Cinta Pada Istri Urakan - Bab 515 Hati Wanita Paling Mengerikan

Laras tidak tahan melihat banyak orang menyerang ayahnya, berkata: “Jangan sembarangan salahkan ayahku jika kalian tidak tahu apa-apa, papaku adalah korban sesungguhnya.”

Begitu Laras berbicara, Lana juga tidak ingin kalah langsung menghadapi Laras, “Aku lihat kamu yang adu domba diantara papa dan mamaku, dulu kami sekeluarga hidup bahagia, sejak kamu muncul, semuanya berubah, papa tidak mencintai mama lagi, papa hanya bersikap baik padamu dan anakmu.”

Lana semakin berbicara semakin bergejolak, “Laras, demi mendapatkan rasa senang dari papa dan kepercayaan kami, kamu juga berpura-pura mengatakan tidak ingin sepeser pun dari papa, tapi sekarang? Sudah permalukan diri sendiri?”

“Apa yang aku ucapkan pasti berlaku, apalagi aku sama sekali tidak tahu hal tentang kepemilikan ekuitasi yang aku miliki di Real Estate Podomoro, meskipun tahu aku juga tidak akan ingkar janji, aku bersedia bersumpah di sini, mohon semua yang duduk di sini jadi saksiku, kedepannya asalkan aku setiap tahun menerima dividen dari Real Estate Podomoro, semua akan disumbangkan ke palang merah.”

Lana: “Pheiiii, hanya bisa mengatakannya, beberapa tahun yang lalu kamu sudah menyumbang? Satu sen pun tidak disumbangkan?!”

Orang-orang dari keluarga Bakri semuanya melemparkan serangan pada Laras.

“Umur masih muda tapi sudah memiliki pikiran dan strategi yang dalam, apa yang dikatakan dengan apa yang dilakukan berbeda, gadis kecil lebih baik jangan terlalu hebat.”

“Aku paling benci dengan orang apa yang di mulut berbeda dengan apa yang dilakukan, munafik.”

“Seorang gadis kecil dapat menghasut orang hingga menyebabkan situasi hari ini, tidaklah mudah.”

“Aku lihat dia hanya datang untuk balas dendam saja, Romo, kamu jangan sampai dijebak oleh dia.”

“.......”

Laras hanya mempunyai satu mulut, mana bisa mengendalikan begitu banyak mulut, apalagi mereka tidak berani membicarakannya dengan suara keras, semua hanya berbisik secara pribadi, membuatmu mendengarnya, tapi tidak membuatmu dengar dengan jelas.

Romo mendadak marah sekali, tidak apa-apa dirinya diserang, tapi tidak bisa melihat putrinya diserang,

“Beberapa tahun Laras berada di luar negeri, tidak menggunakan uangku satu sen pun, ekuitasi perusahaan aku yang berikan padanya, dia tidak tahu, jadi pembagian dividennya juga ada padaku, aku menabung sedikit uang untuk putri sendiri, apakah kalian punya pendapat?”

Ruang rapat yang begitu besar dalam sekejap tidak bersuara, memang tidak ada yang berani berpendapat apa-apa.

Lana sangat kesal dan tidak rela, “Pa, sudah jelas sekali kamu pilih kasih padanya, dia seorang diri berada di luar negeri melahirkan dan mengasuh anak, uang darimana, jika bukan kamu yang memberinya?”

“Kamu salah Lana, dia tidak sama denganmu setiap hari hanya berkeliaran dan santai, selang beberapa hari sekali minta uang padaku, dia benar-benar tidak pernah mengambil uangku satu sen pun, aku transfer uang padanya, dia transfer balik seutuhnya, dibank ada catatan transfer, kamu bisa memeriksanya.”

Lana tetap tidak mau kalah, “Lalu bagaimana dia bisa bertahan hidup? Aku tidak percaya.”

Berbicara sampai di sini, Romo merasa bangga, “Putriku mirip denganku, daripada mengulurkan tangan minta uang pada orang lain, lebih baik menghasilkan uang sendiri, ini adalah kemampuannya sendiri, hal yang tidak bisa kamu lakukan, jangan mengira orang lain tidak dapat melakukannya.”

Lana merasa sangat tidak adil, cemberut, membawa sikap manja dan marah, berkata: Pa, aku juga putrimu, apakah kamu bisa menjaga perasaanku juga?!”

“Aku terlalu memanjakanmu baru membuatmu tidak bisa membedakan mana yang benar dan salah, mencintaimu sama saja mencelakaimu.”

Reni menepuk meja dengan keras, berteriak kencang, “Romo, sudah cukup ya, dia putrimu juga, kamu mencelanya sampai tidak berharga sedikitpun?”

Dalam pandangan Romo penuh kesedihan saat menatap Reni, tapi bagaimanapun, dia tidak dapat mentolerirnya lagi, jika tidak, takutnya di masa depan akan melakukan kesalahan yang fatal sekali.

Selanjutnya, Romo tersenyum pelan, menghela nafas dan berkata: “Akhirnya sampai hari ini aku baru mengerti apa artinya hati wanita paling mengerikan, Reni, kamu jelaskan saja pada polisi.”

“.......” Dalam benak Reni jadi kosong, “Kamu....apa maksudnya?”

Pada saat ini, dari luar terdengar suara langkah kaki, sekelompok polisi berseragam menerobos masuk, langsung menangkap Reni saat itu juga.

Perubahan yang terjadi mendadak ini mengejutkan semua orang, orang dari keluarga Bakri saling membicarakannya, wajah semua orang penuh ekspresi panik dan takut.

Tentu saja Reni melakukan perlawanan, dia berteriak keras: “Romo, apa yang ingin kamu lakukan? Kita telah menjadi suami istri selama dua puluh tahun lebih, bagaimana kamu bisa melakukan ini padaku?!”

Romo duduk dengan serius, menghadapi Reni yang menggila, menghadapi kemarahan keluarga Bakri, ekspresi wajahnya tidak berubah, tenang dan tidak panik.

“Adik ipar, apa yang kamu lakukan? Masalah antara suami istri kamu bahkan memanggil polisi? Apakah itu perlu?”

“Benar, pasti ada kesalahpahaman, cukup bicarakan secara baik-baik.”

“Kami orang dari keluarga Bakri, bagaimana bisa tindas orang lain seperti ini, Romo, kamu katakan secara jelas, jika tidak dikatakan dengan jelas jangan harap bisa membawanya pergi.”

Namun, orang-orang dari keluarga Bakri hanya bisa menggertak saja, jika terdesak juga hanya mengucapkan kata-kata ancaman, tapi tidak berani melakukan tindakan apa-apa.

Mana mungkin polisi bisa diancam oleh sekelompok orang luar, bilang tarik langsung ditarik, sikap jelas dan tegas.

"Berdasarkan apa menangkapku? Berdasarkan apa menangkapku?" Reni berteriak kencang, "Kalian sebagai polisi menangkap orang juga harus ada alasan, aku tidak setuju, aku tidak setuju.”

"Nyonya Reni, kami menduga kamu terlibat dalam dua dakwaan pembunuhan berencana, silahkan ikut kami kembali ke kantor polisi untuk membantu penyelidikan."

Reni panik dan ketakutan sambil menatap Romo, tidak berani percaya dengan semua ini, "Romo, kamu benar-benar ingin melakukan ini padaku?"

Romo tetap duduk saja, tidak ada maksud untuk berbicara.

Lana cemas dan tidak tahu harus bagaimana hanya bisa melembut, "Pa, kamu jangan melakukan ini pada mama, bukankah kamu selalu mencintainya? Apakah kamu ingin menghancurkan mama?"

Meskipun hatinya kecewa, tapi Romo tetap merasa sedih sekali, terlebih lagi mendengar suara putrinya yang menangis sambil memohon, sebagai seorang ayah itu adalah titik kelemahan terdalam di hati.

"Laras, kamu wanita yang kejam, diri sendiri tidak bahagia, maka tidak bisa melihat orang bahagia, kamu yang telah menghancurkan keluarga kami." Sambil berbicara Lana langsung ke depan ingin memukul Laras.

Bahu Laras terluka, tiba-tiba didorong oleh Lana langsung terjatuh ke lantai, bahu kiri langsung menghantam ke lantai yang keras.

"Krakk...." Dia mendengar suara patah tulang, rasa sakit yang menyakitkan menyebar dari bagian cedera, sakit sampai membuatnya tidak bisa berdiri.

Lana masih berpikir menendangnya, untung saja polisi menghentikannya tepat waktu, “Nona Atmaja, apakah kamu juga ingin ikut pergi bersama kami?”

"Lana, jangan ribut lagi," Reni tergesa-gesa mengatakan, "Pergi undang pengacara Sun, cepat pergi."

Pihak polisi membawa Reni Atmaja keluar, Reni berjalan sambil ditarik, sambil berteriak keras, "Lana, cari pengacara Sun, cari pengacara Sun, cepat pergi."

Reni baru saja dibawa pergi oleh pihak kepolisian, Lana langsung ikut pergi, dalam ruang rapat hanya tersisa sekelompok orang dari keluarga Bakri.

Saat ini, Parto Shen dan Ino saling memberikan isyarat mata, Parto Shen menggunakan isyarat mata mengatakan--"Suruh orang-orang kita untuk masuk."

Ino mengerti, langsung membuka pintu partisi yang ada di tengah ruang rapat.

Dalam sekejap, ruang rapat bertambah luas satu kali lipat, di sisi lain, semua adalah orang kepercayaan Romo, juga tim elite yang sebelumnya ada di perusahaan.

Kali ini, sikap sombong dan arogan keluarga Bakri langsung sirna, bahkan tanpa tersisa sedikit pun.

Novel Terkait

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu