Cinta Pada Istri Urakan - Bab 392 Penyerangan Balik 2

Dari upaya berulang-ulang Yuni yang gigih, akhirnya berhasil memecahkan informasi asli dibalik dissLA, yaitu mendaftar menggunakan data Nadira saat masuk sekolah dulu.

Setelah Nadira di DO, informasi akunnya masih ada, jadi dia masih bisa mengakses forum Universitas Pelita Harapan.

Dan juga, Yuni juga menemukan kalau alumni yang dikatakan mengikuti postingan semuanya adalah rompi pelindung Nadira, informasi akun itu semuanya adalah alumni Universitas Pelita Harapan, adalah akun yang sudah tidak digunakan lagi di forum.

Ini membuat Laras tidak percaya, Nadira bagaimana bisa mempunyai informasi akun para alumni?

Ini juga membuat Laras semakin percaya, kalau dibelakang Nadira masih ada orang lain.

Memikirkan kembali seluruh kejadian, dia ingat kalau akun dissLA ini pertama yang memulai menyebarkan rumor keluarga Pradipta di forum universitas, lalu pengungkapan para tetangga di forum yang lebih besar, lalu semua forum besar memblokir berita terkait, dissLA mulai aktif lagi di forum universitas, mengundang komentar dalam universitas.

Kalau begitu pertanyaan pentingnya adalah, Nadira bagaimana tau kalau kediaman Gavin diserang?

Kejadian kediaman Gavin diserang sudah langsung diblokir, hanya orang keluarga Pradipya, dan juga bagian kecil keluarga Pradipta dan juga saudara yang tau, orang luar seperti Nadira tau darimana?

Yuni keluar dari rumah sakit langsung kembali ke kediaman Gavin, hidungnya masih ditempel kain kasa, luka tulang retak masih mebutuhkan waktu untuk sembuh.

"Kalau memang ada yang tau, berarti ada kemungkinan sudah bocor, di dunia ini tidak ada dinding yang tidak ditembus angin."

Laras mengingat ulang dengan teliti, berkata: "Christian juga tau kejadian ini, setelah kejadian dia juga datang kerumah melihat-lihat, sepengertian aku terhadapnya, dia tidak mungkin memberitahu kepada Nadira."

Yuni menyarankan: "Kalau begitu kita periksa mulai dari keluarga Ridwansyah."

Terkait keluarga Ridwansyah, Yuni menyelidiki selama 2 hari sudah mengerti.

Kedua kepala keluarga di keluarga Ridwansyah sudah lama pensiun, ketika Hatta sibuk dengan bisnisnya, putri kecil mereka, Vero akhir-akhir ini sedang mensyuting di luar kota, sedangkan si cucu, Christian sudah keluar negri, yang paling tidak sibuk tapi malah paling aktif adalah menantu keluarga Ridwansyah, Ainun.

Yuni diam-diam mengikuti Ainun selama 2 hari, menemukan kalau Ainun 2 hari ini selalu bertemu dengan Reni, hubungan mereka juga sangat baik.

Informasi ini kembali lagi kepada Laras, tapi Laras masih tidak mengerti, "Kalau seperti yang kamu katakan, mama Christian sangat dekat dengan bibi Reni, kalau mama Christian tau, maka bibi Reni kemungkinan besar juga tau, kalau begitu apa hubungannya dengan Nadira?"

Bagaimana juga Yuni adalah bagian dari pasukan khusus, lagipula dari antara begitu banyak tentara wanita, Gavin memilihnya menjadi penjaga gelap Laras, maka harus mempunyai kemampuan.

"Nyonya muda, anda lihat, ini adalah rekaman catatan telepon Nadira periode terdekat ini, panggilannya dengan Wilson dengan panggilan domestiknya setengah-setengah."

"Panggilan Wilson?"

"Benar, dia di luar negri sepertinya ada 2 teman yang hubungannya sangat bagus, harusnya kamu kenal semua."

"Siapa?"

Yuni menunjukkan salah satu nomor, berkata: "Ini adalah nomor adikmu, Lana di Amerika."

"Lana?" Laras sangat terkejut, "Sejak kapan Lana menjadi sangat dekat dengan Nadira? Tidak benar, sejak kapan mereka kenal?"

Yuni menunjukkan nomor lainnya lagi, "Yang satunya lagi adalah Wilson, sebelum keluar negri juga mahasiswa Universitas Pelita Harapan, apa kamu ingat?"

"Ingat, tentu saja ingat, Wilson ini selalu mengejar Nadira, di bawah dorongan dan suruhan Nadira, dia mencari sekelompok orang menghajarku, untungnya aku lumayan bisa bertengkar, waktu itu.......lupakan, orang bijak tidak mengungkit keberanian masa lalu, hehehehe." Di hadapan Yuni dia bilang kalau pintar bertengkar, dia malu.

Yuni: "Ehn, harusnya benar, Nadira dan Wilson selalu berkomunikasi, kalau dilihat dari waktu dan frekuensi telepon mereka, bisa jadi mereka sepasang kekasih. Yang paling penting adalah Wilson adalah jurusan komputer, dia di universiatas luar negri beberapa kali mendapatkan penghargaan pemrograman, dengan kata lain, mengenkripsi suatu akun baginya adalah hal yang mudah."

Segalanya menjadi semakin jelas, Nadira mendapatkan berita kalau kediaman Gavin diserang dari Lana, lalu mempergunakan kemampuan Wilson untuk mengenkripsi akunnya sendiri, juga mencuri banyak akun forum universitas yang sudah tidak digunakan lagi, lalu dia bisa tanpa rasa takut meluncurkan opini publik.

Pertama dia menggunakan akun utamanya, dissLA untuk memposting artikel yang memfitnah Laras, lalu menggunakan akun yang tidak digunakan lagi untuk berkomentar, menyebabkan banyak orang yang menanggapi.

Dengan begini, semua yang dia buat adalah kebohongan, tampaknya seperti sangat nyata, ada begitu banyak orang yang bisa membuktikannya.

Laras akhirnya mengerti jelas hubungan didalam ini, dia sudah pernah merasakan kebahayaan Nadira, dia juga sudah pernah merasakan kecemburuan Lana, kedua orang ini bersama-sama menargetnya, bertujuan menghancurkannya dengan saling mempergunakan satu sama lain.

Tapi yang membuatnya resah adalah Reni.

Papanya dengan Reni suami istri selama 10 tahun lebih, papanya merasa sedih karena rumor menyebar yang merugikan putrinya, tapi, Reni malah berpura-pura tidak tau apa-apa di hadapan papanya.

Di antara suami istri, bukankah tidak ada sedikitpun rahasia? Di antara suami istri, bukankah harus saling jujur?

Dia bukannya meminta Reni bisa mencintai segala yang berhubungan dengan papanya dan menganggapnya sebagai anak sendiri, tapi juga tidak boleh melakukan hal jahat seperti ini dibelakang, dan juga menyembunyikan dari papanya.

Moodnya tiba-tiba menurun, sama sekali tidak merasakan rasa gembira karena sudah tau kebenaran, "Kalau aku membongkar tentang ini, papaku akan sangat sedih."

Yuni dan Damar adalah kakak adik yatim piatu, sejak kehilangan orang tua, lebih tidak tau tentang ibu tiri, jadi dia tidak tau bagaimana mau menghibur Laras.

"Nyonya muda, ada lagi, mau dengar tidak?"

Laras menetralkan moodnya, "Mau, katakan."

Masih dengan rekaman catatan panggilan itu, Yuni menunjuk sebuah nomor domestik yang sangat sering muncul, berkata: "Nomor ini adalah milik Benny Cokro, orang kaya yang terkenal di Jakarta, aku menemukan bahwa Nadira sekarang tidak tinggal bersama orang tuanya, tapi tinggal di sebuah apartemen pribadi milik Benny Cokro. Benny Cokro berumur 40 tahun lebih, memulai karir bersama istrinya dengan tangan kosong, sekerang harta mereka berdua lebih dari ratusan miliar rupiah, mereka juga mempunyai sepasang anak, putri pertamanya 10 tahun, putra kecil keduanya baru berumur setahun."

Otak Laras berputar sangat cepat, "Maksudmu........Nadira adalah simpanan Benny Cokro?"

Yuni: "Sejauh ini masih perkiraan, aku masih belum sempat mencari bukti."

Laras sangat terkejut, "Kalau begitu bukankah Wilson hanya kambing hitam?"

Dia tidak pernah berniat melukai orang lain, juga tidak pernah mengerti bagaimana rasanya membenci seseorang sampai ingin menghancurkan orang itu.

Keluarganya juga dirusak oleh orang ketiga, membuatnya kehilangan orang tua dari kecil, dia juga tidak pernah membenci orang ketiga sampai menginginkannya mati.

Setelah berpikir-pikir, dia memutuskan untuk membalas dendam, walaupun bukan untuknya, tapi juga harus demi Gavin, demi keluarga Pradipta.

Dia tidak akan membiarkan ada orang berniat jahat menyebarkan rumor merusak citra keluarga Pradipta.

"Yuni, apa bisa mencari tau alamat apartemen pribadi Benny Cokro?"

"Bisa, ini alamatnya, aku sudah mendapatkannya, baru saja mau kesana mencari bukti."

"Aku juga ikut."

"Ini.......Nyonya muda, aku saja yang pergi."

"Kamu belum sembuh total, nanti kamu yang mengarahkan, aku yang bergerak."

"Tapi......"

"Yuni, aku tidak mungkin selamanya hidup dibawah lindungan kalian, aku juga harus belajar untuk bisa bertahan hidup, kamu sudah mengikutiku sangat lama, harusnya juga tau kalau aku tidak akan bisa duduk diam dirumah menunggu kabar."

Yuni dengan tidak berdaya menghela nafas, hanya bisa menyetujuinya.