Cinta Pada Istri Urakan - Bab 375 Penyakit Alzhaimer

Hari kedua setelah tahun baru, Gavin, Laras dan juga manda pergi ke kediaman keluarga Atmaja.

Meskipun Reni dan Lana tidak akrab dengan Laras, tapi karena ada Gavin, merekapun jadi lebih sungkan.

Setelah Manda bersalaman diapun pergi melihat Kakek.

Kakek sudah sangat lama tidur diatas kasur, setelah pergi ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan seluruh tubuh, tapi itu tidak berguna. DIa masih saja terlihat sakit dan sangat tidak bersemangat.

Melihat Manda, Kakek tidak berbicara apapun dan dia langsung menangis.

Selama kurang lebih 10 tahun ini Kakek tinggal di Pluit, meskipun dia tinggal dengan Romo sangat nyaman, tapi semakin kesini kakek ingin rumahnya yang lama.

Semejak Maira menggila di pesta pernikahan, dia semakin khawatir. Lalu mendengar bahwa Grup Atmaja melakukan pencucian uang, Ramapun ditangkap. Dia tidak bisa tidur dengan tenang, setiap hari sangat khawatir. Tidak lama kemudian rumah keluarga Atmaja disita, Nagita juga ditangkap, dia tidak mampu membayar pengobatan penyakitnya.

Dokter berkata, fungsi otak kakek ini baik-baik saja, tapi karena ada goncangan yang hebat, yang tidak bisa diterima oleh hatinya. Jika dia berani mengurusnya masalahnya tidak akan menjadi masalah besar, tapi jika dia terus menyimpannya didalam hati masalah itu akan menjadi masalah besar.

Di situasi ini, Reni tidak mengungkit apapun ke kakek, Lana juga tidak dekat dengan kakek. Hanya Romo yang peduli, tapi dia sibuk kerja, tidak punya banyak waktu untuk menemani kakek.

Kakekpun hidup tanpa semangat sama sekali.

“Kakek.” Manda langsung membantu kakek menghapus air mata , “Kakek, jangan begitu, kamu harus cepat sembuh, jika kamu punya banyak pikiran yang tidak berujung, bagaimana aku bisa mengatakannya dengan Ayah?”

Kakek menghapus air matanya, dengan marah berkata: “Aku hanya marah, anak ini menjengkelkan, aku lebih suka tidak memiliki anak seperti itu, kasihan padamu dan kakakmu”

Manda menggeleng, “Kakek, aku tidak apa-apa, Kakak juga akan membaik, kata dokter kondisi kakak smakin membaik.”

“Benarkah?”

“Iya, aku juga mengunjunginya beberapa kali, suasana disana sangat baik, dokter dan suster sangat sabar, suster juga kadang bisa membawa kakak berjemur. Dokter berkata , jika seperti ini terus dia akan bisa keluar rumah sakit dengan lebih cepat.”

Wajah kakek ahirnya terpancar sebuah kebahagiaan, “jika bisa keluar dari rumah sakit akan lebih baik.”

Manda: “jadi kek, kamu jangan terlalu sedih, aku dan kakak akan baik-baik saja, lalu Laras, dia juga akan baik-baik saja. Kami masih mengingat waktu kecil kami suka mendengarkan cerita yang kakek bawakan.”

Dalam waktu ini, kejadian yang tidak pernah dipikirkan oleh Mandapun terjadi, dengan gemetar kakek mengangkat tangannya, menaruh diatas kepalanya. “iyaa, memang Manda yang paling baik, Maira dan Laras tidak begitu, mereka tidak datang mengunjungiku.”

“…” Manda menatap Kakek dengan mata lebar-lebar, kenapa merasa bahwa tangan kakek bergetar dan matanya tidak stabil ?!

“Laras pergi ke alam liar lagi? Jangan minta Ibumu untuk menangkapnya, nantinya aku tidak akan menolongnya.”

“…” Laras semakin mendengar semakin merasa aneh, mungkin ingatan kakek bermasalah, dia seperti ini apakah benar-benar tidak ada masalah besar?

Dia mencoba bertanya: “Kakek, setelah lewat tahun baru ini, kakek sudah berumur berapa?”

“Hehe, kakek sudah 60 tahun, dibanding dengan jumlah umur kalian semua, aku masih lebih tua.”

60…. Kakek baru saja merayakan ulangtahun ke-70nya tahun lalu, sangat jelas.

Apa yang terjadi?

Setelah itu, Gavin dan Laras datang mengunjungi kakek, berbicara beberapa hal, dan mengetahui bahwa kadang ingatan kakek benar, tahu bahwa Maira dan Laras sudah menikah, dan tahu kalau Rama dan Nagita dipenjara, tapi terkadang, dia membicarakan masa kecil mereka, bahkan masa kecil Rama dan Romo.

“Apa yang terjadi?!” Kata Romo begitu mengetahui situasi ini, langsung mengalihkan pandangan ke Reni, “Kondisi Ayah dengan yang dikatakan dokter kenapa berbeda?”

Reni menjawab tanpa rasa bersalah, “jika kamu tanya aku, aku tanya siapa, aku juga bukan dokter bagaimana aku tahu, kamu tanya saja pada dokter Chen.”

Romo biasanya sangat sibuk bekerja, jika kakek mau berobat dia pasti meminta tolong Reni.

Reni mengeluh: “Orang yang sudah berumur, mengalami masalah pada otak itu adalah hal yang biasa, banyak hal yang membuatnya terpukul selama hidupnya, bisa tidak kalian jangan menaruh semua penyebab yang membuat kakek mengurung diri dikamar itu kepadaku? Semenjak Kakek tinggal disini dia selalu seperti itu, aku juga ingin dia hidup lebih bersemangat lgi.”

Perkataan Reni ada benarnya, akhirnya, mereka semua tidak ada hasrat untuk makan dan langsung membawa kakek diperiksa kerumah sakit.

Hasilnya sangat cepat keluar, Kakekpun didiagnosa mengidap penyakit Alzheimer.

Reni : “Apa yang salah dengan Dokter Chen, bahkan diagnosis paling dasar saja tidak cukup, tetapi aku menghabiskan banyak uang untuk mengundangnya pulang, pecat dia.”

Dia mengambil lengan Romo lagi dan berbisik: “Kita lebih baik mencari dokter yang lebih professional saja, kamu juga tidak mungkin menemaninya stiap hari, dan aku juga merasa tidak terlalu nyaman, meminta dokter professional untuk memeriksa, menemaninya berbicara, dan mengerti cara mengatasi waktu-waktu tertentu, bagaimana?”

Romo: “Baiklah.”

Reni : “Izinkan aku mengaturnya, lagipula kita harus mencari yang bisa tinggal lama dirumah, aku harus memeriksa dengan jelas.”

Sibuk seharian, merekapun pulang pada saat senja tiba.

Dirumah sudah disiapkan makanan, Romo mengandeng kakek menuju kursi utama. 10 tahun belakangan ini tidak bisa menjaga ayah dengan baik, sekarang dia punya kesempatan ini, tapi ayah malam ini mendapat penyakit Alzhaimer.

“Ayah, kita hari ini tidak usah meminum bir ya, kita ganti teh saja bagaimana?”

Kakekpun mengangguk, “Baiklah, pergi keluar sebentar membuat semangatku kembali lagi.”

“benar, ini adalah kabar baik! Manda dan Laras, kalian harus sering-sering datang menemui kakek. Melihat kalian, kakekpun bahagia, semangatnya membaik, dan tubuhnyapun juga membaik.”

Laras dan Manda mengangguk dengan kompak.

“Dan kamu, satu-satunya, sangat sulit bisa kembali, kamu juga harus banyak meluangkan waktu bersama kakek.”

Lana tidak merasa senang ataupun marah, dengan langsung menjawab, “Iya aku tahu papa.”

Reni menginjak kaki Lana, dengan tatapan tajam dia ingin menyampaikan – yang sopan jika bicara dengan Ayah.

Lana tidak bergerak, mengambil kulit tahu untuk kakek makan, “Kakek, kata dokter, kulit tahu bisa membuat penyakit kakek lebih membaik, makan yang banyak, papa sengaja meminta orang dapur memasaknya.”

Kakek sangat menyukainya, walaupun kakek dan Lana tidak dekat, tapi dia tetap adalah cucu perempuannya, “baiklah, terimakasih. Gigi kakek sudah tidak baik, lebih suka memakan makanan seperti ini. Kalian juga jangan terlalu mempedulikanku, kata-kata dokter cukup didengar saja. Aku sudah tua, walaupun mungkin tidak sakit juga tidak mungkin bisa hidup lebih lama, kalian semua sangat baik, aku sudah sangat puas.”

Sampai sini kakek sudah sangat jelas, tapi berikutnya, dia berbicara sembarangan lagi, katanya: “sayangnya Rama dan Nagita membawa Maira keluar negeri, kalau tidak pasti kita sudah berkumpul keluarga besar. Haduhh.. mereka ini, tahun baru bagaimana bisa memilih berlibur keluar negeri?”

Beberapa orang merasa sangat sedih, Laras yang paling cepat merespon, “Kakek, berpergian keluar negeri adalah hal yang sedang populer pada zaman ini, kakek sudah ketinggalan zaman.”

Kakek tertawa, “Baiklah, aku ketinggalan zaman, mereka biarkan saja, kita makan saja disini.”

Laras: “mari, kita semua bersulang dengan teh, berharap semoga kakek sehat selalu dan berumur panjang.”

Kakek: “Mulut Laras sangat manis, sini kakek kasih kamu angpao.”

Kakek menunduk merogoh kantong, “loh, angpaoku? Bukankah aku sudah mempersiapkannya ?”

Laras dengan sigap berbicara: “Kakek, kamu lupa ya, kamu sudah membagikan ke kami smua.”

Kakek: “Benarkah? Baiklah mari minum teh, selamat tahun baru!”

Semua orang: “Selamat tahun baru.”

Novel Terkait

Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
5 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu