Cinta Pada Istri Urakan - Bab 878 Aku Ingin Melihatnya

Sebelumnya Laras sudah beberapa kali bertemu Jerome, itu semua pada malam hari, Jerome juga sering menggunakan masker, jadi Laras tidak melihat wajah Jerome dengan teliti dan jelas.

Hari ini, di bawah sinar matahari, akhirnya Laras melihat jelas wajahnya.

Sangat sulit menjelaskan ini adalah perasaan seperti apa, dia hanya merasa, detik dimana dia melihat jelas wajah Jerome, muncul semacam rasa keakraban yang tidak bisa dijelaskan.

Dia merasa, alis Jerome sedikit mirip dengan Eli.

Ini, mungkin hanya sebuah kebetulan.

Hanya bisa kebetulan.

Sebenarnya penampilan Jerome anggun sekali, kalau bisa lebih muda 10 tahun lagi, menggunakan kemeja putih yang bersih berdiri di tempat teduh di tepi sungai, 100% adalah murid populer di sekolah.

Sekarang melihatnya, kalau memakai kacamata, tangannya memegang tas kerja, juga sangat cocok dengan karyawan pria, pastinya orang yang sangat digemari wanita.

Kalau tidak tau Jerome memasukkan racun kedalam tubuhnya, sebenarnya kesan Jerome di mata Laras sangat bagus, karena pada saat kondisi dia ketakutan da lapar, Jerome yang membantunya menghidupkan lampu, juga memberinya seporsi makanan elit.

Lalu mengetahui pengalaman sedih yang dialami Jerome, dia lebih iba dengan pria ini.

Jerome yang kejam tampaknya lebih tampan daripada orang biasa, pada saat dia buru-buru berdiri, mirip sekali dengan murid kecil yang melakukan kesalahan melihat guru datang, dengan gemetaran berdiri dengan baik mengakui kesalahan.

Lucu sekali, Laras sangat ingin tertawa.

"Jendral Pradipta, nyonya Pradipta. " Jerome menyapa mereka dulu, dia melihat wajah Laras yang kemerahan dan mengkilap, bertanya, "Bagaimana dengan tubuh nyonya Pradipta?"

Di negara orang, melihat orang berkulit kuning berbicara bahasa mandarin, ada semacam rasa akrab.

Laras tiba-tiba sedikit malu, "Sudah tidak apa-apa, terimakasih. "

Siapa sangka, Gavin yang berdiri ditengah, dengan tidak segan berkata: "Butuh bersinar matahari satu harian baru suhu normal bisa kembali, aku masukkan kamu ke dalam lemari seharian, kamu coba rasakan nyaman atau tidak?!"

Jerome dengan bersalah menggaruk kepalanya, tiba-tiba tidak bisa membalas perkataan.

Gavin menunduk melihat kepalanya, "Pergelangan kakimu tidak apa-apa kan?"

Jerome : "Luka terkilir saja, tidak apa-apa....... oh iya, obat ini untukmu, ini adalah obat penghambat, sebotol ini, bisa makan sangat lama. "

Gavin dengan curiga melihat obat itu, bertanya padanya, "Darimana? Kenapa bisa tiba-tiba ada?"

Jerome : " Profesor Michael sudah tumbang, dari sana ada orang datang, ada yang memberiku ini. "

Gavin berpikir diam-diam, bukannya hanya datang seorang Jack dan asisten wanita lainnya, Jacki terus dalam pengawasannya, apakah wanita asisten itu? Apakah, wanita asisten itu adalah mata-mata yang Jerome tugaskan di Profesor Michael ?

Gavin: "Asisten wanita itu?"

Pandangan Jerome kacau, panik dan bingung.

Gavin: "Jadi, apa Jeremi tau dia adalah mata-matamu?"

Semakin lama berteman, Jerome semakin hormat kepada Gavin, hormat juga takut.

Karena dia benar-benar hebat sekali, mengetahui sesuatu bagaikan dewa, semua hal tidak bisa membohonginya.

Jerome menghela nafas, "Benar, namanya Amanda, juga temanku dari kecil, sekarang dia ada di Jeremi sana, tampaknya membantu Jeremi mengawasi kelompok penelitian, sebenarnya dia sedang membantuku dan Nguyen Song, obat penghambat sebelumnya juga dia yang bawa keluar, obat penawar juga berharap padanya. "

Gavin: "Dia tidak tau kondisi Nguyen Song ?"

Jerome : "Dia terus mengikuti Profesor Michael , untuk tidak menimbulkan kecurigaan Jeremi, kami selalu berkomunikasi dengan kode, bahkan tidak bertemu. Dia tidak begitu jelas dengan kondisi Nguyen Song, tapi sekarang sudah tau. "

Gavin menerima botol itu, lalu bertanya: "Ini awalnya dia mempersiapkan untuk Nguyen Song ?"

Jerome : "Benar, tapi sekarang Nguyen Song tidak butuh lagi, sekarang Nguyen Song hanya bisa ditolong dengan obat penawar. Aku pikir kebetulan obat penawar ini bisa diberikan untuk kalian, bagaimana juga bisa membantu nyonya Pradipta meringankan sedikit penderitaan. "

Gavin menerima botol obat itu, kalau memang obat penawar generasi pertama, mungkin saja bisa mencari racun ular yang mana dengan meneliti obat penawar.

Jerome : " Nguyen Song sekarang tinggal disini, kalian mau tidak....... "

"Tidak perlu!" Gavin langsung memotong, juga dengan nalurinya menarik Laras kebelakang badannya, dia tidak ingin Laras mendengar pertanyaan ini.

Tapi, Laras bukan tuli, dia sudah mendengarnya, "Temanmu itu tinggal di rumah sakit ini?"

Jerome mengangguk, "Benar. "

Laras sedikit terkejut, bahkan mulutnya menjadi gagap, tampaknya dia gugup, "Aku...... aku ingin melihat...... melihatnya....... "

Lebih dulu melihat nantinya dia sakit akan seperti apa, dia juga bisa punya persiapan.

Gavin: "Apa yang bisa dilihat. "

Laras: "Lihat saja, lihat apakah rambutnya botak, agar aku bisa menyiapkan rambut wig dulu, aku bisa membeli beberapa model, satu hari satu model, tiap hari menukar model rambut. "

Gavin: "...... "

Jerome : "...... "

Laras: "Baru lihat lagi apakah dia kurus sekali, kalau begitu aku tidak perlu mengontrol berat badanku, gemuk ya gemuk, lagipula nanti bisa kurus. "

Gavin: "...... "

Jerome : "...... "

Laras ”Aku juga mau lihat apakah wajahnya busuk atau tangannya membusuk, yang ini aku sedikit tidak bisa menerima, mumpung aku masih cantik, aku pergi mengambil foto, pakai bikini, tunggu nanti 10 tahun kedepan, kamu harus perkenalkan kepada cucu kita, ini adalah nenek kalian, wajahnya cantik dan badannya bagus, dari atas ke bawah adalah wanita cantik, oh, juga pintar. "

Gavin: "....... "

Jerome : "....... "

Laras: "Haih, berpikiran ini, aku merasa tumbuh begini cantik dan imut hanya bisa menjadi sejarah. "

Gavin benar-benar tidak bisa mendengarnya lagi, "Apa sudah selesai?"

Laras mengangkat bibir kecilnya, mencondongkan kepalanya memutar bola matanya, seperti dengan serius berpikir, "Coba aku pikir lagi, bagaimana mau menunjukkan bakatku ya? Lebih baik aku menggunakan pengetahuan bisnisku menulis sebuah buku, kalau begitu aku hebat sekali, sastrawan, namaku akan harum selamanya. "

Gavin menahan pergelangan tangannya, berkata kepada Jerome : "Kamu bawa jalan, kita pergi lihat. "

Jerome menahan tawanya sekuat tenaga, ini pertama kalinya dia tertawa tanpa rasa takut dalam hidupnya, bahkan ditahan pun tidak bisa.

Laras: "Tertawa tidak habis-habis kan? Tertawa saja tertawa saja, lebih bagus daripada menangis. "

Jerome menghentikan tawanya, sambil membawa jalan, sambil berkata dengan menyayangkan: "Benar-benar iri kepada kalian. "

Gavin masih dingin dan keren, wajahnya tidak berubah, tanpa berekspresi, siapa yang sudi kamu iri?!

Laras langsung berkata: "Meskipun iri, cemburu, benci, kamu juga tidak boleh kejam begitu, kamu lihat, kalau aku mati, sekeluarga kami menjadi kesedihan, kamu ini sedang membuat kesedihanmu di kesedihan orang lain. "

Jerome dengan merasa bersalah menerima kritik, dengan menurut mengangguk, "Benar, salahku, tapi aku juga tidak ada cara, Nguyen Song sudah tidak bisa menunggu lama, aku tidak bisa hanya melihat teman baikku pergi mati, apalagi, ini harusnya aku yang mendapatkannya, dia menggantikanku menerima jarum itu, dia mengantikanku untuk keracunan. "

Laras: "Sudah seperti ini kamu tidak perlu mengatakan ini lagi, cepat cari obat penawar saja. "

"Benar, nyonya Pradipta benar sekali. " Kali ini, Jerome tidak hanya bertambah hormat kepada Gavin, juga salut sekali terhadap Laras, orang yang bisa tertawa dan bercanda di kondisi seperti ini, tidak mudah.

Novel Terkait

My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu