Cinta Pada Istri Urakan - Bab 770 Mama Sana Pasti Terjadi Sesuatu

Setelah menjenguk Vero, Laras langsung mencari alasan untuk berpisah dengan Suli.

Suli masih seperti biasa, pergi ke tempat gym untuk membentuk tubuhnya, Laras kembali ke rumah sakit, pergi ke bagian ruang inap departemen jantung di lantai 5.

Karena Morales tidak ingin memberitahu kondisi kesehatannya kepada dunia luar, kalau begitu, dia juga tidak bisa langsung bertanya kepada suster.

Oleh karena itu, dia terus berjalan, di bagian ruang inap VIP, mencari satu per satu kamar.

Kamar VIP semuanya adalah kamar single, meskipun tempatnya besar, tapi lebih mudah dicari daripada ruang inap yang jumlah kamarnya lebih banyak, dari pintu luar lihat saja pasien yang terbaring sudah bisa.

Tapi, Laras mencari semua kamar inap VIP, tidak melihat Morales, juga tidak melihat Eli.

Apa aku sudah salah pengertian? Yang opname bukan tuqan Jin? Kalau begitu kenapa mama sepanik itu?

Pada saat sedang kebingungan, dari depan kamar inap yang tidak jauh tiba-tiba sebuah punggung yang familir keluar, itu mama.

Reaksi Laras sangat cepat, memutarkan badannya, menundukkan kepalanya, menghadap pada dinding pura-pura menelepon.

Dia menggunakan sisa pandangan matanya melihat ke belakang, tampak Eli sedang membawa sekantong sampah, dia keluar membuang sampah.

Rupanya, ruang inap tuan Jin ada di dalam.

Disana adalah ruang inap istimewa, terpisah dengan ruang inap lainnya, di tengahnya dipisah dengan pintu kaca, dikunci, masuk keluar butuh kartu karyawan.

Ruang inap istimewa seperti ini, disediakan untuk orang yang sangat mementingkan privasi, biasanya adalah pejabat tinggi, orang kaya, ataupun artis terkenal.

Orang biasa tidak akan tau keberadaan ruang inap seperti ini, dalamnya ada lift, pasien bisa dengan bebas keluar masuk tanpa harus melewati luar, di sisi melindungi privasi, bisa tenang.

Sedangkan Laras bisa tau, karena setiap kali Gavin terluka dan masuk rumah sakit, dia akan tinggal di ruang inap istimewa seperti ini.

Karena memang ruang inap istimewa, kalau begitu, dia juga tidak berharap bisa masuk kedalam.

Setelah Laras meninggalkan rumah sakit, dengan tidak sabar menelepon tante Rihana.

"Halo, tante Rihana, apakah sekarang bisa berbicara?"

"Bisa, kamu katakan." Nada bicara Rihana yang di ujung sana sangat tenang, sepertinya sangat berhati-hati.

Laras langsung mengatakan: "Tante Rihana, sudah lama sekali tidak bertemu dengan mamaku, akhir-akhir ini apakah terjadi sesuatu padanya? Aku sangat khawatir."

Rihana tetap masih dengan tenang mengatakan: "Benar, tapi kamu jangan khawatir, disini akan diselesaikan."

Nada bicara ini, seperti sedang memberitahu pekerjaan, semuanya semua sedang membocorkan sebuah pesan, dia disana sedang tidak bisa, Laras tau.

"Baik, aku sudah tau, tante Rihana, tolong sampaikan kepada mamaku, suruh dia harus menjaga kesehatannya, kalau sudah ada waktu hubungi saja aku."

Rihana yang mendengar, hatinya memanas, hampir saja terbocor, tapi, dia masih dengan nada bicara yang tenang mengatakan, "Baik."

Setelah memutuskan panggilan, Laras menyimpulkan, mama disana pasti sudah terjadi sesuatu.

Kalau Morales yang kenapa-kenapa, kalau begitu seharusnya perusahaan sebesar perusahaan Jin tidak akan sedikit pergerakan pun tidak ada.

Pengusaha kaya seperti Morales, jadwalnya sangat transparan, menghadiri acara apa, ataupun membeli tanah mana, akan ada media yang melaporkan, ini kalau karena kesehatannya tidak baik dan diopname absen dari suatu acara, pasti akan ada orang yang memperhatikannya.

Sekarang tidak ada berita yang dibocorkan, yang pertamamungkin saja waktu tidak begitu lama, yang kedua, mungkin saja Morales sungguh ada kemampuan untuk bisa menutupinya.

Dengan membawa perasaan yang tidak tenang, Laras pun kembali ke rumah.

-----

Di ruang inap istimewa, Morales terbaring diatas tempat tidur, mulutnya dipasang dengan masker pembantuan nafas, dadanya ditempel dengan sangat banyak tempelan, elektrokardiagram menunjukkan, saat dia dirawat detak jantung rata-ratanya hanya 30 detak per menit.

Jika detak jantungnya terlalu lambat, menunjukkan kalau fungsi jantungnya ada masalah, kapanpun kemungkinan untuk mati.

Juga pagi ini, dia menyetir sampai perusahaan, baru saja turun dari mobil, langsung merasa jantungnya sesak lalu pusing, setelahnya terjatuh ke tanah.

Satpam yang sedang berkeliling yang menemukannya, lalu mengantarkannya ke rumah sakit.

Eli melihat suami yang terbaring di atas tempat tidur, panik sekali, selama 20 tahun, dia dengan Morales saling membahu, tidak peduli diluar sana seberapa dominannya Morales, sesampainya dirumah, akan selalu menyayanginya.

Morales adalah langitnya, tapi langitnya, sekarang sudah mau tumbang.

Satpam masuk menyampaikan berita, "Nyonya Jin, di dalam perusahaan sudah orang yang bertanya keberadaan presdir, aku merasa kondisi kesehatan presdir sejauh ini tidak cocok diberitahu ke dunia luar, mau tidak memanggil tuan muda Jin datang mengurus?"

Terhadap masalah perusahaan, Eli biasanya tidak mengurus, Morales terjatuh sakit, maka dia akan kepanikan.

Dia juga tidak tau, satpam yang asing ini, bisa diandalakan tidak, perkataannya apakah bisa dipercaya atau tidak.

Pada saat ini, Morales seperti mendengar suara, dengan kuat membuka kelopak matanya.

"Morales? Morales?......Apa kamu sudah sadar?......Morales, aku Eli, apa kamu bisa mendengar aku berbicara? Kamu jangan menakutiku!"

Dengan pelan, Morales berusaha memaksa, akhirnya matanya terbuka, tapi tampak sekali energinya masih belum pulih, nafasnya masih tersenggal, suaranya juga sangat pelan.

Dia menggenggam tangan Eli, menghibur: "Aku tidak apa-apa."

"Apanya tidak apa-apa, dokter bilang kamu sangat bahaya, kapanpun kemungkinan......Kamu harus cepat operasi kamu tau tidak?"

Morales menepuk tangannya, menyuruhnya untuk tenang, lalu, dia dengan tenang melihat satpam.

"Siapa namamu?"

"Darius."

"Kapan datang perusahaan?"

"Aku baru sebulan masuk ke perusahaan."

"Kenapa kamu mengira kalau keadaanku harus dirahasiakan?" Morales adalah seseorang yang sangat curigaan, sampai hari ini dia tidak memperkerjakan supir, karena merasa tidak aman.

Darius langsung menundukkan kepala meminta maaf, "Maaf presdir, ada sekali aku di basement tidak sengaja mendengar pembicaraan anda dengan tuan muda Jin, sepertinya mengatakan perang dalam di perusahaan, aku bersumpah aku bukan sengaja mendengar, hanya saja ketika kalian membicarakannya aku sedang ada di samping, berpikir kalau pembicaraan ini sensitif, aku takut kehilangan kerja, jadi hanya bersembunyi tidak muncul."

"Kamu mendengar berapa banyak?"

"Tidak banyak, aku juga mendengar tidak jelas, hanya dengan ambigu mendengar anda mengatakan siapa dengan siapa bekerja sama ingin menurunkan anda."

Wajah Morales menjadi serius, bertanya: "Siapa dengan siapa?"

Darius ragu, tapi akhirnya masih dengan jujur mengatakannya, "Furkan dan Resna."

"Kamu malah jujur sekali."

"Maaf presdir."

Morales menggelengkan tangannya: "Karena memang tidak sengaja mendengar, juga tidak boleh menyalahkanmu, hanya bisa salahkan kami terlalu ceroboh."

Darius masih menundukkan kepalanya, wajahnya penuh bersalah, dia menjelaskan: "Aku juga tidak mengerti, aku hanya tau kalau memang ada orang yang ingin menurunkanmu, kalau begitu, kamu sakit, mereka pasti akan dengan kesempatan ini melakukan pergerakan besar. Aku juga tidak tau apakah aku melakukan ini benar atau tidak, sekarang anda sudah sadar, setelahnya mau bagaimana melakukannya, semuanya sesuai dengan perintah anda."

Morales: "Kamu pintar sekali, memikirkan secara keseluruhan, kerja bagus."

Darius: "Tidak, asalkan presdir jangan memecatku aku sudah senang."

Morales: "Kamu masih muda, badan juga kuat, otak juga pintar, kenapa hanya menjadi satpam di basement?"

Novel Terkait

Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu