Cinta Pada Istri Urakan - Bab 304 Aku adalah Wanita Murahan Jika Memikirkanmu Lagi

Dibalik halaman foto itu, terdapat tulisan tangan yang indah.

Vero memandangi setiap goresan tulisan itu dengan penuh perhatian, tatapan matanya tidak dapat dialihkan.

Beberapa tahun yang lalu Vero menulisnya, saat itu laki-laki itu masih mentertawakan ketidakmasuk-akalan Vero .

Tangan Vero sedikit bergetar, perlahan-lahan dia membalik foto itu, cukup yakin sama seperti yang ada di benak dipikirannya.

Itu adalah pas foto dua inci Vero , seusai mengambil foto itu Sonny berkata ingin membawa foto itu bersamanya untuk mengusir kesialan. Sehingga Vero pun menggores tulisan di balik foto itu sebagi ungkapan cintanya.

Beberapa tahun sudah berlalu, tinta tulisan tangannya pun telah memudar, wajah Vero juga terlihat kabur, sudut kanan bawah foto terlihat agak kuning daripada sudut lain. Tampaknya, foto itu sering di genggam.

Vero menyentuh sudut kuning itu dengan jarinya, ada banyak rasa berbeda dalam hatinya, ada rasa sedih, ada rasa terkejut, ada rasa sukacita dalam hatinya.

Vero pun meneteskan air mata, menolehkan pandangannya kepada lelaki itu.

Setelah tiga tahun tidak berjumpa, penampilannya tidak berubah sama sekali, model rambut cepaknya, wajah gelapnya, kedua lipatan mata yang dalam, senyumannya tulus.

Perbedaan terbesar Sonny adalah caranya berbicara. Dulu dia tidak suka berbicara, sedikit saja menggodanya, wajahnya akan memerah tersipu malu.

Tapi sekarang, dia memiliki lidah yang begitu fasih berbicara.

Sonny masih tidak tahu apa yang telah terjadi, lampu merah di depan, dia berhenti sejenak.

Sonny melirik Vero , lalu memalingkan kepalanya, manatapnya untuk kedua kali, "Nona, ada apa? Apakah kamu benar-benar terbuat dari air?"

Vero tidak lagi kesal kepada Sonny, bahkan ia malah segera memberikan foto itu kepada Sonny.

Sonny membeku diam, tanpa sadar ia menepuk dompetnya, tertegun tidak dapat berkata apa-apa.

"Bisakah kamu menjelaskan mengapa foto ini bisa jatuh dari dompetmu?"

"Apakah jatuh dari dompetku? Aku tidak tahu .…" Sonny kembali berpura-pura seakan-akan ia telah mengalami amnesia, tapi kemampuan aktingnya sangatlah buruk, "Aku benar-benar tidak tahu, mungkin dulu lupa kukeluarkan."

Vero malah tidak ingin membiarkan Sonny mengalihkan topik, ia kembali bertanya :"Kamu sedang membohongi gadis berumur 3 tahun ya? Foto ini sudah tiga tahun berada di dalam dompetmu."

"bagaimanapun, aku tidak tahu."

"Sonny, bisakah kamu mengatakan yang sejujurnya kepadaku?"

"Katakan apa?"

"Jangan membodohiku, seriuslah kepadaku!"

Lampu merah didepan berubah menjadi hijau, mobil belakang membunyikan klakson, Sonny pun mengubah topik pembicaraan :" Jangan menggangguku aku sedang mengemudi mobil, bahaya."

"Hentikan mobilnya, hentikan !" Vero dengan penuh amarah berteriak dan membuka pintu mobil.

Melihat situasi menjadi semakin buruk, Sonny pun mau tidak mau memberhentikan mobil di tepi jalan.

"Coba kamu jelaskan, kamu bilang kamu tidak mencintaiku, tidak ingin membohongiku, juga tidak menginginkanku, tapi mengapa kamu malah menyimpan foto ini?"

Alasan putusnya Sonny dengannya sungguh sangat menyakitkan, saat itu Sonny menggunakan alasan "Karena tidak mencintainya sehingga tidak menginginkannya". Alasan itulah yang membuat mereka putus.

Hal yang lebih menyakitkan ialah, Sonny memutuskannya tiba-tiba melalui panggilan telepon, setelah berkata putus, ia menghilang begitu saja. Sehingga Vero pun tidak dapat menemuinya lagi.

"Cepat jelaskan, bisakah memberiku alasan yang dapat kuterima?" Vero mengangkat foto itu bertanya kepada Sonny, Vero tidak akan menyerah untuk menanyakan alasannya.

Sonny menunjukan senyuman layaknya ‘bajingan', terdengar suara yang merenung yang sungguh buruk, dia pun bertanya balik, "Sudah tidak cinta kamu, apa butuh alasan?"

"Kamu! Bo ! hong!" dengan tegas Vero berkata, pandangannya juga begitu yakin, dia begitu yakin akan perasaannya.

Sonny tersenyum mengejek, "Ah, bukankah hanya menyimpan foto, lagipula apa yang bisa dibuktikan dari foto ini? … Nona Vero umurmu sudah tidak muda lagi, pengalaman hidupmu juga sudah banyak, apakah seharusnya kamu jangan terlalu percaya kepada perasaanmu? Kalaupun memang aku masih memiliki perasaan saat kita putus, apakah kamu menurutmu setelah tiga tahun rasa itu masih ada? Kamu sungguh terlalu percaya diri."

Vero megenggam foto itu sampai foto itu tidak berbentuk.

Sonny kembali berkata :" Nona Vero , bagaimanapun kita pernah melewati masa bahagia, bisakah hubungan kita baik-baik saja? Tiga tahun telah berlalu, kamu masih mau bagaimana?"

Sonny yang seperti itu, membuat Vero tidak mengenalnya.

"ini bukanlah kata-kata yang jujur dari hatimu bukan? Apakah ada orang yang memaksamu?"

"Tidak, aku sendirilah yang memikirkannya, apakah memutuskan hubungan perlu pendapat orang lain? Kamu pikir ini drama? Kamu pikir kamu adalah pemeran utamanya?Tolong kamu jangan terlalu berlebihan, sehingga membuat aku memandang rendah kamu."

Hati Vero menjadi sangat panas, pria itu sudah terlalu banyak berbicara, setiap kata yang dia ucapkan bagaikan jarum yang menusuk di hati Vero .

Tanpa berkata sepatah katapun, terdengar suara robekan kertas, Vero merobek foto itu berkeping-keping "Jika aku memikirkanmu lagi, maka aku adalah wanita murahan!"

Selesai berbicara, Vero membuka pintu mobil, lalu turun.

"Hey, kamu mau kemana? Kamu berniat jahat tidak membiarkanku menyelesaikan pekerjaanku ya ?"

"Aku sudah sampai di rumah, kamu sudah menyelesaikan pekerjaanmu."

Vero pun tidak menolehkan kepalanya, dengan cepat turun dari mobil, lalu berjalan kedepan.

Sonny pun juga turun dari mobil, ia hanya dapat menatap Vero berjalan masuk kedalam sebuah gang.

Benar sekali, rumah Vero berada di depan, tidak jauh, dan gang kecil itu merupakan jalan masuk.

Hati Sonny sangat sakit, hingga penglihatannya menjadi kabur. Ia mengedipkan matanya mencoba sekuat tenaga untuk melihat Vero . Sayangnya, akhirnya Vero menghilang di ujung sana.

Sonny berakting hingga tuntas, dia tidak lama menunggu lagi, ia segera kembali naik ke dalam mobil, lalu segera pergi.

Hingga sampai di markas tentara, dengan terburu-buru memarkirkan mobil, ia tidak dapat menyembunyikan isi hatinya lagi.

Rasa sakitnya sedikit demi sedikit dilepaskan dengan bernapas.

Sonny membungkuk, mengambil potongan demi potongan, lalu menyatukannya seperti semula.

Menerima tugas bos kemarin malam, Sonny merasa canggung dan juga senang.

Melihat situasi Vero saat ini, melihat rasa sakitnya, Sonny pun juga tidak berdaya.

Di satu sisi Sonny ingin Vero segera melupakannya, agar dapat secepatnya memulai kehidupan yang baru. Tapi di sisi lain, dengan sedikit egois, ia juga tidak ingin Vero menyerah.

--"Bisakah kamu menerima jika dia sedang mengandung anakmu lalu mendengar berita kamu mati dalam tugas ?"

--"Basakah kamu menerima jika tiap hari, siang dan malam menunggumu di rumah, lalu menerima kabar kamu dibunuh ?"

--"Bisakah kamu menerima dia menghabiskan masa tuanya seorang diri, Bahkan ia membesarkan anak sebatang kara, apakah kamu tidak memiliki rasa keprimanusiaan?"

--"Jika kamu dapat menerima bagaimana ia begitu banyak menderita demi kamu, kalau begitu kamu boleh bersama dengannya. Aku akan menganggap bahwa tidak memiliki adik perempuan ini, ayah dan ibuku juga tidak memiliki anak perempuan ini."

Setelah menenangkan diri sejenak, Sonny baru memberi bosnya panggilan telepon, "Halo, Bos aku sudah mengatar nona Vero pulang sampai rumahnya."

"Kenapa pulang begitu cepat? Bukankah seharusnya kalian berdua mengobrol dulu?"

"... Tidak perlu." Sonny juga pusing, dan tidak tahan untuk berkataa, "Bos, kami berdua sudah tidak memiliki hubungan lagi, kamu jangan khawatir, dan beritahulah kakak ipar tidak perlu khawatir."

Gavin merasa sedikit canggung, "Baiklah, aku mengerti, hal ini kami yang salah, maaf."

"Tidak tidak tidak, Bos, kamu jangan seperti itu, aku merasa tidak enak"

"Lakukanlah sebagaimana mestinya, lakukanlah apa yang harus dilakukan, kamu sedang berada dimana?"

"Aku sudah pulang ke markas."

"Oke, datanglah ke kantorku."

"Oke, baiklah aku segera pergi."

Novel Terkait

Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu