Cinta Pada Istri Urakan - Bab 748 Menutupi Gavin Pradipta

Surat edaran itu dengan cepat menjadi perhatian publik, termasuk pejabat militer dan politik.

Gavin Pradipta dilindungi oleh negara, selain informasi publik, mengungkapkan berita lainnya adalah hal yang tabu.

Beberapa tahun lalu, kediaman Gavin pernah diserang oleh gangster, dan istri Gavin Pradipta hampir ditembak mati, itulah mengapa tidak hanya penjaga keamanan yang ditempatkan di kediaman Gavin, tetapi juga tim keamanan swasta yang disewa oleh kediaman.

Namun, berita ini tertutup bagi dunia luar, tidak ada yang tahu bahwa kediaman Gavin adalah tempat yang berbahaya, tidak ada yang tahu bahwa Gavin Pradipta dan keluarganya sangat berbahaya, semua orang hanya melihat dia menerima penghargaan jasa militer dan menikmati kehormatan, tetapi tidak melihat telapak tangannya memegang pisau dan lidahnya menjilati peluru.

Teladan bagi seluruh pasukan, pahlawan bangsa, jelas tidak boleh difitnah oleh siapapun.

Ketika Toreto Han melihat surat edaran di internet, keringat dingin mengucur dari dahinya, dia meletakkan semua pekerjaan yang berada di tangannya, lalu mengenakkan mantel dan segera kembali ke rumah.

Sesampainya di rumah, gendut sedang berbaring di atas sofa sambil menonton kartun dan mengemil, sampahnya berserakan di lantai, dan Adel Han sedang berbaring di atas sofa tunggal dengan masker menempel di wajahnya dan ponsel di tangannya.

Melihat papanya berjalan masuk, Adel Han bertanya dengan heran:”Oh, papa, mengapa kamu sudah pulang?” Matanya sama sekali tidak meninggalkan layar ponselnya, dan dia masih mengagumi dirinya sendiri atas jasanya.

Toreto Han menahan dan mentolerir, ia bertanya dengan suara beratnya:” Adel, apakah kamu yang mengunggah surat edaran itu?”

Adel Han tidak menyangkal, “Benar, kupikir kata-kata itu tidak cukup, nadanya terlalu lembut, seharusnya lebih intens lagi, sehingga dapat membangkitkan kemarahan netizen.”

Toreto Han memejamkan matanya, hampir saja ia tidak dapat menahan emosinya, “ Adel, apa tidak bisa kamu membicarakan hal semacam ini denganku terlebih dahulu? kamu langsung mengirim surat edaran itu? kamu mengirimnya ke walikota atau ke seluruh netizen di internet?”

Adel Han masih bangga dengan dirinya sendiri, ia menyilangkan kakinya dan berkata dengan santai:”Apa gunanya mengirim ke walikota, begitu melihat itu Gavin Pradipta, ia pasti langsung menutupinya, lebih baik memperlihatkan ke seluruh netizen, agar seluruh rakyat mengawasi, atasan ingin menutupi juga tidak mungkin bisa.”

Toreto Han marah sampai mengelus dahinya, “ Adel, kamu terlalu gegabah.”

Adel Han duduk dan berkata dengan serius:”papa, apa kamu tidak mau melihat wajah Bongbong? Kantor polisi masih tidak membiarkan orang pergi, Sun Alvia setengah mati di sana, pergelengan tangannya telah dibuat terkilir oleh Gavin Pradipta, ia punya kekuatan dan kekuasaan, masih bisa sembarangan memukul orang?”

Toreto Han sangat menyesal tidak meluangkan waktu untuk mendengar keluhan putrinya tadi malam, yang menyebabkan perilaku gila putrinya hari ini.

Dia berkata:”Apapun yang terjadi, kamu tidak seharusnya membongkar urusan pribadi Gavin Pradipta kepada dunia, banyak orang di luar sana yang ingin membunuhnya, sekarang kamu membongkarnya, kamu membuka tempat di mana putra dan putrinya bersekolah, bagaimana jika terjadi sesuatu yang di luar dugaan?”

Adel Han sama sekali tidak mempercayainya,”Cih, luka yang tidak terjadi tidak bisa disebut melukai, sekarang luka di wajah Bongbong dan luka di pergelangan tangan Sun Alvia, adalah luka yang sebenarnya.”

Toreto Han sangat cemas dalam hatinya, percuma berkata apapun, ia juga tidak tega berteriak pada putrinya, bahkan tidak pernah menyalahkannya dengan suara keras.

Dia hanya bisa berkata:” Adel, cepat hapus surat edaran itu, jangan berkata apapun, aku akan pergi menyelidiki, jika kamu perlu minta maaf, lakukanlah.”

“Apa?” Adel Han mengira ia salah dengar, ia melepas masker di wajahnya dan melemparkannya ke tempat sampah, “papa, kenapa kamu lebih membela orang luar dibanding orang sendiri?”

“Ini semua demi kebaikanmu.”

“Sadarlah, kamu cuma tahu bekerja, bekerja dan bekerja, bahkan saat Bongbong di taman kanak-kanak dimarahi orang ataupun anakmu mendekam di penjara pun kamu tidak peduli, lebih baik kamu pergi bekerja saja sana, mengapa repot-repot mengurusiku? Aku punya caraku sendiri. Aku ingin menarik perhatian para pimpinan di atas, dan ingin menarik perhatian seluruh orang, atasan tidak akan berani melindungi Gavin Pradipta.”

“….” Toreto Han kehilangan kata-kata untuk membantah.

Adel Han mengeluarkan ponselnya dan berkata:”papa, lihat, berita ini sudah gempar, perilaku Gavin Pradipta telah membangkitkan kemarahan publik, semua orang bersorak untukku.”

Pada saat ini, pengurus rumah tangga tiba-tiba masuk dengan tergesa-gesa dan melaporkan:”Tuan, ada seorang polisi datang, ia meminta nona ikut bersama mereka ke kantor polisi untuk penyelidikan.”

Saat pengurus rumah tangga sedang berbicara, Kapten Suno Sumori dan kapten Busro melangkah masuk.

Ketika Adel Han melihat mereka, ia mencibir,”kemarin masih bertingkah sombong, kenapa, mengetahui bahwa masalah menjadi semakin besar, jadi sekarang datang untuk minta tolong padaku menyelesaikannya?”

Kapten Suno Sumori menganggukkan kepala kepada Toreto Han, lalu berkata kepada Adel Han :”Nona Han, seperti yang kamu katakan, masalah ini menjadi sangat serius dan berdampak lebih besar, atasan sangat prihatin dengan perkembangan kasus ini, jadi tolong nona ikut kami ke kantor polisi dan berkoordinasi untuk menyelesaikannya. Direktur Han juga lebih baik ikut pergi bersama.”

Toreto Han merasakan gelagat yang kurang mengenakkan, meskipun kata-kata Kapten Suno Sumori sopan, tetapi nadanya sangat tegas, tidak seperti meminta orang, tapi lebih seperti menangkap orang.

Dia dengan tenang berkata:”Kapten Suno Sumori, putriku belum ada waktu untuk memberitahuku, tapi wajah cucuku memang benar ada luka, dan menantuku juga ditahan oleh kalian, bisakah kamu memberiku penjelasan yang masuk akal?”

“Direktur Han, mari kita pergi ke kantor polisi dan membicarakannya, setelah itu kamu akan mengetahui kebenaran masalah tersebut.”

“Mengapa Kapten Suno Sumori sangat ingin membawa kami pergi ke kantor polisi? Apakah ada konspirasi?”

“Oh, direktur Han berpikir terlalu banyak.”

“Apa ada surat perintah penangkapan?”

“Kami datang untuk mengundang orang, untuk apa surat perintah penangkapan?”

“kamu datang ke rumahku dengan seragam dan mobil polisi, bukankah ini datang untuk menangkap seseorang? Jika aku ikut naik mobilmu, akan terlihat seperti apa?”

“Direktur Han, kamu bisa mengemudi sendiri.”

Melihat Kapten Suno Sumori tidak bergeming, Toreto Han berpikir dalam hati, ia harus memahami masalah tersebut sebelum mengatakan sesuatu, jadi dia mengalah, “Baiklah, Adel, masuk ke mobilku.”

Adel Han :”Kenapa buru-buru, aku harus berdandan sedikit dan mengganti pakaianku terlebih dahulu, tunggu…Bongbong, kamu tinggal di rumah, ibu akan menjemput papa pulang.”

gendut menonton kartun di televisi, dia bahkan tidak mendengar dengan jelas apa yang dikatakan ibunya, hanya berkata sepatah kata, “Oh.”

Adel Han pergi ke lantai dua, penantian ini membuat semua orang menunggu selama satu jam.

kapten Busro tidak cukup sabar, ia masuk ke dalam mobil polisi dengan kesal, Kapten Suno Sumori juga tidak bisa duduk diam, ia mencoba mendesaknya beberapa kali, tetapi ditekan oleh ekspresi serius dari direktur Han.

Ketika Adel Han turun setelah selesai berkemas, ia turun ke bawah sambil melihat ponselnya:”papa, lihat, sudah kubilang atasan sengaja menutupi Gavin Pradipta, surat edaran telah disembunyikan, banyak komentar netizen yang dihapus, dan peringkat pencarian terkini telah turun menjadi dua puluh. Hanya dalam waktu singkat, jika tidak ada tindakan di belakang layar, apakah mungkin?”

Kapten Suno Sumori berkata dengan dingin,”Tidak singkat, sudah lebih dari satu jam.”

Novel Terkait

Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu