Cinta Pada Istri Urakan - Bab 708 Kamu Memberi Isyarat Padanya

Malam ini, di kediaman Gavin.

Laras duduk di sofa ruang tamu lantai dua menunggu Gavin kembali.

Sudah sangat malam, akhirnya terdengar suara mobil dari lantai bawah, Laras segera bergegas turun ke bawah dengan kaki telanjang.

Begitu masuk ke rumah, Gavin langsung melepaskan topi militer, belum sempat melepaskan tali pinggang, langsung melihat Laras bergegas turun dengan tergesa-gesa.

“Ada apa? Begitu tidak sabar ingin menciumku?” Gavin berkata dengan senang, “Aku hanya tiga hari tidak kembali, kamu tidak perlu begitu tidak sabar, walaupun aku tidak kembali, kamu juga harus lebih mengendalikan dirimu.”

Laras malas melayaninya, setelah sampai di depannya, dia segera bertanya dengan terengah-engah: “Gavin, apakah kamu tahu masalah besar di dunia hiburan hari ini? Joni ditangkap, menyembunyikan dan mengisap narkoba, katanya hukuman tertinggi akan dijatuhkan hukum mati, kemudian melibatkan beberapa selebriti lainnya, katanya polisi masih dalam penyelidikan, orang yang mengisap narkoba tidak akan bisa melarikan diri, benarkah?”

Setelah mendekat, Gavin baru menemukan kakinya tidak menggunakan alas kaki, dia segera menggendongnya, “Sudah masuk musim gugur, cuaca malam sangat dingin, mengapa kamu turun dengan kaki telanjang? Haiks, untungnya sekarang anak-anak menginap di tempat ayah dan ibu, kalau tidak penampilan gilamu dilihat mereka, mereka malah belajar yang buruk.

Kedua tangan Laras menepuk wajahnya, dan berkata dengan serius, “Jawablah pertanyaanku, kasus Joni, sebenarnya ditemukan polisi, atau seseorang menjebaknya?”

Gavin mendengar pertanyaannya, dia juga tidak bercanda lagi, “Untuk apa kamu bertanya tentang ini?”

Dewa dan beberapa pembantu shift malam masih ada di sana, ada yang berada di luar tidak berani masuk, ada yang malu untuk melihat, jadi Gavin mengatakan pada semuanya: “Orang yang harus istirahat, pergilah istirahat, sisanya pergi menjalankan tugas.”

“Iya, Tuan muda.”

Kembali ke ruang tamu lantai dua, Laras memberitahunya tentang masalah semalam, dan juga kecurigaannya, “Mengapa begitu kebetulan, semalam Alvin Jin baru saja bilang akan menyelesaikan Joni, dan aku juga sangat berterimakasih padanya, namun hari ini tiba-tiba langsung muncul berita ini, membuatku merinding, menurutmu apa mungkin dia yang menjebak Joni? Kalau seperti begini, benar-benar terlalu kejam.”

Setelah Gavin selesai mendengar kata-katanya, matanya menjadi gelap, “Diumumkan oleh pihak kepolisian, kamu masih merasa ragu?”

Tetapi ini terlalu kebetulan, semalam Alvin bilang akan mengurusnya, hari ini langsung terjadi sesuatu pada Joni, dan berkemungkinan akan dihukum mati, aku..... aku....” Hati Laras merasa gelisah, jantungnya bergetar seharian, ini adalah nyawa hidup-hidup, dan usianya masih begitu muda.

Gavin menghela nafas sambil menyentuh kepalanya, “Jangan naif ok, kamu menyangka polisi narkoba bodoh? Kalau sudah diumumkan, maka itu pasti bukan dijebak.”

“Benarkah? Kamu jangan hanya membujukku.”

“Alvin Jin adalah bosnya, dan mengetahui masalahnya dengan jelas, alasan utama dia membekunya, mungkin juga karena ini. Tiba-tiba ditangkap karena menyembunyikan dan mengisap narkoba, ini kebanyakan dilapor, Joni bukan pertama kali mengisap narkoba, dia menyembunyikan narkoba di rumah dalam jumlah besar, ini jelas adalah seorang pecandu narkoba.”

Akhirnya hati Laras merasa tenang.

“Begitu ada orang yang melapor, Joni akan langsung mendapat masalah, akhirnya Alvin melakukan hal yang benar.”

“Kalau begini, Joni layak mendapat hukuman ini, tidak heran aku melihat otaknya sepertinya kurang jelas, ternyata dia adalah pecandu narkoba.”

"Meskipun dia tidak populer, dan selalu memainkan peran kecil, tetapi dalam industri hiburan dapat menghasilkan uang dengan cepat. Selama dia bekerja keras, tidak ada kata susah, tetapi kalau menyentuh narkoba, semuanya akan menjadi berbeda, tidak peduli seberapa banyak harta yang dia miliki, pasti akan habis.”

“Hehe, pandangan Almora mencari pria benar-benar mengkhawatirkan.”

“Masalahnya sudah terselesaikan?”

“Kayaknya iya, Joni memang tidak membuat terlalu kejam, kami mengeluarkan sebuah pernyataan dakwaan, dan terus menyangkalnya, maka semuanya akan berlalu begitu saja, mumpung dalam industri hiburan tidak ada orang yang benar-benar peduli tentang kebenaran.”

"Untuk membantu Keluarga Pradipta membalas jasa, benar-benar menyusahkanmu.”

“Kamu terlalu banyak berpikir, bukankah aku juga bagian dari keluarga Pradipta?”

Gavin memeluknya di pangkuannya dan menatap fokus padanya, itu adalah tatapan yang hanya bisa dipahami oleh suami istri tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Laras tersenyum malu-malu, perlahan-lahan menyipitkan matanya, sedikit menaikkan mulutnya, mencondongkan tubuh ke depan dan mendekatinya.

Satu detik, dua detik, tiga detik???

Namun, tidak mendapat ciuman yang diharapkan, Laras membuka matanya dengan penasaran.

Pada saat ini, wajah Gavin telah kembali serius, dia menatap lurus padanya, dengan sedikit perasaan bercanda dalam keseriusan, lumayan menjengkelkan.

“Kamu???” Laras sangat kesal dan malu, “Kamu sengaja?”

Gavin tiba-tiba memegang pinggangnya dengan erat, dan bertanya dengan nada tajam, “Mengapa kamu pergi mencari Alvin lagi? Bukankah aku memberitahumu jangan bergaul dengannya?”

“Tentang masalah itu, orang yang bisa kupikirkan hanyalah dia, kamu lihat sekarang semuanya telah terselesaikan, aku merasa mencari cara penyelesaian suatu masalah sebaiknya harus menemukan jalan yang tepat.”

Gavin tidak puas dengan jawaban ini, telapak tangannya terus mengeluarkan tenaga, “Intinya kamu tahu dia berusaha untuk mendekatimu, dan kamu masih pergi mencarinya. Apa yang ingin kamu lakukan?”

“Hei, hei, ada Yuni dan Pandu yang menemaniku pergi, aku tidak akan dalam bahaya.”

“Yang aku pedulikan.....” Gavin mendekati bibirnya menempel telinga dan pipinya, dan berkata dengan serak, “Di mata pria, sikapmu itu seolah-olah sedang memberinya isyarat.”

"Apa?"

Tidak menunggu Laras selesai bertanya, tangan Gavin langsung menaikkan sudut pakaiannya dan mengumumkan kepemilikannya, “Apakah kamu sedang memberikan isyarat padanya? Kamu adalah istriku, kamu memberikan isyarat padanya, apakah kamu ingin mati?”

“Gila, bagaimana mungkin aku memberinya isyarat? Hanya bertemu sekali, langsung dibilang memberi isyarat?

“Kamu lebih mengerti pria, atau aku?”

Tidak peduli tatapan, nada suara ataupun gerakan, semuanya sangat sombong, dan mengejutkan Laras, “Kamu menyakitiku!”

Gavin memeluknya dengan erat, dan meletakkan dagunya di bagian lehernya, “Istriku, sekarang aku sedikit menyesal, membiarkanmu keluar menjalankan bisnis sendiri, aku tidak ingin kamu terlalu menarik perhatian.”

“Apa yang kamu bicarakan? Apa yang membuat Laras menyilaukan mata? Istri Gavin lebih menarik perhatian. Lelang amal TINA Jewelry mengizinkan aku hadir juga karena melihat wajah keluarga Pradipta. Orang yang menyilaukan mata adalah kamu, aku hanya menggunakan cahaya darimu.”

Wajah Gavin sama sekali tidak membaik, meskipun kekuatan di tangannya agak berkurang, namun dia masih memegangnya erat-erat dan membuatnya tidak bisa bergerak sama sekali.

Laras segera bersikap lembut, mencoba yang terbaik untuk membujuknya, “Aku bersumpah aku tidak memberi isyarat pada Alvin atau pria lain, itu tidak mungkin, dan sama sekali tidak pernah berpikir seperti ini, seluruh tubuhku baik dalam maupun luar semuanya hanya milikmu.”

“Kata-kata bagus tidak bisa membujukku, aku hanya melihat tindakan nyata.”

Laras menarik napas dalam-dalam, kelihatannya hanya dengan mengeluarkan jurus hebat, baru bisa menghentikan pria cemburu ini berhenti menggila.

“Mau tindakan nyata, kan? Oke, aku akan menunjukkanmu trik monyet mencuri buah persik, lalu menyerang titik vital, aku jamin akan membuatmu merasakan perasaan terjun dari ketinggian.”

“????” Wajah Gavin menjadi hitam, "Dari mana kamu mendapat begitu banyak kata?"

“Haha, sangat menarik, kan? Aku adalah seorang wanita muda yang terlatih, kamu yang mendidik dengan baik.”

Akhirnya sudut mulut Gavin terangkat.

Novel Terkait

Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu