya bisa sampai di mulut gua, Yuka Ona mencium angin pegunungan itu, terasa sangat segar dan harum, pandangan yang ada di depan lebih luas dari yang dia bayangkan, dia sudah mencium aroma kebebasan.

“Kita sudah keluar?”

“Kita sudah keluar!”

Yuka Ona mendongak, menyambut angin, membiarkan matahari menyinari seluruh wajahnya, dia merasa dirinya sudah selama satu abad tidak menikmati pancaran sinar matahari langsung.

Di dasar gua vertikal, meskipun ada siang hari, tapi semua cahaya itu sudah tersaring oleh dedaunan yang berlapis-lapis di atasnya, matahari siang juga belum tentu selalu ada, selama bertemu iklim hujan, mendung, cuaca berawan, di dasar gua vertikal akan menjadi sangat gelap, terkadang baru ada cahaya matahari siang yang terpancar langsung ke dalam.

Hari-hari saat dia seorang diri berada di dasar gua vertikal, tidak berdaya, kebingungan, ketakutan, putus asa, kesepian yang tiada akhirnya, kesepian seperti ini membuat dia tidak memiliki keberanian untuk terus melanjutkan hidup, dia merasa setiap saat dirinya bisa mati terjebak di dalam gua vertikal ini, selamanya tidak akan ditemukan oleh orang.

Jadi, kedatangan Jerome, membuat dia memiliki motivasi untuk bertahan hidup.

Jadi, Jerome mengatakan dia melihat matahari siang, masih melihat tangga yang ada di dinding gua, dia langsung merasa, Jerome adalah pria yang membawakan sinar matahari dan harapan untuknya.

Jadi, dia tidak bisa tidak tertarik padanya.

“Hei, aku…… aku…… aihh, Jerome!” Yuka Ona mulai terkejut dan berteriak, Jerome langsung tumbang di hadapannya, dirinya langsung pingsan tak sadarkan diri.

“Jerome? Jerome? …… kamu jangan menakutiku ya, Jerome?”

Yuka Ona memeriksa lukanya sejenak, sepertinya tidak ada yang aneh, masih sama seperti sebelumnya, lalu menyentuh dahinya, terasa panas, dia demam tinggi lagi.

Dalam kondisi luka belum sembuh dan masih demam, dia juga berturut-turut naik dua kali, dari tengah malam hingga sepanjang tidak berhenti untuk istirahat, dalam rentang waktu itu tidak makan juga tidak minum, siapa pun itu tidak akan kuat menanggungnya.

Dia mengira kelelahannnya sudah mencapai batas tubuhnya, tapi jika dibandingkan dengan Jerome, kelelahannya ini tidak termasuk apa-apa.

Kondisi Jerome ini, delapan puluh persen karena dehidrasi, dalam kondisi ini yang paling ditakutkan adalah shock tubuh.

Untuk itu, dia menekan titik di lekuk tengah bibir atas, menggunakan seluruh tenaga yang ada terus menekannya.

Akhirnya Jerome sadar, hal pertama yang dilakukannya setelah sadar adalah menarik nafas dalam-dalam, dia merasa dirinya baru berjalan dari ambang pintu kematian, ketika akan melangkahkan kaki ke dalam mendadak ditarik kembali oleh seseorang.

“Bagaimana keadaanmu?”

Jerome sangat lemah mengatakan: “Sakit. ”

“Bagus kalau merasa sakit, jika tidak sakit kamu tidak bisa merasakannya. ”

Jerome meraba titik lekuk tengah bibir atas yang terasa sangat sakit, mengejek sekali: “Sangat mengerti titik akupuntur ya, sekali tekan langsung tepat. ”

“Siapa yang tidak tahu titik lekuk tengah bibir atas?”

“Itu juga harus bisa menekannya, beberapa kali tekananmu itu sudah tepat, menyelamatkan nyawaku lagi. ”

“Benar, aku sudah berusaha sekeras ini baru bisa menyelamatkan nyawamu, kamu jangan sampai mati ya. ”

Jerome tersenyum, “Tidak akan mati. ” Hanya saja sangat lelah, sangat lelah ssekali.

Yuka Ona juga mengikuti keadaan langsung berbaring di sebelahnya, angin gunung bersih dan segar, mandi di bawah sinar matahari setelah lama tidak merasakannya, pasti adalah sebuah kenikmatan luar biasa.

“Hei, apa yang harus kita lakukan selanjutnya?”

"Pasti tidak boleh pergi ke desa, kita harus memikirkan cara untuk keluar. "

"Ini aku juga tahu, intinya bagaimana keluarnya? Terus naik ke atas, atau turun ke bawah?"

"Kamu masih bisa terus naik ke atas? Semua itu adalah jalan gunung, lebih sulit lagi dibandingkan tangga. "

Yuka Ona menggeleng, "Kamu juga tidak sanggup naik lagi bukan, kalau tidak kita turun saja? Masih bisa menghemat sedikit tenaga. "

"Hanya saja tidak tahu di bawah di mana. "

"Tidak peduli di mana, asalkan keluar dari desa ini, asalkan ada jalan raya, maka akan mudah. Ada jalan raya maka akan ada mobil, ada mobil maka akan ada orang, jika beruntung bisa mendapat tumpangan mobil, langsung membawa kita ke kota, itu lebih baik lagi, jika tidak bisa, pinjam ponsel buat lapor polisi juga bisa, menurut kamu?”

"Eng. "

"Hanya eng? Tidak ada pendapat lain?"

"Lelah. "

"...... Kalau tidak, aku turun lagi, ambil sedikit buah liar ke atas? Tadi begitu terburu-buru, juga tidak ambil. "

Begitu bicara hal ini, tiba-tiba Jerome teringat, "Buah liar yang kamu petik di taruh di mana?"

Yuka Ona berpikir, mengatakan: "Saat itu aku panik, buah yang sudah dipetik juga berserakan di tanah. ”

"Celaka, mereka pasti menemukannya. "

"Ah, lalu bagaimana?

"Asalkan mereka menemukan buah liar, pasti akan tahu aku tidak mati, gua begitu besar, cepat atau lambat mereka pasti akan menemukan tangga ini. " Dalam hatinya diam-diam berpikir, menemukan tangga, mereka akan naik ke atas, maka, rahasia yang sudah di jaga keluarga besar kakek selama beberapa generasi, mungkin akan ditemukan oleh mereka.

Novel Terkait

Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu