Cinta Pada Istri Urakan - Bab 602 Terjatuh

Suli bagaikan roh, datang dan pergi tanpa jejak, tidak ada yang mengetahui keberadaannya.

Di dalam kamar gelap, dia juga tidak perlu menjaga Ibu lagi, sendirian meringkuk di dalam selimutnya, memeluk lututnya, dan menangis dengan kuat.

Lisa selalu mengkhawatirkannya, tidak tenang meninggalkannya sendirian, tapi sebenarnya, yang dia butuhkan adalah melepaskan seperti ini tanpa rasa takut.

Kehidupan di pegunungan selama 3 bulan tidak bisa membuatnya bebas, perawatan selama sebulan juga tidak bisa membuatnya keluar sepenuhnya, dia terus berpura-pura tidak apa-apa di hadapan Ibu, agar ibunya bisa tenang.

Dia adalah aktris profesional, dia menggunakan akting yang terampil membohongi ibunya, agar ibunya dengan tenang pergi ke Singapura.

Sekarang, dia tidak perlu menggunakan topeng 'aku tidak apa-apa' untuk hidup, sedang sedih pun tidak perlu berpura-pura 'aku tidak apa-apa'.

Suli adalah selebriti ratu yang dibesarkan oleh studio Rumah Layar.

Tetapi, setenar apapun dia, tapi juga baru debut 5 tahun.

Industri hiburan berubah dengan cepat, waktu 5 tahun masih tidak cukup membuat statusnya stabil selamanya.

Dia menghilang selama 4 bulan dari keramaian publik, kerja keras sebelumnya yang selama 5 tahun, banyak sponsor dan penyelenggara acara mengutuknya karena melanggar kontrak tanpa alasan, pengabdiannya bertahun-tahun dalam sekejap semuanya runtuh karena absennya selama 4 bulan ini.

Setelah meninggalkan studio Rumah Layar, tanpa perlindungan dari studio Rumah Layar, ditambah lagi dengan daya para artis baru dan muda yang kuat, popularitas Suli semakin menyusut.

Seiring runtuhnya dedikasinya, popularitasnya juga menurun, nilainya juga menyusut semakin banyak.

Suli sebenarnya tidak mempedulikan ini semua, di dalam dirinya masih tetap ada kebanggaan yang tinggi, iklan-iklan itu, mencari dia atau tidak, dia tidak apa-apa, acara variety show itu, dia juga tidak sudi ikut, dia hanya murni menyukai syuting saja.

Kehilangan studio layar rumah andalan terbesarnya ini, banyak sponsor besar film dan drama tidak akan datang mencarinya, karena bagian dananya tidak ada yang berkontribusi, skripsi drama yang diturunkan padanya, hanya film ataupun drama yang sponsor kecil.

Saat terkenal disayangi oleh begitu banyak orang, ketika terjatuh dicampakkan semua orang, dalam sekejap, berita yang berhubungan dengan Suli, semuanya adalah berita tidak baik.

Ada yang bilang dia kecelakaan dan mukanya hancur, pergi rumah sakit operasi plastik juga gagal, susah untuk kembali ke puncak.

Ada yang bilang jiwanya terganggu, berulang kali muncul di departemen kejiwaan untuk perawatan medis.

Ada yang bilang dia mengandung anak orang kaya, tapi tidak diakui, hanya bisa bersembunyi untuk melahirkan.

Terlebih ada lagi medis yang tidak baik, sembarangan menulis kalau dia dengan status orang ketiga terlibat dengan keluarga investor kaya, setelah ketahuan oleh istri orang tersebut, istrinya menggunakan hubungan mafia memerintahkan untuk membunuhnya, oleh karena itu makanya dia bisa sampai di titik hari ini dimana dia harus bersembunyi.

Tapi anehnya, di antara rumor semua orang, tidak ada lagi muncul rumor tentangnya dengan Aaron, seolah-olah cinta diam-diam selama 5 tahun yang dirumorkan sama sekali tidak pernah muncul.

Aaron sudah mempunyai pacar, pacarnya adalah cucu dari pejabat tinggi di kemiliteran, terlebih juga anak perempuan satu-satunya ketua grup, statusnya sangat kuat sampai tidak bisa dikalahkan oleh rumor-rumor yang ada.

Para netizen beramai-ramai meninggalkan komentar------"Suli yang kehilangan Aaron akhirnya terjatuh."

------"Mereka berdua awalnya memang hanya dipasangkan oleh para penggemar, karakter Suli runtuh, Aaron sebagai bos perusahaan agensi, tentu saja mengutamakan keuntungan, studio Rumah Layar mempunyai begitu banyak artis yang bisa menghasilkan uang, menggunakan sumber daya yang ada pada Suli untuk orang lain juga bisa menghasilkan uang, meninggalkan seorang Suli hanya akan mendapatkan keuntungan tidak rugi."

-----"Penggemar sayang tolong jangan menyebarkan rumor mereka berdua lagi, mereka bekerja bersama selama 5 tahun, kalau ada sesuatu pasti dari awal sudah terjadi."

------"Jangan bawa-bawa bos Pradipta kami, bos Pradipta sekarang sedang sibuk berpacaran, dia tidak bisa mengurus urusan orang lain."

------"........"

Karena komunikasi yang tidak baik, Suli hampir tidak mempunyai teman di lingkaran sosial hiburan, dulu Aaron lah yang mengaturkan semuanya untuknya, dia hanya perlu berakting saja, tapi sekarang, semuanya sudah berubah.

Dia sadar kalau sutradara memberikan skripsi padanya, tentu saja juga akan memberikannya pada aktris wanita yang lain, dia harus berkompetisi dengan beberapa artis wanita sama-sama mencoba akting.

Dia sadar, jelas-jelas peranan yang sudah diberikan padanya, hari kedua malah mendapatkan pesan berisi maaf dari kru sutradara, bilang kalau mengenai peran ada rencana yang lain.

Dia sadar, kerjasamanya yang sudah dibicarakan beberapa bulan ini tidak akan berhasil, beberapa aktris wanita lain hanya dengan kesempatan makan bersama langsung berhasil.

Dia sadar, walaupun dia bersedia menerima peran pendukung, peran pendukung juga ada banyak orang yang memperebutkannya.

Dia langsung tersadar, dulu Aaron melindunginya terlalu bagus, sekarang yang dia hadapi, baru kenyataan kejam di lingkaran sosial hiburan.

Tentu saja, Suli bukan orang yang mudah putus asa, terjatuh dimana, maka dari sana bangkit kembali.

"Halo, sutradara Zhang, aku sudah membaca skripsinya, kalau tidak kita cari waktu bertemu, aku coba perankan satu adegan untuk kamu lihat?"

"Yah, kebetulan sekali, besok aku harus keluar negri, tapi sekarang masih ada makan bersama bisnis, tidak bisa pergi."

Suli sedikit putus asa, tapi dia juga tidak bisa memaksa, "Baik, kalau begitu tunggu kamu ada waktu baru dibicarakan."

Baru saja akan memutuskan panggilan, sutradara Zhang berkata lagi: "Suli, kalau kamu tidak keberatan, bisakah kamu ke tempatku sekarang? Aku sedang dengan beberapa produser dan investor sedang makan bersama, kebetulan sedang membicarakan urusan pemilihan peran, kalau aktingmu membuat semua orang senang, sudah pasti bukan? Kami juga tidak perlu memilih yang lain lagi.

Suli tidak terlalu berhati-hati, karena dia pernah bekerja sama dengan sutradara Zhang ini, kualitas dan reputasinya lumayan bagus, dia langsung menyetujuinya, "Baik, kalian ada dimana?"

Jam 8 malam, di hotel XX, kursi di ruangan besar itu penuh, puluhan orang melingkari meja bulat besar itu, semua orang saling berbicara, tampak sangat ramai.

Saat Suli sampai, melihat pemandangan seperti ini di dalam, dengan terkejut berdiri di luar, sangat lama tidak ingin masuk.

Orang disini kebanyakan semuanya dia kenal, selain sutradara Zhang dan produser Liu, juga ada beberapa selebriti wanita, beberapa lainnya tampak asing, mungkin adalah investor.

"Kak Suli," Mona dengan terkejut memanggilnya, langsung meletakkan gelasnya dan berjalan ke depan pintu, "Ini sungguh kamu, kak Suli?"

Suli sangat canggung, memaksa tersenyum, "Halo."

Mona tampaknya sangat akrab dengannya, memeluknya dan menggandeng tangannya, "Ayo, ayo, kamu duduk denganku, lama sekali tidak bertemu denganku sangat khawatir padamu, kenapa kamu tidak menghubungiku?"

"......." Suli tidak bisa menjawabnya, dia sangat ingin mengatakan 'aku tidak dekat denganmu', tapi memikirkan keadaan sekarang, biarkan saja.

"Ini adalah presdir Zhu, presdir Hirawan, dan juga presdir Chen, mereka semua adalah fansmu." Mona dengan ramah mengenalkan mereka pada Suli.

Sejak Suli masuk, tatapan semua orang tertuju padanya, di mata orang dalam lingkaran sosial ini, apalagi di mata laki-laki, keberadaan Suli seperti dewi, dewi yang hanya tumbuh di dalam lumpur tapi tidak ternodai.

Kedatangannya, membuat beberapa pria yang mabuk langsung menggebu-gebu, satu per satu menjadi sangat semangat.

Presdir Zhu langsung memberikan gelas padanya, "Halo nona Suli, dulu aku hanya bisa melihatmu dari layar, hari ini akhirnya bisa bertemu dengan orangnya langsung, kamu lebih cantik daripada di layar, mari, aku bersulang untukmu, semoga kita bisa bertemu lagi."

"......" Suli awalnya ingin mengatakan terimakasih dengan sopan, tapi kata-kata dibelakangnya, membuatnya tidak sanggup untuk berterimakasih.