Cinta Pada Istri Urakan - Bab 668 Rahasia Di Dalam Pegunungan Besar

“Luka di tubuhnya sangat banyak, bekas luka tergores dan terjatuh, ada beberapa yang lukanya sangat dalam, bajunya basah dan kotor, harus segera diganti, apabila tidak digantikan takutnya akan menimbulkan infeksi.” Susternya sambil membuka baju Suli, sambil berkata, “Kamu boleh membantuku sebentar ?”

Aaron menuruti kata – katanya dan menghampiri, membantu suster untuk membalikan badan Suli.

“Masih belum menikah ya?”

Aaron tersenyum canggung.

“Untung saja sempat dikejar balik, kalau tidak sempat, masa depan pacarmu akan hancur.”

Pembicaraan ini terkesan memberatkan, suster dengan tidak tegaan sambil berkata :”Beberapa hari yang lalu masuk seorang ibu hamil, terjadi kesulitan dalam melahirkan pada rumahnya, ketika sampai ke rumah sakit pasiennya sudah tidak sanggup lagi, satu jenazah dua nyawanya, akhirnya keluarganya meninggalkan dia di rumah sakit tidak ada yang menghiraukannya.”

Aaron terkejut, kejadian seperti ini tidak pernah didengarnya, “Kenapa tidak peduli lagi ?”

“Aku melihat pasien itu sendiri juga masih anak kecil, lelaki yang mengantarnya telah berlanjut usia, awalnya kami mengira adalah orang tua anggota keluarganya, siapa tahu itu lelakinya. Satu jenazah dua nyawanya, lelaki itu juga tidak peduli, langsung membiarkan ibu dan anaknya di rumah sakit dengan tidak terurus, akhirnya kepala desa yang menurun tangan, mengangkat jenazah ibu dan anak untuk dikebumikan.”

“Kamu pasti sangat kaget kan ? Haih, kejadian seperti ini ditempat kami sudah biasa, bagaimanapun orang yang keluar dari desa masih sedikit, diam - diam melahirkan anak yang banyak di dalam desa, juga sangat banyak, ada yang mesti dikurung belasan tahun baru diizinkan jalan – jalan di taman, seandainya terjadi apa – apa ketika melahirkan, juga hanya dengan sembarangan mencari suatu tempat lalu dikuburkan begitu saja, kasihan sekali.”

“Pacarmu sial sekali, ketemu dengan sekomplotan ini, tetapi juga bernasib baik, berhasil diselamatkan kalian, wanita kalau sudah diantar ke dalam, meskipun ada kesempatan juga tidak dapat melarikan diri lagi.”

Pada saat berbicara, suster telah menggantikan baju pasien untuk Suli, “Sudah siap, temani dia dengan baik, dia pasti ketakutan.”

“Terima kasih.”

Suster meninggalkan ruang perawatan,ruangan hanya tersisa mereka berdua saja pada saat ini.

Aaron duduk di samping kasur, menatap Suli yang dipenuhi luka, dipikir kembali kata – kata suster sebelumnya, dia menjadi ketakutan dan merinding, seluruh punggungnya menjadi basah karena keringatan.

Suli masih dalam kondisi tidak sadar diri, berdasarkan hasil laporan pengecekan darah, dalam aliran darahnya mengandung unsur obat bius, ditambah lagi kepalanya yang terluka karena berbenturan dengan barang keras, ada sedikit gejala gegar otak, semua ini unsur yang menyebabkan dia masih pingsan dan belum sadar diri.

Pada tubuhnya, kulit yang putih dan mulus pada sebelumnya, tidak ada bagian yang masih utuh, semuanya terisi dengan luka dan memar.

Aaron menatap dirinya, dalam lubuk hatinya merasa sangat menyakitkan.

Tengah malam sebelumnya, polisi masih memeriksa di seluruh kota, namun tidak membuahkan hasil, dia tidak sanggup untuk menunggu lagi, hari baru subuh dia langsung berangkat menuju Kediaman Gavin.

Polisi masih belum mendapatkan petunjuk apapun, namun, Gavin Pradipta telah melakukan tindakan pada sebelumnya.

“Abang, aku ......”

“Tidak perlu bicara lagi, kamu sekarang langsung ke satu tempat, Weiner dan Sonny ada disana, kemungkinan ada kabar Suli.”

“Dimana ?”

“Helikopter akan langsung mengantarmu.”

Sehingga, Aaron mengikuti Gavin Pradipta ke tempat Markas Besar Pasukan, lalu menaiki helikopternya menuju tempat perkumpulan rahasia yang diduduki oleh pasukan serigala pada kawasan gunung barat utara.

Perkumpulan barat selatan, seluruh tempatnya di kepungi oleh tumbuhan yang tertutup sepanjang tahun, tidak dapat menemukan tempatnya apabila melihat dari bagian atas, satelit tidak dapat melacaknya.

Orang yang menjemput Aaron adalah Sonny.

“Abang ipar, sudah menemukan Suli ?”

“Belum, tetapi ada menemukan sebuah truk yang mencurigakan pada saat kami sedang mengawasi, ada barang yang dilempar keluar dari truknya secara terus – terusan, seperti sedang meminta pertolongan. Truk dibawa dari arah timur selatan, sesuai dengan arah perginya Suli setelah diculik.”

Sonny berjalan dengan cepat, Aaron juga mengikuti langkahnya, “Truk ? Maksudmu Suli telah dipindahkan ?”

“Benar, kelihatan sekali, ini adalah kasus penculikan yang direncanakan dengan teliti, penculik bahkan merencanakan dengan jelas bagaimana memindahkan sanderanya. Tetapi kalau dinilai dari situasi saat ini, orang yang menerima lanjutan sepertinya tidak begitu waspadai, ini menandakan bahwa, tujuan penculik tidak terletak di motif uang, malahan lebih mirip dengan balas dendam, berhasil menculik orang langsung dipindah tangan.”

Aaron tidak memahaminya, “Siapa berani terima ? Sudah jelas mengetahui ini melanggar hukum masih berani terima ?”

Sonny :”Orang yang berani terima, kemungkinan besar adalah pedagang manusia.”

Aaron :”Pedang manusia ? Maksudmu ....... Suli sekarang berada ditangan pedagang manusia ?”

Sonny :”Ini hanya tebakan kami pada saat ini, bos memerintahkan kami agar dapat menolong sandera dan menangkap pelakunya dalam kondisi hidup, namun, tindakan kami masih belum dilaporkan ke atas, tergolong bertindak sebelum ada perintah.”

Aaron :”Kalau begitu bagaimana ?”

Sonny menepuk bahunya, “Tugas yang dijalankan sebelum persetujuan, diwajibkan harus berhasil dan tidak boleh gagal, cepat naik ke mobil, kita langsung kejar.”

Dalam jangka waktu ini, Weiner dan Sonny kebetulan sedang melatih tentara baru di titik rahasia barat utara, mendapat pemberitahuan dari bos, mereka mengejar dari titik rahasia, akan lebih cepat dibanding polisi.

Pada tengah jalan, Sonny mendapatkan pemberitahuan, “pusat kepolisian mendapatkan pemberitahuan pelaporan dari stasiun tol, yang melaporkan bahwa ada sebuah truk kecil yang mendobrak secara paksa, sepertinya ada masalah dalam isi truknya. Sekarang polisi telah menetapkan titik stasiun tol, enam jam lagi akan mencapai tujuan apabila tidak ada kendala, Weiner, kita harus cepat, bos bilang setidaknya dia membutuhkan waktu empat jam untuk menginterogasi pelakunya.”

Pada saat itu, Aaron masih belum mengetahui tujuan sebenarnya dari Gavin Pradipta, dia hanya mengetahui bahwa asalkan abang keduanya bereaksi, tidak ada hal yang tidak dapat dilakukannya.

Suli berhasil diselamatkan, dua pedang manusia juga dibawa pergi, Aaron diam – diam merasakan bahwa, kemungkinan besar abang keduanya sedang menciptakan waktu berduaan untuk dirinya dan Suli,sehingga menyuruh Suli diobati pada rumah sakit setempat.

Hari diluar semakin gelap, daerah kecil yang berada di luar pegunungan besar, meskipun kegelapan pada malam hari, namun tidak persis kegelapan di kota besar, malam harinya ditemani cahaya terang, tidak ada lampu jalan, tidak ada lampu ribuan keluarga, hanya perpaduan bintang dan bulan.

Pemandangan pada malam hari sangat indah, namun, kejahatan di tempat ini juga sangat menyeramkan.

Aaron duduk di depan kasur, menatap Suli yang masih belum sadar diri, sebagian rambut pada kepalanya dicukur, dan diperban lukanya, seluruh kepalanya dipasangkan perban jaring, dia menggenggam erat tangannya, seluruh tangannya dipenuhi luka, tanah debu yang hitam mengisi di dalam kukunya, dapat dinilai bahwa, seberapa ketakutan dan ketidakberdayaan dirinya ketika membungkuk diatas permukaan tanah.

Tiba – tiba, ada yang mengetuk pintu ruangannya.

Aaron berdiri untuk membuka pintunya, sekali dilihat, rupanya dokter yang sedang bertugas membawakan dua orang polisi yang datang berkunjung, salah satu diantaranya, yaitu ketua He yang bertanggung jawab untuk kasus Suli pada Kota Jakarta.

Ketua He melihat Aaron, tiba – tiba terbengong dulu, lalu berkata :”Bapak Gavin, hasil laporan pemeriksaan nona Fang sudah kami terima, apakah keadaan nona Fang saat ini baik – baik saja ?”

“Masih belum sadar, ketua He, dia seorang figur publik, untuk menghindari permasalahan yang tidak diperlukan, mohon bantuanmu untuk melakukan pemeriksaan secara rahasia.”

“Itu pasti, kapten juga telah berpesan harus dilakukan secara kerahasiaan, kalau begitu biarkan nona Fang beristirahat dulu, setelah memastikan dia dalam kondisi baik aku masih harus bertemu dengan bapak Gavin lagi.”

“Merepotkan kamu.”

“Tidak apa-apa, kalau begitu kami pamit duluan.”

“Baik, silakan.”

Novel Terkait

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu