Cinta Pada Istri Urakan - Bab 562 Pemilik Modal yang Kejam

"Oh, sudah datang, mau teh hijau atau teh merah?"

"Teh hijau, cepat."

"Baik, baik." Saat pergi, Laras berkata kepada Suli lagi, "Orang ini saat dirumah memanggilku Laras sayang, aku sampai merinding, sampai disini memanggilku Laras, kamu bilang dia pura-pura sekali bukan?!"

Suli tersenyum sambil mengangguk, di lubuk hatinya sangat iri kepada hubungan mereka berdua.

Laras membawakan dua gelas teh hijau masuk, lalu keluar dan bercerita dengan Suli.

"Suli, aku penasaran ingin bertanya tentang grup wanita, kedepannya kalian adalah teman kerja bukan? Mereka juga artis dibawah Aaron bukan?"

"Benar, tapi harusnya bos tidak akan langsung membawa mereka, mereka mempunyai manager mereka sendiri."

"Kalau begitu kesempatan mereka berhubungan langsung dengan Aaron banyak tidak?"

"Kalau itu lumayan banyak, bagaimana juga berada di perusahaan yang sama, kenapa?"

Laras sedikit tertekan, kalau dibilang, merasa kalau dia kepo sekali, kalau tidak dibilang, dia sangat mederita.

"Ada apa?" Suli bertanya lagi.

"Laras menghelakan nafasnya, berkata: "Mungkin kamu akan merasa aku terlalu kepo, tapi sebagai temanmu dan kakak ipar kedua Aaron, aku merasa aku harus mengigatkanmu tentang sesuatu."

Melihat wajah Suli yang sangat penasaran, Laras melanjutkan perkataannya: "Yang bernama Mona itu, saat musim panas pernah datang ke kediaman Gavin menjadi guru les menari private Nana, baru bekerja beberapa hari langsung dipecat Gavin, karena dia ada maksud tertentu terhadap Gavin."

"......Sungguh?"

"Apa aku bisa bercanda untuk masalah ini? Lalu saat aku mengantarkan Nana ke TK bakat Pohon Kecil, bertemu dengannya disana, dia mempergunakan adik laki-laki kepala sekolah TK masuk ke bakat Pohon Kecil menjadi guru menari, kebetulan adik laki-laki kepala sekolah itu juga temanku, dia bilang mereka saling mempunyai perasaan yang bagus, aku tau pria dan wanita yang belum menikah sangat normal mempunyai hubungan romantis, tapi dia sedang dekat dengan seorang pria dan dalam waktu yang sama juga memikirkan pria yang sudah menikah, sikapnya mempunyai masalah yang sangat besar."

"Suli, aku tidak mengatakan yang lain, aku hanya ingin mengingatkanmu, jangan sampai wanita semacam ini mendekati Aaron."

"Baik, aku tau, di grup wanita ini umur Mona paling tua, bisa dilihat kalau dia sangat licik, tapi, wanita yang dekat di sekeliling bos ada sangat banyak, bos saja meremehkan mereka, dia masih belum pantas. Lagipula, grup wanita semacam ini, debut puncaknya, perusahaannya sudah cukup mengambil uang mereka maka tidak akan mementingkan mereka lagi, kalau umurnya masih muda masih ada ruang untuk berkembang, kalau wanita yang sudah berumur seperti Mona, cepat sekali akan dilupakan. Kamu lihat, paling lama 2 tahun, mereka akan terlupakan."

Laras menghela nafas: "Ckckck, dunia hiburan sungguh kejam."

"Benar, di lingkaran ini semuanya yang bisa menghasilkan uang hanya orang yang masih muda, sekarang orang baru yang keluar satunya lebih kecil dari yang satu lagi, aku yang sudah debut 5 tahun sudah menjadi senior tua."

"Hahaha, oh iya, senior tua, bisa tidak bantu aku dapatkan foto bertandatangan Dao Minghe? Beberapa gadis di tempat kerjaku sangat menyukainya."

"Tidak masalah, 100 lembar cukup tidak?"

"Cukup, cukup, haha, kamu baik sekali senior."

Wanita yang diluar berbicara sambil bercanda, pria yang didalam malah sangat serius.

Dari Aaron, Gavin mengetahui bahwa Tintin adalah simpanan Alvin, bukan hanya membantu Tintin berdiri sendiri, juga menginvestasikan banyak uang kepada film yang ada partisipasi Tintin, boleh dikatakan, asalkan ada proyek Tintin, akan selalu ada investasi Alvin.

"Sebelumnya aku tidak begitu mengerti Tintin, dia selalu tidak begitu mempunyai penggemar, perusahaan juga tidak begitu memperhatikannya. Tib-tiba suatu hari, pengusaha yang bernama Alvin ini tiba-tiba bilang mau menginvestasi, menghabiskan 20 miliar untuk membelikan sebuah peran untuk Tintin, tentu saja itu bagus sekali, aku langsung menyetujuinya. Siapa sangka konferensi pers film akan bermasalah karena Tintin, ini juga tidak apa-apa, begitu membesar dia langsung menunjukkan sifat aslinya, sombong, memukul asisten, aku tidak sudi bekerja sama dengan orang semacam ini, dia mau memutuskan kontraknya langsung putus saja, supaya tidak perlu membuatku jijik."

"Langsung putus kontrak, 20 miliar semuanya dikembalikan, kalian mau bagaimanapun melakukannya itu urusan kalian, aku tidak bisa melanggar prinsip, benar tidak kakak kedua?"

Gavin menyulang teh padanya "Bagus sekali, yang lainnya tidak ada hubungan lagi kan?"

"Tidak, orang semacam ini, aku tidak akan mempunyai hubungan sedikitpun dengan mereka."

Gavin tersenyum lega, hatinya akhirnya bisa lega.

"Kakak kedua, hari pertama aku bekerja di perusahaan kamu sudah mengajariku, tidak boleh melanggar norma hanya karena demi keuntungan, sampai hari ini aku masih mengingatnya, kamu tenang saja, apa yang harus dilakukan, apa yang tidak boleh dilakukan, aku tau."

"Ehn."

"Jadi, sekarang kalian sedang memeriksa Alvin? Apakah dia benar-benar melakukan perbuatan ilegal?"

"Yang tidak boleh ditanya, maka jangan tanya."

"......" Sungguh ada sesuatu!

"Besok kamu berikan padaku data Tintin, termasuk keluarga dan temannya, dan juga semua jaringannya, semakin detail semakin bagus."

"Tidak masalah."

-----

Setelah Tintin mendirikan studio pribadinya, dia mengambil kesempatan untuk menaikkan popularitasnya, tidak peduli itu orang yang mencari tau tentangnya ataupun pembicaraan tentangnya, sudah mencapai tingkat setara dengan Suli, bahkan juga kemungkinan akan melewati Suli.

Setiap postingan yang dia bagikan di instagram akan berada di Hot Line, bahkan mengubah foto profil aja akan berada di Hot Line bahkan sampai lama.

Dia sungguh sudah terkenal.

Pasukan khusus serigala sedang memeriksa Alvin secara rahasia, mengikuti alur cerita langsung menemukan studio Tintin.

Sebuah studio artis kecil, penghasilan dan pengeluaran sangat besar, juga lumayan membuat orang terkejut.

Jangankan proyek kerja, bahkan iklan yang dibagikan Tintin di instagram, dengan mudahnya akan mendapatkan pembayaran jutaan.

Tintin terkenal dengan aneh, pemasukannya juga sangat aneh tingginya.

"Lapor!"

"Masuk."

Hendro membuka pintu dan masuk, dengan senang berkata: "Bos, sudah diperiksa, acara Tintin setengah tahun kedepannya semuanya bantuan dana dari Alvin, Alvin ini sungguh berjuang menaikkan Tintin sampai menghabiskan uangnya."

"Hanya melihat studio Tintin saja, dalam 3 bulan saja menghasilkan sangat banyak uang, tapi kalau dibandingkan dengan total dana yang diberikan Alvin, ini hanya mencakup 1/3 nya saja. Bos, aku tidak merasa kalau orang tua seperti Alvin akan merugi demi menaikkan seorang artis wanita, ini pasti ada alasannya tersendiri."

"Lanjut periksa."

"Baik."

--

Tahun baru sudah tiba, Laras dengan seluruh Bona Planning sibuk untuk pers konferensi grup wanita baru.

Di Kediaman Gavin, hari sudah malam, Laras masih bekerja di ruang kerja.

Dulu, ruang kerja adalah daerah Gavin, sekarang, malah diambil alih oleh Laras.

"Sudah jam 1, masih tidak kembali ke kamar?"

Laras membuka matanya yang mulai menutup melihat Gavin, "Kamu tidur dulu, aku sedikit lagi selesai baru tidur."

Gavin menggelengkan kepalanya, "Kebanyakan orang sebagai pemimpin hanya memberi tugas, kamu sebagai pemimpin kenapa semakin lelah?"

"Perusahaanku hanya perusahaan kecil, kalau aku tidak membuat contoh baik, bagaimana menyuruh bawahan lembur kerja?"

"......Kamu ini sedang bekerja paksa."

"Aku adalah pemilik modal yang kejam!"

Walaupun Gavin melihatnya dengan tidak senang, tapi, di dalam hatinya masih sangat salut kepada Laras, dia menggunakan tangannya menyisir rambutnya, dengan pelan memegang keningnya, dengan pelan berkata: "Sudahlah, tidur, kesehatan paling penting." Dia menggigit telinga Laras dan berkata, "Kalau kamu tidak temani aku tidur, aku tidak bisa tidur."

Laras langsung menutup dokumennya, mencubit pipinya, berkata: "Baiklah, aku temani kamu tidur, anak baik~"

"Jangan menganggapku sebagai Keke."

"Tidak, aku menganggapmu sebagai cicitnya Keke, hahahaha."

"......"

Keke adalah anjing polisi yang sudah pensiun, Gavin membawanya untuk di pelihara di kediaman Gavin, berharap dia bisa menikmati hidup di masa tuanya, sedangkan cicitnya Keke baru saja dilahirkan, masih seekor anjing kecil.

Gavin dengan mengejek berkata: "Baiklah, kali ini aku menjadi cicitnya Keke, kalau begitu kamu seharusnya memberiku minum susu bukan?"

"......."

Novel Terkait

A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu