Cinta Pada Istri Urakan - Bab 332 Mantan Saingan Cinta Adalah Bantuan Terbaik

Sikap Boy terhadap wanita sangat berbeda dari Akon, ketika mendengar “dapatkan hatinya”, dia malah berkata dengan kasar seperti biasa: “kakak pertama, aku akan mengikatmu dan membuka kamar untukmu sebentar lagi, wanita, cukup diurus tempat tidur, jika membuatnya bahagia untuk pertama kalinya, akan memintamu untuk melakukannya lagi lain kali.”

Tanu terlihat marah, “Kakak ketiga, mulutmu sampah juga ya hari ini.”

Boy: “...”

“Hahahahaha.” Akon dan Rondo keduanya tertawa.

Boy mengulurkan tangan, “Oke, oke, aku tidak bicara lagi.”

Akon berkata: “Jika kakak ingin mendapatkan wanita cantik itu, langkah pertama adalah memecah Manda dan Rendra, mereka belum berhubungan lama, hubungan seperti ini sangat rapuh, dengan sedikit kesalahpahaman, mereka berdua akan putus.”

Tanu mendengarkan dengan cermat, “Apakah kamu punya cara?”

“Bahkan di keluargaku, ibuku memerintah dengan ketat bahwa perempuan boleh dibuat main, tapi tidak semua orang bisa dibawa pulang, terlebih lagi, keluarga seperti keluarga Rendra tidak mungkin tidak memperhatikan latar belakang keluarga wanita itu?”

Tanu merasakan hal yang sama tentang ini. Orang tuanya juga memilih Maira sejak awal.

Hanya saja itu sulit untuk diperkirakan.

Akon melanjutkan berbicara: “kakak pertama, kamu menerima pisau untuk Manda di pesta pernikahan, hal ini menimbulkan sensasi diseluruh kota, Rendra sebagai pacar Manda apakah dia benar-benar tidak peduli? Bahkan jika dia tidak peduli, apakah orang tuanya akan tidak peduli? Aku pikir kamu sebaiknya menunggu mereka untuk saling bertengkar.”

“Aku tidak tau mereka tidak peduli atau peduli, aku hanya tau bahwa mereka baik-baik saja, begitu aku memikirkan mereka bersama, aku langsung ...”

“Tenang kak,” Akon menenangkan,” Jika rencana ini tidak bisa ditunda, aku punya cara lain yang lebih cepat dan lebih efektif."

“Apa?”

“Beberapa waktu yang lalu, bukankah skandal superstar Ariel dan Rendra menjadi begitu populer, reputasi Ariel telah rusak karena pencitraan palsu dan donasi bohongan, masih menjadi pertanyaan apakah dia bisa kembali, dan aku dengar dia berniat mencari Rendra untuk kembali bersama, apakah kamu pikir Manda akan punya pemikiran jika Ariel datang ke Rendra saat ini?”

Tanu sangat puas dengan rencana ini, “Teruskan bicaramu, jelaskan lagi.”

“Mantan saingan cinta adalah bantuan terbaik. Ariel masih terjebak di luar negeri dan tidak berani pulang, kakak pertama, juru bicara keluargamu untuk musim baru belum ditentukan? Mungkin kamu dapat membantu Ariel, dan kemudian kamu dapat bekerja sama untuk mendapatkan apa yang kamu butuhkan.”

Tanu berpikir sejenak, merasa bahwa metode ini lebih layak. “Oke, kakak kedua, jika ini berhasil, aku akan memberimu hadiah besar.”

Akon berkata sambil tersenyum: “Haha, terima kasih kak sebelumnya.”

——

Ketika Manda sedang belajar di kamarnya, dia menerima panggilan tidak dikenal.

“Halo?”

“Manda bukan?”

Suara yang tidak asing, sangat akrab, tetapi sejenak dia tidak ingat siapa itu.

“Aku ibunya Rendra, kita bertemu di rumah sakit.”

Manda tiba-tiba menyadarinya, “Bibi, apa kabar, ada apa bibi mencariku?”

“Maaf mengganggumu, apa kamu punya waktu? Ayo buat janji untuk bicara?”

“Baiklah.”

Setelah menentukan waktu dan tempat untuk bertemu, Manda menutup telepon dengan sopan, dan tiba-tiba merasa gugup.

Apakah akan melihat orang tua begitu cepat? aku belum siap.

Sebenarnya, Rendra telah mengatakan kepadanya beberapa kali bahwa ayah dan ibu Rendra setuju dengan mereka dan ingin bertemu dengannya sesegera mungkin, tetapi dia menolak, kali ini ibu Rendra telah membuat janji, dan dia tidak bisa menolak lagi.

Ketika dia gugup, dia dengan cepat menelepon Rendra dan berkata, “Hei, ibumu memintaku untuk bertemu.”

“Yah, dia menanyakan nomormu padaku, tidak apa, temuilah.”

Suaranya begitu rendah, terdengar seperti sedang rapat.

“Apakah kamu sedang rapat?”

“Iya.”

“Oh, kututup ya, aku mau bersiap untuk menemui ibumu.”

“Baiklah.”

Setelah menutup telepon, pesan Wechat dari Rendra masuk— Dia hanya ingin peduli denganmu karena aku tidak ada waktu menemanimu, menanyakan keadaanmu, dia menanyakan sesuatu padamu, kamu bisa mengatakan apa adanya.

Ketika Manda ingin menjawab, Rendra menambahkan, "menantu yang jelek saja perlu bertemu dengan mertuanya, apalagi kamu tidak jelek."

Manda melihat layar ponsel dan tertawa, dan merasa sangat lega. Dia menjawab, "Aku tahu, kamu fokus pada rapat."

Pada sore hari, Alexa tiba di restoran yang dijanjikan lebih awal.

Untuk memberi kenyamanan Manda, mereka membuat janji di dekat sekolah.

Alexa tidak datang sendirian, dia juga membawa saudara ipar ibunya yang bernama Marsel Tatum.

Ketika Manda datang, dia melihat dua tetua duduk di sana, ibu Rendra tampak ramah, sementara yang lain memiliki pandangan yang aneh.

Begitu dia masuk, dia berlari. "Maaf, bibi, aku terlambat."

“Tidak, kita yang tiba lebih awal, duduklah nak.”

“Iya.”

"Manda, ini bibi Rendra, kami berbelanja bersama, aku bilang aku akan datang untuk menemuimu. dia mau ikut menemuimu, apakah kamu keberatan?"

Manda menggelengkan kepalanya, "Tidak, Bi", panggilnynya dengan sopan ketika dia bertemu dengan bibi jauh lebih muda daripada bibi Alexa, "Halo tante."

Karena dia bibi Rendra, apakah dia ibu Sandra? Tidak heran pandangannya terlihat aneh, Sandra pasti mengatakan hal-hal buruk tentang dirinya dan Laras di depannya.

Manda berpikir dalam hati.

Marsel bercanda dan berkata, “Ohh, mengapa kamu tidak memanggilku bibi sepupu? lagipula, cepat atau lambat kamu akan memanggilku bibi sepupu.”

“…” Manda membisu dan menundukan kepalanya dengan malu, wajahnya memerah sampai ke bagian telinga.

Alexa dengan cepat membantunya. “Marsel, jangan menggodanya, apakah tidak lihat dia sudah cukup gugup? …Manda, kamu tidak perlu mempedulikannya, panggil saja dia tante.”

Manda tersenyum dan mengangguk.

Kemudian, Alexa bertanya kepadanya tentang kehidupan dan studinya, tetapi tidak bertanya apa yang dia khawatirkan tentang hidup dengan Rendra.

“Aku mau ke toilet, kalian ngobrolah dulu, Manda, kamu kurus, makan yang banyak.”

“Iya, bi.”

Begitu Alexa pergi, Marsel mulai bertanya, "Aku juga memanggilmu Manda seperti kakakku."

“iya.”

“Manda, kamu tinggal dengan Rendra sekarang?”

“Tidak, aku tinggal di asrama sekolah.”

“Seberapa sering kalian bertemu?”

“...” Manda terus tersenyum, tetapi dalam hati merasa ragu, Ibu Rendra tidak menanyakan pertanyaan ini. Mengapa tante menanyakan pertanyaan ini?

Dia menjawab dengan jujur: “Tidak pasti, kita bertemu bila ada waktu luang, bila tidak maka kami tidak bertemu, kami sibuk dengan urusan masing-masing.

Marsel melihat ke arah kamar kecil, dan mengkonfirmasi bahwa Alexa telah memasuki kamar kecil, lalu dia bertanya dengan samar, "Manda, aku berbicara dengan jujur, mungkin beberapa kata tidak menyenangkan, jangan kaget."

Manda tertegun dan menatapnya tanpa alasan.

"Baiklah, aku akan memberitahumu secara langsung. Kakakku baik hati dan tidak bisa mengatakan sesuatu yang serius, tapi ini terkait dengan masa depan Rendra, Dia tidak bisa mengatakannya sebagai seorang ibu, aku sebagai bibi sepupunya khawatir, jadi biarlah aku yang mengambil peran jahat.”

Novel Terkait

Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu