Cinta Pada Istri Urakan - Bab 785 Dia Adalah Orang Gila

Rendra membayar di meja kasir, dan Maira berdiri dengan patuh di sampingnya, lengannya menjulur untuk menempel ke Rendra.

Rendra menghindar satu langkah,dan Maira melangkah satu langkah mendekat,menghindar satu langkah , mendekat satu langkah, seakan ingin menempel terus ke arahnya.

Rendra yang tidak tahan berkata , "Maira, jaga tingkah lakumu."

“Ada apa?” Maira yang berpakaian dengan gaya gadis muda, berkedip dan menatapnya dengan tatapan polos. “Ada apa denganku?”

Rendra yang gugup setelah membayar segera mengalihkan pembicaraan, "Ok, sudah dibeli, sekarang aku bisa pergi kan?"

Maira tiba-tiba kakinya pincang. "Aduh!" Dia yang hampir terjatuh melemparkan dirinya ke lengan Rendra.

Kali ini, Rendra sudah bersiap , ia menggerakkan kakinya dan menghindar, dengan segera menghindari "pelukannya" .

Maira tidak berhasil lagi. Dia buru-buru memegang meja kasir untuk tumpuannya, dia menambahkan dengan manja, "Memegangi aku sebentar emang kenapa ?"

"Aku sudah pernah berkata, jika luka di kakimu sangat parah, kamu pergi ke rumah sakit saja, Jangan menarikku untuk berbelanja, Aku harus pulang."

"Pulang? Manda menunggumu di rumah?"

"Ya."

Mata Maira penuh rasa iri. "Senangnya memiliki seseorang yang menunggu di rumah, aku juga ingin memiliki seseorang yang menungguku."

Para pelayan di toko pakaian wanita itu pun tercengang, ternyata mereka bukan pasangan kekasih, tak heran ekspresi wajah pria itu tidak pernah baik.

Rendra tidak menanggapi, dia tidak mau menanggapi. Dia melihat jam dan benar-benar tidak dapat ditunda lagi. "Jika kamu pergi ke rumah sakit, Kamu bayar biaya medis terlebih dahulu, bawa invoice nya kepadaku dan akan aku gantikan uangnya, aku benar-benar harus pergi."

Setelah berbicara Rendra tidak memandangnya dan langsung pergi.

"Hei , Hei ," Maira mengambil tas dan mantel dari pelayan dan bergegas untuk menyusul. "Tunggu dong , aku tidak bisa berjalan normal sekarang."

Maira kembali meraih dan memegang tangannya , dia menggenggam dengan erat, ketika dia melambaikan sikunya masih tidak terlepas.

“Lepaskan!” Rendra dengan jelas mengungkapkan kemarahannya.

Jika dikatakan bahwa toleransi sebelumnya hanya karena secara tidak sengaja menyakitinya serta hubungan dia dan Manda, tetapi tingkah lakunya sekarang telah jauh melebihi toleransinya.

"Jika tidak lepaskan, Aku tidak akan menahan diri lagi !"

Suara Rendra yang kasar bergema di seluruh toko pakaian itu, membuat semua orang di toko melihat ke belakang.

Maira juga takut malu, dia pun melepaskan pergelangan tangannya .

Maira mengenakan sepasang sepatu bot di atas lutut. Dia tidak bisa melihat apakah pergelangan kaki di bawah sepatu botnya benar-benar terluka. Dia hanya mengatakan kakinya terluka dan dia hanya bisa menyetujuinya.

Namun, dia telah bekerja sebagai birokrat selama bertahun-tahun , dapat mengetahui apakah orang itu baik atau buruk, Seperti trik yang dilakukan oleh Maira, Dia pun dapat dengan cepat mengetahuinya.

"Aduh, jangan terlalu galak dong," kata Maira dengan lembut. "Aku bisa berjalan sendiri kok, hanya berjalan dengan lambat saja ,pergelangan kakiku sakit ..."

"Maira, aku sebenarnya bisa mengungkapkan banyak kebohonganmu, aku hanya tidak ingin mengekspos kamu."

Maira: "..."

"Aku hanya tahu bahwa tidak peduli bagaimana kalian memperlakukan Manda, dalam hati Manda, dia memperlakukan kamu sebagai kakak perempuannya. Kejadian hari ini, jika Manda tahu rencana dan pikiranmu, aku takut bisa membuatnya sedih, Aku tidak berharap dia banyak pikiran dan sedih, Jadi tolong jaga dirimu sendiri. "

Maira melihat sikapnya yang tegas, dia pun sedikit tersenyum , "Oh, aku tahu kamu memandang rendah diriku di dalam hatimu."

Rendra menggelengkan kepalanya, "Tidak, karena tidak pernah aku masukkan ke dalam hati, sehingga tidak bisa dikatakan layak dilihat atau dipandang rendah?"

Penolakan dari pria itu dan pandangan mata dari orang sekitar membuat Maira merasakan penghinaan yang sangat besar.

Dalam beberapa tahun terakhir, terutama dalam beberapa waktu terakhir, ia telah dikelilingi oleh banyak orang, ia telah terbiasa dipuji dan dijunjung oleh orang lain, dan ketika sekarang mendapat perlakuan dengan dingin, harga dirinya terasa terpukul.

Jika berkata, bahwa orang di sekelilingnya , tidak mengetahui masa lalu nya , hanya melihat wajah cantik dan tubuhnya , dia dapat menikmati momen itu. dan dia dapat dengan mudah mencari apa yang dia inginkan.

Namun, Rendra adalah orang yang mengenal masa lalunya , ia juga mengenal Rendra secara pribadi, ia menaruh hatinya pada Rendra.

Meskipun dia tidak tahu apakah perasaan ini nyata atau tidak.

Ketika dia masih termenung, Rendra sudah melangkah maju untuk pergi dan tidak melihat ke belakang sekalipun.

Sebuah sakit hati terasa di sekelilingnya, dia tidak tahu apakah hati nya yang lebih sakit atau harga dirinya yang lebih terluka.Singkatnya dia tidak ingin Rendra meninggalkannya dengan mudah.

Walaupun dia sudah dari awal melihat taktiknya, Dia juga masih ingin meninggalkan sesuatu pada dirinya sehingga Manda tidak bahagia.

Selama bertahun-tahun ini, mengapa hanya dia yang mendapat perlakuan dingin dan tidak disukai , namun Manda mendapatkan kehidupan yang bahagia? !!

Memikirkan hal itu, Maira segera tanpa berpikir hal yang lain ,berlari mengejar Rendra dan memeluknya .

Tubuh rendra menjadi kaku, seperti terdapat duri di punggungnya.

Dia diam-diam berpikir bahwa di pusat perbelanjaan yang ramai ini, kemungkinan bertemu orang yang dikenal cukup tinggi. Jika ada yang melihat dan memberi tahu Manda , dia tidak akan bisa membersihkan dirinya sepenuhnya, Hari ini benar-benar hari yang sial bagi dia.

"Lepaskan!" Rendra menggeram sambil memperingatkan, menatapnya dengan pandangan yang tajam, Dalam pandangannya terdapat kebencian.

Maira tersenyum puas, menggenggam pinggangnya dengan tangan yang bersilang, dia menyandarkan kepalanya, tersenyum memandang kepada pandangannya yang tajam dan berkata, "Tidak mau , pokoknya tidak mau, Aku mau meninggalkan wangi parfumku di tubuhmu, Setidaknya membuat Manda bisa menciumnya. "

Rendra mengerutkan kening sambil mengumpat, "Orang gila."

Maira adalah orang yang pernah memiliki penyakit mental. Dia sangat sensitif terhadap kata "gila." Ekspresi wajahnya berubah, tersenyum dan mengancamnya. "Antara kamu sekarang mengantarku pulang, atau aku akan menelpon Manda, Aku dan kamu telah bersama secara diam-diam dalam waktu yang lama. "

"Beraninya kamu membuat rumor tentangku ?!"

"Kenapa tidak berani , aku juga berani bicara , hubungan gelap kita telah menghasilkan janin, dan Wulan Ayu akan segera menjadi kakak perempuan."

Rendra tidak tahan dan menggeram: "rumor apa yang sedang kamu buat ?!"

Pada waktu ini, ada banyak orang yang datang dan pergi di dalam mal, dan Maira yang memeluk Rendra dengan erat, tidak memperdulikan mukanya dan mulai berteriak keras, "Aku ingin memberitahu Manda bahwa aku dan kamu, telah berhubungan secara diam-diam dalam waktu yang lama, Aku juga sudah mengandung anakmu. "

Rendra: "..."

Semakin banyak orang yang menonton, dan semakin banyak orang yang menunjuk ke arah mereka.

Hal semacam ini, Rendra tidak bisa hanya mengandalkan satu mulut untuk menjelaskan dengan jelas, Orang ini bersikeras menempelkan parfum di tubuhnya, Walaupun dia tidak bersalah, wangi yang tertempel pada tubuhnya sulit dijelaskan.

Wajah Rendra memerah karena marah. dan orang yang melihat di sekitarnya pun semakin banyak , dia hanya bisa menjelaskan, "Gila, Dia adalah orang gila."

Sambil berbicara, Rendra meremas pergelangan tangannya dengan kuat, kecuali dia ingin tangannya patah, dia harus melepaskannya.

"Ah ..." Maira kesakitan, sambil meratap dia berkata, "Baju yang aku gunakan sekarang adalah baju yang kamu baru beli untukku, Apa yang kamu pikirkan?"

"..." Rendra kesulitan untuk melawan, sulit untuk menjawab.