Cinta Pada Istri Urakan - Bab 174 Keluarga Pradipta Juga Bisa Mengalami Penurunan

"Aku pertama kali melihatnya, jadi aku tidak ingin berkomentar."

"Aku juga pertama kali melihatnya, tetapi tidakkah kamu merasa tatapan mata dia melihatmu aneh?"

"Aku tidak memperhatikannya."

Manda mendengus dan berkata, "Lupakan saja, mungkin aku yang salah lihat. Kalau begitu, bisakah kamu memberiku nomor telepon Rendra?"

"..." Kenapa topik pembicaraannya kembali ke sini lagi? !

Laras tidak ada cara lain, dia hanya bisa memberitahu Manda tentang hal antara Rendra dan Ariel, niat aslinya adalah untuk membujuk Manda menyerah pada Rendra, karena menurut estetika Rendra, dia tidak mungkin menyukai Manda.

Siapa tahu, Manda sangat bersemangat dan berkata, "Benarkah? Laras, apakah benar apa yang kamu katakan ini? Ariel Tatum benar-benar merupakan mantan pacarnya?"

"Ya." Apa yang terjadi? Kenapa situasinya bisa menjadi begini, reaksinya seharusnya bukan seperti ini.

"Hahahaha, itu berarti visiku benar-benar bagus. Mereka bisa putus, itu menunjukkan bahwa mereka tidak cocok. Wow, jika aku bisa berhasil mengejar Rendra, apakah itu berarti aku lebih baik daripada Ariel?"

"..." Laras tidak bisa menyangkalnya, karena itu memang benar, siapakah mantan pacar Rendra tidak akan mempengaruhi Manda untuk menyukainya.

Ini adalah hal yang sulit dilakukan.

Malam hari, Hotel Nogo International.

Para tamu satu per satu datang dan ruang perjamuan perlahan-lahan menjadi ramai.

Tanu dan Maira berdiri di sana, pria yang tampan dan wanita yang cantik, jika dilihat dari penampilan, mereka merupakan pasangan yang sangat cocok.

Gavin sudah dalam perjalanan ke sini dan Laras menunggunya di depan pintu.

Dia melirik ke pasangan penggantin dan merasa bahwa mereka berdua tidak begitu akrab.

Jika dia yang sebelumnya, maka dia tidak akan menyadarinya, tetapi dia sudah menikah sekarang, kehidupan sehari-harinya dengan Gavin dipenuhi dengan cinta, dia tentu saja tahu bagaimana perasaan menikah dengan orang yang dicintainya.

Di sisi lain, yang lebih banyak di antara Tanu dan Maira adalah keterasingan.

Ketika dia sedang berpikir, sahabat dari Maira, Taning Basir, Geni Supar, dan Yunar Sihan turun dari mobil hitam yang berhenti di depan pintu.

Mereka datang bersama.

Ketika berjalan melewati Laras, Taning berbisik, "Aku kira siapa itu, ternyata Laras."

Yunar dengan cepat mengingatkannya: "Hei, dia sekarang adalah Nyonya Pradipta yang terkenal, kamu jangan langsung memanggil namanya, hati-hati nanti kamu dipukul olehnya."

Meskipun suaranya rendah, tetapi Laras tetap mendengarnya.

Beberapa orang ini selalu sombong, ketika Keluarga Atmaja bangkrut, merekalah yang pertama menjauhi Maira, tidak menyangka hari ini Maira masih menganggapnya sebagai sahabat.

Hanya bisa dikatakan- orang yang sifatnya sama akan berkumpul bersama.

Geni berkata dengan sinis: "Rumor Keluarga Pradipta telah menjadi berita utama setiap hari, sekarang Keluarga Pradipta sudah tidak begitu dihormati orang-orang, panggilan ‘Nyonya Pradipta’ juga sudah tidak berharga lagi, apa yang perlu ditakutkan?"

Setelah Taning mendengarkan ini, bukan hanya suaranya menjadi kuat, tetapi keberaniannya juga menjadi semakin besar, "Benar juga, dia menikah bahkan tidak mendapatkan apapun, Keluarga Pradipta bahkan menghemat uang untuk menikah, mereka ini pelit atau benar-benar miskin?"

"Lihatlah Maira, hanya pertunangan saja sudah begitu megah, pembayaran mahar pertunangan dan hadiah pertunangannya tidak ada yang kurang, keluarga Song sudah berkata, ketika menikah nanti, mereka akan memberi Keluarga Atmaja mahar yang tinggi, coba lihat kembali ke Keluarga Pradpita, haihs, Keluarga Pradipta benar-benar pelit sekali. "

"Dulu kita tidak mengenal keluarga Pradipta, kita masih berpikir bahwa Keluarga Pradipta merupakan keluarga yang terhormat dan berkuasa, setelah kita mengenalnya, ternyata hanya seperti itu saja, yang menjabat di dunia politik tidak melakukan pekerjaannya dengan baik, yang berbisnis juga tidak menjalankan perusahaannya dengan baik, suatu hari mungkin yang berada di pasukan militer juga akan bekerja memindahkan batu bata. "

Sifat Laras yang tidak sabar itu, boleh menggosipkan dia, karena dia sudah lama terbiasa dengan itu, tetapi mereka menggosipkan suaminya Gavin, dia bagaimana mungkin bisa bersabar.

"Hei, Jaga mulutmu." dia memelototi mereka bertiga dan memperingatkannya, "Kakakku bertunangan hari ini, aku tidak ingin memukul orang."

Taning mereka bertiga tercengang karena tindakannya itu, harus dikatakan bahwa Laras saat ini seperti dilahirkan kembali, temperamennya telah berubah total, dan dia bukan lagi gadis yang bisa diam-diam menahan ejekan oleh orang lain.

Yunar berkata, "Apa yang bisa kamu sombongkan sekarang, apakah kami mengatakan sesuatu yang salah? Jika Rendra tidak melakukan kejahatan, kenapa dia bisa diselidiki? Jika Aaron menjalankan perusahaan dengan baik, kenapa harga saham Grup Perusahaan Pradipta akan jatuh begitu parah? Terjadinya sesuatu hal adalah hasil dari akumulasi jangka panjang, sekarang adalah Rendra dan Aaron, nanti akan giliran Gavin, dan pada hari itu, kamu akan kembali ke bentuk semula. "

Begitu dia selesai berbicara, Laras langsung melangkah maju dan menamparnya dengan kuat.

“Kamu ... kamu berani memukulku?” Yunar sangat cemas, dia memegang wajahnya yang sakit dan kelihatannya diperlakukan dengan tidak adil.

Taning dan Geni juga tidak takut untuk memperbesar masalah ini dan memperkuat suara mereka, "Laras, kenapa kamu memukul orang?"

"Laras, apakah kamu ingin merusak pertunangan hari ini? Kami adalah tamu yang menghadiri resepsi pertunangan, apa maksudmu untuk memukul orang?"

Laras terus bernapas dalam-dalam, dia dari tadi sudah menahan dan menahan, tetapi ujung-ujungnya dia tidak bisa menahan diri.

Tamparan ini juga membuat tangannya sakit.

Setelah memukulnya, masalah ini diperbesar oleh mereka dan dia sedikit menyesalinya.

Dulunya Keluarga Pradipta sangat misterius, karena misterius, maka semua orang merasa bahwa Keluarga Pradipta berada di posisi tinggi dan tidak dapat dicapai. Namun, sekarang ada Rendra yang diselidiki, ditambah lagi dengan jatuhnya harga saham Grup Perusahaan Pradipta, kemudian seluruh informasi anggota Keluarga Pradipta dibuka, semua orang baru menyadari ternyata Keluarga Pradpita bukan keluarga yang dominasi, Keluarga Pradipta juga bisa mengalami penurunan.

Rendra diselidiki, seluruh warga kota Jakarta memarahinya.

Gejolak pasar saham yang disebabkan oleh penurunan harga saham Perusahaan Pradipta telah menyebabkan ratusan juta investor memarahinya.

Pada saat Laras tidak tahu, Keluarga Pradipta telah jatuh dari keluarga yang dihormati orang-orang menjadi keluarga yang diludahi orang-orang

Wajah Yunar langsung merah dan bengkak, dia tidak bisa menahan ketidakadilan ini, "Laras," dia membuka mulut dan berteriak, "Kenapa kamu memukulku, internet yang mengatakan begitu, jika kamu memiliki kemampuan, kamu pergi memarahi para netizen, Hahaha, aku takut para netizen akan menenggelamkanmu dengan ludahnya mereka. "

"Kamu memukulku hari ini, aku akan membiarkanmu membayar harga sepuluh kali lipat dari ini, lapor ke polisi, aku ingin lapor ke polisi."

Suara berisik di depan pintu segera menarik perhatian orang-orang di dalam.

Tanu yang sedang menyambut tamu adalah orang yang pertama melihatnya dan bergegas lari kemari.

"Apa yang terjadi?"

Maira juga mengikutinya datang kemari, ketika dia melihat wajah Yunar, kemudian melihat ekspresi marah dari sahabat-sahabatnya, dia bertanya: "Ya, ada apa ini? Apa yang terjadi?"

"Dia, Laras, memukul aku."

Ada banyak orang yang datang, ada penjaga keamanan dan tamu, mereka semua mengelilingi sini.

Yunar menunjuk ke Laras dan berkata, "Aku belum pernah dipukuli oleh siapa pun, Laras, kamu berani memukulku ..."

Sambil berkata, Yunar bergegas melangkah maju, mengangkat tangannya dan mau menampar kembali.

Tanu yang tinggi dan tegap berdiri di depan Laras dan menghentikan serangan Yunar, dia membujuknya dan berkata: "Hei, kalian semua datang untuk minum anggur, bukankah lebih baik jika kalian masing-masing mundur satu langkah?"

Maira menarik Yunar dan berkata, "Yunar, kamu tahu bahwa sifatnya buruk, kenapa kamu masih mau memprovokasi dia?"

"Aku ... aku hanya mengatakan yang sebenarnya, aku tidak memprovokasi dia."

"Apa yang kamu katakan?"

"Aku hanya mengatakan pikiran ratusan juta investor, keluargaku membeli begitu banyak saham Perusahaan Pradipta dan banyak mengalami kerugian, tidak bolehkah aku mengatakan sepatah kata pun tentang keluarga Pradipta?"

Novel Terkait

Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu