Cinta Pada Istri Urakan - Bab 1080 Tidak Ingin Jadi Adik Perempuan

Festival lentera, seluruh plaza terang benderang, arus orang banyak, Dirga kelihatan bayangan belakang orang yang hampir menghilang dai kerumunan orang, tanpa disadari melangkahkan kaki.

“Dirga.” Amanda memanggil pria itu, dan menarik lengannya,”Kamu mau kemana? Di sini terlalu banyak orang, aku takut terpisah denganmu.”

Ditarik kali ini, Dirga menoleh ke belakang sebentar, saat melihat ke sana kembali, banyangan itu sudah tidak kelihatan, bagaimana pun juga tidak menemukan.

“Aku tidak kenal daerah sini, aku takut terpisah dan tidak menemukan kalian, juga tidak menemukan jalan pulang.”

Dirga tidak pergi mengejar, dia menyerah terhadap bayangan itu, diam-diam balik ke posisi asal.

Hati Amanda yang kacau perlahan menjadi tenang, menjulurkan tangan keluar, dengan luwes merangkul lengan Dirga, wanita itu tambah mendekat ke pria itu, seluruh orangnya hampir menempel ke lengan pria itu, dia menginjakkan kaki, suara halus berkata: “Dingin sekali, di sini lebih dingin jauh daripada London.”

Dirga agak kikuk, tapi mendengar wanita itu berkata seperti ini, pria itu juga tidak enak melepaskan wanita itu.

Satu tahun ini, pria itu jelas merasakan tingkat kepedulian Amanda terhadapnya melebihi yang dia sadari, terlebih lagi dalam waktu dekat ini, wanita itu sering sekali berinisiatif sendiri melakukan beberapa sikap yang membuat keluarganya salah paham.

Dia sungguh selalu menganggapnya sebagai adik perempuan, mereka berempat dari kecil tumbuh besar bersama, di Vietnam lingkungan yang rumit itu, mereka sehidup semati, penderitaan dan tekanan yang mereka terima dari kecil sampai besar tidak bisa dibayangkan oleh orang biasa, tapi di antara mereka, saling terhubung, paling bisa saling mengerti.

Sampai hari ini, dua orang lainnya sudah meninggal, hanya tersisa mereka berdua, mereka perlu lebih saling menghargai lagi.

Ditambah lagi, Amanda tidak punya ayah ibu merupakan anak yatim piatu, Dirga yang sudah menjadi kakak bertahun-tahun, tidak mungkin membiarkan dan tidak peduli dengan wanita itu.

Coba tanya kakak mana yang bisa membiarkan dan tidak peduli dengan adik perempuannya?

Amanda merangkul lengan pria itu, badannya menempel kemari, bahkan dagu juga bersandar di pundak pria itu, “Kamu lihat, mereka mainnya asyik sekali, Nana imut sekali, tidak tahu aku kapan bisa memiliki putri secantik dan seimut Nana ini.”

Gerakan seperti ini sungguh terlalu mesra, Dirga tidak bisa menerima, pria itu juga takut wanita itu bertindak lebih keterlaluan lagi.

Makanya, dia melepaskan tangan wanita itu, diam-diam menjauh dua langkah, membuat jarak mereka berdua menjadi jarak yang aman.

Dalam hati Amanda kecewa sekali, sangat jelas terlihat, pria itu ini sedang menolaknya.

Sebelumnya di bar, pria itu mabuk menciumnya, orang mengerumuni mengira mereka adalah pasangan yang sedang mabuk asmara, tapi siapa yang tahu, ketika pria itu memeluk wanita itu, wanita itu dengan jelas sekali kedengaran pria itu dengan suara yang kecil memanggil “Yuka-ku”

Yuka! Ku!

Tak disangka pria itu dengan sangat mesranya memanggil Yuka, dia cemburu sampai menggila.

Lalu, pria itu juga dengan lancar meninggalkan kota Jakarta, wanita itu berpikir dalam hati, mereka belum mulai, perasaannya masih berkecambah saja, berpisah seperti ini, pasti tidak ada harapan, pria itu masih adalah miliknya.

Wanita itu tidak menyangka, satu tahun ini wanita itu terus menempelin dan secara langsung dan tidak langsung memberi petanda, namun dari awal sampai akhir juga tidak bisa mengubah posisinya di dalam hati pria itu, pria itu hanya menganggapnya sebagai adik perempuan, adik perempuan apa, dia tidak mau dianggap jadi adik perempuan.

Sekarang sudah kembali ke kota Jakarta, jarak antara pria itu dan Yuka jadi dekat seperti ini, bagaimana bisa dia tidak khawatir?

Amanda juga bukan orang yang mudah putus asa, juga bukan ditolak untuk pertama kalinya, dia sudah terbiasa.

Bersamaan dengan ini, di satu sisi lainnya, Yuka menggandeng tangan ibunya, dengan erat mengikuti arus orang, perlahan berjalan ke tempat lainnya.

Festival lentera malam ini terlalu ramai, dia melihatnya sampai mata berkunang-kunang dan kacau, pikiran juga sangat kacau.

Sangat di luar dugaan, kenapa dia kembali lagi, tidak tahu dia hanya kembali untuk mengunjungi keluaraga, atau kenapa.

Tapi juga tidak di luar dugaan, pria itu dan Amanda akhirnya sudah bersama, apa sudah mau menikah? Atau sudah menikah?

Wanita itu tidak pasti terhadap hal-hal ini, dia hanya merasa, saat melihat adegan mereka yang kelihatannya mesra itu, jantungnya masih tetap tidak bisa berhenti sakit.

Di hari-hari yang sudah terlewati, tak bisa dihitung berapa malam, wanita itu bisa bermimpi hal yang terjadi di Miami, diculik, dikurung, melarikan diri, jatuh ke jurang, mati harapan bersembunyi di dalam goa, tapi bermimpi lebih banyak hal lagi hal-hal kecil yang terjadi bersama dengan pria itu di dalam goa, yang terjadi di masa itu, fantastik dan luar biasa,takutnya seumur hidupnya ini tidak terlupakan.

Bagaimana melupakannya? Sangat sulit untuk melupakan!

Beberapa hal ini, orang ini, dia sangat sulit sekali melupakannya.

“Yuka, kenapa melamun, jalan masih melamun pula?”

“Ah? Tidak, mana melamun.”

“Benar demikian kenapa kamu mendongak melihat lentera, sebagus itu.”

“Hehe, lihat lentera, lihat lentera, aku sedang lihat.”

Untung saja festival lentera ini ramai, untung gerombolan orangnya padat, beruntung ada hari raya yang cantik ini, membuat wanita itu menyimpan dengan baik kesedihannya di lubuk hati, juga membuatnya sementara dia memilih tidak pergi memikirkan adengan yang baru saja kelihatan tadi.

“Yuka, kamu dan murid ayahmu itu pacarannya gimana?”

“…. Bu, kita tidak pacaran.”

“Tidak? Kemarin kamu bukannya membawa dia pulang makan di rumah?”

“Bukan sudah bilang ke kamu, kita sama-sama buat eksperimen, aku itu berterima kasih ke dia sudah membantuku, jadi baru mentraktirnya makan.”

“Ah? Ini bukannya alasan kamu membawa dia pulang ke rumah? Pria itu juga bawa buah tangan.”

Yuka sungguh hampir dibuat kesal bukan main, “Kita sama sekali tidak pacaran, di aitu murid kesayangan ayah, murid pertama kali datang ke rumah guru makan, bawa sedikit buah tangan bukannya sangat biasa?”

“Ai, buat aku sia-sia senang saja.”

“…..”

——

Semenjak mereka balik ke rumah, Amanda bersikap luar biasa rajin, pagi hari Musa dan Dirga pergi kerja, wanita itu di rumah melayani kakek nenek, membuat mereka dua orang tua senangnya bukan main.

Sekarang Amanda bisa berbahasa mandarin dengan lancar, komunikasi tidak bermasalah.

Wanita itu memang merupakan orang yang berbakat dalam bahasa, satu bahasa asing sama sekali tidak sulit baginya, dia sebenarnya dari awal juga sudah bisa membaca dan bicara, hanya di depan Dirga selalu berpura-pura tidak mengerti, tapi, dia juga tahu Dirga adlah orang yang luar biasa berhati-hati dan waspada, dia tidak bisa menutupi, makanya kepalang mengeluarkan semua kemampuan sebenarnya.

Tapi, kedua orang tua tidak tahu.

Amanda menggunakan belajar bahasa cara in, langsung berhasil membuat jarak dengan kedua orang tua jadi dekat.

Tidak sampai tiga hari, kedua orang tua terus menyanjungnya, juga dengan semangat mengingatkan cucu perlu menghargai Amanda dengan baik.

Dirga sangat tak berdaya, ada sedikit salah paham, pria itu juga tidak ingin banyak bicara menjelaskan, tapi tidak menjelaskan, orang lain bisa mengira dia sependapat.

Pria itu adalah seorang yang sangat berprinsip, juga tidak peduli pendapat orang sekitarnya, tapi kakek nenek bukan orang sekitar, adalah keluarganya, pria itu merasa perlu dengan serius menjelaskan sebentar.

Hari itu, hari yang cerah setelah salju turun, sinar matahari bersinar di atas permukaan saljut, pantulan sinar yang keluar membuat di dalam rumah kelihatan bertambah lebih terang lagi.

Hari itu juga kebetulan juga hari libur studio.

Pagi hari, satu keluarga duduk berkeliling makan pagi bersama, ada potongan roti dan daging bacon ala Western, juga ada cakwe dan susu kedelai ala Chinese.

“Studio kapan bisa opening?” Paki Sun bertanya.

“Persiapannya sudah lumayan, hanya saja belum opening sudah mendapatkan beberapa order, semua orang jadi agak sibuk.”

Novel Terkait

My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu