Cinta Pada Istri Urakan - Bab 890 Terancam Bahaya

Ralph Keben adalah orang Rusia, terpisah dengan orang tuanya ketika liburan ke Vietnam, lalu diadopsi dan dibesarkan oleh organisasi Rajatua.

Tentu saja, ini adalah penjelasan dari orang tua, kenyataannya seperti apa, tidak ada yang dapat menjelaskan lagi, juga tidak ada yang menyelidiki lagi.

Biasanya Ralph Keben menggunakan bahasa Vietnam untuk berkomunikasi, namun dia selalu ingat bahwa, bahasa ibunya adalah bahasa Rusia.

Ralph Keben adalah keturunan dari suku pertempuran, pada tubuhnya mengalirkan darah suku pertempuran, postur tubuh yang tegap, berani dan agresif,membandingkan Jerome dengan dirinya, Jerome bagaikan pelajar kutu buku.

Ralph Keben mengarahkan senapan padanya, membidik ke arah kepalanya, “Hari ini aku tidak akan membunuhmu, asalkan kamu ikut aku pergi.”

“Kenapa, Jeremi ada rencana baru lagi ?” Jerome berusaha menggali informasi.

“Diam, angkat tanganmu !”

Sebuah senapan yang sedang membidik dirinya, mengharuskan dia untuk berturut, namun, setidaknya membuat dia mengetahui bahwa, Ralph Keben tidak akan membunuhnya.

“Ayo!”

“Berjalan kemana ? Berjalan ke dalam ?”

“Jangan banyak bicara, suruh kamu jalan, kamu jalan saja !”

Ralph Keben mengangkat senapan dan memaksa Jerome untuk berjalan ke dalam desanya, Jerome tidak mengerti, “Di depan sudah masuk ke desa, kamu sengaja datang untuk membawaku berjamaah ?”

Ralph Keben tidak berbicara, tetap menodongkan ujung senapan pada belakang punggungnya.

Jerome berusaha menggunakan trik untuk menyentuh perasaannya, “Wei, sebenarnya aku juga ingin masuk ke dalam desa, simpan senapanmu, betapa lelahnya seperti ini ? Sini sini, jalan bersamaan, sudah lama kita tidak bertemu, banyak yang ingin aku katakan padamu.”

Jerome membalikkan kepala dan menegurnya, Ralph Keben tetap berwajah suram, langsung menodongkan ujung senapan di belakang kepalanya.

“OK, kamu suka dibelakang, terserah kamu.” Jerome menyerah, dan berkata lagi, “Wei, sudah bertahun-tahun, kamu benar-benar tidak ingin mencari keluargamu lagi ya ? Mereka bilang alasan kamu masuk ke organisasi karena nyasar terpisah dengan keluargamu, kamu langsung percaya apa yang mereka katakan ? Jeremi, dan paman He, paman Zhu, paman Nong, mereka tidak akan memberitahukan kenyataannya padamu, mungkin saja pamanCongyang ada di panti jompo akan mengatakan kenyataannya, kamu mau coba bertanya pada pamanCong?”

“Mereka begitu tidak berperikemanusiaan, mungkinkah mengadopsi anak yang nyasar dengan tanpa alasan ? Mereka hanya merekrut pasukan, katanya menjadi anak yatim piatu dikarenakan peperangan, kenyataannya, mungkin saja mereka yang membunuh keluarga kita. Kamu bekerja di organisasi seperti ini, kamu masih ada otak ?”

Ralph Keben terdiam.

“Benar, menjadi pembunuh memang cepat mendatangkan uang, tetapi apakah kamu pernah kepikiran, sebagian besar upahmu diambil oleh Jeremi, yang kamu dapatkan hanya sisanya saja. Namun berbeda kalau berbisnis, mungkin saja akan lelah di awal permulaan, tetapi uang yang dihasilkan adalah milik kita sendiri. Aku tidak peduli kalau rekan lainnya masih dungu, tetapi kenapa kamu juga begitu dungu ? Jeremi sekarang percaya padamu, itu karena tidak ada orang yang dapat membantunya saat ini, kamu masih bisa dimanfaatkan, suatu saat kalau kamu kehilangan nilai manfaatnya, menurutmu apakah dia masih akan peduli denganmu ?”

“Ralph Keben, kita telah bersahabat tiga puluhan tahun dan bagaikan saudara kandung,apa yang membuatmu mengkhianatiku, bahkan melukai Nguyen Song,kamu berharap apa ? Hanya berharap uang yang sedikit itu ? Selama hidupmu tidak pernah melihat uang ya ?”

Saat ini, Ralph Keben tiba-tiba menembakkan pelurunya ke arah perumputan, memperingatinya untuk diam.

Akhirnya Jerome mengerti, tidak berguna seandainya menggunakan cara menyentuh perasaannya, sebelumnya orangnya hanya tidak acuh, namun saat ini, berdarah dingin.

Ralph Keben menahan Jerome dan berjalan sepanjang jalan, karena mengetahui Jerome sangat licik, sehingga Ralph Keben lebih mewaspadainya, ujung senapan langsung menondong di belakang kepalanya, sama sekali tidak berani menganggap remeh.

Mereka berdua melewati perumputan yang lebat, di belakang perumputan adalah perumahan, setelah melewati pengaruh musim tiga puluhan tahun, ada beberapa rumah telah roboh, hanya menyisakan puing-puingnya, ada rumah yang hanya tersisa sebatang balok yang masih berdiri tegap, ada beberapa rumah yang kelihatannya masih kuat, di luarnya hanya di lapiskan oleh debu yang tebal dan sarang laba-laba.

Semakin memasukinya, ingatan Jerome menjadi semakin jernih, pada tahun itu, semua orang ditembak tepat pada lapangan pertengahan ini, dia masih ingat dengan jelas suara tembakannya hingga saat ini, suara “Boom boom boom” yang berkelanjutan terus.

Saat ini, tidak dapat terlihat dengan jelas lagi batas lapangannya, debu dan tanah yang tebal menutupi segalanya, seandainya dicari dengan teliti, mungkin saja dapat tergali bekas tulang ditempat tertentu.

“Cepat jalan !” Ralph Keben berteriak emosi, sambil menusuk punggungnya dengan ujung senapan.

Jerome menggertakan gigi, berjalan ke depan dengan langkah yang berat, ke depan lagi, adalah rumah kepala desa, yaitu rumah kakeknya.

Rumah kakeknya pada saat itu menggunakan atap genteng yang lebih berkualitas, melewati perubahan musim yang bertahun-tahun, rumah di sekelilingnya ada yang roboh, ada yang runtuh, namun rumah kakek masih berdiri dengan baik ditempat, debu yang kelihatan juga lebih sedikit.

Semakin mendekat, Jerome merasa semakin aneh, sepertinya ada yang tinggal dirumah kakeknya, kelihatannya ada yang membersihkan depan pintunya, keramik batu di depan pintunya juga masih berbinar-binar, seandainya bukan sering diinjak orang, kenapa bisa demikian ?

Jerome diam-diam memikirkannya, dia harus mencari solusi untuk melarikan diri dari tangan Ralph Keben.

“Buat apa kamu membawaku kesini?” Dia membalikkan kepalanya, bertatapan langsung dengan Ralph Keben.

Ralph Keben menodongkan senapan di dadanya, “Jangan banyak berisik, suruh kamu masuk ya masuk saja, kamu tidak ada pilihan.”

Jerome tiba-tiba memegang ujung senapannya, memindahkan ujung senapan ke arah keningnya, “Mendingan langsung saja, tembak.”

“Jangan kira aku tidak berani, kalau bukan Bos Jeremi ingin mempertahankan nyawamu, aku sudah langsung menembakmu !”

Jerome tersenyum, kalau begitu, dia semakin tidak perlu mengkhawatirkan Ralph Keben akan menembaknya lagi, tiba-tiba dia menarik dengan kuat, langsung merebut senapannya.

Pupil mata Ralph Keben menyusut seketika, ingin merebutnya.

Mereka berduanya dibesarkan bersama sejak kecil, dulu juga sering melakukan pertandingan tinju jarak dekat, kemampuannya setara, namun saat inikeduanya telah menjadi musuh, gerakan tinju yang sangat kejam, setiap perlawanannya mematikan.

Ralph Keben berteriak secara tiba-tiba :”Bos Jeremi, aku sudah membawa Jerome kesini.”

Jerome sangat kaget, jangan – jangan, Jeremi juga disini ? Parah, dia tidak boleh terjerat disini lagi, setelah pertolongan mereka sampai, dia semakin sulit melarikan diri lagi.

Akhirnya, dia memanfaatkan kelengahan Ralph Keben ketika berteriak, langsung menendang bahunya, lalu membalikkan badan, menyelip ke gang kecil disampingnya bagaikan ikan lumpur.

“Jangan lari !” Ralph Keben menahan kesakitan sambil mengejarnya.

Jerome ada sedikit bayangan dengan tempat ini, dia pernah bermain peta umpet dengan beberapa anak tetangganya, gang kecil ini langsung menembus sampai belakang gunung, asalkan masuk ke dalam gunung, akan ada jalannya.

Jerome berlari dengan lajunya di depan, Ralph Keben mengejarnya di belakang, dia membidik senapan dan menembak ke arah bayangan punggung Jerome, peluru menembak ke dinding, menjatuhkan lapisan debu, namun tujuannya sudah semakin menjauh.

Setelah itu, Jeremi yang telah mendengar suaranya, memberikan pertolongannya, sekelompok orang dengan cepat menyelip ke gang kecil, namun, gang kecil ini sangat sempit, semakin banyak orangnya semakin menghambat kemajuan, mereka bahkan tidak dapat melihat bayangan Ralph Keben, apalagi Jerome.

Jerome semakin berlari dengan cepat, di belakangnya adalah kumpulan serigala yang kelaparan, yang akan langsung menghantam nyawanya, apakah dia masih bisa lambat ? !

Namun, setelah keluar dari gang kecil ini, dia kehilangan peluang untuk menang, karena pohon yang lebat pada belakang gunung telah ditebang, dalam pandangannya hanya tersisa akar pohon yang pendek, bukit yang lapang membuat dia kehilangan tempat penyembunyian.

Novel Terkait

Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu