Cinta Pada Istri Urakan - Bab 1103 Dia Memiliki Segalanya

Beberapa saat kemudian, Keluarga Ayubi yang mengetahui kabar aksi bunuh diri pada Amanda bergegas ke rumah sakit.

Bergaul selama setahun penuh, mereka telah memperlakukan Amanda sebagai anak sendiri. Karena menyukai Amanda, kakek dan nenek selalu memandangnya sebagai menantu cucu, mereka tidak senang pada cucu mereka untuk waktu yang lama karena cucu mereka hanya menganggap Amanda sebagai adik.

Semua orang dari Keluarga Ayubi sangat berharap Amanda dapat benar-benar menjadi bagian dari Keluarga Ayubi.

Paki Ayubi dan Alena telah berusia tua, mereka melalui banyak masalah besar. Sekarang anak-anak pada hidup dalam kebahagiaan, kedamaian, dan kelancaran, mereka pun merasa senang hati dan tidak memiliki penyesalan, tetapi kabar buruk yang mendadak diedarkan membuat keduanya khawatir.

Terutama Alena, ketika melihat wajah Amanda yang tak berenergi, dia tidak bisa menahan tangis.

Kedua tetua merasa tertekan dan marah. "Bocah bodoh, masalah apa yang tidak bisa dibicarakan dengan baik-baik sampai harus mengambil langkah ini. Nenek telah mengalami banyak hal, sesedih atau sepasrah apa pun, nenek tetap bisa hidup. Kamu yang masih muda dan memiliki masa depan cerah malah melakukan hal ekstrem ini?"

Amanda menggigit bibir untuk menahan keinginan menangis. Dia adalah seorang yatim piatu sejak kecil. Meskipun ada orang yang menemaninya, tapi tetap saja itu bukan keluarga. Tiada yang tahu betapa dirinya mendambakan untuk bisa benar-benar menjadi anggota Keluarga Ayubi.

Selama setahun ini, dia berusaha keras untuk menyenangkan setiap anggota Keluarga Ayubi, tetapi dia tetap saja gagal mengubah pikiran Dirga.

Dirga bersikeras mempertahankan hubungan mereka berdua sebagai abang beradik. Terserah, tidak apa-apa kalau memang hanya abang beradik, lagi pula dia sudah merupakan putri dari Keluarga Ayubi.

Namun, dia telah memandang tinggi daya tahan dirinya, dia masih saja tidak bisa menerima kenyataan bahwa Dirga dan Yuka telah bersama.

Dia pernah mencoba menstabilkan emosinya, pindah keluar dari Keluarga Ayubi, menyibukkan diri dengan pekerjaan. Dia berusaha keras menghindari kehidupan cinta mereka, dia bahkan hendak berhenti dari pekerjaannya dan ingin meninggalkan kota ini.

Namun, ketika dia menyerahkan surat pengunduran diri dan meninggalkan rumah sakit, dia melihat Dirga mengantar Yuka untuk bekerja. Dia menemukan tatapan Dirga yang penuh kelembutan dan cinta. Itu adalah tatapan yang tidak pernah dia lihat sebelumnya. Dia menggila dengan rasa kecemburuan itu.

Benar, dia sangat cemburu pada Yuka. Dia berusaha mendapatkan cinta dari Dirga dengan menghabiskan setengah hidupnya, tapi gagal. Namun, Yuka malah mendapatkannya dengan mudah.

Pil tidur itu selalu dikonsumsinya ketika dia menderita insomnia. Pada malam itu, dia memakan semua pil tidur yang tersisa di dalam botol.

Setelah mati, tidak akan ada penderitaan lagi.

Setelah mati, semuanya akan berakhir.

Nenek terus memegang tangannya, menangis sambil membujuknya. Dirga dapat merasakan kecanggungannya, berkata, "Nenek, Amanda tahu apa yang kamu katakan, dia hanya tersesat untuk sesaat, itu tidak akan terjadi lagi."

"Benar?" Nenek menoleh ke Amanda.

Amanda mengiyakan kata-kata Dirga, mengangguk, "Benar nenek, maaf telah membuatmu khawatir.”

"Baguslah jika kamu sudah keluar dari kesulitan. Tidak ada yang lebih penting daripada hidup. Kamu masih muda, masih ada jalan panjang yang harus ditempuh."

"Aku tahu, nenek."

"Aku dengar kamu berhenti dari pekerjaanmu, bagus juga, pekerjaan rumah sakit terlalu melelahkan. Bahkan jika kamu tidak bekerja, nenek masih bisa menghidupimu seumur hidup. Setelah keluar dari rumah sakit, kita pulang ke rumah.”

Ekspresi Amanda yang merasa kesulitan sulit disembunyikan, "Nenek, ini sepertinya tidak baik?"

"Apanya yang tidak baik, dulu aku terlalu ceroboh hingga menyetujui kamu untuk pindah, kali ini aku tidak akan mengizinkanmu tinggal di luar, jika kamu tidak pindah kembali, nenek akan tinggal bersamamu."

"Bagaimana boleh?"

"Kalau kamu bisa tinggal di sana, nenek juga bisa, yang penting nenek akan tinggal bersamamu, baik di luar maupun di rumah."

Sulit untuk membujuk orang tua yang keras kepala, Amanda hanya bisa mengiyakannya dulu, "Oke, oke, aku akan pindah kembali."

Barulah Alena menyeka air mata, menepuk punggung tangan Amanda, berkata, "Baguslah, nenek menunggumu kepulanganmu."

Setelah menjenguk, para tetua pun pulang. Dirga mengantar mereka ke bawah, kemudian segera kembali ke bangsal, dia takut Amanda akan berpikiran esktrem lagi.

Dia kembali dengan sebuah termos di tangan, berkata setelah memasuki pintu, "Sup iga akar teratai, apakah kamu mau meminumnya?"

Amanda memandang sekilas termos itu, intuisi wanita memberitahunya bahwa itu dibawakan oleh Yuka.

"Kalau begitu berikan aku semangkuk kecil, jangan mengecewakan niat baik orang."

Sambil menyajikan sup, Dirga berkata, "Ini dimasak oleh bibi, semua orang sangat mengkhawatirkanmu."

“Oh, berita menyebar dengan cepat sekali, bahkan Nyonya Ona pun sudah tahu, sungguh memalukan.” Amanda sengaja mengawasinya, memperhatikan setiap reaksinya, “Kamu tidak usah menemaniku setiap hari, aku tidak akan melakukan hal ekstrem lagi, luangkan waktumu untuk menemaninya."

Dirga mengambil mangkuk dan perlahan meletakkannya di atas meja kecil, "Minumlah selagi panas."

Amanda mendudukkan diri, mengambil sendok kecil dan menyodorkan sesuap iga kecil ke dalam mulut, "Enak sekali, berkat Doktor Ona, aku pernah mencicipi hidangan Nyonya Ona sebelumnya, masakan Nyonya Ona benar-benar enak, semua masakannya sangat lezat."

"Kalau enak, makan lebih banyak."

"Yuka benar-benar bahagia, ada ayah yang merencanakan masa depannya, ada ibu yang merawat hidupnya, sekarang juga ada pacar yang perhatian dan sayang padanya. Terkadang aku berpikir, Tuhan tidak begitu adil, dia memiliki segalanya, sedangkan aku tidak memiliki apa pun."

"…" Dirga tidak tahu harus berkata apa, dia merasa bahwa setiap kata bujukan rentan terhadap kenyataan.

"Aku sudah tidak apa-apa, pergilah, sekalian kembalikan termos padanya, bantu aku mengucapkan terima kasih padanya."

Semakin Amanda berkata demikian, Dirga semakin tidak tega. Tuhan lupa memberikan banyak hal kepada Amanda, bagaimana mungkin dia masih bercinta-cintaan pada saat Amanda sedang dalam keadaan putus asa?

Jadi, dia berkata, "Dia telah pulang kerja dan beristirahat. Termos cukup dicuci dan diletakkan di ruang gawat darurat, dia akan mengambilnya."

Tatapan Amanda melintas secerca kesenangan yang sulit terdeteksi, mengangguk dan berkata, "Okedeh, asalkan tidak menghilangkannya. Kamu juga makanlah, aku tidak bisa menghabiskannya."

Dirga, "Tidak usah, simpan untukmu, kamu menyukainya."

Awal musim hujan Kota Jakarta memiliki hawa dingin yang tidak dapat diremehkan, hawa dingin ini datang tanpa pertanda, Yuka yang telah bekerja selama berturut-turut 24 jam berjalan di jalan raya seperti roh yang bergentayangan.

Dia berpikir, dirinya mungkin terlalu dimanjakan oleh Dirga sehingga hanya berjalan beberapa langkah pun sudah merasa lelah.

Untungnya, ada ibu yang menyangganya.

Ibu membawakan sup iga akar teratai ke rumah sakit, kebetulan dia juga hendak pulang kerja, jadi mereka berdua pun pulang berbarengan.

Berita tentang bunuh diri Amanda menyebar di rumah sakit selama beberapa hari, semua orang menebak tentang penyebab Dokter Amanda bunuh diri, kebanyakan orang menduga dia terperangkap dalam cinta, sisanya menduga dia mengalami depresi.

Orang lain mungkin tidak tahu, tapi bagaimana mungkin dia tidak tahu. Tidak mendapatkan apa yang diinginkan merupakan alasan terbesar mengapa Amanda bunuh diri.

Dia tidak pernah berpikir bahwa rasa cinta Amanda terhadap Dirga segitu dalam, begitu dalam hingga dirinya merasa bersalah.

"Yuka, kenapa Dokter Amanda bunuh diri?"

"Aku mana tahu."

"Kamu jangan merahasiakannnya dariku, isi hatimu selalu terpasang di muka, aku bisa menebaknya begitu aku lihat."

“…”

"Apakah karena kamu dan Dirga?"

“…”

"Tebakanku benar, bukan? Lihat dirimu yang memiliki kesulitan tak terkatakan."

Yuka sangat tak berdaya, "Ibu, jangan bilang lagi, cukup tahu saja."

Novel Terkait

Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu