Cinta Pada Istri Urakan - Aku Tidak Akan Menambah Kekacauan Terhadap Keluargamu

Dugaan Allan benar, pada hari Sabtu, Toreto mengunjungi rumah lagi.

Allan sebenarnya ingin pindah kembali ke rumah lama itu, tetapi cucu-cucunya tidak ingin pergi, nenek tidak pergi, dia dan Anna Kusuma hanya bisa tinggal.

Begitu Toreto memasuki pintu, sebelum dia berbicara, Allan berbicara terlebih dahulu, " Nana, Bobi, cepat, ekstrakulikuler sudah mau terlambat."

Diperlakukan bagai udara, Toreto sedikit canggung.

Selanjutnya, Allan dan Anna Kusuma membawa Nana dan Bobi pergi, Sebagai tuan rumah, Gavin harus keluar untuk melayan tamu.

Gavid Pradipta sebenarnya mengagumi Toreto, dia jelas sangat membencinya, tetapi dia juga harus menunjukkan senyum terpuji untuk meminta maaf, ini juga sebuah kemampuan.

Begitu Toreto membuka mulutnya, dia mulai berkeliling topik, "Aku baru saja melihat Nana dan Bobi, mereka benar-benar dua anak yang manis dan cantik. Kamu benar-benar pandai melahirkan."

Laras berhenti sejenak, mengapa topiknya langsung menunjuk padaku?

“E..Hehehe, Keuntungan yang diberi Tuhan.” Laras tersenyum dan melirik Gavin untuk meminta bantuan.

"Kalian sangat diberkati, memiliki anak laki dan perempuan. Aku akan membuat hidupmu lebih lengkap." Di mata Toreto, mengeluarkan rasa iri dan kesal serta rasa kangen dengan Domi Han yang telah meninggal.

Laras tersenyum, dan pandangannya terus menunjuk ke arah Gavin.

Toreto bertanya lagi, " Bagaimana dengan luka Nyonya Pradipta?"

"Jahitannya sudah dilepas, dan lukanya sudah sembuh."

"baguslah."

"Saya telah mengunjungi Pak Vega beberapa hari yang lalu, untuk meminta maaf yang dalam kepada Pak Vega, dan kesehatan Pak Vega juga sudah membaik."

"Oh..hehe."

Gavin akhirnya berkata: " Pak Reto, buat apa kamu melakukan ini, bukan kamu yang memukuli orang itu, jika kamu datang, kami tidak tahu mau senyum atau bermuka hitam, buat apa kamu datang untuk mempersulitkan kami?"

Kalimat ini sangat terus terang.

Wajah Toreto sedikit segan, tetapi dia tetap santai. "Ini semua karena aku masih kurang ketat dengan anakku, mengajarnya dengan cara yang salah, dan kesalahan anak-anak, juga ada tanggung jawab dari orangtuanya, kalian juga sudah menjadi orang tua dari anak, mungkin kalian memahami kesulitan saya."

"Jika anak itu kecil dan melakukan kesalahan, sudah sewajarnya ada tanggung jawab dari orangtua, tetapi anakmu sudah dewasa dan mempunyai keluarga sendiri, kesalahan anak dewasa, Mengapa harus orangtua yang menanggungnya?

Toreto : "..."

" Pak Reto, kamu tidak perlu berputar topik, aku tahu tujuanmu datang kesini, tetapi kamu harus tahu bahwa orang yang mempersulitkanmu itu bukan aku, tetapi putri mu, Adel, aku tidak dapat membantumu."

Toreto tahu bahwa alasannya tidak cukup dan hanya bisa mengangguk kepalanya.

"Dan masalah cucumu disekolah, aku tidak keberatan dengan kehadiran cucumu di sekolah, tetapi yang kamu harus kunjungi adalah orang tua murid yang lain, bukan aku."

"Ini..."

"Itu wajar bagi anak-anak untuk bermain-main, itu karena menantumu Sun Alvia menyakiti orang, dan dia telah melakukan kesalahan duluan, tetapi dia telah dihukum, dan aku tidak akan bilang lagi. Jadi apapun tujuanmu datang hari ini, aku tidak bisa membantumu. "

Gavin membuat Toreto terdiam dengan beberapa kata.

Toreto merasa sangat terhina dan sangat benci.

"Pak Reto, jika aku jadi kamu, aku akan menunggu kabar di rumah aja, karena kesalahannya bukan padamu. Sedangkan untuk masalah sekolah cucumu, bukannya tidak sulit untuk memindah sekolahnya?"

Toreto bertanya dengan hati-hati, "Ketua Pradipta, apakah kamu tidak mencari kesalahan putriku lagi ?"

Inilah intinya, surat terbuka Adel tidak hanya sudah tersebar begitu banyak informasi pribadi Gavin, tetapi juga menciptakan desas-desus dan memfitnah pejabat tinggi militer, yang menyebabkan kekacauan di Internet. Jika mengejar kesalahannya, Adel akan mendapatkan tuntutan hukum, bahkan lebih parah dari penahanannya Sun Alvia, dan dampaknya buruk.

"Aku tidak akan menambah kekacauan terhadap keluargamu."

Toreto merasa tidak percaya, dan berkata, "Terima kasih."

Setelah mendengar perkataan ini dari Gavin, dia akhirnya pergi, dan dalam jangka pendek, dia mungkin tidak akan datang mengganggu kediaman Gavin lagi.

Laras menghela nafas lega, dan akhirnya dia bisa bernapas kuat dan berbicara dengan keras.

Dia melepas sepatunya, meletakkan kakinya di atas meja kopi, dan merebahkan kakinya di sofa, " Toreto ini, membuat orang merasa tertekan ketika melihatnya."

Gavin tidak tahan dengan gerakannya,dia mengambil kakinya dan meletakkannya di atas lututnya, dia bisa berbaring, setidaknya berbaring elegan.

Dia melihat kembali ke luka dagu Laras dan berkata, "Bukannya aku tidak membantumu, tetapi tidak baik berurusan dengan keluarga Han,meskipun Toreto ditangguhkan,tetapi dia juga akan kembali bekerja nantinya, sebaiknya kita tidak usah berurusan dengan orang-orang yang berhubungan baik dengannya. "

"Oke, aku tahu, itu pun bukan kesalahan Pak Reto, tetapi kesalahan menantunya. aku mengerti bahwa tidak usah berbicara panjang lebar dengan orang yang tidak baik,."

“Baiklah jika mengerti.” Gavin menariknya dengan keras, menariknya dari sofa.

"Eh..Eh..Eh., apa yang kamu lakukan?"

Gavin menggendongnya di pangkuannya dan memandangnya sambil tersenyum, " Sangat langka orang tuamu tidak ada di sini, anak juga tidak ada, dan lukamu hampir sembuh, membawamu keluar jalan-jalan gimana?"

"Aku harus mempertimbangkan dulu, gimana merayakannya?"

"Pergi shopping, nonton film, atau BBQ korean, terserahmu, candle light dinner juga OK, sesukamu."

"Apakah tidak mau pulang juga boleh?"

"Kamu tidak mau pulang juga boleh !"

Laras tertawa keras, dan ketika dia ingin mengatakan " ", dan nenek itu tiba-tiba berbicara dari belakang, "Bukankah aku masih di rumah?"

Gavin : "..."

Laras segera turun dari kakinya dan hampir terguling ke bawah. "Nenek... Nenek... Bagaimana kamu bisa curi dengar pembicaraan kami?"

nenek menegakkan pinggangnya dan berbicara dengan penuh semangat, "Siapa yang curi dengar, sebelum kalian berkata mesra kalian tidak memberi tahuku bahwa tidak boleh mendengarnya."

Laras : "..."

"Gavin, kamu tidak baik, kamu telah melupakan nenekmu ketika kamu memiliki istri,hanya berpikir tentang membawa istrimu untuk bersenang-senang, dan tidak berpikir untuk membawa nenekmu keluar untuk jalan-jalan."

Laras : "..." Apakah ini bagus ?

Gavin berkata dengan santai, "Nenek, apa yang kami orang muda lakukan tidak cocok untuk kalian para orang tua."

Mata Laras memelototinya, bagaimana kamu bisa berani berbicara dengan nenek seperti ini, cari mati ? !!

Benar saja, nenek mendengarkan perkataannya, dan sangat kesal untuk datang dan memukulinya, " cucuku yang baik, belum semanis putramu, ingin dipukul kan?"

Tubuh Gavin begitu besar, menarik Laras untuk berdiri di depannya, dengan konyol bermain dengan permainan menangkap ayam elang menangkap anak ayam.

Yah, dia anak ayam.

Nenek meringkuk lengan bajunya dan benar-benar mengejarnya, Laras terjepit di tengah, dan dia tidak tahu apakah lebih baik untuk membantu Gavin atau melindungi nenek.

Bagaimanapun, nenek sudah tua, dan dia tidak bisa berlari lama, dengan cepat dia sudah lelah. " Heh, umur sekeluarga kalian ditambah juga tidak setua aku, kamu anak bebal masih berani bersembunyi ? "

Kekuatan fisik tidak bisa dilawan, tetapi lawan dengan usia.

Dibandingkan dengan usianya, maka Gavin mengaku kalah, "Oke, oke, membawamu keluar jalan-jalan oke?"

"Aku ingin bermain ski."

Laras : "..."

Gavin : "..."

Setelah berkata,nenek duluan jalan keluar, "Cepatlah, sekarang berangkat sampai sana mungkin sudah siang, tidak ada banyak waktu untuk bermain, ayo pergi."

Laras dengan bingung menatap Gavin dan berkata " Apakah nenek bisa bermain ski ? yakin ? "

Gavin sendiri juga tidak tahu, dan mengejar nenek, " nenek, lambat sikit...."

Novel Terkait

Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu