Cinta Pada Istri Urakan - Bab 445 Memenuhi Permintaan Terakhirnya

Suara ribut Romo dan Reni diluar, seperti suara petir di hari cerah, hanya terbungkus oleh awan tapi malah tidak bisa hujan.

Laras bisa mendengarnya, tapi malah berpura-pura tidak mendengarnya, saat ini dia sudah tidak bisa memikirkan yang lain, kejadia Gavin gugur sudah membuat batin dan jasmaninyanya kesakitan, tidak ada ruang untuk menempati perasaannya yang lain lagi.

"Romo, hari ini aku katakan langsung, Rumah ini ada dia maka tidak ada aku, ada aku maka tidak ada dia, kalau kamu bersikukuh membiarkannya tinggal disini, aku akan langsung pergi."

"Silahkan pergi!"

"Kamu......Kamu......,Romo, apa kamu tidak merasa bersalah padaku? Demimu aku meninggalkan kota halamanku datang ke kota Jakarta, sekarang kamu malah mengusirku pergi?"

"Tidak ada yang mengusirmu, kamu yang mau pergi sendiri."

"Romo, kamu orang yang tidak berhati nurani, aku demimu mengurus rumah tangga mengurus mansion Atmaja, bahkan papamu juga aku yang jaga, sekarang kamu demi seorang janda mengusirku?"

"Reni, aku masih sabar menghadapimu, mulutmu tolong jaga sedikit, dia adalah anakku, janda apanya?!"

"He, anak, iya, dia anakmu, tapi bukan anakku, jadi kamu tidak berhak memintaku memperlakukannya seperti kamu memperlakukannya."

"Terserah kamu, kamu tenang sedikit, aku tidak mau ribut dengamu lagi!"

"Demi seorang janda yang membawa sial pada suaminya, kamu bahkan tidak menjaga hubungan suami istri kita yang begitu lama, kamu sungguh kejam."

"Diam, tidak boleh mengatai anakku seperti itu."

"Kenapa, apa aku salah berbicara? Dia adalah pembawa sial yang diakui publik, terlahir untuk membawa sial untuk suaminya, dia kemanapun keluarga akan hancur......Ah, Romo, kamu berani memukulku......."

"Tutup mulutmu, sampai megganggu Laras jangan menyalahkan aku tidak sopan padamu."

"Kamu......Bibi Lin, Bibi Lin, simpan barangku, aku mau pesan tiket pulang ke Australia, segera."

Suara ribut diluar akhirnya berhenti, Laras bersembunyi dibalik selimut, diam-diam bernafas lega.

Tiba-tiba handphonenya berdering, itu adalah panggilan dari Manda, "Laras, mertuamu mengumumkan resmi kepada publik tentang perceraianmu dengan jendral Pradipta, apa yang terjadi?"

"......" Berita ini, seperti menaburkan garam diatas lukanya, "Aku......Aku juga tidak tau......"

"Kami semua mengerti maksud perceraian jendral Pradipta, jendral Pradipta berharap kamu bisa mencari kebahagiaan lagi, tapi nyonya Pradipta menyalah artikan maksud jendral Pradipta, dia bilang kalau jendral Pradipta sudah ada maksud untuk bercerai, dia sebagai senior, mana mungkin bisa melakukan hal yang keterlaluan, itu adalah anak kandungnya, jendral Pradipta baru meninggal tidak lama, dia sudah mengusir menantunya, ini sebenarnya apa maksudnya?"

Mendengar perkataan Manda yang marah dan merasa tidak adil, Laras tersenyum pahit, "Mungkin takut aku membawa kesialan pada mereka."

"Sembarangan, Laras, kamu jangan memasukkannya kedalam hati, Laras, kamu cepat kembali ke kediaman Gavin, apa kamu sungguh menunggu mertuamu mengusirmu keluar?"

"Aku tidak akan menandatanganinya, siapa yang bisa mengusirku keluar?!"

Setelah memutuskan panggilan, Laras menyemangati dirinya pergi ke rumah sakit menjenguk mertuanya.

Di luar ruang inap mertuanya kedatangan banyak orang yang menjenguk sebelumnya, daintaranya ada pejabat senior yang berpakaian seragam militer, semuanya ingin menggunakan cara mereka untuk menghibur Allan.

Pengorbanan Gavin membuat seluruh keluarga Pradipta sesaat tidak bisa menghadapinya, Allan tiba-tiba jatuh sakit lebih menambah beku diatas salju, pahlawan sudah tua, Allan dan Gavin pada akhirnya menjadi legenda di Jakarta.

Allan menolak semua kunjungan teman dan kerabatnya, pahlawan yang membanggakan, untuk apa membiarkan mereka melihat penampilannya sendiri yang mulut miring mata bergetar, dan juga dipasangkan selang air kecil?

Anna keluar dari ruang inap, "Jendral Zhang, Jendral He, maaf, Allan sekarang sedang tidak bisa bertemu tamu, kami mengerti maksud kalian, terimakasih.......小张, sampaikan terimakasihku pada komandan Reno, terimakasih atas perhatiannya."

Mengantar tamu keluar, kebetulan Anna bertemu Laras yang baru datang.

"Ma, bagaimana dengan papa?"

"Tutup mulutmu, jangan panggil aku mama, aku tidak mau mendengarnya."

"......"

"Kamu dasar pembawa sial, kalau bukan kamu tidak mendengar teguran dan tidak ribut besar, apa Allan akan marah sampai terkena stroke? Aku tidak membiarkan anakku tenang, malah membuat Allan marah sampi sakit, keluarga Pradipta tidak sanggup melayanimu."

"......"

Anna sudah bertekad, dan juga menarik pejabat senior yang datang menjenguk sebagai saksi, "Kalian adalah orang yang dibawa Allan, sekarang Allan sakit, apa bisa membantu aku seorang wanita tua ini?"

"Kakak ipar, apa maksud perkataanmu, asalkan kakak ipar meminta, aku pasti akan membantu semampuku."

"Benar kakak ipar, kamu ada apa-apa bicarakan saja, lain kali urusan kamu, juga urusan kami juga, tidak ada alasan tidak kami bantu."

Ada orang yang membantunya, Anna menunjukkan sikapnya yang sombong, berkata kepada Laras: "Maksudku sangat mudah, aku hanya ingin memenuhi permintaa terakhir anakku, permintaan terakhirnya adalah bercerai dengan wanita ini."

Laras terkaget, dia mengira mertuanya hanya sedang marah, bukankah bilang kalau kejelekan dalam keluarga tidak boleh dibicarakan keluar? Mertua yang begitu gengsi, bisa-bisanya dihadapan orang penting yang berstatus, menggantikan Gavin yang baru meninggal untuk menceraikan istri.

"Ma, kamu ini bilang sedang memenuhi permintaan terakhir Gavin? Gavin tau kamu begini padaku, kamu merasa dia akan bagaimana?"

"Dia akan bagaimana aku sudah tidak tau, aku hanya tau kalau surat wasiat yang dia tinggalkan padamu ada surat perceraian, karena itu adalah permintaan trakhirnya, maka harus dijalankan sesuai permintaannya."

Badan Laras tampak mungil dihadapan sekumpulan pejabat senior, tapi, dia tidak pernah untuk bersikap berani, dia harus memberanikan diri.

"Kalau begitu apa kamu sudah lihat isi surat perceraian? Dia bilang kalau hartanya semasa hidup semuanya akan diberikan padaku, kamu juga sudah menyetujuinya?"

Anna berdengus dingin, "Akhirnya kamu menunjukkan penampilan aslimu yang tamak harta, aku dan Allan masih belum mati, apa harta anakku bisa diwariskan padamu? Setelah kalian menikah, kamu sedikitpun tidak menjadi setengah bagian dari keluarga Pradipta, tidak berkontribusi apapun untuk keluarga Pradipta, kamu masih menginginkan semua harta anakku? Kamu mimpi!"

Menghadapi begitu banyak orang, Laras merasa kesulitan sampai tidak bisa dijelaskan oleh kata-kata, setelah jantungnya dirobek, lalu ditaburkan garam, luka itu berdarah dan bernanah, sakit yang menulang, itu adalah perasaannya yang sekarang.

Laras memberitahu dirinya sendiri, ini pasti bukan yang ingin Gavin lihat, kalau dia melihat gambaran hari ini, hatinya akan sangat sedih.

"Ma, bukan, aku bukan ingin merebut harta, aku tidak akan bercerai, saat hidup aku adalah bagian keluarga Pradipta, matipun akan menjadi arwah keluarga Pradipta."

"Dengar, dengar, begitu mengatakan cerai dia langsung mengungkit uang, begitu bilang tidak akan memberinya sepeser pun, dia tidak bersedia untuk bercerai, Laras, disini semua adalah seniormu, kamu kira kalau kamu masih bisa menyembunyikan hatimu yang tamak harta itu?"

Di antara kerumunan orang, selain ada pejabat senior, juga ada teman perang Gavin, mereka semua tau kalau Gavin semasa hidup bagaimana menyayangi istri ini, tapi, nyonya Pradipta adalah mamanya Gavin, bagaimana juga mereka adalah orang luar, sulit untuk menghakimi urusan keluarga orang, mereka tidak mempunyai posisi untuk membantu Laras berbicara.

Oleh karena itu, mereka saling bertukar pandang, diam-diam mengirimkan pesan wechat kepada beberapa orang di pasukan khusus Serigala.

Novel Terkait

My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu