Cinta Pada Istri Urakan - Bab 647 Kami Putus Baik-Baik

Wajah Alladin mengkritik, "Kamu ini, jangan cepat sekali mengambil keputusan, anak kita ada berbicara tidak?"

Aswina bertanya Aaron lagi, "Nak, kalau begitu kamu coba bilang, hal apa yang membuatmu begitu senang?"

Aaron hanya mengatakan: "Keluarga Rope dekat-dekat beberapa hari ini mungkin akan datang membicarakan sesuatu."

"Keluarga Rope datang kemari? Budaya ini kurang tepat, harusnya kita yang ke rumah keluarga Rope melamar."

"Ma, bukan masalah pernikahan."

"Kalau begitu apa?"

Aaron meminum habis bubur yang ada di mangkok, berkata: "Aku sudah bebas."

"?" Wajah Aswina kebingungan, mendorong tangan suaminya bertanya, "Kamu tau?"

Alladin menggeleng, "Aku mana tau."

Aswina melihat waktu, "Aduh, tidak berbicara lagi dengan kalian, aku mau pergi, tidak boleh membiarkan ibu besan menunggu terlalu lama."

"Ma, mereka tidak akan pergi, dengar perkataanku saja."

"Kamu menggodaku lagi, aku tidak akan mempercayaimu." Aswina baru saja selesai berbicara, telepon dari keluarga Rope langsung datang, "Kamu lihat, dia sudah mendesakku.......Halo, aku segera pergi."

Di ujung telepon, Olip sangat sangat merasa bersalah, merendahkan sikapnya serendah-rendangnya, "Sungguh maaf sekali, paman Tasya dari daerah jauh tiba-tiba datang, kamu lihat sekarang kami juga tidak bisa pergi."

"Oh, tidak apa-apa, kita melakukan SPA hanya urusan kecil, kapan saja bisa janjian lagi, tamu lebih penting."

"Terimakasih atas pengertiannya, sungguh maaf sekali."

"Tidak apa,-apa, aku kira ada urusan besar apa, kalau begitu kamu sibuk dulu, aku masih belum keluar dari rumah, tidak apa-apa."

Setelah memutuskan sambungan telepon, Aswina baru sadar kalau suara Olip sedikit aneh, suara dan intonasinya berbeda dengan biasanya, dia berbicara sendiri: "Kenapa seperti baru menangis, kali ini tidak ada waktu, lain kali baru janjian saja lagi, bukannya masalah besar, intonasinya juga sangat serius meminta maaf, orang yang tidak tau malah mengira terjadi masalah besar apa, buat aku segan saja."

Aaron melihat, lalu tersenyum diam-diam.

Alladin berkata: "Urusan rumah orang lain, kamu tidak perlu pikirkan."

Semakin Aswina melihat, semakin merasa ada yang aneh, pria yang sudah hidup selama 30 tahun lebih dengannya, dia begitu melihat sudah langsung tau, kalau memang tidak bisa mendapatkan apa-apa dari mulut anaknya, dia pergi bertanya suaminya, "Alladin, kalian sedang menyembunyikan sesuatu dariku?"

Alladin melihat anaknya, memberi ekspresi "aku tidak bisa menahannya".

"Cepat bilang, kalian berdua bapak anak jangan saling memberi kode lagi."

Aaron dengan senang berkata: "Ma, kalau begitu kamu janji jangan terlalu marah, kalau terlalu marah nanti jantungmu tidak sanggup menahannya."

"Cepat katakan!"

"Aku dengan Tasya, sudah putus," Ini adalah cara bicaranya yang paling membuat orang marah, "Kami putus baik-baik."

Tentu saja Aswina tidak percaya, "Bercanda apa, sudah tunangan, masih bisa putus?"

"Yang menikah saja bisa bercerai, kenapa yang tunangan tidak bisa putus?"

"Kamu sudah meniduri anak orang, kamu masih mau membuang badan? Tasya tinggal di rumah kita, semua orang di rumah tau."

Aaron tersenyum, "Semua orang di rumah juga tau, saat dia tinggal di rumah kita aku tidur di ruang tamu."

Aswina berpikir kesana-kemari, lalu bertanya, "Nak, apa kamu mempunyai masalah itu?"

Aaron: "......"

Alladin: "......"

"Tidak ada hal seperti itu, kamu jangan sembarangan menebak," Alladin sampai tidak sanggup mendengarnya, "Masalah percintaan tidak bisa dipaksa, kalau memang mereka memutuskan untuk putus baik-baik, kalau begitu kita hanya bisa menerimanya dengan tenang."

"Pasti ada alasan kan? Nak, apa kamu masih memikirkan Suli?"

Memang mama kandung, langsung mengerti.

"Suli sudah mengganti targetnya bersama dengan yang sebidang dengannya, kamu jangan sembarangan lagi dengannya, siapatau suatu hari ada wartawan yang mengikutinya, kalau suatu hari kalian masuk berita utama, aku tidak akan segan denganmu, keluarga Pradipta tidak boleh dipermalukan seperti itu."

Aaron memutar matanya, juga tidak melawan mamanya, hanya memasang ekspresi 'aku tau', dia sudah menebak apa yang akan dikatakan mamanya.

"Sudah selesai makan, aku sudah mau terlambat kerja."

"Eh, kamu masih belum mengatakannya dengan jelas, tidak boleh pergi."

"Ma, karir pria paling penting, ada karir, istri akan datang dengan sendirinya." Setelah mengatakannya, Aaron langsung berlari dari sana.

"Kembali......Kamu......Kamu kembali......Keterlaluan!"

------

Berselang seminggu, Bruno dan Olip datang ke keluarga Pradipta.

Waktu seminggu, suasana mereka sudah lebih tenang, tapi masih tidak bisa menerima kenyataan ini.

Bruno sendiri adalah orang yang sangat taat, duduk dimanapun, tidak ada bedanya dengan biasanya, tapi Olip sangat jelas, bahkan tatapannya melihat Aaron sangat merasa bersalah dan malu, putrinya sendiri melakukan perbuatan yang begitu tidak tau malu, mereka sebagai orang tua, mempunyai tanggung jawab paling besar.

"Jadi, Tasya masih ingin keluar negri berkuliah beberapa tahun, tidak ingin begitu cepat menikah?" Setelah Aswina mendengar permintaan maaf Bruno, dia sangat heran, "Kalau begitu tidak apa-apa, Aaron juga tidak buru-buru menikah, memang aku sangat ingin menggendong cucu, tapi aku tidak begitu kuno, semuanya masih harus melihat maksud kedua anak muda ini. Bapak besan, baru tunangan tidak lama, tiba-tiba tunangan, lalu tiba-tiba batal lagi, orang luar pasti akan membicarakannya. Walaupun pacaran beda negara tidak bisa diandalkan, tapi sekarang internet sudah sangatmaju, mereka bisa berkomunikasi kapan saja. Lagipula bumi begitu besar, kalau selembar tiket pesawat tidak bisa, maka dua lembar, asalkan mereka bertemu, pasti ada cara untuk bertemu."

Mendengar perkataan Aswina yang sangat menyentuh, Bruno dan Olip sungguh sulit untuk mengatakannya, ini awalnya memang sebuah kebohongan, mereka juga tidak bisa mengatakan terlalu banyak alasan.

Wajah Olip sangat merasa bersalah, "Maaf, salahkan Tasya terlalu keras kepala, sebentar mau ini, sebentar mau itu, dia dari kecil selalu panas di awal, sungguh tidak mengerti apa maunya."

"Tapi pernikahan bukan permainan anak-anak, sudah lewat panas di awal, masih ada tanggung jawab, lagi pula, lagi pula......bukankah Tasya sangat menyukai Aaron?"

Tatapan panik Olip melihat Bruno, Bruno hanya bisa menebalkan wajahnya dan berkata: "Hal ini, Tasya yang salah, kami juga sangat meminta maaf, semua kerugian keluarga Pradipta aku akan mengganti rugi dua kali lipat."

Perkataan ini membuat Aswina tidak senang, "Bapak esan, kalau membicarakan uang menjadi tidak enak didengar, jangan bilang tunangan tidak menghabiskan uang, meskipun ada menghabiskan uang, keluarga kami juga tidak kekurangan uang, ini bukan masalah uang, ini masalah orang, Tasya tiba-tiba membatalkan perjanjian, pasti ada alasan kan?"

Aswina melihat Aaron, "Nak, apakah kamu yang mengganggu Tasya, membuatnya tidak senang?"

Aaron belum berbicara, Bruno meminta maaf lagi, "Tidak tidak, Aaron sangat baik kepada Tasya, tapi Tasya yang sengaja terbalik, semakin baik kepadanya, dia semakin mengacuhkannya, semakin mengacuhkannya dia malah semakin ramah."

"......Ada kebiasaan buruk seperti ini? Ini semua karena kalian memanjakannya."

"Benar, benar." Suami istri keluarga Rope mengakui kesalahan mereka,

"Kalian ini bukan menyayangi anak, tapi mencelakainya."

"Benar, benar......semuanya salah Tasya."

Melihat suami istri keluarga Rope seperti ini, Aaron juga sangat kasihan kepada mereka, "Ma, sudahlah."

"Bagaimana bisa sudahkah? Aku mau bertanya langsung kepada Tasya, sebenarnya kenapa, aku begitu suka padanya, kalau dia ada merasa tidak senang boleh mengatakannya padaku, dia melakukan seperti, bukan hanya melukai hatimu, juga melukai hatiku."

Novel Terkait

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu