Cinta Pada Istri Urakan - Bab 438 Sensari Debaran Jantung

Ini yang dinamakan kenikmatan bersandar dipohon yang besar, meskipun Rumah Layar studio anak perusahan group Pradipta baru berdiri tiga tahun, tetapi reputasi dan karyanya berjalan beriringan, dan menjadi perusahaan studio nomor satu di dalam negeri, jangkauannya sudah menekan penguasa pasar Bunga Modern studio.

Sebelumnya, Bunga Modern yang paling besar, tetapi sekarang, kebangkitan Rumah Layar menjadi ancaman paling besar bagi Bunga Modern.

Menurut orang baru seperti Suli, bisa diperhatikan oleh dua perusahaan ini, merupakan keberuntungan yang paling besar.

Apa yang dikatakan Vero benar, Suli adalah sepotong emas yang terpendam didasar danau, setelah digali, pasti akan bersinar, banyak orang yang memperebutkan dia.

Aaron menyesal tidak mendengarkan ucapan Vero yang menandatanganinya pada saat itu , jika tidak dia tidak akan begitu pasif sekarang.

Asisten Havin Lu melihat presdirnya yang terlihat begitu sangat khawatir dan sakit hati didalam kantor, dengan penasaran bertanya : “Presdir pradipta, bagaimana tiba-tiba anda mau mengambil alih Rumah Layar?”

Aaron memberinya pandangan kosong, tidak bersuara.

“Kamu sudah cukup sibuk dengan urusan di kantor pusat, mengapa kamu mengambil pekerjaan untukmu lagi, terlebih lagi, apakah anda tidak takut presdir Zhang keberatan?”

“Apa yang dia keberatan, dia memang sudah tidak bertanggung jawab. Kamu kurangi omong kosongmu, segera periksa Suli sudah membalas atau belum.”

“Baiklah.”

Havin tidak berani banyak bicara dan segera membuka email, “Presdir pradipta, nona Suli masih belum membalas.”

Aaron melangkah bolak-balik, dan pada akhirnya tidak tertahan lagi.

“Ei, Presdir pradipta, kamu mau pergi kemana?”

“Diam saja, kamu jangan mengikuti.”

“Baiklah……”

Aaron menyingkirkan semua orang, dan menyetir sendiri pergi ke rumah Suli.

Dia mengakui, dia terhadap wanita ini sedikit berbeda, dia ingin mengganggunya ketika dia melihatnya, tetapi dia merindukan ketika tidak melihatnya.

“Halo, Suli , ini aku, Aaron.”

Ketika menerima panggilannya, Suli sedang menyirami bunga di balkon, dia sungguh heran, “Halo, ada perlu?”

Nada bicaranya yang datar membuat Aaron tidak nyaman, “Tempat tinggalmu sungguh susah dicari, apakah bisa ditempati?’

Suli mendengarnya, dan meletakkan ketel air, menengok keluar jendela, terlihat dibawah gedung terdapat sebuah mobil mewah yang tidak cocok dengan kondisi disini dan berhenti di tengah-tengah gang, bukankah itu mobilnya Aaron.

Dia menghela nafas, sebenarnya Aaron bukan orang jahat, hanya saja sifatnya yang terlalu angkuh, bibirnya terlalu busuk.

Mustahil untuk membencinya, tetapi dia sungguh tidak menyukainya.

“Tidak bisa ditinggali orang, apakah kami semua hantu?” Dia menjawab tanpa sungkan.

Aaron tidak senang, dan segera memalingkan topik pembicaraan, “Apakah kamu dirumah sekarang?”

“Sama seperti apa yang diucapkan ditelepon.”

“Aku sudah dirumahmu, turunlah.”

“Sebenarnya ada masalah apa, bicara di telepon juga sama saja.”

“Eh, mengapa kamu begitu ignorant, sudah baik-baik masih judes?”

Suli tidak ingin suara panggilannya mengganggu istirahat ibunya, dia berbicara dengan menekan suaranya : “Jika kamu ingin mencariku untuk kontrak, silahkan pergi saja, aku masih belum memikirkannya baik-baik.”

“Kamu….” Aaron marah dengan turun dari mobil, mengangkat kepala dan berteriak kearah balkon dilantai dua, “ Suli , cepatlah turun!”

Suli terkejut, dengan segera menengok keluar, dengan menunjukkan gerakan tangan untuk menutup mulut, dan masih mengedipkan mata seolah memberitahukan untuk tidak menyebut namanya lagi.

Aaron menghadap ke telepon dan dengan sengaja tertawa, “Pilih kamu turun, atau pilih aku yang naik, pilih salah satu.”

Suli menghela nafas dalam-dalam, dengan marah berkata: “Kamu tunggu, aku segera turun.”

Dia kembali kekamar dan berkata pada ibunya, keluar dengan mencari alasan membuang sampah.

Aaron menunggu di gapura, dengan kedua tangannya sedekap, berdiri tegak, ketahuilah bahwa dia sedang menunggu seseorang, orang yang tidak tahu akan mengira dia akan menagih hutang.

Suli dengan cepat menuju kelantai bawah, dengan membawa satu kantong besar sampah di tangannya, dia sama sekali sengaja tidak melihat kearah Aaron, hanya saat dia melewati Aaron melirik ringan, “Penjaga pintu, mobilmu menghalangi, cepat singkirkan.”

Aaron merakan ada hembusan angin disebelahnya, wanita ini, ternyata hanya lewat begitu saja dari sebelahnya.

“Hei, Suli , kenapa kamu tidak mempedulikanku?” aku tidak terima.

Suli tidak menghentikan langkahnya, hanya menoleh dan berkata, “Bukankah orang yang mencampakkan itu kamu?”

Disebelah tembok depan adalah tempat sampah, dan sekaligus membuang kantong sampah, Aaron yang melihatnya semakin kesal, dia turun bukan demi aku, tetapi demi membuang sampah?

Aaron menghela nafas dalam-dalam, dan terus menahannya, “Baiklah, cari tempat diluar untuk ngobrol secara detil.”

“Apakah berhubungan dengan kontrak?”

“Benar.”

“Kamu tidak paham? Aku sudah bilang bahwa aku belum memikirkannya baik-baik.”

Aaron malas jika harus bertengkar dengannya, ketika memulai pembicaraan merupakan suatu ujian yang besar, “Sepuluh tahun, aku akan memberikan sumber daya terbaik dari Rumah Layar untukmu, melatihmu dengan sekuat tenaga, sedikitnya dua film sebagai pemeran utama wanita disetiap tahun, variety show- mu sendiri kalau kamu mau juga boleh, semua terserah maumu, kami bisa menyesuaikan dengan gaya dan alur-mu.”

Tetapi Suli terang-terang tidak tergerak, dan masih berkata, “Oh, Bunga Modern juga hampir sama. Kamu tidak ingin menyingkirkan mobilmu? Tidakkah kamu tahu bahwa menghalangi jalan?”

Aaron : “………”

Dia merasa wanita ini sengaja!

Benar-benar sengaja.

Sehingga, tanpa dia memperdulikan konsekuensinya, tiba-tiba menghampirinya dan menarik pergelangan tangannya, dan menyeretnya masuk kedalam mobil.

Suli pastinya tidak bisa menurutinya dengan baik, “Hey, apa yang kamu lakukan?”

“Masuklah, jika tidak aku akan kerumahmu!”

Suli menarik nafas berat, yasudahlah, jika ingin mengobrol maka mengobrol saja.

Disini adalah area yang akan dihancurkan oleh pemerintah, toko-toko dan restoran disekitar sudah dikosonngkan, sama sekali tidak ada tempat yang cocok untuk berbincang-bincang, jadi Aaron membawanya sampai di daerah taman.

Keduanya mencari tempat yang sunyi, Aaron mulai kembali angkuh, “Aku tidak menghakimimu, bukankah ibumu baru saja melakukan operasi, kenapa kamu tidak memberinya tempat yang layak, bukankah kamu sudah mengambil upah dari shooting film? Ataukah kamu sangat pelit?”

Suli tersenyum acuh, “Hey, tuan muda Pradipta, apakah kamu tidak tahu harga rumah di kota Jakarta atau tidak mengetahui berapa bayaranku, aku seorang artis baru yang belum ternama, meskipun telah memerankan pemeran utama wanita, bukan berarti upahku bisa dipakai untuk membeli rumah di Jakarta kan, digunakan DP juga tidak bisa.”

“Tidak bisa?”

“Tidak bisa!”

“Kalau begitu Vero yang pelit, segera kontrak denganku, aku jamin kamu bisa membeli rumah yang besar tahun depan.”

“Presdir Bunga Modern juga berkata demikian."

Aaron sedikit tidak tahan, amarahnya hampir meledak, “ Bunga Modern siapa? Masih ada bos diatas? Omongannya bisa dipertanggung jawabkan? Bisa memberikan jaminan sepertiku?”

Suli menertawakan ekspresi marahnya.

Musim gugur yang menyegarkan, angin sepoi-sepoi bertiup, dedaunan yang gemerisik, tawa gadis kecil seperti lonceng terdengar halus ditaman ini, Aaron tertegun beberapa detik, cara dia tertawa sungguh cantik, detak jantungnya bertambah kencang tanpa alasan yang jelas, semacam ada perasaan seperti sengatan listrik, lemas dan tidak berdaya.

“Kamu….kamu…..apa yang kamu tertawakan?” dia bertanya dengan rasa canggung.

Novel Terkait

My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu