Cinta Pada Istri Urakan - Bab 652 Tidak Akan Melupakannya

Sudah larut malam, Alvin masih berada di luar.

Dia sendiri membawa mobil di jalan, jalan yang ada di dalam ingatannya ini telah berubah total, dia sudah tidak kenal dengan jalan ini.

Di sepanjang jalan, dia tidak dapat menemukan tempat yang serupa.

Sampai - dia melewati halte bus.

Alvin berhenti dan turun dari mobil, dia berjalan ke halte bus sendirian, dia berdiri di depan tanda berhenti bus dan melihat kata-kata "Jalan Bunga Selatan", senyum bahagia akhirnya muncul di sudut mulutnya.

Ini sama dengan "Jalan Bunga Selatan" di dalam ingatannya.

Hanya saja sekarang ada lebih banyak bus dari sebelumnya.

Seharusnya di sini, di halte bus inilah, dia pertama kali bertemu dengan kekasih impiannya.

Tahun itu, dia baru berusia dua puluhan, dia adalah seorang anak orang kaya yang berada dalam masa pemberontakan, karena mimpi musiknya, dia menyerah untuk mewarisi bisnis keluarga dan pergi ke Beijing sendirian.

Hari itu, dia baru saja ditolak oleh sebuah perusahaan musik, dan tabungannya sudah menipis, jika dia tidak ada penghasilan lagi, maka dia harus menyerah mimpinya dan pulang rumah.

Ketika dia membawa mobil di dekat Jalan Bunga Selatan, dia ditabrak oleh mobil van yang melanggar lampu merah, dan mobilnya langsung terbalik, dia duduk di dalam mobil dan terjepit oleh kursi, semua darah di tubuhnya mengalir ke wajahnya, dadanya sakit sampai tidak bisa bernapas.

Tepat ketika dia merasa dia akan mati, tiba-tiba dia mendengar suara wanita yang lembut.

"Mobil terbalik, mobil terbalik, ayo bantu supir ini, cepat, anak-anak muda cepat datang dan membantunya."

Alvin membuka matanya dengan kuat, dunia yang dia lihat terbalik, dia melihat seorang gadis dengan sweater putih, rambut hitam yang lurus dan panjang, penampilan yang sangat murni, dan suaranya sangat lembut.

Gadis itu berlari kemari, berjongkok dan melirik ke dalam mobil.

Alvin bertatapan dengannya, itu adalah mata paling indah yang pernah dia lihat, dia tidak akan melupakannya dalam hidupnya ini.

"Supirnya masih hidup, ayo datang dan membantunya, supirnya masih hidup."

Alvin melihat dia berlari ke halte bus dan menghentikan sebuah bus, kemudian semua orang di dalam bus turun, dia berteriak "Satu Dua Tiga, Satu Dua Tiga", dan semua orang berusaha keras untuk membalikkan mobil ke posisi normal.

"Ayo cepat angkat orang itu, aku punya mobil, aku mengantarnya ke rumah sakit."

Alvin hampir pingsan, dan suara gadis itu yang membangunkannya lagi, pada saat itu, dia berpikir bahwa dia harus mengetahui nama gadis itu.

Dalam perjalanan, gadis tersebut sambil mengemudi sambil berbicara dengannya, "Hei, kamu jangan tidur, aku akan membawamu ke rumah sakit sekarang, kita akan segera tiba di rumah sakit."

"Hei, kamu harus bertahan, jangan tidur, jika kamu tertidur, maka kamu tidak punya kesempatan untuk makan tahu petis lagi, pernahkah kamu makan tahu petis? Itu harum sekali."

"Hei, lima menit lagi tiba di rumah sakit, kamu harus buka matamu, jangan tidur, ayo bangun."

"..."

Alvin diselamatkan karena perawatan tepat waktu.

Kemudian ketika dia bangun, dia sudah berbaring di bangsal, dikelilingi oleh keluarganya, dan gadis itu sudah pergi.

Pada tahun itu, masih belum ada CCTV di jalan dan di rumah sakit, dia tidak bisa mengetahui informasi gadis itu dan tidak bisa menemukannya.

Namun, dia selalu ingat suara lembut gadis itu, dan matanya yang jernih.

Awalnya, dia hanya menganggap gadis itu sebagai penyesalan yang indah di dalam hatinya, tanpa diduga, enam tahun kemudian, dia bertemu dengannya lagi.

Pada tahun itu, dia sudah menjadi penyanyi idola yang populer di seluruh negeri.

Suatu hari, dia tiba-tiba menerima undangan pernikahan dari Paman Kelima, Paman Kelima sudah mau menikah.

Dia sengaja mengesampingkan semua jadwal hari itu dan terbang ke kampungnya untuk menghadiri acara pernikahan Paman Kelima.

Dalam silsilah keluarga, dia dan Paman Kelima adalah paman dan keponakan, tetapi Paman Kelima hanyAlima tahun lebih tua darinya, dia tumbuh besar bersama Paman Kelima, mereka lebih seperti teman.

Itu adalah pertama kalinya dia melihat pengantin Paman Kelima, dan dia terpana di sana, istri Paman Kelima ternyata adalah gadis itu.

Suara yang sama, mata yang sama, itu adalah dia.

Itu adalah dia.

Meskipun tidak etis, tetapi dia masih jatuh cinta pada Bibi Kelimanya, namun, dia tidak pernah mengungkapkan perasaannya ini, dia hanya mengubur perasaan ini di dalam hatinya.

Kemudian, dia juga sudah menikah, Istrinya dipilih oleh orang tuanya, dan istrinya melahirkan dua putri untuknya.

Selain istrinya, dia masih memiliki banyak pacar, yang berubah setiap tahun.

Kekayaannya terus menumpuk, dia dan istrinya menjalani kehidupan masing-masing, selalu ada banyak wanita di sisinya, tetapi di dalam lubuk hatinya, hanya status Bibi Kelima yang tidak tergoyahkan.

Tanpa sadar, langit sudah cerah, dan bus pertama memasuki halte bus.

Alvin membawa mobil di belakang bus, dia tidak tahu apa yang sedang dia lakukan, mungkin karena tidak ada yang bisa dia lakukan.

Dia mengeluarkan ponselnya dan menelepon Paman Kelima.

"Halo?"

"Paman Kelima, kamu situ sudah mau tidur ya?"

"Ya, aku bersiap-siap untuk tidur, bagaimana denganmu? begadang semalaman?"

"Tidak ada yang bisa disembunyikan dari Paman Kelima."

"Kamu ini ya, kamu sudah tidak muda lagi, kamu tidak boleh sembarang melakukan sesuatu seperti ketika kamu masih muda, kamu seharusnya memiliki jadwal istirahat yang teratur."

"Paman Kelima, kapan kalian pulang?"

"Mungkin bulan depan, Bibi Kelimamu sudah memesan tiket, nanti aku pergi lihat kapan waktunya."

"Baik, nanti aku akan pergi jemput kalian, bagaimana dengan En En, apakah dia juga kembali?"

"Ya."

"Baik, kalau begitu aku tidak menganggumu lagi, tolong titip salam untuk Bibi Kelima."

Baik."

Setelah menutup telepon, Alvin menghela napas dalam-dalam, akhirnya mereka mau kembali.

——

Di bandara, Bruno secara pribadi mengantar istri dan putrinya ke bandara, hari ini mereka akan terbang ke Inggris yang jauh dengan tanggal kepulangan yang tidak pasti.

Tasya jauh lebih kurus dari sebelumnya, dan matanya juga tidak secerah sebelumnya, dia sering termenung dan sangat diam.

Bruno terus memberitahunya: "Istirahatlah di sana, Papa akan pergi menemanimu setelah menyelesaikan pekerjaan, semuanya akan berlalu dan kamu akan baik-baik saja."

Olip mengangguk dengan suaminya, "Kamu pulang saja, semua orang sedang menunggumu untuk mengadakan rapat."

Bruno menatap putrinya dengan khawatir, "Tasya, apakah kamu mendengarnya?"

Tasya kelihatannya patuh seperti sebelumnya, dan suaranya juga sangat lembut, "Baik."

Bruno melihat jam, "Sudah tiba waktunya, ayo pergi ke pos pemeriksaan keamanan, Tasya, ingat kata-kata papa, jika kamu bahagia, maka semuanya akan berlalu."

"Baik." Kata-kata yang sama dengan ekspresi yang sama.

Olip membawa putrinya berjalan menuju pos pemeriksaan keamanan dan melambaikan tangannya untuk membiarkan suaminya pergi dulu.

Bruno mengangguk, dan bergegas pergi sambil menelepon.

Tanpa diduga, begitu supir baru saja menyalakan mobil, ponselnya berdering dan itu adalah panggilan dari istrinya.

"Halo, apakah kamu lupa bawa sesuatu?"

"Bruno, Tasya melarikan diri, Tasya melarikan diri."

"Apa?"

"Dia melewati pos pemeriksaan keamanan terlebih dahulu, aku di belakangnya, dia berlari setelah melewati pos pemeriksaan keamanan, aku mengejarnya tetapi dia sudah menghilang."

"Ke mana dia pergi? Apakah dia masih di dalam?"

"Aku tidak tahu, aku sudah meminta bantuan karyawan bandara, dan sekarang siaran radio bandara sedang mencarinya."

"Baik, baik, jangan khawatir, aku akan segera ke sana."

Novel Terkait

Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
3 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
3 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu