Cinta Pada Istri Urakan - Bab 448 Bawaan Lahir, Kamu Tidak Bisa Iri

Cuaca berubah dingin, pohon gingko berubah warna kuning emas lagi, jarak mansion Atmaja ke kediaman Gavin tidak jauh, waktu Laras pulang, sesekali juga akan melewati kediaman Gavin.

Dia diusir dari kediaman Gavin tanpa persiapan, jadi sangat banyak barang yang tidak diambil.

Termasuk surat wasiat yang Gavin tinggalkan untuknya, juga cincin pernikahan yang Gavin tinggalkan.

Anna melakukan semuanya dengan baik, mengembalikan berlian mahal yang Romo berikan saat mereka menikah, artinya adalah, harta kediaman Gavin tidak akan dibagi padanya sepeser pun, sedangkan barang keluarga Atmaja mereka juga tidak akan mengambilnya, menghilangkan pemikirkannya untuk pergi ke kediaman Gavin seutuhnya.

Terkadang, Laras melewati kediaman Gavin, juga ada kegegabahan yang tidak bisa ditahan ingin masuk ke dalam, melihat-lihat, tapi memikirkan dua bayi yang ada diperutnya, dia juga menahannya.

Memang, kedatangan bayi ini membantu mengurangi lumayan banyak penderitaannya, dia memaksa dirinya untuk bahagia, lama kelamaan, dia benar-benar menjadi bahagia.

Pada hari festival winter solstice, Fanny mengajaknya pergi ke pemakaman para martir, dia terdiam sangat lama, tapi pada akhirnya juga tidak menyetujuinya.

-----"Festival winter solstice adalah festival dimana orang-orang percaya bahwa pada hari ini belahan bumi bagian utara memiliki waktu siang hari terpendek dan waktu malam hari paling lama sepanjang tahun."------

"Tuan muda Laras, jangan keras kepala lagi, kalau memang jendral Pradipta benar-benar selamat dari bahaya ini, kenapa dia tidak kembali?"

Ataupun mungkin dia terikat oleh sesuatu, atau mungkin dia masih dalam kesulitan, tapi alasan ini, Laras tidak bisa mengatakannya, takutnya setelah dia mengatakannya, Fanny akan menertawakannya terlalu banyak berhayal.

"Tuan muda Laras, ayo pergi bersamaku, sejujurnya, tempat itu aku takut untuk pergi sendiri."

"Kamu panggil Manda saja, harusnya mereka akan pergi, kamu pergi dengan mereka saja."

Fanny membuang nafas berat, "Hais, baiklah."

Cuaca semakin dingin, kota Jakarta mulai memanas, sepulangnya ke rumah, membuka jaketnya, perutnya sudah tidak bisa disembunyikan lagi, perut janin kembar lebih besar dari perut berjanin satu, masa kehamilan juga lebih sulit.

Tapi aneh juga, semenjak Reni kembali ke Australia, kondisi kakek jauh lebih baik, dulu hanya bisa berbaring di tempat tidur, sekarang sesekali bisa berjalan ke pinggir jendela berjemur matahari.

Tapi, ingatan kakek masih tetap berantakan, memanggil Romo sebagai Rama, memanggil Laras sebagai Alian, Alian adalah nama nyonyanya.

Saat Laras ada waktu juga sedang akan keluar bermain, maka akan tinggal dirumah menemani kakek.

Dia menceritakan cerita untuk kakek dengar, juga menceritakan cerita untuk bayi di perutnya, sekali dayung dua pulau terlewati.

Akhir pekan, Manda datang menjenguk kakek, Laras memakai cape top, menutupi seluruh tubuhnya.

Buku cerita diatas meja masih belum sempat disimpan, Manda yang melihatnya, tertawa dan berkata: "Laras, kamu menceritakan cerita kepada kakek, kamu sungguh menganggapnya sebagai anak kecil."

"Memang iya, sekarang kakek adalah seorang anak kecil."

Manda berbalik melihat Laras dengan teliti, dia merasa badannya ada yang berubah, tapi dia tidak bisa menyebutkannya, "Akhir-akhir ini kenapa menjadi gadis rumahan? Fanny mengajakmu keluar kamu juga tidak mau, juga tidak memberiku muka, apa yang terjadi?"

Laras tersenyum tipis, "Tidak kenapa-kenapa, hanya ingin lebih banyak menemani kakek di rumah."

Semakin Manda melihatnya, Manda semakin merasa aneh, mengangkat sudut bajunya, dengan sedikit tidak suka berkata: "Kamu memakai baju ini tiba-tiba menjadi lebih tua 10 tahun, kenapa memakai cape top ini, tidak mengekspos pinggang kecilmu?"

Laras menarik pelan, "Musim dingin begini mengekspos pinggang kecil, kamu kira aku gila? Lagipula aku tidak kemana-mana, terserah memakai apa saja, yang penting nyaman."

Manda mengulurkan tangannya mencubit pipinya, "Laras, kamu sudah merosot, menjadi anak rumahan membuatmu lebih gemuk."

Sambil berkata, dia juga dengan tidak segan menekan bagian dadanya, "Wah, cepat beritau padaku bagaimana membuat daging bisa tumbuh di tempat yang harus dibesarkan."

Laras sungguh takut dia akan terus menyentuh sampai ke bawah, karenanya, dia langsung berbalik dan sedikit menjauh, "Aku bawaan lahir, kamu mau iri pun tidak bisa."

"Cih, mukamu masih seperti biasa begitu tebal."

"Terimakasih atas pujiannya."

Manda melihat Laras tertawa, dia juga dengan tenang tertawa, "Melihatmu bisa bercanda, maka aku tenang."

Laras duduk di sofa, sekalian mengambil bantal meletakkan diatas pahanya, untuk menutupi perutnya yang pelan-pelan membuncit, "Kenapa, kamu ada sesuatu langsung bilang saja."

"Kamu juga yang paling mengerti diriku."

"Cepat katakan, begitu lamban, apa ingin tinggal disini untuk makan malam?"

"Kenapa, aku tinggal makan malam disini kamu keberatan? Segitu pelitnya?"

"Tidak, aku takut Rendra datang mencari orang, nanti kalian malah bermesraan, aku tidak sanggup melihatnya, cepat katakan."

Manda melihat suasananya lumayan bagus, lebih berani mengatakannya, "Setelah winter solstice, bibi kedua membawa paman kedua pergi ke Hainan, udara disana bagus, sangat cocok untuk pemulihan."

Hati Laras sedih sejenak, memaksa untuk tersenyum: "Oh, bagaimana nyonya dan tubuh tuan?"

"Lumayan baik, hanya saja tidak begitu bersemangat, nyonya juga menjadi lebih diam, tidak sesehat dulu lagi, paman kedua kemana-mana masih harus naik kursi roda, berbicara masih tidak begitu jelas, jadi dia sangat jarang berbicara. Awalnya nyonya juga ikut pergi ke Hainan, tiket pesawat pun sudah dipesan, tapi nyonya dengan bibi kedua sering berdebat kalau sedang bersama, tiba-tiba nyonya memutuskan untuk kembali ke rumah lama, mengenai kediaman Gavin dan rumah lama, ada pelayan yang menjaga, kamu tenang saja."

"Ini sudah tidak ada hubungannya lagi denganku."

Manda memukul mulutnya sendiri, "Baik, aku salah berbicara, pantas dipukul."

"Jangan, kalau mulutmu nanti bengkak Rendra pasti akan datang mempertanyakan padaku, oh iya, kalian kapan menikah?"

"Masih lama, bagaimana pun harus tunggu tamat, nanti kamu menjadi pengiring pengantinku."

"Itu tidak baik, tidak beruntung."

"Aku dan dia tidak mempercayai ini, aku mau kamu jadi pengiring pengantinku."

"Manda, jangan keras kepala, walaupun kalian tidak keberatan, kerabat keluarga Pradipta pasti ada yang keberatan, aku tidak ingin karena aku membuat pernikahan kalian dikritik, nanti saja baru dibicarakan."

"Boleh, nanti baru dibicarakan."

"Oh iya, film Vero akan segera tayang, kamu sudah tau?"

"Benarkah? Akhir-akhir ini aku jarang melihat handphone, kapan akan ditayangkan?"

"Hari pertama imlek, kita pergi nonton bersama?"

"Baik."

Tapi, pada akhirnya Laras mengingkari janji mereka, setelah ujian akhirnya selesai langsung dikirim Romo keluar negri.

Manda menelepon bertanya alasan, Laras dengan tak berdaya berkata kalau Reni dan Lana akan kembali, dia hanya bisa menghindar.

Tidak pernah terpikir kalau Laras pergi, tidak tau kapan akan kembali.

Pada semester pertama di tahun keempat dia sudah mengerjakan skripsinya, walaupun tidak mengikuti ujian terakhir, berdasarkan nilainya yang dulu juga akan tamat, hanya saja, dia melewatkan wisuda, juga melepaskan hak untuk S2, tanpa kabar langsung pergi.

Siapapun tau alasannya pergi, siapapun tidak terlalu mencampurinya, hanya saja, semua orang masih memikirkannya, disaat yang sama juga merindukan Gavin.

Pohon gingko di kediaman Gavin juga menguning musim demi musim, pohon yang begitu besar, menguning setiap tahunnya, gugur setiap tahunnya.

----

Setelah 4 tahun, festival winter solstice.

Sebuah mobil hitam berhenti dipemakaman pahlawan, bertepatan dengan ziarah festival winter solstice, mobil dan orang yang datang sangat banyak, jadi mobil itu hanya bisa berhenti di luar.

"Nona, tampaknya hanya bisa berhenti disini."

"Tidak apa-apa, kami berjalan kesana saja, Nana,Bobi, ayo turun."

Novel Terkait

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu